Thalita, 25 thn seorang dosen sekaligus pengusaha membalaskan sakit hatinya kepada suami dan keluarga suaminya yang sudah menggelapkan uang restoran milik nya hanya karena ia sibuk mengurus ibunya yang sedang sakit.
Ia dianggap miskin oleh keluarga suaminya, karena sewaktu menikah ia di wali kan kepada wali hakim karena ayahnya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun. Dan ia juga di anggap bodoh, karena selama restoran di handel Dika suaminya, ia tidak pernah menanyakan laporan keuangan restoran tersebut sehingga membuat Dika dan keluarganya besar kepala dan menggelapkan uang restoran untuk gaya hidup mereka.
Hanya Alana lah yang menyukai Thalita dan dialah yang mengirim video Dika dan keluarga nya merayakan pesta ulang tahun selingkuhan Dika di restoran milik Thalita.
Berhasilkah Thalita membalas perlakuan Dika dan keluarga nya? Adakah nanti seseorang yang mencintai Thalita setulus hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Pertengkaran Dika dan Mamanya
Sore itu, Dika pulang kerumah nya di sambut dengan tampang ketus Mamanya. Nyonya Retno sengaja mendiami Dika karena masih kesal dengan tingkah Dika yang tidak membela ibunya pasca kejadian siang itu.
Dika yang tidak ambil pusing, melewati Mamanya tanpa bertanya ataupun memberikan ciuman di pipi seperti biasanya. Ia langsung pergi ke kamarnya untuk mandi dan mendinginkan otaknya agar bisa berpikir lebih jernih lagi.
"Kok gak ada makanan sih! Kenapa Mama gak masak? Perut lapar, pulang ke rumah gak ada satupun makanan di atas meja! " gerutu Dika dengan kesal ketika membuka tudung saji yang di atas meja.
Dika yang lapar setelah mandi, segera menemui Mamanya yang lagi dengan santai menonton televisi di ruang tengah.
"Ma, kenapa Mama gak masak? Dika lapar? Mana makan malamnya? " tanya Dika dengan kesal.
"Kirain gak mau negur Mama.. Rupanya masih butuh juga kamu sama Mama! " ujar Nyonya Retno dengan ketus.
"Dika tanya apa, Mama jawab apa, gak nyambung banget! " ucap Dika lagi dengan malas.
"Kamu pikir dengan seenaknya sikap kamu sama Mama gak bikin Mama sakit hati? Gak kecewa? Gak marah? Pikir Dika? Apa yang kamu lakuin tadi siang sama Mama membuat Mama kecewa sama kamu! Kamu tidak membela Mama, tapi kamu malah tidak membalas perlakuan kacung istrimu itu kepada Mama dan Dian. Kamu anggap Mama itu apa hah! " teriak Nyonya Retno dengan marah.
"Astaga Mama? Mama masih bicara tentang kejadian siang tadi? Kenapa sih Mama gak pernah mau mendengar omongan Dika? Selalu bertindak semaunya tanpa di pikir panjang lebih dahulu?Mama pikir dengan tindakan Mama yang brutal seperti itu Mama bisa mendapatkan apa yang Mama mau? Iya? Gak Ma! Justru itu akan membuat Mama tampak bodoh di mata semua orang. " jawab Dika tidak kalah emosi.
"Asal Mama tau, selama ini Dika hanya diam saja mendapat perlakuan seperti itu dari Tata karena Dika punya tujuan sendiri. Dika marah, Dika sakit hati, tapi Dika tidak bisa membalasnya dengan terang-terangan Ma. Dika tidak terima di permalukan di depan semua orang dan karyawan yang selama ini ada di bawah Dika. Dika punya rencana diam-diam, tapi semua itu gagal karena ulah brutal Mama dan Dian. Mama membuat rencana Dika hancur, amburadul dan sekarang Dika harus merencanakan semuanya lagi dari awal. Semua itu gara-gara Mama tau gak! " ucap Dika lagi dengan emosi yang mengebu-ngebu.
"Itu salah kamu sendiri yang merencanakan sesuatu tanpa melibatkan Mama! "jawab Nyonya Retno dengan enteng.
"Sudah lah! Percuma juga ngomong panjang lebar sama Mama! " ucap Dika sambil pergi mengambil kunci mobilnya.
"Hei Dika! Mau kemana kamu Dika! Dika!! " teriak Nyonya Retno ketika Dika pergi.
"Dasar anak kurang ajar! Lama-lama makin membangkang saja dia! " gerutu Nyonya Retno kesal.
Dika yang kesal dengan Mama nya melajukan kendaraan nya dengan kecepatan tinggi melampiaskan kekesalannya karena Mama nya dan karena rencananya gagal total. Ia memukuli stir mobilnya berkali-kali hingga tangannya terasa lumayan sakit baru ia menghentikan nya.
"Sialan! Rencana gue hancur total karena ulah Mama! Kalau kayak gini gimana lagi caranya gue bisa membuat Tata percaya kalau gue udah berubah? Arghhhh... Bikin kesal aja!! " teriak Dika di dalam mobilnya.
Ia menghentikan mobilnya di sebuah pantai yang lumayan sepi karena sudah hampir senja. Ia keluar dari mobil dan naik ke atas mobilnya merebahkan diri sambil memandang langit terbuka.
