"Mulai hari ini putri sulungku Lada Anjani Wibisono sudah mati."
Kata-kata yang pada akhirnya mampu merubah kisah hidup seorang Lada Anjani Wibisono. Hanya karena kesalah pahaman, ia harus rela terbuang dari keluarganya.
Malam yang paling berat dilalui oleh gadis introvert itu, terjebak dengan seorang mantan narapidana, yang terkenal berandalan dilingkungan tempat tinggalnya, menjadi awal dimulainya babak baru perjalanan hidupnya.
Vinder putra Abimana, mantan narapidana pembunuhan, pecinta alkohol, dicap sebagai berandalan dilingkungan tempat ia tinggal. Tapi siapa yang itu, dibalik semua gelar itu tersimpan kisah memilukan.
Hari-harinya yang tanpa warna, seketika berubah saat mengenal dan tersandung skandal bersama Lada Anjani Wibisono.
Bagaimana kisah keduanya bermulai...?
Dan bagaimana akhir dari banyaknya konflik batin yang mereka alami...?
Yuk, jadilah saksi dalam kisah hidup mereka dengan membaca karya ini.
Bijaklah dalam berkomentar juga memilah baik, buruknya cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Dengan tidak sabaran, Lada menekan bel rumah Rey Andra. Berkali-kali tangan kurusnya menggebrak pintu kayu bercat putih didepannya.
"Maaf non, cari siapa ya...?" tanya pelayan rumah yang membuka pintu.
"Maaf, apa Rey Andra ada..?" tanya Lada dengan suara parau efek dari tangisan.
"Ada, sebentar saya panggilkan."
Pelayan itu masuk kembali kedalam rumah, dan tak lama Rey Andra muncul menghampiri Lada yang berdiri diteras.
"La, ayo masuk..!" ucap tenang Rey Andra melihat wanita yang ia sakiti.
Lada menatap wajah tampan yang tenang tanpa ada beban atau merasa bersalah sedikit pun "apa keluargamu ada yang meninggal...? sampai kamu tidak datang."
Rey Andra terdiam, menelan ludahnya sediri untuk membasahi kerongkongannya yang tiba-tiba saja mengering.
"Orangtuaku tidak setuju La, maafin aku...!" ucap enteng Rey Andra.
Tubuh Lada limbung dan sigap ditopang oleh Vinder, yang baru saja ikut bergabung disana.
"La...!" seru Vinder lirih.
"Dia bohong Vin, dia tidak mau menikahi aku." ucap Lada yang kembali menitikan airmata.
Vinder menatap Rey Andra, melepaskan tubuh Lada lalu melangkah maju mendekati Rey Andra.
"Kalau ada masalah, kita bicarakan baik-baik. Penghulu masih menunggu untuk menikahkan kalian." ucap Vinder.
"Enggak..!" ucap Lada tegas.
"La...!" Vinder merespon.
"Tidak ada pernikahan, lebih baik kamu hajar dia Vin..! tampar dia, pukul dia." ucap Lada serak.
Vinder tak bergeming.
"Ayo Vin hajar dia...!" ucap Lada berteriak dengan airmata yang mengalir deras, sembari mendorong tubuh kokoh Vinder.
"La...!"
"Hajar dia Vin, tampar dia sebanyak mungkin.!" teriak histeris Lada.
"Apa-apan ini...?" seru seorang pria paruhbaya dari balik punggung Rey Andra, yang tak lain ayah dari lelaki itu.
"Om...!" sapa Vinder, sementara Lada langsung menundukan kepala sembari mengusap airmata.
"Jadi kamu yang mau dinikahi oleh putraku..?" tanya ayah Rey Andra menelisik Lada.
"Saya tidak bisa menerima gadis yang sudah dibuang oleh keluarganya, bahkan sampai dianggap meninggal."
Bagai dihujani ribuan anak panah, dada Lada dan Vinder terasa sangat sakit. Lagi, kata menyakitkan itu harus Lada dan Vinder dengar.
"Semalam Rey sudah menceritakan semua. Keluarga kami bukan keluarga liberal, kami juga punya kriteria untuk dijadikan calon menantu."
"Om...!" tegur Vinder menyela.
"Gadis yang dibuang oleh keluarganya, menandakan bahwa gadis itu bukan gadis baik-baik, dan saya tidak mau menerima gadis semacam itu menjadi menantu."
Rahang Vinder mengeras, tangannya mengepal erat dengan netra terhunus tajam kearah ayah Rey Andra.
Lada mengangkat kepala, menatap Rey Andra dan ayahnya secara bergantian.
"Jadi kamu baru menceritakan keorangtuamu soal rencana pernikahan ini semalam...?" tanya Lada kecewa dengan kepala yang menggeleng lemah.
"Kamu bilang, restu itu hanya formalitas. Kalau kamu mau orangtuamu pasti setuju. Apa yang kamu katakan dan kamu inginkan, orangtuamu pasti menuruti." ucap Lada tertuju kepada Rey Andra.
Ayah Rey Andra menatap tajam putranya, sementara putranya itu menurunkan pandagan seraya menelan penyesalan bercampur ketakutan.
"Maaf sudah mengganggu ketenangan rumah ini, permisi." ucap Lada lalu pergi.
Vinder juga pamit, mengikuti Lada.
"La...!" seru Vinder mencekal tangan Lada karena wanita itu melewati mobilnya.
Lada menepis tangan Vinder, dan kembali melangkah keluar dari pekarangn rumah Rey Andra.
Vinder langsung masuk kemobil, melajukan keluar dari pekarangan rumah dan berhenti didepan Lada. Pria itu keluar, menghadang jalan gadis yang menangis terisak itu.
udah nyaman sama Vinder malah nyari orang lain...
bukannya nikah sama Vinder aja.
kan kamu juga udah dibuang keluarga mu...
kesian banget kamu Vin
kamu kan tau gimana kelakuan Rey...
masa masih mau dekat dekat juga...
dia dekat juga karena ada mau nya,udah liat kamu cantik😒
memanfaatkan kepolosan Lada...😠
beda dengan kk cewek ku yang pertama ceplas ceplos orang nya 😆