Ketulusan Cinta Freya
"SAH!"
Setelah mendengar satu kata itu terucap hatiku serasa sangat bahagia, ya saat ini aku telah sah menjadi seorang istri. Istri seorang pengusaha muda bernama, Andra Stevano.
Cinta pertamaku!
Inilah hari yang aku tunggu-tunggu, di saat kata itu terucap dan aku sah menjadi istrinya. Di mana aku melepas masa gadisku dan hidup bahagia bersama dirinya yang berstatus suamiku.
Aku mengambil tangannya lalu mengecup punggung tangan suamiku, hatiku terasa menghangat saat dia mengecup tepat di keningku. Aku tak kuasa menahan kedutan di bibirku, senyumku mengembang.
Ku tatap lama wajah lelaki tampan di depanku, lelaki yang baru saja menjadikanku sebagai seorang istri. Dia menatap hangat padaku, dia tersenyum. Senyum manis yang selalu membuatku jatuh cinta kepadanya.
"Istriku," ucapnya yang membuat wajahku bersemu.
.
Acara baru saja selesai, tamu undangan pun sudah pada pulang, tersisa saudara dekatku dan saudara dekat suamiku. Kita semua memutuskan untuk menginap di hotel ini.
"Sayang..." Andra memelukku dari belakang, membuatku merinding karena hembusan nafasnya yang menerpa leherku.
"I-iya mas," balasku. Ah kenapa suaraku menjadi terbata gini, dan kenapa aku jadi malu-malu seperti ini. Astaga aku yakin wajahku sudah semerah tomat saat ini.
Dia membalikkan tubuhku menghadap kearahnya memeluk erat pinggangku matanya menatap teduh ke arahku, tersenyum manis. Ah senyuman itu yang selalu membuatku jatuh cinta padanya.
Tanganku melingkar erat di lehernya, ku tatap wajah tampannya, ku tatap mata indah itu. Aku sangat bahagia saat ini, menikah dengan orang yang aku cintai. Bukankah sangat membahagiakan?
"Kamu cape nggak?" Pertanyaan itu, apakah itu sebuah kode. Apa yang kalian pikirkan tentang pertanyaan itu? jujur saja aku merupakan wanita yang memiliki tingkat kepekaan yang tinggi. Mungkin jika tebakanku benar jika suamiku menginginkan haknya. Tapi ah memikirkannya membuatku malu.
"Enggak mas, kenapa?" Kalau sudah tahu kenapa bertanya? biasalah basa-basi, ya nggak sih masa aku yang mulai. Iya kalau tebakanku benar jika salah?
"Enggak papa, kamu mandi dulu. Terus gantian aku." Andra mengusap kepalaku lalu berjalan menjauh ke arah balkon. Aku melihatnya mengambil rokok dari sakunya.
Kalian tahu apa yang tengah terjadi padaku? tentu saja aku malu, pikirkan ku terlalu jauh dan memalukan.
Aku duduk di meja rias, mulai melepas beberapa aksesoris yang menempel di kepalaku. Semua telah terlepas, tinggal satu yang belum. Gaun pengantin, gaun ini sangat panjang membuatku susah untuk melepasnya.
Tanganku yang pendek ini mulai meraba ke belakang mencari resleting gaun ini, tubuhku sudah sangat gerah. Berjam-jam memakai pakaian besar ini.
Aku berdecak kesal saat tanganku yang pendek ini tak sampai untuk membuka resleting gaun ini. Ku lihat suamiku yang tengah menatap ke arahku. Menatap saja tanpa membantuku? Huh sungguh menyebalkan, aku mencebikkan bibirku kesal. Menatap suamiku yang dengan santainya menghisap rokok dengan tatapan melihat kecarahku yang tengah kesusahan membuka gaun besar ini.
"Mas ih, bantuin ngapa!" Akhirnya suara kekesalan itu keluar, aku menatap kesal ke arahnya sedangkan dia malah tertawa mengejek ke arahku.
"Kenapa gak nyampe, kamu sih punya tangan pendek bener!" ucapnya.
"Nyebelin ih!" Aku memukul dada suamiku saat dia yang malah menertawakan aku yang tengah kesal ini.
"Kamu sendiri juga gak mau minta tolong ke aku?" Aku terdiam mendengar ucapannya, aku membalikkan tubuhku menatap pantulan diriku pada cermin menatap pantulan suamiku yang masih tertawa itu.
"Udah gak usah ngambek entar makin jelek tuh, bibirnya gak usah di maju-majuin kayak bebek tuh malahan."
"Mas ..." Rengekku kesal.
"Iya istriku kenapa?" Dia memelukku dari belakang, menjatuhkan kepalanya pada bahuku.
Istriku, ah entah kenapa aku selalu malu setiap dia memanggilku dengan sebutan itu. Istri? rasanya aku masih tidak percaya jika aku telah sah menjadi istri seorang Andra Stevano.
"Kenapa sayang, kok diem. Suami tanya itu di jawab!" ucapnya kembali ia menatap diriku dari pantulan cermin.
