NovelToon NovelToon
Atmosphere

Atmosphere

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Badboy / Tamat
Popularitas:910k
Nilai: 4.7
Nama Author: Hilmiath_

Adhara Andromeda, seperti namanya yang berarti bintang paling terang di antara rasi bintang. Adhara adalah gadis ceria yang selalu menerangi orang di sekitarnya. Adhara bukanlah gadis dari keluarga kaya, ia hanya gadis biasa yang berhasil masuk dalam sekolah elit. Namun, di hari pertamanya sekolah ia malah harus terjebak pada tiga laki-laki tampan yang di sebut pangeran sekolah.
Masalah tak pernah henti melibatkannya pada ketiga pangeran tersebut. Hingga rasa sayang menjebak mereka, ketiga pangeran tersebut perlahan menyayangi Adhara dengan rasa yang berbeda. Sedangkan Adhara juga mulai menyayangi mereka delam berbagai arti menyayangi.
Bagaimana Adhara akan menghadapi setiap masalahnya bersama tiga pangeran tersebut?
Baca ceritanya agar kalian tidak penasaran siapa yang kira-kira akan menarik hati Adhara dan menjadi pelabuhan untuk gadis itu.
Arche dengan sikap hangat nya, Chan dengan sikap dinginnya, Atau Antariksa dengan sikap kasarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilmiath_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukum Kepler !

"Semua planet bergerak dalam lintasan yang berbentuk elips ketika beredar mengelilingi matahari, yang matahari berada pada salah satu titik fokus elips".

Happy Reading All.

***

Adhara kini sudah rapi dengan celana panjang dan tank top crop yang dilapisi dengan sweater rajutnya. Rambut panjang gadis itu ia ikat kuda akan terlihat rapi. Setelah memakai make up tipis Adhara segera keluar dari kamarnya hingga terlihat Chan yang sudah rapi dengan koas yang dilapisi jaket dan celana panjangnya.

Adhara memperhatikan pakaian Chan lalu beralih padanya karena warna pakaian yang mereka pakai begitu serasi bahkan terlihat seperti janjian untuk memakainya.

“Lo gak ngintip gue pas ganti baju kan?” tanya Adhara dengan matanya yang memicing curiga. Chan memutar bola matanya malas mendengar hal tersebut.

“Gak ada untungnya,” jawab Chan malas karena memang tidak ada untuknya baginya untuk melihat Adhara berganti pakaian juga saat keluar akan sama saja bentuknya.

“Baju lo?” tanya Chan yang kembali dengan sikapnya yang irit bicara. Adhara mengerutkan keningnya tak mengerti.

“Iya lah baju gue, masak baju lo,” jawab Adhara asal-asalan karena memang pertanyaan Chan juga tidak jelas.

Cowoknya irit bicara yang cewek gak jelas, udah cocok udah.

“Ck lo yakin pake baju itu?” tanya Chan kesal. Berbicara dengan otak lemot Adhara seperti memang harus jelas jika tidak ingin gadis itu menjawabnya dengan jawaban tidak jelas gadis itu.

“Yakin lah, kenapa? Cantik kan gue?” tanya Adhara dengan senyuman bangga nya sambil memutar tubuhnya dan mengangkat sweater yang memang tidak dikancingkan. Chan kembali di buat menggeleng dengan tingkah gadis itu. Bahkan kini ia bertanya-tanya mengapa ia bisa menyukai gadis seperti Adhara.

Namun memang yang absurd dan sulit dicari seperti inilah yang menarik perhatian.Sikap Adhara yang begitu berani membuat siapapun dapat dengan mudah menyukainya, apalagi gadis itu memang cantik dan imut dengan tubuh kecilnya yang tidak terlalu gemuk.

Sikap Adhara yang begitu ceria membawa energi positif bagi orang disekitarnya, walau terkesan konyol namun gadis itu dapat berubah menjadi begitu bijak dalam keadaan dibutuhkan.

“Lo baru aja tadi ketemu Papa gue pake cadar segala, sekarang lo mau pake baju cabe-cabean?” tanya Chan dengan tatapan sinisnya yang begitu menilai.

“Ya udah sih terserah gue juga sekarang cabe lagi mahal,” ucap Adhara dengan santai dan berjalan menuju rak sepatu untuk memakai sepatunya. Chan hanya bisa menghela nafasnya kasar bertengkar dengan Adhara jika di lanjut tidak akan ada habisnya. Gadis itu tidak mau mengalah jadi lebih baik ia mengalah dari pada terus berantem.

“Kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu? Gak suka? Ya udah gue gak usah ikut aja,” ucap Adhara yang hendak melepas sepatunya namun Chan dengan segera berjongkok lalu memasangkan sepatu untuk Adhara. Adhara terdiam memperhatikannya Chan yang tengah mengikat tali sepatunya. Kini laki-laki itu terlihat begitu gentle dengan memakaikan sepatu Adhara.

Jika seperti ini memangnya siapa yang tidak akan melonyot? Perhatian Chan walau kecil tapi dapat membuat hati Adhara bergetar.

“Suka, yok jalan,” ajak Chan sebelum pergi laki-laki itu mengelus puncak kepala Adhara dengan senyumannya yang begitu manis. Hal tersebut tentu saja membuat detak jantung Adhara berpacu dengan begitu cepat.

“Melonyot adek mas,” ucap Adhara dengan senyumannya.

Tersadar dengan keterpukaiannya Adhara segera keluar dari apartemennya sebelum pergi tak lupa gadis itu mengunci pintunya.

Setelah sampai di bawah ternyata disana sudah ada Chan yang menunggunya. Chan mengerutkan keningnya karena Adhara yang datang begitu lama.

