NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: acih Ningsih

Mohon maaf jika banyak kesalahan dalam Novel pertama ini 🙏😔




Sedikit gambaran dari isi cerita 👇🤗




Mengejar cinta istri yang kabur!

Itulah yang tengah Kaisar perjuangankan, setelah Yunalisa pergi meninggalkannya karena sebuah kesalahpahaman.





Segala upaya Kaisar lakukan, untuk membawa dan mendapatkan kembali cinta istrinya.





Hingga 4 tahun berlalu, mereka kembali di pertemukan dengan keadaan dan situasi yang sudah berada.



Di saat Kaisar, berhasil menaklukkan kembali hati Lisa, masalah justru kembali muncul dari orang-orang terdekatnya.




Hingga ... Konflik, misteri, teror, dan balas dendam dari orang-orang terdekat Kaisar, semakin mempersulit kehidupan mereka.



Dan di sinipun Lisa berjuang untuk menyelamatkan keluarganya.




Akankah semua kejahatan dari orang-orang terdekat Kaisar terungkap! dan siapakah mereka?






Note: Ini cerita pertama dari si tukang halu tingkat dewa.


Mohon maaf, jika ma

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Anggel menggoda Kaisar

DEG ....

"Hamil!" Lisa terdiam sejenak. Seluruh tubuhnya terasa kaku dan sulit untuk di gerakkan.

Jadi benar aku hamil.

"Nona apa anda baik-baik saja?" Tanya dokter yang melihat Lisa malah terdiam dengan kabar bahagia yang ia sampaikan.

Bukan Lisa tidak bahagia, tentu semua wanita yang sudah menikah akan mengharapkan kehadiran seorang anak. Kehamilan adalah kabar yang paling di tunggu dan paling menggembirakan bagi setiap wanita.

Tapi ini berbeda, Lisa bingung haruskah dia bahagia, sedangkan baru saja ia memutuskan untuk pergi dari suaminya ayah dari bayi yang tengah ia kandung. Tapi jika ia kembali pada suaminya mungkinkah Kaisar akan bahagia atas kehamilannya.

"Saya baik-baik saja dok, kalau begitu saya permisi. Terimakasih dok." Lisa bangkit dari duduknya ia ingin segera pergi.

"Tunggu nona! Ini ada beberapa vitamin yang harus anda konsumsi. Dan ini hasil tesnya." Dokter memberikan Lisa sebuah amplop putih yang berlebel nama klinik itu dan beberapa vitamin untuk Lisa.

"Terimakasih dok." Ia segera keluar dari ruangan dokter itu.

Lisa berjalan dengan lunglai, ia duduk di bangku panjang yang ada di taman kecil depan klinik itu.

Ya Tuhan aku harus bagaimana. bagaimana dengan bayi ini? tentu saja kau harus tetap menghilang Lisa, ini yang terbaik untukmu. Suamimu itu sudah bersama wanitanya jadi sekalipun kau datang dengan kabar kehamilan ini, dia tidak akan menerimamu. Batin jahat Lisa mulai mengpengaruhinya.

"Melamun tidak baik untuk kesehatan."

Suara berat seseorang mengejutkan Lisa.

Lisa segera menoleh ke arah sumber suara, ia hanya tersenyum canggung dan sedikit menganggukkan kepalanya. Setelah melihat seseorang berdiri tepat di sampingnya.

"Apa boleh saya duduk di sini?" Tanya si pemilik suara berat yang sudah bisa di pastikan adalah seorang pria.

"Silahkan." Jawab Lisa singkat.

Dan si pria itu duduk persis di sebelah Lisa.

"Hidup itu memang tidak mudah dan bahkan sangat berat, masalah slalu saja datang dengan berbagai macam cara dan alasan untuk menyapa kita.

