Addara Azalea, gadis cantik dari desa plosok yang di panggil Dara. Tanpa sengaja menemukan sebuah batu berbentuk buku di tengah hutan saat ia mencari kayu bakar.
Bagaimana jadinya jika ia mendapatkan warisan dari wanita super kuat pada jamannya?
Akankah hal aneh yang terjadi padanya bisa membuat kehidupan Dara berubah menjadi lebih baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Welcome to Your House
Setelah lelah keliling mansion, mereka berhenti di taman belakang. Dimas yang melihat lahan yang di kelilingi kaca dan besi, yang bertuliskan White House.
Karena Dimas yang berjalan mendekati itu, yang lain juga ikut ke sana.
"Ini apa Pak Agam?" tanya Dimas penasaran.
"Ini kandang kucing peliharaan Nona" ucap Agam
"Kucing? Lalu mana kucingnya?" tanya Dimas polos, sambil mencari keberadaan kucingnya.
"Kata ayah, kucing nya belum datang Dim" ucap Ryan yang menjawabnya.
"Ada berapa kucing emang?" tanya Dimas penasaran
"Kata ayah cuma satu" ucap Ryan yang sama polosnya
"Satu doang?" ucap Dimas kaget lalu ia berbalik menatap kakaknya
"Kapan kucingnya datang kak? Kenapa kucing aja kandangnya harus segede ini? Kan pemborosan Lahan, mending lahannya di tanami sayuran. Kalau nggak buat peternakan ayam, bebek, entog" ucap Dimas yang membuat Agam dan Ryan menahan tawanya. Sedangkan bibir Dara juga berkedut mendengarnya.
Dimas masih terlalu polos, masa iya mansion mewah ingin di jadikan kebun dan peternakan unggas.
"Nanti besok datang. Sudah ayo masuk, kita makan siang dulu" ucap Dara
Mereka semua kembali ke dalam untuk menikmati makan siang. Dimas menatap Agam dan Ryan yang hanya berdiri tidak ikut duduk bersama mereka.
"Kenapa kalian tidak duduk?" tanya Dimas.
"Tidak tuan muda, kami bisa makan nanti di belakang" jawab Agam
"Kenapa makan di belakang? Kan enakan makan bareng di sini rameh-rameh" ucap Dimas lagi
Agam tidak berani menjawab, Ryan juga hanya diam saja karena tidak tahu harus berkata apa. Namun suara Dara membuat mereka terkejut.
"Pak Agam, Ryan, duduklah! Kita makan bersama" ucap Dara
"Tapi nona..." ucap Agam
"Tidak ada tapi, duduklah!" ucap Dara lagi.
Mau tidak mau keduanya menurut dan makan bersama kedua majikannya. Meskipun awalnya canggung, tapi mereka akhirnya terbiasa.
Mereka makan dengan tenang, bahkan Ryan hampir menangis karena terharu. Ia baru kali ini makan bersama orang kaya, dan orang kaya itu justru menganggapnya teman. Padahal dirinya hanya orang miskin, tapi Dimas tetap mau berteman dengannya.
....
Setelah makan mereka berkumpul di ruang keluarga. Dara meminta Agam untuk mengambil paper bag di walk in closet kamarnya.
Setelah beberapa saat Agam kembali dengan ART yang ikut membawa paper bag. Setidaknya ada 10 paper bag yang mereka bawa.
Empat di antaranya yang bertuliskan Teranish School. Dua lainnya berlogo ✔️ NIKE, dua lagi bergambar Apel yang di gigit dan dua lain berwarna ungu tanpa nama atau logo di depannya
Dara menyerahkan dua paper bag bertuliskan Teranish School, satu paper bag tanpa nama dan satu paperbag berlogo Apel pada Dimas.
Sedangkan enam paperbag lain ia serahkan pada ke Ryan.
Melihat Ryan mendapatkan lebih banyak paper bag dari pada dia, Dimas tidak berkomentar apapun. Ia tahu jika Dara akan memberikan sesuai apa yang mereka butuhkan saat ini.
"Kak, ini apa? Kenapa punyaku lebih banyak di banding Dimas? Apa tidak terbalik?" tanya Ryan terkejut juga heran
"Dua paper bag itu adalah seragam sekolah kalian. Yang berwarna ungu itu adalah buku dan alat tulis, lalu Apple adalah laptop. Kalian masing-masing punya bagian itu. Kenapa kakak memberikan dua lainnya pada kamu, itu adalah tas dan juga sepatu untuk keperluan sekolah. Dimas sudah memiliki banyak di kamarnya, jadi dia tidak memerlukannya sekarang" ucap Dara
"Apa kamu keberatan dengan itu Dimas?" tanya Dara pada adiknya.
