NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergency Daddy 3.

Pagi hari, Elvano ternyata benar-benar harus berangkat ke sekolah barunya. Mengenakan setelan biasa, karena belum memiliki seragam, Elvano pergi dengan Anggita langsung yang mengantarkannya.

Selesai sarapan pagi tadi, Galang-sang kakek sempat menawarkan diri untuk ikut mengantar sang cucu. Galang tahu, jika hari ini Anggita juga akan mengurus kepindahan galeri lukisnya. Beberapa lukisan karya wanita itu yang berada di negara sebelumnya sudah tiba hari ini melalui penerbangan cargo. Anggita pasti akan sangat sibuk dan tidak akan bisa menunggu Elvano hingga jam sekolah selesai.

"Mommy akan mengantarmu dan bertemu dengan pihak guru sebentar. Mengambil seragam untukmu dan setelahnya Mommy harus memeriksa lokasi galeri."

Anggita berkata seraya menyetir, ia melirik pada Elvano yang tengah duduk diam mengamati gedung-gedung pencakar langit yang mereka lewati.

"Kau mendengarnya, El?"

"Yes, Mom. Aku mengerti."

Itu artinya Elvano akan sendirian di sekolah barunya.

"Atau Mommy perlu meminta Kakek untuk menunggumu di sekolah?"

Bocah tampan itu langsung menoleh pada sang ibu yang kini tengah mengangkat alis padanya. Sedang menggoda sang putra.

Elvano mendengus halus. "Aku bukan bocah kecil yang akan menangis di sekolah, Mom. Aku bisa menjaga diriku jika ada yang mengganggu!"

"Bagaimana dengan sebaliknya?"

"Sebaliknya?" ulang Elvano menatap pada sang ibu.

Anggita tersenyum kecil, ia memutar kemudi untuk bisa masuk dalam kawasan sekolah internasional sang putra. Wanita itu menghentikan kendaraan di parkiran.

"Come on, El. Ini adalah sekolah baru mu," ucap Anggita meminta anaknya segera turun dari mobil tanpa ingin melanjutkan pembahasan mereka yang sempat terputus tadi.

Dengan setengah hati, Elvano turun dari mobil. Bocah itu tak melompat. Tidak terlihat antusias menyambut kepindahannya ke sekolah elit ini. Ia berjalan santai di samping sang ibu yang mulai masuk ke dalam bangunan sekolah dan segera bertanya di mana ruangan guru pada petugas jaga.

Memasang wajah dingin, El mengikuti langkah Anggita masuk ke dalam ruangan guru. Bocah itu duduk dengan tenang, membiarkan Anggita bicara dengan guru wanita yang menyambut ramah kedatangan mereka.

Hingga setelah beberapa saat berlalu, Anggita tampak berdiri dengan memegang sebuah paper bag. Ia sudah menerima seragam sekolah sang putra.

"El," panggil Anggita yang berdiri dengan seorang guru wanita. Elvano segera mendekat pada mommynya. "Mommy harus pergi sekarang. Seragam mu sudah ada, tapi kata Miss Salsa tidak masalah jika hari ini kamu mengenakan pakaian biasa," ucap Anggita dan menoleh pada guru Elvano yang mengangguk tersenyum lembut, bernama Miss Salsa.

"Saya titip Elvano, ya Miss. Anda bisa menghubungi nomor yang saya berikan tadi jika ada sesuatu yang penting."

"Baik, Nyonya Anggita."

Anggita sekali lagi menatap wajah tampan sang putra. "Mommy pergi dulu. Nikmati hari mu, Baby. Dan jangan nakal!" Anggita mengacak rambut perak anaknya. Membuat Elvano mendengus, namun bocah itu tetap memeluk dan mencium kedua pipi sang ibu dengan sayang sebelum Anggita pergi meninggalkan sekolah.

"Ayo, Elvano! Kita masuk ke dalam kelas," ajak Miss Salsa dan Elvano menurut.

Ia mengikuti langkah Miss Salsa dalam diam. Wajah datarnya tak terusik ketika melihat beberapa pelajar kini berdiri di balik jendela kelas yang ia lalui. Terlihat heboh karena memperhatikan kedatangannya.

Mengenakan setelan casual, dan tambahan jaket bomber, penampilan Elvano memang mencuri perhatian. Selain wajahnya yang tampan, aura bocah itu terlihat berkelas. Belum lagi rambutnya yang berwarna perak, sedikit menggelitik, namun anehnya begitu serasi dengan wajah dan netranya yang indah. Semakin menambah daya tarik dari bocah tersebut.

Miss Salsa membawa Elvano masuk keruang kelas yang di atas pintunya tergantung plakat bertuliskan-Kelas 1D.

Bangunan sekolah berbasis internasional ini begitu luas, terdiri dari jenjang taman kanak-kanak hingga SMA. Masing-masing area dipisahkan dengan sedemikian rupa hingga tak bercampur dan terorganisir dengan baik, sekalipun masih dalam satu area bangunan yang begitu besar dan di bawah naungan nama yang sama-Build International School (BIS).

Elvano memulai kelasnya dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu di hadapan semua teman-teman sebaya.