Banyak orang yang tidak kuat dengan sapaan dari setiap masalah hingga tidak heran banyak sekali orang-orang yang berputus asa dan mengakhiri hidupnya. Hidup itu bukan pilihan tapi tujuan. Dan kematian juga bukan pilihan tapi kepastian. Orang yang hebat adalah orang yang berani menjalani kehidupan dengan keadaan apapun, dari pada orang yang berani mati. Karena mati itu kepastian, jadi tidak di pilih pun kita tetep akan mati." Ucap si pria dengan panjang lebar seolah-oleh sedang menasehati.

Ada apa dengan lelaki ini. kenapa dia berkata seperti itu. Apa dia kira aku ini sedang berputus asa. Batin Lisa

Lisa hanya diam saja tak menjawab apapun yang di katakan si pria berkemeja abu-abu itu.

"DOK ... DOKTER.!" Seorang wanita berlari lalu menghampiri mereka yang sedang duduk di bangku panjang itu.

"Ada apa sin?"

"Itu dok, pasien yang kita bawa mengamuk dok. Dia menolak di rawat di sini dan meminta untuk pulang ke desa."

Si pria yang ternyata dokter itu segera bangkit dari duduknya.

"Maaf nona. Saya permisi dulu." Ucapnya pada Lisa. Dan dengan cepat masuk kedalam klinik.

Ternyata dia dokter.

Setelah dokter itu tak terlihat lagi dari pandangannya Lisa juga ikut beranjak dari duduknya, tapi niatnya yang ingin pergi terhenti karena melihat sebuah benda yang tergeletak di bangku bekas duduk dokter tadi.

"Handphone!"

Lisa meraih benda itu.

"Ini pasti milik dokter tadi." Gumam Lisa.

Ia membalikkan badannya ke arah dokter tadi pergi.

"Ini benda yang sangat penting. Aku harus mengembalikannya."

Lisa kembali memasuki klinik. Ia melirik ke arah tempat tadi ia mendaftar, hendak menitipkan ponsel itu tapi sepi tidak ada siapa-siapa. Pandangannya tertuju pada ruangan yang tampak ramai di sertai teriakan seorang wanita yang cukup keras.

Dengan cepat Lisa berjalan menuju ruangan itu. Pintu terbuka jadi dengan jelas Lisa melihat dokter yang menasehatinya tadi tengah berusaha menenangkan wanita paruh baya yang sedang mengamuk sambil memegangi pisau bedah, yang di arahkan ke lengannya.

Beberapa menit Lisa memperhatikannya, akhirnya dokter yang terlihat tampan itu berhasil menenangkan wanita itu dengan kata-kata lembut dan sejuk, membuat Lisa terkagum-kagum melihatnya.

"Siang ini juga kita segera kembali ke desa." Ucap sang dokter pada pasiennya.

Suasana sudah mulai tenang, hingga pandangan dokter tertuju pada Lisa yang sedang berdiri tepat di depan pintu.

"Nona!" Tanya dokter itu setelah menghampiri Lisa.

"Maaf dokter saya mengganggu, saya hanya ingin mengembalikan ini, tadi tertinggal di bangku depan taman, ini pasti punya dokter kan" Lisa memberikan ponsel itu.

"Astaga! Benar ini ponsel saya. Terimakasih nona." Ucapnya sambil meraih ponsel itu dari tangan Lisa.

Lisa kembali mengarahkan pandangannya pada pasien yang tadi mengamuk.

" Ibu itu kenapa dok?" Karena penasaran akhirnya Lisa pun bertanya.

"Beliau pasien saya.ia mengalami depresiasi berat setelah di tinggal suaminya."

"Apa dokter, salah satu dokter di klinik ini?"

"Bukan! Saya dokter di sebuah desa terpencil nona. Dan ini klinik rujukan terdekat dari tempat kami."

Lisa mengganggukan.

"Oya kita belum kenalan! Nama saya Firman." Ucapnya seraya mengulurkan tangannya pada Lisa.

