Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Aya mengelengkan kepalanya. Dan tersenyum kepada kedua temannya itu karna takut Naura dan Sandy salam paham.
" Bukan apa apa, tapi aku pernah kesana mengantar sepupuku magang," kata Aya yang dulu sempat ikut Tiwi untuk minta uang pada om om tua. Yang di kencani Tiwi.
" O....aku pikir kenapa, ya sudah ayo kita masuk, bentar lagi bel berbunyi," kata Sandy.
" Ya...ayo aku juga sudah selesai" kata Aya Yang beranjak dari tempat duduknya. Lalu mereka bertiga pun meninggalkan kantin menuju kelas.
Sedangkan Anwar dikantor nya baru saja menerima telpon dari sang kakak. Sebab sudah lama ia tidak memberi kabar pada kakak sulungnya itu.
" Apa kau tidak mau pulang war, kau ini keterlaluan. Sudah menikah diam diam malah menghilang begitu saja tanpa kabar. Kakak malu sama abangmu. Menikah ...tapi malah orang lain yang lebih dulu tahu," omel seorang wanita di ujung telpon.
" Anwar akan pulang minggu depan kak, nanti Anwar jelaskan semuanya. Karna hari ini Anwar sangat sibuk. Jadi kita sambung lain kali ya kak ngobrolnya," kata Anwar
" Dasar adik durhaka kau ini war, ya sudah ingat bawa istri mu juga, jika kau pulang kesini. Kakak mau lihat seperti apa adik iparku itu," kata kakak Anwar yang langsung menutup telponnya. Sehingga Anwar pun bernafas lega setelah pembicaraannya selesai.
" Sialan...pasti ini ulah Aska. Dasar ember !! Padahal aku sudah memintanya untuk diam dan menutup mulutnya," guman Anwar sambil melanjutkan pekerjaannya. Yang sempat tertunda selama beberapa minggu.
Anwar pun kembali sibuk dengan berkasnya. Karna ia ingin pekerjaannya cepat selesai dan segera pulang untuk bertemu Aya.
**************
Sorenya Aya sibuk sendiri di dapur. Aya memasak untuk makan malam. Agar Anwar bisa makan dirumah bersamanya.
" Ay ...." tegur Tika yang berdiri di depan pintu dapur memperhatikan Aya memasak
" Apa ?" kata Aya menoleh pada Tika
" Apa kau sudah dikenalkan Anwar pada keluarganya. Minggu kemaren aku bertemu bang Alan. Katanya keluarga Anwar sempat menelpon kak Anwar kekantor. Ketika Anwar sakit. Kak Alan bilang keluarganya meminta kak Anwar ambil cuti agar pulang kesana," kata Tika
" Belum, lagi pula kak Anwar bilang mau menunggu aku libur dulu. Jika mau pulang kesana. Karna sekalian kak Anwar dinas luar," kata Aya.
" Hah kok bisa?" tanya Tika kaget
" Mana aku tahu, kak Anwar cuma bilang begitu kok.," kata Aya mengangkat kedua tangannya.
" Dih ....enak banget kamu Ay, bisa plesir plesir ikut suami. Mana dia tajir lagi," kata Tika yang mampir hanya ingin melihat sepupunya itu Sekalian menemani Aya belanja ke pasar tadi sepulang sekolah.
" Nih sudah matang, makan dulu sebelum pulang. Nanti aku kasih ongkos bensin," kata Aya yang mematikan kompor setelah semuanya matang.
" Terimakasih Ay, kamu baik deh," Tika pun duduk sambil tersenyum. Karna memang Aya tak pernah perhitungan padanya. Walau pun selama ini mereka sering jahat pada Aya. Namun Aya tidak pernah dendam pada dirinya dan Tiwi.
" Hmm...." dehem Aya, yang tak mungkin bisa membenci sepupunya itu. Karna hanya mereka keluarga Aya dikota. Dan lagi tak ada gunanya ia memusuhi Tiwi dan Tika.
" Kamu tidak makan Ay?" tanya Tika sambil duduk mengambil makanan.
" Nanti menunggu kak Anwar pulang, kamu duluan aja.," kata Aya yang mengisi gelas dengan air putih untuk Tika.
" Baiklah aku makan duluan ya, oh ya Mama titip salam buat kamu.," kata Tika
" Ya walaikum salam, salam juga buat om Tante juga Dede dan Tiwi," kata Aya sambil menarik kursi untuk menemani Tika makan
Setelah selesai makan Aya pun mengantar Tika kedepan, saat hendak pulang. Sembari memberi uang jajan pada sepupunya itu.
