NovelToon NovelToon
Fix You Heal Me

Fix You Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Ditipu tidak membuat kadar cintanya berkurang malah semakin bertambah, apalagi setelah tau kejadian yang sebenarnya semakin menggunung rasa cintanya untuk Nathan, satu-satunya lelaki yang pernah memilikinya secara utuh.
‎Berharap cintanya terbalas? mengangankan saja Joana Sharoon tidak pernah, walaupun telah hadir buah cinta.. yang merupakan kelemahan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

◉ 34

◉ VISUAL CAST MARCORIUS ALEXANDER. 🤩

"Sekarang aku mengetahui, siapa yang telah membuatmu patah hati." Ujaran Marco tersebut membuat Joana menoleh cepat ke arah Marco. "Jadi dia pria itu?" tanya Marco dengan tenang.

Joana masih terdiam, ia belum ingin membahas perkara hubungannya bersama Nathan. Tapi ada hal yang dipikirkannya saat ini, yaitu tentang keberadaan Marvell. Ya, ketika pertama kali melihat anak Itu, Joana merasakan bahagia dan haru dalam satu waktu. Seperti sesuatu yang hilang seolah kembali. Seperti halnya rindu yang telah terobati dan seperti luka yang menemukan penawarnya. Itulah yang dirasakan Joana.

"Aku anggap diam-mu adalah jawaban, Joana. Dan kau tidak bisa mengelak. Sejak tadi aku memerhatikan-mu, kau nampak gelisah, kau tidak nyaman. Bahkan tanganmu juga terasa dingin. Katakan sebenarnya, bagaimana hubunganmu dengan Nathan?" Desaknya, mengunci tatapan Joana.

"Kami pernah menikah, Marco." Pengakuannya sontak membuat Marco tercengang. Fakta baru yang baru diketahuinya mengenai Joana.

"Menikah..." Gumamnya.

Joana membuang pandanganya ke bawah, tidak ingin memperlihatkan kesedihan yang ia simpan, dan sentuhan tangan Marco membuatnya kembali menatap pria itu. Marco menatap Joana dengan dalam, seolah-olah meminta Joana untuk melanjutkan ceritanya. Tanpa ragu, Joana pun menceritakan semua kepada Marco.

"Ck.. Seandainya aku tau sejak awal, setidaknya aku mempunyai kesempatan untuk mematahkan tangannya. Oh ya Tuhan.. " Marco beranjak dari kursinya, berjalan mondar-mandir seraya mengusap wajahnya dengan kasar. Ditinggalkan setelah kehilangan anak, itu bukan hal yang bisa diterima dengan mudah. Dia tidak habis pikir kenapa pria itu menyakiti Joana. Katakanlah dirinya pria brengsek, tapi ternyata masih ada yang lebih brengsek dari dirinya. Kalau dia berada di posisi Nathan, dia tidak akan pernah meninggalkan Joana. Yang menjadi pertanyaan, apa penyebab pria itu meninggalkan Joana? Lalu, mengenai Marvell, apa mungkin Marvell putra mereka yang katanya meninggal?

Marco dan Joana berpikir hal yang sama. Marco kembali duduk di tempat semula. "Aku akan membantumu, Joana. Aku akan mencari tau. Jika terbukti Marvell adalah putramu, kau bisa menuntut pria itu. Kau punya hak atas putramu. Kau tidak perlu khawatir, aku akan selalu berada di belakangmu dan mendukungmu."

Meskipun tingkah Marco sangat menyebalkan, tapi Joana tau jika Marco mengatakannya dengan tulus.

Joana menarik kedua sudut bibirnya, lalu mengangguk. "Kau memang yang terbaik, Marco. Thanks." Ujarnya dengan manik berbinar indah, membuat pria itu tertegun.

Marco juga melemparkan senyumannya, membalas senyuman tulus Joana. "Aku menganggap ucapanmu sebagai pujian." Kelakarnya yang disahut dengan decakan.

"Narsis, percaya diri, dan brengsek."

Marco terkekeh mendengarnya, "itulah akhir namaku. Aku tidak akan mengelak, Joana. Selain itu aku juga tampan, berkarisma.. "

Joana menunjukkan ekspresi mual yang dibuat-buat, "Aku merasa mual mendengarnya. Hentikan Marco, sebelum aku mengeluarkan isi perutku dan memuntahkannya ke bajumu."

"Hais, kenapa kau tidak bisa sedikit saja bersikap manis kepadaku?" tanya Marco bernadakan protes. "Hanya tadi saja aku melihat sisimu yang lain. Aku dibuat takjub, karena kau bisa bersikap manis dan juga feminim."

"Kau harus antisipasi kalau begitu. Ingat kata-kata ku tadi, jangan sampai kau terpesona denganku. Karena, aku tidak akan membuka hatiku, sedikitpun." Terang Joana memberi ultimatum kepada temannya itu.

"Bagaimana dengan perasaanmu?" Mendadak percakapan berubah menjadi serius.

"Perasaan apa maksudmu?" Tanya Joana, pura-pura tidak mengerti kearah mana pembicaraan Marco.

"Perasaanmu kepada mantanmu itu?" Kali ini Marco memperjelas, karena ia tau jika Joana sedang mengalihkan pertanyaannya.

"Sudah tidak ada lagi, tepat ketika pria itu memilih mengakhiri semua." Jawab Joana berusaha terlihat santai, walau perasaannya tidak karuan.

Kau sedang berbohong, Joana. Kau masih menyimpan perasaan untuk pria itu. Batin Marco.

