NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Pak GM

Mengejar Cinta Pak GM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Deche

Penampilan Yanuar yang bersahaja membuat Amanda senang menatap Yanuar. Tanpa sengaja Amanda sering bertemu dengan Yanuar.

Sinta ibu kandung Amanda tidak tahu kalau putri bungsunya sedang jatuh cinta pada seorang duda. Ia mengatur kencan buta Amanda dengan Radit. Sebagai anak yang baik, Amanda menyetujui kencan buta dengan Radit. Namun, alangkah terkejutnya Amanda ternyata kencan buta itu bertempat di restoran hotel tempat Yanuar bekerja.

Akhirnya Sinta mengetahui Amanda sedang dekat dengan seorang duda. Ia tidak setuju putrinya menjalin kasih dengan Yanuar. Sinta berusaha menjauhkan Amanda dari Yanuar dengan cara memperkenalkan orang yang satu tipe dengan Yanuar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deche, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6.

Pintu ruang kerja terbuka, Ujang berdiri di depan pintu. Ia melihat ke arah Yanuar dan Rendi sedang makan siang. “Apa Pak Yanuar dan Pak Rendi mau dibelikan makan siang?” tanya Ujang.

“Tidak, Jang. Mbak Amanda membawakan makan siang untuk saya dan Pak Rendi,” jawab Yanuar.

“Baik, Pak.” Ujang kembali menutup pintu. Namun, ketika pintu belum tertutup terdengar suara Yanuar memanggilnya. “Ujang.”

Ujang kembali membuka pintu ruang kerja Yanuar. “Iya, Pak,” jawab Ujang.

Yanuar beranjak dari sofa menuju ke meja kerja. Ia mengambil tas kain yang berada di atas meja kerja lalu ia memberikan kepada Ujang. “Ini untuk Ujang,” ujar Yanuar. Ia memberikan Ujang makanan pemberian Mega.

Ujang menerima tas tersebut lalu membuka tas tersebut. Di dalam tas itu ada tempat makanan. “Apa ini, Pak?’ tanya Ujang bingung.

“Makan siang dari tetangga saya. Saya sudah dapat makan siang dari Mbak Amanda, jadi makan itu untuk Ujang,” jawab Yanuar dengan tenang.

Tanpa berpikir panjang Ujang mengucapkan, “Terima kasih, Pak.”

“Nanti tempatnya kembalikan ke saya. Itu tempat makan punya tetangga saya,” ujar Yanuar.

“Baik, Pak.” Ujang keluar ruangan lalu menutup pintu ruang kerja Yanuar. Yanuar kembali duduk di sofa dan melanjutkan makan.

***

Amanda sedang mengerjakan tugas, tiba-tiba telepon seluler yang berada di atas meja berbunyi. Ia langsung mengambil telepon seluler, di layar tertulis Yulia menelepon. Amanda langsung menjawab telepon Yulia.

“Assalamualaikum,” ucap Amanda.

“Wa’alaikumsalam, Kak Amanda.” Terdengar suara Yulia di telepon.

“Kak, mau nggak nemenin Yulia nonton di bioskop film horor?” tanya Yulia.

“Teman-teman Yulia pada ada acara semua. Jadi nggak ada yang nemani Yulia nonton,” lanjut Yulia.

“Boleh. Kapan nontonnya?” tanya Amanda.

“Besok, Kak. Jam tiga. Di Mall di jalan Gatsu,” jawab Yulia.

“Oke. Besok kita bertemu di sana,” kata Yulia.

“Terima kasih, Kak. Sampai ketemu besok. Assalamualaikum.” Yulia mengakhiri percakapan.

.

.

Amanda memarkirkan mobilnya di tempat parkir mall. Sesuai dengan rencana, hari ini ia akan menonton film bersama Yulia. Mereka janjian untuk bertemu di toko buku. Rencananya, Amanda hendak menjemput Yulia, tetapi Yulia menolak. “Yulia diantar Papa,” kata Yulia ketika Amanda meneleponnya.

Sebelum keluar dari mobil, Amanda memeriksa penampilannya di kaca spion. Ia merapihkan rambut dan merapihkan dandanan. Setelah merasa penampilannya sudah sempurna, ia mengambil tas yang berada di kursi penumpang kemudian ia keluar dari mobil.  Amanda mengunci pintu mobil dengan remote lalu berjalan menuju ke pintu masuk mall.

Amanda langsung menuju ke toko buku. Sesampai di toko buku, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru toko buku. Ia mencari Yulia, tetapi ia tidak melihat Yulia. Amanda memutuskan untuk mengelilingi toko buku sambil menunggu Yulia. Baru saja ia melangkah tiba-tiba ada yang memanggil namanya. “Kak Amanda!”

Amanda menoleh ke arah suara. Yulia berlari kecil menghampiri Amanda. “Maaf ya, Kak. Yulia datang telat. Habis jalanannya macet,” kata Yulia.

“Tidak apa-apa. Kakak juga baru datang,” jawab Amanda.

"Papa Yulia ke mana?" Amanda melihat ke pintu masuk toko buku, Ia mencari Yanuar. Ia berharap Yanuar ikut nonton bersama mereka, tidak sekedar mengantar Yulia.

"Tuh." Yulia menunjuk ke arah pintu masuk toko buku. Yanuar sedang berjalan dengan santai masuk ke toko buku. Ia memakai kaos polo berwana hijau gelap dipadukan dengan celana jeans berwarna gelap. Paduan yang sempurna, membuat Yanuar bertambah tampan di pandangan mata Amanda.

"Kita ke bioskop sekarang?" tanya Amanda.