" Terimakasih Ay, aku pulang dulu ya. Salam buat kak Anwar. Dan jangan lupa jaga kesehatan. Ingat jangan sakit lagi," kata Tika
" Ya hati hati dijalan," jawab Aya mengantar Tika sampai depan teras. Dan setelah Tika pergi. Aya bergegas masuk dan menutup pintu rumahnya.
" Huh.....syukurlah Tiwi tadi tidak ikut. Jika tidak akan banyak pertanyaan," kata Aya bersandar di belakang pintu. Setelah mengunci pintu. Dan ketika Aya ingin melangkah ke kamar.
Tok....tok...tok.....
" Siapa ?" Aya pun kaget. Karna tadi Tika sudah pulang. Tak mungkin kembali lagi kerumahnya.
Tok ....tok...tok....
Clek....
" Tika, kok balik lagi sih ," kata Aya yang langsung terkejut melihat seorang pria berdiri di depannya. Setelah pintu terbuka lebar.
" Maaf saya pikir sepupu saya, Anda siapa ?" tanya Aya menatap curiga pada pria muda itu.
" Saya Aska, saya mau bertemu om Anwar ," kata pria dengan suara berat
" Oh pak Anwar belum pulang, mungkin sebentar lagi. Masuk lah !! " kata Aya menyuruh pria itu untuk masuk dan duduk
" Terimakasih apa kau pembantunya?" tanya pria itu menatap Aya penuh selidik.
" Eh....saya....." ketika Aya ingin menjawabnya. Dan menjelaskan siapa dirinya. Tiba tiba saja...
" Dia istri om As, ngapain kamu datang kesini?" Kata Anwar yang tiba tiba muncul sudah berdiri di depan pintu.
" Kak Anwar !!" kata Aya kaget.
" Sore om, maaf Aska kesini hanya mengantar pesan bude," kata pria bernama Aska itu berbalik menatap Anwar sembari melirik Aya. Karna terkejut saat tahu istri Anwar, masih sangat muda dan cantik. Apalagi terlihat sangat belia dari usia dirinya.
" De Aya masuk saja, biar kak Anwar bicara. Ini tolong bawakan tas kak Anwar sekalian ke kamar ," kata Anwar pada Aya.
" Baik kak, apa perlu Aya buatkan minum," kata Aya
" Tidak perlu, dia hanya sebentar disini," kata Anwar sembari melirik Aska. Karna tidak senang dengan kehadiran Aska Yang datang kerumahnya. Tanpa memberi tahunya terlebih dulu.
" Ya sudah , Aya masuk ya kak. Maaf mas silahkan duduk dulu !! Kata Aya tersenyum pada tamu nya itu. Sembari berlalu meninggalkan ruang tamu.
" To the point aja, mau apa kamu kesini?" tegas Anwar tanpa basa basi. Yang duduk di depan Aska.
" Bude meminta Aska mengantar ini om. Oh ya apa om sudah tahu. Jika Hira sudah kembali pulang ?" kata Aska.
" Apa peduliku, aku sudah menikah Dan aku tidak ingin dijodohkan oleh kak Ani dengan siapa pun," jawab Anwar.
" Maaf om, masalah itu om bicara kan saja pas bude. Aska tidak ikut campur. Aska hanya mengantar titipan saja, "kata Aska Mengambil kotak kecil dari sakunya dan meletakkannya di depan Anwar.
" Baik, tapi kenapa kau buka mulut. Bukankah aku sudah bilang .Agar kau diam dan merahasiakannya pada kak Ani," kata Anwar menatap Aska tajam.
" Aska terpaksa om, karna bude memaksa. Aska bicara. Dan Aska pikir om menikah dengan Rani atau Iren tapi ternyata......" kata Aska
" Apa....itu bukan urusan mu," kata Anwar cepat karna tidak mau Aska mendikte nya tentang Aya.
" Baik om, Aska pamit. Sampai bertemu di kantor," kata Aska berdiri. Karna tahu Anwar tidak senang dengan kehadirannya. .
" Ya pulanglah," kara Anwar yang ikut berdiri mengantar sampai depan pintu. Lalu setelah Aska menghilang Anwar cepat menutup pintu rumahnya
Sedangkan Aska yang naik keatas motornya diam terpaku sejenak. Karna terkejut jika Aya yang selama ini dinikahi om nya, bukan Aya temannya yang ia kenal
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Kuatkan imanmu cah ayu