"Iya. Nama saya Li ... Eh Yuna nama saya Yuna." Lisa meraih uluran tangan Firman.

"Nama yang sangat cantik." Ucapnya sambil menatap wajah Lisa.

Aah .... berbohong ada batasannya juga dok. mana mungkin saya cantik.

"Dokter!" Asisten Firman menghampirinya.

"Ada apa sin?"

"Dok, rumah sakit pusat tidak bisa memberi bantuan tenaga medis untuk desa kita. Bahkan beberapa perawatan dan relawanpun menolak dengan alasan desa kita sangat terpencil dan cukup membahayakan."

Desa terpencil? Relawan!

Firma terdiam. Mungkin ia sedang mencari jalan keluar atas masalah yang terjadi di desa tempatnya mengabdikan diri.

"Maaf dokter. Apa anda membutuhkan relawan?" Tanya Lisa.

" Benar Yuna. Di desa kami sedang di landa Wabah penyakit. Dan penyebarannya sangat cepat, hingga membuat banyak sekali warga desa yang harus menjalani perawatan bahkan klinik kami yang sangat kecil tidak cukup untuk menampung semua pasien, hingga harus di dirikan beberapa tenda darurat. Dan sekarang kami membutuhkan banyak bantuan dari para perawat dan relawan untuk menjaga pasien kami."

"Jika dokter mengijinkan. Apa boleh saya mengajukan diri menjadi relawan di desa dokter? Saya memang bukan perawat apalagi dokter dan saya tidak mengerti soal medis. Tapi saya bisa membantu menjaga dan menemani para pasien."

Firman dan asistennya menatap Lisa. Dan si asisten menyenggol lengan dokternya sambil berkata.

"Tentu saja boleh. Iya kan dok? Saya sangat butuh teman di sana dok. Dokter tau kan ada beberapa pasien yang sangat sulit untuk minum obat hingga itu membuat saya sedikit kewalahan untuk membujuknya dok. Jika nona ini ikut saya akan sangat merasa terbantu." Ucap sang asisten penuh harapa pada dokternya.

"Apa kamu yakin Yuna. Di sana tempatnya sangat terpencil dan jauh dari kota, bahkan untuk berkomunikasi saja sangat sulit karna akses sinyal dan internet sangat susah." Tanya Firman.

"Saya yakin dok." Ucap Lisa dengan mantap.

"Baiklah."

PROK .... PROK ... PROK ....

Sorak asisten Firman saking senangnya karena akan mendapatkan teman di tempatnya bekerja.

" Oya nama saya Sintia asisten dokter Firman." Ucapnya dengan ramah.

"Saya Yuna. Sedang bertemu dengan anda nona Sintia."

"Ah ... Tidak perlu se formal itu, panggil saja aku Sintia. Mulai sekarang kita berteman." Karena antusiasnya Sintia langsung memeluk Lisa.

"Yuna. Siang ini juga kita berangkat ke desa, kamu masih punya sedikit waktu untuk berpamitan dengan keluargamu."

"Tidak perlu dok. Saya hanya sendiri jadi tidak perlu berpamitan dengan siapapun, saya hanya akan mengambil beberapa barang-barang keperluan saya di rumah, kebetulan tidak jauh dari sini."

Lisa sedang berada di kampung yang jauh dari pusat kota. Di sana ada sebuah rumah kecil peninggalan almarhum kakeknya. Tidak banyak yang tau bahkan Yusuf pun mungkin sudah lupa jika kakeknya Lisa masih meninggalkan sebuah rumah di kampung kecil ini.

"Yasudah kalau begitu biar saya antar." Tawar Firman.

"Tidak dok! Terimakasih, saya bisa naik angkutan umum."

"Kamu sudah membatu saya Yuna, jadi saya akan mengantarkan mu ke rumah. Kebetulan saya bawa mobil jadi akan lebih cepat."

"Baiklah." Dan mereka berjalan beriringan menuju mobil parkiran.