"Tata... Tata... Seandainya saja kamu lebih memilih aku bukan ibumu, mungkin kita tidak akan menjadi seperti ini! Seandainya saja kamu mau melayaniku seperti seharusnya seorang istri mungkin aku tidak akan berpaling dengan Dian. "gumam Dika sambil memandang langit yang mulai gelap.
"Tapi, gimana kalau nanti Tata mengusir aku dan Mama dari rumah? Secara itu kan rumah dia sebelum kami menikah? Bisa-bisa aku sama Mama jadi gembel di jalanan! Tapi kan kami sudah menikah, jadi aku juga punya hak atas rumah tersebut! Iya... Ya... Aku punya hak atas rumah tersebut! " ucap Dika dengan yakin.
Hingga hari sudah gelap pun Dika masih berbaring di atas mobilnya tanpa mau beranjak dari sana. Ia baru mau pergi karena perutnya yang mulai konser karena sudah kelaparan.
"Hais... Uang di dompet kosong! Habis untuk beli bensin. Gajian masih tiga hari lagi, apa aku ke rumah Dian aja ya? Tapi kalau dia masih marah gimana? Ah... Rayu dikit saja pasti Dian luluh. Secara dia kan bucin banget sama aku! " ucap Dika dengan lirih.
Setelah benar-benar yakin bisa membuat Dian luluh, Dika pun melajukan kendaraan nya menuju rumah Dian yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi pantai.
Tanpa mengetuk pintu, Dika memasuki sebuah rumah petak yang lumayan jauh dari rumah para tetangga nya karena rumah ini terletak di paling ujung dekat kebun singkong.
"Loh Mas, kapan kamu datang? "ucap Dian kaget ketika melihat Dika duduk dengan santainya di ruang tamu rumahnya.
Dika langsung menoleh karena di tegur dan langsung melongo melihat Dian hanya mengenakan tanktop warna hitam dengan belahan dada yang rendah sehingga menampakkan separuh pepaya nya dan celana pendek di atas paha sehingga menampakkan pahanya yang putih mulus membuat adik kecil Dika meronta-ronta di bawah sana.
Melihat Dika yang memandangnya tanpa berkedip membuat Dian besar kepala karena ia yakin jika Dika tergoda dengan penampilannya yang menggiurkan.
Dengan gaya sensual Dian berjalan mendekati Dika dan tanpa permisi duduk di pangkuan Dika dengan posisi wajah nya menghadap wajah Dika.
"Mas, aku kangen sama kamu? Kamu kangen gak sama aku Mas? " tanya Dian dengan gaya mendesah sambil mengusap dada Dika naik turun.
Dika yang di perlakukan seperti itu langsung on seketika dan menyerang Dian tanpa menjawab pertanyaan nya. Ia yang sudah lama tidak bersentuhan dengan wanita langsung naik libido nya mendapat perlakuan seperti ini dari Dian. Mereka saling ******* seakan-akan saling berlomba memakan bibir pasangannya hingga suara decapan mereka terdengar hingga keluar, namun karena rumahnya sedikit tersisih dari rumah tetangganya, mereka tidak memperdulikan semuanya yang penting hasrat mereka tuntas.
Malam itu pergumulan mereka berlanjut sampai ke kamar Dian, tempat mereka selama ini memadu kasih ketika di rumah ini. Mereka bahkan sering bertukar keringat di rumah Tata yang selama ini Dika tempati secara diam-diam. Mereka melakukan nya ketika Nana pergi bekerja dan apa yang mereka lakukan di kamar Dika tak luput dari izin sang Mama.
Nyonya Retno tidak melarang tindakan Dika yang berzina dengan Dian di rumah itu asalkan Dika memberikan semua yang Nyonya Retno pinta.
"Mas, kenapa sih siang tadi Mas gak belain Dian dan Mama nya Mas? "rajuk Dian dengan bibir manyun nya.
"Mas bukan gak mau sayang? Tapi Mas sengaja lakukan semua itu untuk menarik simpati mereka kalau Mas sudah berubah. Mas sengaja agar mereka percaya kalau Mas gak rakus dengan harta mereka dan Mas sudah merencanakan untuk mencuri sertifikat restoran itu jikalau mereka lengah. " jawab Dika sambil mengecup tubuh polos Dian yang hanya tertutup oleh selimut.
"Wah... Mas keren! Dian gak nyangka kalau Mas punya rencana brilian.. Dian dukung Mas seratus persen. " ucap Dian sambil mengacungkan jempolnya.
"Ya iya lah... Mas gak rela, restoran yang lima bulan Mas kelola mereka ambil kembali! Enak saja! Mas akan tunjukkan siapa Dika yang sebenarnya! " jawab Dika dengan sombongnya.
"Bagus itu Mas! Kalau Dian bisa bantu, Dian mau bantu Mas melakukan semua itu! " ucap Dian dengan semangat.
"Untuk urusan restoran kamu tenang saja sayang! Biarkan Mas yang melakukannya sendiri! Yang mesti kamu lakukan cuma satu aja.. " jawab Dika menggantung.
"Apa itu Mas?? " tanya Dian penasaran.
"Kamu servis Mas dengan tubuh kamu aja biar Mas makin semangat! " ucap Dika sambil menarik selimut yang menutupi tubuh polos mereka.
"Akhhh... Dasar Mas Dika mesum!! " teriak Dian sambil mendesah keenakan.
Bersambung...
Bacanya setelah buka ya.. Biar gak traveling kemana-mana 😉😁
Selamat beraktivitas semuanya...
tanggung jawab thor 😭