"Bantuin ngelepas gaun ini, berat tau. Gerah juga!" ucapku, aku membalikkan tubuhku ke arahnya. Rasa maluku telah hilang, eh enggak bukan gitu aku sedang dalam mode manja. Pacaran selama dua tahun dengannya membuatku sudah tidak malu-malu lagi.
Jika tadi beda, jika sekarang enggak. Biasalah awalnya malu-malu akhirnya malu-maluin. Wkwk
Tanganku melingkar di leher jenjangnya, bibirku tersenyum ke arahnya. Tanganku mengusap jakunnya. Entahlah malam ini dia nampak sangat tampan dan menggoda.
Ya Tuhan ku mohon hentikan pikiran kotorku ini, kenapa aku menjadi seperti ini. Ah kelakuan ini sangat memalukan.
Aku memalingkan wajahku malu, ku lepas lingkaran tanganku pada lehernya saatku akan menjauh darinya ia tak melepaskan pelukan itu justru ia malah semakin merapatkannya.
"Mau kemana sayang?" ucapnya, suaranya nampak serak.
"Mau mandi mas."
"Emang bisa?" Aku mengangkat alisku tak mengerti.
"Emang bisa? lha emang kenapa?" beoku.
"Gaun kamu sayang."
Ya aku melupakan satu hal itu, gaunku belum terlepas, aku menatap cengengesan ke arahnya.
"Hehe lupa," ucapku.
"Kebiasaan!" Andra mendorong dahiku pelan, membuat kepalaku terdorong ke belakang.
"Mas ih ..."
Andra memelukku dari belakang menumpukan kepalanya pada bahuku, ia menatap wajahku dari pantulan cermin. Tangannya meraba resleting gaunku, entah mengapa aku merasa geli.
Srekk
Wajahku merona saat resleting itu telah terbuka nampak jelas punggungku yang terekspos itu.
Tatapan Andra terus tertuju pada wajahku, hanya tangannya saja yang bergerak di tubuhku.
Hampir saja gaun itu terlepas ke bawah jika saja aku tidak menahannya, ku tutup area dadaku agar gaun itu tidak terlepas dari tubuhku.
Terlihat Andra suamiku menatap geli ke arahku saat melihat wajah panik ku, aku meringis malu.
"Kenapa sayang?" ucapnya tepat di telingaku bulu kudukku meremang saat hembusan nafasnya mengenai tengkukku.
"E-enggak, a-aku mandi dulu," ucapku terbata.
Suamiku semakin tertawa saat melihat ucapan terbata ku, ah malunya kenapa aku jadi seperti ini. Inikah yang di namakan kegugupan seorang pengantin di malam pertama?
"Entar dulu." Andra mengendus leherku, tangannya pun sudah tak terkondisikan. Mulai meraba-raba di area yang membuatku geli.
"Mas ..." Ku hentikan tangan itu saat dia mulai meraba area dadaku. Aku sampai tidak sadar jika gaunku telah terlepas dan hanya menyisakan pakaian dalam ku.
"Sayang ..." Rengeknya. Ku lihat wajahnya, dan matanya yang sudah bernafsu dia juga seperti menahan sesuatu.
Aku jadi tidak tega, sudah seharusnya ini terjadi. Sudah menjadi haknya sebagai suamiku akankah aku harus memberikan mahkotaku sekarang? pada suamiku? pada orang yang aku cintai?
Bodoh tentu saja jawabannya iya, dia suamiku sudah sepantasnya dia mendapatkan itu, lagian ini malam pertama kami sebagai suami istri bukankah di malam pertama orang melakukan hal itu.
Akhirnya aku menggangguk saat melihat tatapan mendamba dari suamiku, aku jadi tidak tega. Lagian ini sudah kewajibanku sebagai istri untuk memberikan hak batin pada suami.
Dia tersenyum menatapku di balikkannya tubuhku ke arahnya, dia mencium dahiku sangat lama, netra cokelat itu menatap ke arahku.
"Apa kau yakin sudah siap sayang?" tanyanya kembali, aku hanya menunduk malu kenapa dia pakai tanya segala. Aku kan mau jadinya!!
Hanya anggukan yang aku berikan padanya sampai dia mulai mencium bibirku dengan rakus, i-itu adalah ciuman pertamaku. Aku yang tidak pernah berciuman pun kewalahan dengan ciuman dia yang nampak sangat lihai. Seperti sudah berpengalaman, tapi mungkinkah dia sudah pernah berciuman dengan wanita lain?
Jika iya, membayangkannya saja sudah membuatku sesak. Dia mulai mendorongku ke arah ranjang bertabur bunga itu, tubuh kekarnya menindih tubuh mungilku.
Aku meneguk salivaku kasar saat melihat tubuhnya yang, arghh ia sungguh membuatku gila!
Pikiranku sudah traveling ke mana-mana!
"Are you ready baby?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-10-10
0
momy ida
awal baca udah disuguhin yg hot hot.... hareudang kan jdi nya, 😂😂😂
2022-02-07
0
Muajidah Firdausi
Aku hadir Thor
2022-01-06
0