Dia adalah Anindira Maheswari. Dia adalah seorang gadis yang sangat mandiri, pemberani, tomboy, cerdas dan pekerja keras. Dia tinggal bersama Ayahnya di sebuah rumah sederhana milik Ayahnya yang dulu sebelum Ayahnya menjadi orang sukses namun sekarang harus kembali ke titik NOL. Saat ini dia berstatus mahasiswi semester 5 dengan beasiswa prestasi namun dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi tiba-tiba cerita hidupnya berubah ketika dia bertemu seorang duda beranak satu....
Bagaimana kelanjutannya, inilah novel pertamaku " Jatuh Cinta Sama Duda"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 26
" Gue denger, Dira udah beberapa hari di rumah lo. Dan itu jadi gunjingan semua orang dengan gosip Sang Pelakor Kumpul Kebo. Gue soal lo bodoh amat tapi Dira. Gimana dia, reputasi dia selama ini. Asal lo tau, rumor ini sudah terdengar sampai ke tangan investor dan hari ini mereka semua batalin meeting pagi ini." Jelas Jery dengan begitu geramnya dengan sikap Keenan yang santai.
" Lo jangan main-main sama Natasha dia bisa nekat, dia itu licik sama seperti orang tuanya melakukan apa saja demi mendapatkan sesuatu. Bahkan teman pun bisa seketika menjadi musuh. Apa lo nggak merhatiin, satu kantor memandang Dira dengan tatapan sinis dan mengganggap Dira itu cewek nggak bener. Apalagi berita itu sudah menyebar di medsos dan komentar netizen itu jahat-jahat banget, gue nggak tau gimana reputasi perusahaan kita, bisa bangkrut kita." Lanjut Jery yang masih bergelut dengan amarahnya.
" Oke, oke. Terus gue harus gimana? Supaya nama gue dan Dira jadi bersih. Apa gue harus nikahin Dira? Lagian Queen juga udah setuju." Celetuk Keenan dengan santainya sambil melirik ke arah Jery dengan wajah yang tiba-tiba berubah cemburu.
" Dira kan masih kuliah, Keen." Seru Jery.
" Lo suka sama Dira?" Selidik Keenan.
" Kalau iya memang kenapa? Dia cantik, pinter, baik, apapun bisa, jadi ya idaman banget lah."
" Oke, makasih sarannya. Gue tau, gue harus gimana." Keenan menyeringai. Sedangkan Jery pun merasa sebentar lagi dia akan berduka karena harus merelakan Dira untuk Keenan. Handphone Keenan berbunyi dan dia segera mengangkatnya.
" Keenan berita apa-apaan itu, itu foto kamu sama Dira, apa yang sebenarnya terjadi?" Kata Pak Salim dengan nada marah.
" Itu semua ulah Natasha, Pa."
" Lalu apa yang akan kamu lakuin, berita sudah menyebar dimana-mana, para inverstor pun mundur, saham kita menurun, bagaimana reputasi perusahaan, keluarga, diri kamu dan Dira. Natasha sungguh pintar membuat gosip tentang skandal itu." Pak Salim semakin tidak bisa mengontrol emosinya.
" Papa tenang ya, Keenan akan atasi ini. Keenan akan menggelar konferensi pers dan memperkenalkan Dira sebagai calon istri Keenan." Kata Keenan dengan mantap.
" Kamu serius dengan pilihan kamu, kamu jangan mempermainkan masalah ini dengan melibatkan Dira dalam pernikahan apalagi mempermainkan Dira demi kepentingan kamu."
" Nggak, Pa. Keenan serius, Queen juga pasti akan senang mendengar kabar ini. Karena percuma Pa jika Keenan menyangkal semuanya karena foto-foto itu sudah terlanjur tersebar." Kata Keenan.
" Baiklah, apapun keputusan kamu. Asal itu terbaik pasti akan Papa dukung." Kata Pak Salim.
" Iya, Pa terima kasih." Keenan menutup telponnya.
" Lo serius mau nikahin Dira?" Kata Jery dengan panik.
" Udah lah, Jer. Lo cari cewek lain aja ya." Ucap Keenan dengan senyum jahatnya sambil menepuk-nepuk pundak Jery lalu pergi.
" Sial lo, Keen." Seru Jery.
" Gara-gara mulut gue juga nih malah jadi kayak gini, broken heart deh gue. Kapan gue laku ya?" Keluh Jery sambil meratapi nasibnya.
Keenan pun pergi menemui Dira yang sedang ngobrol bersama Reyhan dan Lena. Mereka bertiga kaget dengan kedatangan Keenan.
" Dira, ayo ikut saya." Ajak Keenan.
" Udah jangan banyak bicara, cepat atau nanti nilai magang kamu saya kurangi dan kamu tidak akan mendapat tambahan bonus dari lembur kamu." Kata Keenan yang berbicara sangat cepat.
" Iya, Bos. Siap." Kata Dira terbata-bata. Dira segera meraih tasnya dan berjalan mengikuti Keenan dari belakang. Keenan rupanya mengajak Dira ke salon.
" Pak Keenan mau nyalon. Yang bener aja gue di suruh nungguin dia nyalon." Pikir Dira dalam hati.
" Mbak, tolong make over dia ya secantik mungkin." Kata Keenan sambil menunjuk ke arah Dira.
" Ha, gue?" Kata Dira dalam hati sambil menunjuk dirinya sendiri.