***********

Di mansion.

Kaisar sedang mengurung diri di ruang kerjanya. Ia menatap foto Lisa di ponsel miliknya.

CEKLEEK .....

Pintu terbuka.

Tap. Tap. Tap.

Suara sepatu semakin mendekat ke arah Kaisar.

"Siapa yang mengijinkan mu masuk ke ruangan ku?" Kesal Kaisar yang tau siapa yang datang menemuinya.

"Kai. Aku tau kamu sedang banyak masalah. Bi Lilis bilang kau tidak makan seharian. Jadi aku membawakan teh manis dan roti panggang untuk mu." Anggel meletakkan nampan di atas meja, dan berjalan mendekati Kaisar.

Dengan pakaian yang super seksi

Anggel menyetuh pundak Kaisar dengan tangannya, dan beralih menyentuh dada bidang Kaisar. Memberikan sensasi sentuhan yang mungkin bisa membuat Kaisar khilaf.

Tapi Kaisar tak merespon pandangannya tetep tertuju pada ponselnya.

Anggel menatap siapa yang sedang di pandangi Kaisar di ponsel itu. Hatinya panas seperti terbakar.

"Kai. Lisa memeng sungguh keterlaluan, kenap dia tega meninggalkan mu. Ak ...."

"Anggel!" Suara Kaisar yang terdengar parau.

Anggel terdiam dangan hati penuh harap. Kaisar menyebut namanya pasti Kaisar menginginkan sesuatu yang lebih dari Anggel, sentuhan tangannya mampu membuat Kaisar tergoda.

Dengan seulas senyum menawan Anggel memutar tubuhnya tepat di hadapan Kaisar. Ia sudah siap dengan apapun yang Kaisar inginkan dari tubuhnya itu.

"Bukankah kau sudah meletakkan makanan di meja itu? Jadi kau bisa keluar sekarang."

"Apa!"

Malu. Itulah yang Anggel rasakan, alih-alih Kaisar menginginkannya justru malah mengusirnya. Ia menghentikan aksinya.

Anggel segera keluar dari ruangan itu dengan hati yang diselimuti rasa panas.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terimakasih sudah mau mambaca karya receh saya🙏🙏🙏 minta dukungannya ya.

dan tolong beri saran agar tulisan bisa lebih baik lagi🤗🤗

1
Cinta Rodriques
kasihan jg orang itu ....
Eri Erisyah
sm nur ajj
Cinta Rodriques
rebutin harta mati mengenaskan dirumah sakit jiwa g bawa harta..
Usna Faizan
jadi ceritanya ni LISA SANGAT2 BODOH. mlslh teruskn pembacaan bgini mmbosankn
Cinta Rodriques
dramax banyak banget thour
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
bego amat dah tau puny laki mlh tetep cinta..... maeny kurang jauh
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
knp pada spikopat semua
Achi: Untungnya Author tidak ya kak 😁
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
sahbt.. minta maaf selalu jd pemenangya... hmmmmm
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
aneh kl emng nur dalangya puny duit drmana die kan wanita biasa
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
masa nur sih yg jahat
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
oalah anak buahy teryt dah di bikin do duluan
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
btw nenek hutan.... ibuy julia pakabary
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
ngk kakek marwan ngak yuda.. rumit amat kisah kalian.....
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
35th dipendam apa maksudy yaaaa
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
maaf thor otak emak tumpul kalo maen tekateki...... tekateki silang aja jawabny lngsng nyari d goegle
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
nah kan jd bingung kaisar anak siape
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
yaelah kakek cemen amat bunuhdiri
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lah itu bearti karma berjalan dr kakek marwan yg tak bertanggung jawab... trs lom lagi kisah yuda bapaky kai..... knp bisa menikahi larasati
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
kai gila lo ada sainganya rafi
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
kai n rafi sama sama menahan emosi..... lah emak menguras kamar mandi......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!