Freya, gadis manis yang menikah diusia nya yang masih terbilang muda. Jika kalian menggangap itu semua kerena perjodohan maka kalian salah besar. Lupakan tentang perjodohan atau terpaksa menikah, karena nyatanya mereka menikah atas dasar cinta bukan keterpaksaan.
Apakah pernikahan yang didasari cinta akan sangat indah, damai, aman dan bahagia? mungkin 50 persen benar dan 50 persen tidak. Di umurnya yang masih 25 tahun itu Freya harus menghadapi badai rumah tangga yang tak kunjung berhenti.
Munculnya orang ketiga dihubungan rumah tangga Freya dan Andra menjadi awal mula masalah itu datang. Andra Stefano, pengusaha muda sukses yang memiliki banyak perusahaan didalam maupun di luar negri.
Tampan dan kaya, siapa yang tidak mau?
"Mas..." Freya menggelengkan kepala tak percaya dengan air mata yang mengalir deras, saat matanya dengan nyata melihat apa yang tengah dilakukan suaminya.
Hancur sudah kepercayaan itu, marah, kecewa, dan rasa tak percaya bercampur menjadi satu dihatinya. Suami yang selama ini sangat ia percaya nyatanya telah mengkhianatinya.
Andra yang tengah berbuat tak senonoh itu pun terkejut saat matanya menangkap keberadaan istrinya yang sudah berlinang air mata.
"FREYA..." teriak Andra saat Freya berlari menjauh dari tempat itu. Andra dengan tergesa mengejar Freya yang tengah berlari tanpa memperdulikan jika ada nyawa lain di tubuhnya.
"Sayang aku bisa jelasin semuanya, itu semua gak seperti apa yang kamu lihat," ucap Andra saat tangannya berhasil menggengam tangan Freya.
Freya mengusap kasar air mata yng mengalir di pipinya, matanya menatap tajam pada lelaki berstatus suaminya itu.
"MAU JELASIN APA LAGI MAS! AKU UDAH LIHAT SEMUANYA. AKU UDAH LIHAT! tega kamu mas, tega kamu khianatin aku disaat aku hamil anak kamu!" ucap Freya lirih diakhir.
"Sayang maafin aku, aku salah aku khilaf Frey." Andra memeluk Freya yang terus berontak dipelukannya.
Freya memudurkan tubuhnya menjauh dari Andra tangannya menunjuk ke arah Andra pertanda dia tidak boleh mendekat.
"MENJAUH! JANGAN DEKET-DEKET AKU! AKU JIJIK SAMA KAMU!" bentak Freya.
"Frey..."
"Kurang apa aku selama ini mas? sampai kamu tega khianatin aku," isak Freya, ia kecewa pada suaminya, kepercayaan yang ia taruh sepenuhnya telah hancur berkeping-keping. Setelah melihat suaminya yang tidak malunya melakukan hal tak senonoh dikantor nya bersama sang sekertaris.
"Ceraikan aku mas!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila putrii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Devinisi Bahagia?
Arga kembali pulang dengan wajah yang kesal, kesal dengan sifat Freya yang menurutnya bodoh!
Dia yang disana dia yang membantunya dia yang menolongnya tapi manusia biadab itu yang arghh menyebalkan! bukan dia tidak ikhlas hanya saja, arghhh kalian tahulah apa maksudku!
"Sayang kamu dari mana, dan ya Tuhan kenapa dengan wajah kamu?" Alena mendekat dengan wajah cemas ia memegang luka lebam itu membuat Arga meringis.
"Sakit ma," ringis Arga.
Alena berdiri dari duduknya ia melangkah ke dapur mengambil air dengan baskom untuk mengompres luka anaknya tidak lupa kotak obat-obatan juga.
"Kamu habis berantem? kemana aja semalam kok nggak pulang?" Alena memberondong pertanyaan pada putra semata wayangnya ia sangat menyayangi anak satu-satunya ini.
"Di rumah sakit."
Alena melotot menatap cemas pada anaknya. "Kamu sakit? kenapa nggak ngabarin mama?" khawatir Alena.
"Bukan aku ma yang sakit," ucap Arga.
"Terus siapa?"
"Akh... Sakit ma!" ringis Arga saat Alena menekan luka itu.
