Takdir memang tak bisa diduga, Akila memilih kabur dihari pernikahan, meninggalkan orangtuanya demi pria yang dia cintai.
Kenyataan tak seindah hayalan, sang kekasih justru meninggalkannya setelah tahu dia sudah tak memiliki apapun, semua kartu ATM dan kartu kreditnya di blokir oleh keluarganya, dengan terpaksa dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Akila tak sengaja bertemu Rasya disebuah klub malam, saat berpesta dengan teman sesama model setelah pemotretan, Dan itulah awal kekacauan hidupnya, Rasya tak terima karena Akila menamparnya.
Gimana kelanjutannya?
Ikutin terus kisahnya ya,,
Follow akun saya Instagram: mamie_kembar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana jahat Dito
Seminggu berlalu sejak kepulangan Tante Ratna, lili sengaja menghindari Rasya. Telpon Rasya beberapa hari yang lalu juga nggak dia angkat.
Dirga justru semakin menunjukkan perhatiannya. Tak segan dia mengirim bunga dan berbagai hadiah lainnya.
Lili bukan wanita bodoh, dia tahu Dirga menyukainya, tapi lili tak mau ceroboh, dia masih belum mengenal Dirga dan hatinya juga tak merasakan getaran saat bersamanya.
Sore ini lagi Dirga menjemput nya di lokasi syuting.
"sudah selesai?" tanya Dirga menyambut lili.
"Kak Dirga?" ucap lili terkejut. Dirga tersenyum lebar.
"Kok gitu sih ekspresi nya, kakak memang sengaja menjemputmu."
"Kakak tahu dari mana aku disini?" tanya lili sambil berjalan mengambil tas dan ponselnya.
"Bukan hal sulit untuk mencari mu. Aku punya banyak mata mata." ucap Dirga tertawa. Lili hanya memutar bola matanya. Sungguh jawaban yang menjengkelkan. Lili yakin pasti dia sengaja bertanya kepada Giska, sang manager.
Giska sudah kembali dan saat ini dia tinggal bersama dengan lili.
"Mbak Giska mau pulang bareng aku?" tanya lili setelah selesai mengganti pakaiannya.
"Kamu duluan aja, mbak masih ada urusan, lagian nggak enak ma Dirga."
"Justru itu mbak, aku nggak mau pulang berduaan dengannya, makanya aku ajakin mbak sekalian."
"Kamu kenapa? Dirga baik loh, tampan lagi." ucap Giska menatap aneh kearah lili.
"Mbak, please. Mau ya..." lili mengatupkan keduanya tangannya, memohon kepada Giska. "Oke, mbak mau. Tapi kali ini aja."
"Thanks mbak Giska memang the best." ucap lili dan memeluk Giska.
Lili dan Giska berjalan menuju parkiran dimana Dirga menunggu. "Maaf kak, lama. Oh ya mbak Giska ikut sekalian ya. Kan nggak enak kalau aku tinggalin." ucap lili dengan wajah dibuat imut.
"Iya nggak apa apa kok!" jawab Dirga dengan senyum terpaksa.
Padahal aku ingin mengajak lili makan malam berdua, ini lagi manager nggak ngerti apa kalau aku cuma mau berduaan dengan lili. Huh!! Dirga merasa kecewa.
"Nggak masalah, Yuk, buruan. " Dirga membuka pintu mobil untuk lili. Lili duduk di depan disamping Dirga dan Giska duduk di belakang.
"Ayo mbak" lili mengajak Giska masuk.
Perjalanan mereka cukup panjang dan melelahkan. Giska memilih diam, dan tak menanggapi obrolan lili dan Dirga. Dia memilih tidur. Sementara Dirga dan lili asyik mengobrol disepanjang perjalanan.
"Kamu nggak mau makan malam dulu?" tawar Dirga. Sebenarnya lili juga merasa lapar, Tapi tidak enak karena merasa merepotkan dirga.
"Nggak ,aku masih kenyang." jawab lili. Tali perutnya tak mau berkompromi. Selesai dia bicara, perutnya berbunyi karena keroncongan. Dirga tersenyum, tanpa bertanya dia membelokkan mobilnya ke sebuah restoran yang mereka lewati.
Dirga, lili dan Giska menikmati makan malam mereka. Rasa lapar dan menu makanan yang lezat, membuat lili menghabiskan seluruh pesanannya.
Tanpa mereka sadari Rasya menatap tajam kearah mereka.
Rasya yang baru selesai menemui klien, merasa lapar. Dia mengajak Reno makan malam di kafe terdekat karena dia susah sangat lapar.
"Bos, bukankah itu nona lili?" tanya Reno.
Rasya hanya menatap dari kejauhan. Sebenarnya hatinya panas melihat lili makan berdua dengan pria lain.Tapi egonya lebih tinggi. "Apa kau lupa jika dia hanyalah kekasih ku pura pura, dia bebas bersama siapapun begitu juga aku." ucap Rasya menahan amarah.
"Apa kau yakin?' tanya Reno
"Aku yakin, apa maksud ucapan mu?"
"Jika aku jadi bos, aku nggak akan melepaskan gadis secantik lili, lihatlah dia begitu cantik dan anggun. Apa bos rela dia bersama dengan Dirga?"
"Terserah padanya, jika dia mau tak masalah?"
"Ok, asal jangan sampai bos menyesali nya. Karena jika itu terjadi, semuanya sudah terlambat dan lili sudah menjadi milik Dirga."
Sial, semua yang diucapkan Reno benar. Sejujurnya aku juga merasa kesal, tapi mau. bagaimana lagi, bathinnya.
Rasya tiba tiba kehilangan selera makannya. Dia segera berjalan kearah kasir dan membayar tagihannya. Kemudian berlalu meninggalkan Reno yang masih belum menyelesaikan makannya. Dengan bersungut Reno segera mengikuti bos sekaligus temannya itu.
Rasya sudah berada dihalaman parkir apartemen nya, tapi dia enggan untuk turun. Bayangan lili makan bersama dengan Dirga, berputar di kepalanya. Bahkan dia bisa melihat jelas senyum dan tawa lili disana, entah apa yang mereka bicarakan, tapi semua itu membuat hatinya semakin kesal.
Hatinya sungguh tak tenang, dia tidak mau lili menjadi korban Dirga berikutnya. Dia tahu sepak terjang Dirga yang terkenal playboy. Berbanding terbalik dengannya.
"Aku akan mengingatkannya besok"
...****************...
Dilain tempat Dito yang baru saja pulang, mendapatkan laporan jika saat ini lili sedang bersama dengan Dirga. Seorang pengusaha muda dan kaya.
Dito menggeram kesal, mengapa banyak sekali pria yang berada disekitar lili, tapi dia tak kehabisan akal. Dalam waktu dekat, dia pasti akan mendapatkan lili, bagaimana pun caranya.
"Tunggulah sayang, aku pasti akan mendapatkan mu dan aku akan meruntuhkan semua kesombongan mu, itu?" ucapnya mengepalkan tangannya kuat.
Masa lalu g di selesaikan dulu sok2an mo ngelamar anak orang