"Tidak kak, benar kata Kakak. Aku sudah punya banyak tas dan sepatu di kamar. Jadi aku tidak keberatan kalau kak Dara memberikan kamu lebih banyak dariku" ucap Dimas tersenyum.
"Terimakasih kak Dara, Dimas" ucap Ryan terharu.
"Sama-sama" ucap Dara dan Dimas bersamaan.
Dara tahu jika Ryan adalah anak yang baik, ia tidak keberatan menganggapnya adik juga. Setelah itu Dara menanyakan apa Dimas dan Ryan ingin kelas tambahan atau Les private. Keduanya mengangguk.
Ryan mengatakan jika menginginkan Les bahasa, sedangkan Dimas menginginkan Les musik dan bahasa juga. Keduanya juga ingin berlatih taekwondo, untuk mereka jaga diri.
Sebenarnya bisa saja Dara melatih bela diri untuk mereka, tapi Dara memutuskan untuk mengabulkan permintaan mereka.
Dara kemudian menelepon Carmila, ia meminta tolong pada Carmila untuk mencarikannya guru les musik, bahasa dan pelatih profesional taekwondo.
Carmila dengan senang hati membantu Dara. Ia kemudian memberikan telepon seorang kenalannya yang di maksud Dara. Dara langsung menghubungi guru less itu dan mulai menjadwalkan kapan les itu di mulai.
....
Keesokan harinya Dara memiliki jadwal bertemu dengan Feli dan juga Lucas di Mama Resto, saat jam makan siang. Karena saat ini hari masih pagi, Dara melatih fisiknya dengan di tempat Gym, lalu setelahnya ia menikmati sauna dan berenang.
Semalam ia berhasil menembus tingkat 1 awal saat berkultivasi. Itu merupakan suatu berkah pindah ke mansion ini. Karena ternyata, Chi di mansion lebih pekat di bandingkan di pondokan.
Dara ingat jika dirinya ingin mengeluarkan White, Jadi sebelumnya jeruji besi sebesar 8 meter kubik sudah di siapkan. Dan sudah di kirimkan oleh orang suruhannya. Kini jeruji besi itu sudah di letakan di dalam kandang.
Semua orang berkumpul di sana, termasuk Dimas dan Ryan yang penasaran. Kucing mewah seperti apa yang ingin di pelihara Dara, hingga Dara membuat kandang sebesar ini untuknya.
Dara yang baru selesai mandi, datang ke taman belakang. Ia menggelengkan kepalanya melihat semua orang berkumpul di sana.
"Kalian sedang apa?" tanya Dara.
"Selamat pagi Nona Dara, kami ingin melihat kucing Nona" ucap mereka serempak
"Pagi Kak" Sapa Dimas dan Ryan.
"Pagi juga semuanya" Balas Dara
"Kak, apa itu kucing kakak? kenapa dia datang dengan kandang besi yang besar?" tanya Dimas.
"Kalian akan tahu nanti, tolong mundur semuanya, jangan ada yang masuk ke kandang" ucap Dara.
Semuanya kemudian menurut untuk mundur dan sekarang berada di luar kandang. Mereka hanya melihat apa yang nona mereka lakukan.
Dara membuka kandang itu, dia kemudian memasukan tangannya untuk mengeluarkan White dari ruang dimensinya.
"Hallo White, selamat datang di tempat barumu, kita akan tinggal bersama mulai sekarang" ucap Dara lembut.
Semua orang masih menanti, kucing apa yang keluar dari kotak besi itu. Dan tiba-tiba suara mengaum yang mengerikan terdengar, membuat semua orang terkejut, bulu kuduk semuanya berdiri saat mendengar itu.
ROOOAAARRR!!!!
White keluar dengan gagahnya dari kotak besi.
"Ha-Ha-Harimauuuuuuuu.....!!!!!" teriak semuanya terkejut sampai ada yang terjengkang saking terkejutnya.
"Kakaaaakkk!!!" teriak Dimas terkejut dan ketakutan saat kakaknya berada tak jauh dari harimau putih yang besar itu
"Welcome to Your House, White. Selamat datang saudaraku" ucap Dara tersenyum
ROOOAAARRR!!! ROOOAAARRR!!!!
"Salam yang mulia" ucap White yang hanya bisa di mengerti oleh Dara.
...•••••...