"Biarin udah tahu sakit masih aja berantem! kamu tuh udah gede gak pantes buat tonjok-tonjokan kayak gini kayak anak kecil aja!" omel Alena.
Arga hanya diam ia menebalkan telinganya berusaha tak menggubris ucapan mamanya, udah sakit masih aja diomelin!
"Siapa yang sakit Arga!" tanya mama kembali.
"Freya ma!"
"Hah? Freya? Sakit apa? eits tunggu Freya kan udah punya suami kenapa kamu ada disana?"
"Aku yang nolongin Freya ma."
"Maksud kamu?"
"Percuma Arga jelasin mama juga nggak akan ngerti, udah ya ma Arga mau istirahat dulu!" Arga segera bangkit dari duduknya berjalan menuju kamar namun terhenti saat mendengar ucapan mamanya.
"Arga kamu tahu kan perbuatan kamu itu salah. Freya udah bersuami nggak seharusnya kamu ngejar-ngejar dia! Itu rumah tangga mereka dan kamu jangan jadi duri dirumah tangga itu! Mama nggak mau kamu kenapa-napa, masih banyak cewek yang lebih baik dari Freya!"
"Arga tahu, Arga yang jalanin dan Arga tahu yang terbaik buat diri Arga sendiri. Emang banyak cewek yang lebih baik dari Freya tapi Arga maunya Freya nggak yang lain! Arga yang jalanin dan Arga juga yang ngerasain mama nggak akan pernah ngerti!" Arga segera berlalu tak menghiraukan ucapan mamanya yang tengah memanggil-manggil namanya.
.
"Atha..." seorang bocah kecil berlari dengan tangisnya menghampiri seorang bocah laki-laki yang tengah tiduran dibawah pohon.
"Cia... Kamu kenapa nangis?" kaget bocah itu, ia segera duduk mengusap air mata gadis itu.
"Atha ada yang jahatin Cia," adu gadis itu, ia terus menangis terisak.
"Siapa? bilang sama Atha biar Atha pukul orang itu!" marah bocah itu.
"Itu..." tunjuk gadis itu pada dua anak laki-laki yang tengah tertawa mengejek ke arah Cia.
"Cia cenggeng! Cia cenggeng!"
"Huuu gitu aja nangis!"
"Ngadu tuh!"
"Cia jelek cenggeng!"
Itulah ejekan dari dua anak laki-laki itu, tangan Atha mengepal ia berdiri menatap tajam pada dua bocah itu. Tangga nya mendorong dua bocah laki-laki itu sampai mereka terjatuh.
"Kalian jangan berani gangguin Cia lagi!" marah bocah itu, membuat dua bocah laki-laki tadi berlari takut dari sana.
"Udah Cia jangan nangis ya, Atha udah marahin anak nakal itu!"
"Makasih Atha," ucap Cia tersenyum ia menghapus air mata itu lalu tertawa menampilkan gigi ratanya.
"Atha terbaek!" kekeh gadis itu.
"Cia, Atha janji akan selalu ada buat Cia. Atha akan selalu jadi pahlawan buat Cia."
"Pahlawannya Cia!" seru gadis itu.
"Gue akan tetap jadi pahlawan buat Lo Freya Velicia Chesa."
.
Freya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, tubuhnya sudah lumayan membaik dan saat ini ia sudah perjalanan pulang ke rumah.
"Mas kamu habis berantem sama siapa?" tanya Freya ia berpikir jika suaminya bertengkar dengan Arga. Karena luka lebam diwajah Arga tadi dan suaminya saat ini.
"Bukan siapa-siapa." Andra menoleh sekilas lalu fokus kembali ke arah depan.
"Soal kemarin..."
"Nggak usah dibahas," potong Andra. Freya mengganguk mungkin tidak sekarang nanti saja karena Freya perlu menjelaskan jika itu semua hanya salah paham.
Freya turun bersama Andra disambut hangat oleh bibi, ia langsung masuk ke kamar meskipun bayang-bayang malam itu masih terekam dibenaknya tapi Freya berusaha melupakannya.
Rumah tangganya baru saja membaik dan dia tidak ingin ada masalah lagi, Freya segera merebahkan tubuhnya di ranjang, tubuh dan pikirannya tengah lelah dan ia butuh istirahat.