“Kenapa lo?” tanya Chan saat melihat Adhara yang datang sambil memegang dadanya. Adhara yang salah tingkah segera menurunkan tangannya.

“Gue kenapa? Gue di mana? Gue siapa?” tanya Adhara dengan memegang kepalanya sambil mengerjapkan matanya. Chan hanya bisa memutar bola matanya malas melihat tingkah Adhara.

“Udah buruan masuk, lo suka gak jelas bosen gue liat,” ucap Chan yang kali ini mulai berbicara dengan jelas pada Adhara namun ternyata ucapan jelas Chan begitu menusuk.

Adhara segera memasuki mobil dan memasang seat belt nya Chan juga sudah duduk di sampingnya dan siap melajukan mobilnya hingga tak beberapa lama akhirnya laki-laki itu melajukan mobilnya membelah jalanan yang cukup lengang.

“Heh sebenarnya gue males banget mau berantem sama keluarga lo,” ucap Adhara menghela nafasnya kasar. Memang ia tak pernah memiliki cita-cita menikah dengan orang kaya yang mempermasalahkan status keluarganya.

“Ada gue,” ucap Chan sambil melihat ke arah Adhara sekilas meyakinkan gadis itu jika semuanya akan baik-baik saja. Ia tak akan membiarkan siapapun menindas Adhara.

“Kenapa orang kaya selalu melihat status seseorang? Menurut gue mau kaya atau miskin sama aja, juga pas mati dijadikan lontong pake kain kafan,” ucap Adhara dengan senyuman sendunya. Memangnya siapa yang dapat memilih ia ingin terlahir di keluarga kaya atau miskin? Keluarga harmonis atau broken home? Lahir dari rahim seorang artis atau ******? Tak ada yang dapat memilih karena semua adalah takdir yang sudah tuhan tuliskan untuk hambanya.

“Gak semua kayak gitu,” ucap Chan yang membuat Adhara mengangguk.

“Emang gak semua kayak gitu, tapi yang kayak gitu pasti orang kaya,” ucap Adhara membuat Chan menoleh sekilas saat mereka berada di lampu merah.

“Ada sebagian orang yang melakukannya bukan karena semata-mata karena sebuah status dan meremehkan tapi mereka melakukannya untuk koneksi. Mereka hanya gak mau anak mereka atau penerus mereka ditindas saat tidak memiliki koneksi,” jelas Chan pada Adhara. Adhara terdiam membiarkan Chan menyampaikan pendapatnya tentang opini yang Adhara berikan.

“Lagi pula sebagai orang sederhana juga memilih untuk tidak menikahi orang kaya karena takut ditindas bukan? Jadi semua sama saja. Kami tidak ingin ditindas dan di permainkan oleh orang yang ingin merebut jabatan kami, dan kalian tidak ingin ditindas karena status kalian,” lanjut Chan menjelaskan pada Adhara.

“Apa lo juga termasuk dari mereka?” tanya Adhara melihat ke arah Chan dengan tatapan yang sulit dideskripsikan.

“Kalo gue termasuk dari mereka, lo gak akan ada di sini sekarang,” ucap Chan dengan senyumannya lalu mengelus puncak kepala Adhara karena tanpa mereka sadari kini mereka sudah berada di depan rumah besar milik kakek Chan.

Adhara menghembuskan nafasnya dalam tidak sadar jika Chan sudah berada di sampingnya dan membukakan pintu untuknya.

Chan mengulurkan tangannya yang Adhara balas dengan genggaman yang begitu erat. Chan menggenggam tangan Adhara tak kalah erat memberi kekuatan pada gadis tersebut dan mengatakan jika ia berada di sana untuk melindungi Adhara.

Kedua remaja tersebut berjalan memasuki rumah besar kakek Chan, baru saja mereka masuk seorang wanita paruh baya berdiri di ruang tamu dengan tangannya yang bersedekap dada sambil menatap Adhara dengan tatapan menilainya.

“Chan,” panggil wanita tersebut lembut pada Chan.

“Mama”

****

Halo semua Happy New Year 2022 All.

Semoga impian yang belum terwujud di tahun 2021 bisa terwujud di tahun 2022 ini.

Tetap semangat ya apapun yang terjadi, di tahun ini harus bisa lebih kuat lagi. Kalian hebat bisa bertahan sejauh ini.

 

 

Btw siapa nih yang udah nunggu Adhara bareng tiga cogannya?

Semoga kalian suka ya, maaf kalau feel kurang dapet dan masih ada typo.

Jangan lupa di tambahkan ke favorite, like, dan koment ya guys.

Follow ig aku ya @hilmiatulhasanah dan @wphilmiath

 

Oh iya untuk update aku bakal update 2 bab perhari ya guys.

 

 

Stay healthy all.

Thank For Reading all.

See You Next Chapter All.

1
kalea rizuky
hadeh jangan2 nora adek arce
kalea rizuky
nora murahan amat Arche suka nora ya hadeh
Anonymous
Cerita anak anaknya thor
Coco
Antares diluar dugaan banget
Coco
toplah didikan andhara
Coco
jangan terlalu berharap arche
Coco
wah Antares sama sky nih
Coco
Akhirnya
Coco
kapalku benar benar karam
Coco
endingnya Andhara bakal sama cowok lain? selain A2C?
Coco
udahlah yang bener Andhara eprgi aja dari kehidupan Chan
Coco
kenapa putus? why why?
Alia Nanna
Kecewa
Coco
lanjut
Coco
jangan pisahkan chan sama Andhara dong
Coco
Andhara jangan oleng ke Antares yah
Coco
mundur res
Coco
Antares mundur Alon alon
Coco
couple chandra ku
Coco
kasian Delia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!