"Elvano Abraham..." ucap Elvano tenang dengan berdiri di depan kelas. Netra polosnya menelisik keseluruhan penghuni ruangan, seakan memindai tipe semua makhluk yang akan ia hadapi pada hari-hari berikutnya. "Senang berada di sini," tambahnya lagi.

Anak-anak yang hampir semua berusia sama dengan Elvano itu terlihat antusias menyambut kedatangan teman baru mereka. Beberapa pertanyaan terlontar begitu saja, wujud dari ekspresi mereka yang ingin mengenal Elvano lebih dari hanya sekedar nama yang bocah itu sebutkan.

"Apakah kau murid pindahan dari luar negeri, El?" terdengar suara dari salah satu murid di sana.

Elvano mengangguk singkat sebagai bentuk jawaban dari pertanyaan itu.

Membuat yang lain langsung berseru heboh.

"Mungkin orang tuanya pindah tugas ke negara ini."

"Mungkin orang tuanya seorang Diplomat."

"Bisa jadi."

"Atau pengusaha luar negeri yang akan membuka usaha di negara ini."

Tanpa menghilangkan kehebohan mereka, berbagai anggapan keluar begitu saja dari semua teman-teman Elvano dengan spontan atas kepindahan Elvano ke negara ini.

"Apa tepatnya pekerjaan daddymu, El?" Pertanyaan yang lebih spesifik itu terlontar.

Di sekolah elit, hal seperti ini umum terjadi. Latar belakang seperti; bibit bobot begitu mempengaruhi.

Elvano menutup rapat mulutnya, wajah bocah itu seketika berubah dingin. Sampai beberapa saat berlalu, tak ada jawaban yang Elvano berikan. Ia hanya diam.

Miss Salsa segera menyudahi sesi perkenalan singkat itu. Ia meminta Elvano untuk duduk di kursinya dan memulai kegiatan belajar mengajar.

"William." Bocah laki-laki itu menghampiri tempat duduk Elvano tepat ketika Miss Salsa sudah menutup sesi belajar dan meninggalkan ruang kelas. William ingin mengajak Elvano berkenalan.

Anak-anak yang lain juga terlihat sudah keluar dari kelas demi menikmati jam istirahat mereka. Hanya ada William dan Elvano serta dua anak perempuan yang berdiri di belakang tubuh William saat ini.

Satu di antara bocah perempuan itu terus tersenyum memperhatikan Elvano, ia juga tidak sabar ingin berkenalan dan berteman dengan murid baru pindahan yang menurutnya begitu tampan itu.

"Aku Olivia," ucapnya bersemangat, ikut mengulurkan tangan seperti William, meski Olivia bisa melihat jika Elvano bahkan belum menyambut uluran tangan teman mereka. "Dan ini, Rania." Olivia menarik bocah perempuan lainnya. Ia juga meraih tangan Rania agar terulur ke hadapan Elvano, hingga kini ada tiga tangan di sana yang menantikan sambutan Elvano.

"Elvano..." Setelah cukup lama, satu persatu Elvano membalas perkenalan mereka.

Olivia yang paling terlihat girang, bocah cantik itu bahkan bersorak dengan meloncat kecil di hadapan Elvano.

"Kau tampan sekali, El. Dari dekat kau bahkan lebih tampan." Olivia tertawa sembari menutup wajahnya dan mengintip lagi di sela-sela jarinya yang mungil.

William dan Rania menoleh pada Olivia. Sedangkan Elvano hanya tersenyum samar. Ia sudah terlalu sering menerima perlakuan seperti ini, bahkan neneknya saja pun begitu mengagumi kelebihan pesonanya.

Mulai saat itu pula lah, Elvano menghabiskan waktunya di sekolah bersama William, Olivia dan juga Rania. Tiga teman baru yang berhasil membuat Elvano sedikit bisa menepikan perasaan tidak nyamannya saat mendapat pertanyaan yang berhubungan dengan orangtua, terutama tentang sang Daddy.

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
sangsi sosial lebih kejam dari sekedar masuk penjara. itu resiko km siapa suruh dulu jahatnya kebangetan/Proud//Bye-Bye/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tau, km balsem napi/Sneer/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dad jon udah tau duluan kali/Chuckle//Grin/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
paham lah Agam. cukup mengangguk dia gak nyerocos seperti km/Tongue/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tengil bgt sumpah inget umur oyyy
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
asem bgt nathan
〈⎳ FT. Zira
nathan beda.. dia dah tau tapi teetep maju tuh.. padahal tau bakal di tendang juga tetep maju.. kurang apaa coba?? perlu cat rambut lagi atau gimana?

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
dad jon tetep yg paling dittakuti..tapi dad jon juga takutnya sama bini/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
tapi kalo ma Hena berubah jadi power ranger dia Nat/Joyful//Joyful/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
balsem sama ivan aja, nathan sama aku/Awkward/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
semoga gak direstui/Sly/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih, dih kagak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
habis ini Agam ngamok
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
ceriwis, aku ingat Zoya dengar kata ceriwis
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
si Balsem mewek gak lihat ini
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
luuu jadi pak tarno Nat/Speechless/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
udah terakhir aja, padahal aku nunggu Agam sama rania/Smug/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih kurang ajar nih orang/Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
bau Ivan/CoolGuy/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
gak suka sumpah, luuu cari yg lain napa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!