Pintu terbuka menampakkan Andra disana ia tersenyum lantas masuk kearah kamar mandi ingin membersihkan tubuhnya yang sedari kemarin belum menyentuh air.
Mata Freya terpejam kantuk menggambil kesadarannya ia terlelap dalam mimpi yang tidak tahu indah atau tidak.
Andra segera merebahkan tubuhnya disamping Freya tangannya melingkar memeluk tubuh istrinya satu kecupan ia berikan pada kening istrinya, bibirnya berucap lalu matanya ikut terpejam dan hanyut dalam mimpi.
"Maaf." Itulah kata yang Andra ucapkan sebelum kesadarannya diambil paksa oleh rasa kantuk.
Freya terbangun menatap jam yang sudah menunjukkan pukul lima sore lama juga dia tidur, ia menatap kearah samping suaminya yang masih terlelap dialam mimpi.
Freya bangkit ia pergi ke kamar mandi, mencuci mukanya dan menghadap kearah cermin. Lebam itu masih terlihat jelas, ia mengusapnya perlahan bayangan kemarin seolah nampak jelas dicermin depannya.
Setetes air matanya mengalir, rasa sakit itu mendera dihatinya. Dadanya terasa terhimpit namun ia hanya bisa bungkam merasakan sakit yang terus datang menghampiri nya.
Jika ditanyakan apakah dia bahagia dengan pernikahannya? Freya hanya bisa menggeleng ia tidak tahu apakah ini bahagia atau tidak.
Ingin mempertahankan segalanya dengan menutup kesedihan dengan kebahagiaan menutup luka dengan senyuman. Apakah itu bahagia?
Freya ingin bertanya apa devinisi bahagia? Apakah mempertahankan sesuatu yang tidak pantas dipertahankan. Mengganti luka dengan senyuman, hanya mampu tersenyum meski hati merasa sakit meski mata ingin menangis! apakah itu devinisi bahagia?
Aku terlalu dibutakan oleh cinta! meski hati terlalu sering disakiti dan kata maaf yang terlalu mudah terucap dari bibirnya dan hatiku begitu luluh mendengarnya! Aku bodoh? memang! aku akui aku memang bodoh bahkan sangat bodoh, biarlah aku mengikuti alur yang tuhan tuliskan untukku. Jika takdirku seperti ini aku bisa apa?
Inilah takdirku! aku ditakdirkan untuk berumah tangga diusia muda, merasakan badai yang terus menerjang rumah tanggaku mempertahankan rumah tangga yang sudah berada diujung, dan kalian tahu rasa ingin menyerah dalam diriku itu ada namun aku selalu meyakinkan pada hatiku jika bahagia itu ada jika pelangi itu ada dan badai pasti akan segera berlalu.
Takdir Tuhan itu indah aku hanya perlu bersabar dalam menunggunya, ya menunggu kebahagiaan yang akan datang menghampiriku.
Perselingkuhan? kekerasan dalam berumah tangga? kata-kata kasar yang tidak sepatutnya terucap dari bibir seseorang yang sangat aku cintai dan sangat aku percaya.
Aku sudah mampu melewati itu semua dirumah tanggaku yang masih berumur jagung ini tapi badai terus menerus menerjangnya masih panjang jalanku, maka aku perlu menguatkan bahu ku dan mengkokohkan hatiku! aku kuat!
Tuhan tidak akan memberi cobaan yang melebihi kemampuan umatnya dan aku percaya itu.
Doakan aku semoga badai ini segera berlalu dan aku bisa bertahan sampai di titik akhir...
Ceritaku masih panjang ini masih awal dan aku perlu banyak kesabaran... Aku tahu sekarang bahwa berumah tangga itu tidak mudah. Banyak cobaan yang harus aku lalui!
novel yang melaknat pelakor tapi memuja PEBINOR
wanita munafik itu wanita yang melaknat pelakor tapi memuja PEBINOR
terimkaaih author, kereeeennn banget ceritanya, mengharukan,tidak vulgar dan yg saya suka akhirnya happy ending.
suka dengan peran freya dan arga.
semoga author mau buat squelnya setelah nathn dewasa.
just usul ya....hehehehe
semangat author, sehat terus ya...biar bisa buat karya2 lainnya yg lebih bagus lagi ceritnya
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa