"Sulit adalah kita, tapi kisah cinta ini hanya ada kita, aku dan kamu tanpa ada mereka."
-----------
Ketika melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah Universitas, Cheryl terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk tinggal di rumah Tantenya Diandra dan Gavin, suaminya. Awalnya Cheryl menolak karena sejak dulu dia sudah tertarik dengan Gavin yang di matanya terlihat sebagai sosok yang dewasa. Namun, karena paksaan dari keluarga, akhirnya Cheryl setuju untuk tinggal di rumah Diandra.
Gavin yang sejak dulu selalu menganggap Cheryl sebagai gadis kecil yang lucu, kini harus mengubah pola pikirnya saat melihat Cheryl yang kini tinggal bersamanya sebagai sosok yang dewasa. Kesibukan Diandra sebagai seorang model yang sering meninggalkan Gavin dan Cheryl dalam satu rumah semakin membuat keduanya semakin dekat, hingga suatu malam saat Diandra sedang menghadiri gelaran Paris Fashion Week, hubungan satu malam pun terjadi diantara Gavin dan Cheryl yang menjadi awal dari hubungan gelap me
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tatapan Aneh
Cheryl memasuki area kampus dengan hati yang begitu berbunga-bunga, saat mengingat semua sikap manis Gavin. Apalagi saat mengingat sikap manjanya pagi ini, hingga membuat hatinya terasa begitu porak poranda. Gavin, sebuah nama yang selalu membuat dirinya jatuh ke dalam pesonanya.
Cheryl memegang bibirnya, masih terasa kecapan manis bibir Gavin, dan lidah liarnya yang masih menari di dalam mulut mungilnya. Dia pun mengulaskan senyum tipis di bibirnya, semua rasanya terasa begitu indah. Sekalipun, dia harus mengabaikan fakta kalau saat ini Gavin masih berstatus sebagai suami dari tantenya.
Namun, raut kebahagiaan itu berubah ketika Cheryl memasuki gedung kampus itu. Dia begitu terkejut saat semua pasang mata tampak menatapnya dengan tatapan mata yang begitu aneh. Bahkan, terdengar ada beberapa mahasiswa yang terlihat berbisik-bisik sambil mendecih pelan seolah mengejeknya. Keanehan tidak hanya sampai di situ, karena ada beberapa mahasiswa yang mulai menggodanya dengan kata-kata yang terdengar tidak senonoh.
Cheryl pun merasa begitu heran sekaligus sedih mengapa semua tiba-tiba berubah padanya. Dengan langkah tergesa-gesa, dia pun bergegas masuk ke dalam toilet, lalu melihat penampilannya dari atas sampai bawah. Dalam benaknya, barangkali mungkin ada yang terlihat aneh sehingga kedatangannya mengundang perhatian semua orang yang ada di gedung itu. Namun, setelah Cheryl melihat penampilannya, dia merasa tidak ada yang terlihat aneh darinya.
Cheryl pun hanya menghembuskan nafas panjangnya, kemudian membasuh wajahnya lalu menatap kembali wajah itu pada cermin. "Sebenarnya, apa yang terjadi? Kenapa rasanya hari ini aneh sekali? Ada apa sebenarnya?" ucap Cheryl yang sedang dilanda kebingungan. Di saat itulah, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Cheryl lalu mengambil ponsel itu lalu melihat nama sahabatnya di ponsel miliknya. "Ocha?" ucap Cheryl.
[Halo ada apa, Cha?]
[Cheryl gue cari loe, loe ada dimana sih?]
[Gue di toilet, Cha. Gue malu semua orang liatin gue. Memangnya ada apa sih, Cha?]
[Sebentar, loe di situ aja Cheryl. Gue ke situ sekarang.]
[Iya.] jawab Cheryl sambil menutup teleponnya meskipun masih dengan raut wajah bingung.
Beberapa saat kemudian Ocha pun sudah masuk ke dalam toilet tersebut. Cheryl pun hanya balas pmengerutkan keningnya saat melihat Ocha masuk ke dalam toilet dengan raut wajah yang terlihat begitu panik.
"Cha, tolong jelasin ke gue, ada apa sebenarnya? Kenapa semua orang liatin gue kaya gitu?"
"Cheryl loe nggak sadar? Jadi loe belum tahu kalau loe udah bikin masalah besar!"
"Bikin masalah besar? Apa maksud loe Cha? Gue ga ngerti?"
Ocha kemudian mengambil ponselnya lalu memperlihatkan foto-foto di media sosial pada Cheryl. "Lihat!"
Cheryl pun begitu terkejut saat melihat foto-foto dirinya yang sedang bermesraan dengan Gavin beredar di media sosial, bahkan menjadi trending topic, dengan caption "AKU SUGAR BABY"
Seketika perasaan Cheryl pun begitu hancur, namun dia hanya bisa diam membeku sambil merasakan perasaan yang begitu campur aduk di dalam hatinya. Antara rasa cemas, takut, khawatir, sedih, dan malu semua melebur jadi satu memenuhi rongga hatinya, hingga membuat kepalanya seakan mau pecah.
"Cheryl, tolong jelasin ini! Apa maksudnya? Apa bener loe sekarang jadi sugar baby?"
"Nggak Cha, beneran gue nggak ngelakuin apa yang ada di foto itu. Gue bukan sugar baby!"
"Lalu ini apa? Lu sedang bermesraan sama om-om."
"Ocha, tolong percaya sama gue. Dia pacar gue Cha, jarak usia kita emang jauh, Cha. Tapi gue bukan sugar baby."
"Jadi kamu pacaran sama om-om?"
Cheryl pun hanya bisa tertunduk, tangisnya pun pecah. Ocha yang melihat Cheryl tampak begitu berantakan pun merasa kasihan. Dia kemudian memeluk sahabatnya yang saat ini tampak begitu rapuh.
"Cheryl mendingan loe ceritain apa yang terjadi sama gue!"
"Cha beneran, gue bukan jadi sugar baby, itu pacar gue."
"Tapi kenapa usia kalian kayaknya jauh banget?"
"Memangnya salah kalo jarak usia kita beda jauh, Cha?"
"Ya, nggak sih. Cuma, pacar loe beneran masih single apa udah punya istri?"
Cheryl pun hanya bisa menutup matanya sambil menghembuskan nafas panjangnya. Namun, entah kenapa tiba-tiba kepalanya terasa begitu berat. Saat dia membuka mata itu kembali, pandangannya tampak berkunang-kunang. Seketika semuanya menjadi gelap dan dia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
****
Entah berapa lama mata itu terpejam, perlahan Cheryl pun membuka matanya. Dia kemudian mengamati ruangan tempat dia saat ini berada. Ruangan itu semuanya terlihat putih dan bisa dipastikan jika saat ini dia berada di rumah sakit. Cheryl pun mencoba mengangkat tangannya yang terasa tidak nyaman seperti ada jarum yang menusuknya, dan benar saja seperti dugaannya, di tangan itu sudah ada jarum infus yang menempel.
"Kenapa aku diinfus seperti ini?" ucap Cheryl yang membuat seseorang yang ada di sampingnya menyadari jika dia sudah sadarkan diri.
"Cheryl, kamu sudah bangun sayang?" tanya sebuah suara yang dikenalnya.
"Om kok aku di sini sih?"
"Kamu jangan gerak dulu, Sayang. Kamu istirahat aja ya! Tadi temen kamu hubungin Om, katanya kamu pingsan di kampus," jawab Gavin.
"Om, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku ada di rumah sakit ini?"
Gavin tidak menjawab pertanyaan Cheryl, dia hanya tersenyum begitu manis lalu mengecup bibirnya dengan begitu hangat. "Selamat kamu bakal jadi ibu, Sayang. Kamu lagi hamil anak kita."
Deg