"Ayo." Yulia menggandeng tangan Amanda, mereka berjalan menghampiri Yanuar.

"Pa, kita ke bioskop sekarang," kata Yulia. Yanuar menjawab dengan mengangguk.

Amanda dan Yulia keluar dari toko buku. Yanuar mengikuti kedua perempuan itu. Mereka berjalan sambil memperhatikan etalase toko yang mereka lalui. Mereka mengkomentari setiap melihat barang-barang yang menurut mereka bagus dan unik. Ketika mereka sedang berjalan, tanpa sengaja Amanda melihat toko pakaian bayi. Amanda langsung mendekati toko tersebut. Yulia dan Yanuar mengikuti Amanda. Yulia mendekati Amanda.

"Lucu-lucu bajunya. Kakak mau beli baju untuk Alvina." Mata Amanda berbinar-binar ketika memperhatikan pakaian bayi.

“Sekarang kita nonton dulu. Belanjanya nanti saja setelah  nonton film." Amanda memegang tangan Yulia, mereka berjalan sambil bergandeng tangan.

"Sekarang Kak Amanda punya adik bayi yang lucu, cantik dan menggemaskan. Namanya Alvina," kata Amanda sambil berjalan.

Yulia menoleh ke Amanda. "Tante Claudia melahirkan?" tanya Yulia dengan polos.

Amanda menoleh ke Yulia. Yulia berjalan sambil memperhatikan wajah Amanda. Ia menunggu jawaban dari Amanda. "Bukan Mama Claudia yang melahirkan. Namun, ada yang memberi bayi kepada Mama Claudia. Usianya baru 2 bulan namanya Alvina," jawab Amanda.

"Orang tua bayi kemana?" tanya Yulia penasaran.

"Mama Alvina pergi ke Australia. Ia tidak mau mengurus Alvina. Tidak diketahui siapa papanya," jawab Amanda.

"Malang sekali nasib ade bayi. Dibuang mamanya." Air mata Yulia mengenang di pelupuk matanya mendengar cerita Amanda.

Yulia juga tidak mempunyai mama, mamanya meninggal ketika melahirkan Yulia. Namun, nasibnya lebih beruntung dibandingkan dengan bayi itu. Ia masih punya papa yang menyayanginya dan selalu ada untuknya. Yulia terisak karena sedih. Amanda mendengar isak tangis Yulia. Ia menoleh ke samping. Yulia menyusut air mata yang mengalir di pipinya.

"Yulia kenapa?" tanya Amanda.

"Tidak apa-apa. Hanya sedih mendengar cerita Kakak." Yulia mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

"Jangan sedih." Amanda mengusap kerudung Yulia.

"Sekarang Alvina sudah jadi adik Kak Amanda, Alvina tidak sendiri lagi," ujar Amanda.

"Kapan-kapan Yulia mau ke rumah Kak Amanda untuk melihat Alvina," kata Yulia.

"Boleh. Kamu pasti suka dengan Alvina. Dia bayi yang sangat lucu," ujar Amanda.

Tak terasa akhirnya mereka sampai di bioskop. Mereka langsung menuju ke tempat penjualan tiket.

"Papa tidak ikut nonton. Papa tunggu di luar saja,” ujar Yanuar. Ia tidak menyukai film horor. Ia menyukai film action.

"Yah, Papa. Sekali-sekali nonton film horor," rengek Yulia. Walaupun, ia tahu papanya tidak menyukai film horor.

"Papa tidak suka film horor," ujar Yanuar sekali lagi.

"Ayo dong, Pa. Please." Yulia mengedip-ngedipkan mata, ia merayu papanya. Yanuar menghela napas melihat rayuan putrinya.

"Baiklah," jawab Yanuar.

"Yey. Papa ikut nonton." Yulia bersorak gembira.

Amanda membeli tiga tiket untuk mereka. Setelah membeli tiket, mereka membeli snack untuk camilan selama mereka nonton. Terdengar pemberitahuan kalau pintu theater yang mereka tuju telah di buka. Mereka pun memasuki theater tersebut.

Tempat duduk mereka berada di tengah-tengah theater. Yulia duduk di tengah-tengah antara Amanda dan Yanuar. Beberapa menit kemudian film pun dimulai.

Amanda menonton film dengan serius. Sesekali ia menoleh ke Yanuar. Pandangan pria itu fokus ke layar. Suatu kali Amanda menoleh Yanuar. Ia memandangi wajah Yanuar dari dekat. Setelah puas memandang wajah Yanuar, pandangan Amanda kembali ke layar.

Ketika pandangan Amanda ke layar, tiba-tiba tokoh mahluk halus di film itu menampakkan diri. Amanda pun kaget.

1
Rahma Inayah
Amanda dilema antara milih Reza dan yanuar
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
emak GK sadar.dr.mending yanuar GK mau manfaatkan Amanda .percuma punya pacar bule tp benalu GK sadar dr sinta
Rahma Inayah
bisa.aja papa Boby becandanya
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
yanuar cemburu
dee
hadeeuuuuhhhh... mama shinta munafik lah. bilang khawatir klo bang yanuar bkalan nyakitin neng manda lah, diduain lah.
lha wong sampeyan aja "samen leven" laki² yg bukan mahrom gitu lho /Sweat/
Rahma Inayah
yanuar ternyata punya rasa jg SMA Amanda tp.takut mengungkapkan ibarat langit dan bumi
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
,deche ni cerita baru or ada kaitannyadgn novel sblmnya mkn
Deche: cerita tentang adik sambung Rendi di novel Terjebak Pesona Mamah Muda.
total 1 replies
Rahma Inayah
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!