"Eghm, aku sudah menjawab pertanyaanmu, dan aku ingin kembali ke kamar, Marco. Aku mengantuk." Alasan Joana ingin mengakhiri perbincangan mereka. Sudah cukup kejutan malam ini. Pertemuannya dengan Nathan, sungguh membuatnya terkejut dan ia tidak ingin membahas pria itu lagi. Ia ingin fokus untuk mencari tau mengenai Marvell, ia tidak ingin fokusnya terpecah.

"Pestanya belum selesai. Kau tidak ingin berdansa denganku? Jika kau tidak bisa berdansa, aku bisa mengajarimu."

"Sayangnya, aku tidak berminat," tolaknya seraya berdiri. Diraihnya tas di atas meja, lalu menyematkan di atas bahunya. "Kau ajaklah Paulina. Bukankah kau sedang pdkt dengannya? Bahkan kau sampe melupakanku."

"Kau seperti wanita yang sedang cemburu, sayang" Senyuman nakal terbit di wajah Marco. Baginya, wajah Joana yang merengut adalah hiburan untuknya.

Joana mendengus kasar mendengar tudingan Marco yang menganggap ia cemburu dengan kedekatan pria itu dengan Paulina. Joana sudah tidak heran dengan tingkah pria itu. Seperti yang dikatakan pria itu, percaya diri akhir dari namanya. Tapi tetap saja, itu terdengar menyebalkan. Kurasa netizen juga merasakan demikian.

"Terserah kau ingin beranggapan apa. Aku tidak perduli. Aku permisi dan selamat bersenang-senang." Setelah mengatakan itu, Joana meniggalkan area pesta tanpa menghiraukan panggilan Marco.

.

.

.

Setelah menemani Marvell tidur, Nathan menuju ke ruang kerjanya. Ada beberapa pekerjaan yang harus ia periksa, agar besok ia bisa bersenang-senang dengan putranya tanpa memikirkan pekerjaan.

Nathan menarik laci meja kerjanya, ia mengeluarkan sebuah buku dari dalam sana dan membukanya. Ia tersenyum samar, ketika memandangi foto yang disimpannya di dalam sana. Foto yang disimpannya selama 4 tahun itu, fotonya bersama Joana setelah resmi mereka menikah.

Tiba-tiba pintu ruangan kerjanya terbuka, membuat Nathan meluruskan pandangannya.

"Kau disini rupanya," senyuman mengembang di wajah cantiknya ketika melihat Nathan. Dia Brianna Rose.

Dengan cepat Nathan mengembalikan foto Joana ke tempat semula. Ia beralih, menghidupkan laptopnya, tanpa menaruh atensi pada sosok wanita yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerjanya.

"Kau tidak menyambut kepulanganku?" rengeknya dengan manja, membuat Nathan merasa muak.

Nathan kembali menatap wanita itu. "Kau berharap aku menyambut-mu?" Nathan berbalik tanya, ditatapnya mata Brianna dengan sorot mata yang tajam. "Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sudah melakukan kewajibanmu!" Tuntutnya dengan tegas.

"Kenapa kau jadi marah padaku?" wanita itu tanpa ada rasa bersalah duduk di atas pangkuan Nathan, hendak menciumnya. Namun, Nathan dengan cepat memundurkan wajahnya.

"Kau menolak-ku?" Brianna memasang wajah terluka, berharap Nathan tersentuh. Tapi sepertinya tidak berhasil.

"Turunlah.. Aku ingin memeriksa pekerjaanku."

.

.

.

ATTENTION GUYS!!

Sebelumnya terimakasih banyak buat reader yang sudah membaca FYHM sampai disini. Terimakasih yang udah memberikan like, komen, gift, vote, serta ADS. Aku mau mengingatkan lagi buat yang masih setia baca di karyaku usahakan jangan nimbun bab ya. Bagi yang udah terlanjur baca, dan udah jenuh, bisa bantu scroll min 2 menit. Salam dariku, Thorball

IG : base_author

1
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
wkwkwk bner apa yg dikatakan Marco ,,berhentilah menyakiti Joana Nath😩
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
kan Bner Brianna pelakunya😒🥴
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
untunglah Joana dan Marvel g knp"..
mungkin ya masih ada setetes cinta untuk Nathan makanya Joana g bs dendam ataupun benci spenuhnya sm Nathan😏😏
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
jlebbb...
tertohok kn hatimu Nat, ayo jawab ..
cowok sebrengsek Marco aja tau menghargai wanita
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
nah kan bener, karena gak terima diusir dan dicere ma Nathan makanya dilampiaskan amarahnya sama Jo
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
pasti disuruh si Bri, cuma gagal karena ada Marco dan mobil oleng duluan
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
tanda cintanya sampai bikin muka gak terbentuk ya Nat /Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
wwkkk panasin terus tuh si Nathan
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
pasti semakin didera perasaan bersalah kn
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
kan ..kan...apa yg dilakukan Marco bikin meleleh
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
wahh Marco juga penyayang anak ya dah cocok juga jadi Daddy 🤭
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
Salut buat Marco keren dan bijak,tidak menghakimi tapi kasih petuah yang sangat bagus.
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
dan itu yg membuat Nathan juga jatuh cinta dulunya
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
karena terbiasa dari orok dan Nathan tipe hot Daddy makanya Marvel sangat tergantung juga ma Daddy nya
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
Hadeuh Marco memang temen sejati yaa,jadi gak ada rahasia lagi,tahu kelemahan nya.
Mungkin sekarang bukan cinta ,tapi perasaan Marvel yang utama
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
untung mobilnya oleng dan Marco tahu ada bahaya jadinya gercep menyelamatkan Jo dan Marvel
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
sen kanan kiri jgn lupa ya Jo 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
gassss co janur kuning blum dirangkai /Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
nah kan nyicil dulu tuh Mayan meski gak langsung dilunasi /Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
paling dikit ya co cicil2 gitu mah ada /Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!