⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.
Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.
Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Periksa Kandungan
Maharani memberikan sebuah kotak kecil dengan hiasan pita di atasnya. Tampaknya suatu hadiah istimewa diberikan Maharani kepada Mahesa. Semua menatap kado kecil itu dan penasaran apa isi di dalamnya.
"Bukalah Sayang," pinta Maharani kepada suaminya yang tak kunjung membuka kotak itu.
Perlahan Mahesa membuka kotak kecil itu. Pria itu terperangah saat melihat isi di dalam kotak. Diambilnya suatu benda kecil dari dalam situ. Dilihatnya secara detail dan Mahesa tersenyum senang.
"Kamu hamil Sayang?" teriak Mahesa yang langsung memeluk Maharani dan menggendongnya.
"Aku akan menjadi papa?" ucap Mahesa tak percaya. Akhirnya penantian selama bertahun-tahun membuahkan hasil.
Mahesa menatap Atmajaya yang masih duduk di meja makan. Ditunjukkannya sebuah alat tes kehamilan dengan dua garis. "Pa, Papa akan segara punya cucu!"
Tentu saja Atmajaya senang mendapatkan kabar tersebut. Dia tersenyum dan berkata, "Syukurlah usaha kalian membuahkan hasil. Terima kasih Tuhan. Terima kasih Maharani."
Setalah Mahesa menurunkannya dari gendongannya. Maharani berjalan menuju sang mertua. Dipeluknya mertuanya itu, "Terima kasih juga telah bersabar dan terus berdoa untukku, Pa."
"Maaf agak terlambat memberikan cucu untuk Papa," sambung Maharani.
"Tidak masalah, Maha. Yang penting aku akan segara punya cucu," girang pria tua itu sembari mengangkat kedua tangannya seperti seorang juara.
Dibalik euforia kabar bahagia yang disampaikan oleh Maharani. Ada perasaan sedih yang menghampiri Delina. Istri kedua Mahesa itu turut senang, namun entah kenapa dadanya terasa sesak tiba-tiba.
"Sayang anak kita cewek atau cowok?" tanya Mahesa antusias.
"Ah kamu ini. Ya belum bisa dilihat jenis kelaminnya. Tunggu beberapa bulan lagi ya, Sayang," balas Maharani.
"Yah kirain sudah bisa dilihat."
Atmajaya melihat gelagat kesedihan yang dirasakan Delina. Dibalik senyuman menantunya itu, Mahesa tahu ada perasan tertekan yang dirasakan Delina. Bagaimana tidak tertekan jika orang yang didambakan untuk segara hamil malah tidak kunjung hamil. Justru istri pertama yang telah hamil mendapat kabar bahagia.
"Tidak apa-apa Delina. Papa yakin kamu juga akan segara menyusul Maharani," tutur Atmajaya menenangkan.
"Bagus juga kalau Maharani dan Delina hamil bersamaan," lanjutnya.
Maharani menyunggingkan senyuman merasa menang. Sebentar lagi semua anggota keluarganya itu akan lebih perhatian pada kehamilannya.
"Delina ... lebih baik kamu ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungan kamu. Selama ini kandungan aku dipantau oleh dokter. Kamu bisa juga mengikuti langkahku biar segara hamil," kata Maharani memberikannya saran.
"Benar juga itu Delina. Kamu bisa konsultasi ke dokter kandungan," sahut Atmajaya dengan semangat.
"Aku bisa memberikan kontak dan alamat dokter kandungan langganan aku."
Maharani menawarkan dokter yang menanganinya selama ini. Diberikan sebuah kartu nama, "Dia adalah dokter terbaik. Kamu bisa konsultasi kehamilan kepadanya."
Delina mengambil kartu nama yang diberikan kepadanya. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih, "Terima kasih. Aku akan segera menemui dokter ini."
***
Kabar kehamilan Maharani benar-benar membuat mental Delina tertekan. Perempuan muda itu selalu kepikiran dengan harapan Atmajaya yang menginginkan cucu darinya. Dan kepikiran kenapa dirinya gak kunjung hamil.
"Silahkan masuk," ucap seorang perawat dengan sopan kepada Delina.
Sore itu Delina datang ke klinik dokter kandungan yang disarankan Maharani. Delina berniat mengkonsultasikan kandungannya. Juga meminta saran dokter supaya dirinya segara hamil.
"Apakah di keluarga Anda memiliki riwayat penyakit bawan yang ada di daerah rahim?" tanya dokter saat melakukan pemeriksaan.
Sejenak Delina berpikir, "Sepertinya tidak ada, Dok."
Pemeriksaan selesai dan kini Delina duduk berhadapan dengan dokter.
"Berikut ini adalah hasil pemeriksaan kandungan Anda." Dokter menunjukkan sebuah kertas hasil pemeriksaan.
"Hasilnya Anda mengalami ..."
###
Waduh ada apa dengan kandungan Delina? Apa baik-baik saja atau bagaimana? Penasaran gak? Lanjut ya.
🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu.
please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