Di sebuah hutan yang lebat dan rimbun,terbaring lah sebuah tubuh penuh luka. Ya benar dia adalah Rangga bocah kecil yang menjadi korban kejahatan para perampok bagai mana kisah selanjutnya ikut terus perjalanan Rangga...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Penyelidikan
"Untuk sementara sebaiknya kita cari penginapan dulu karena kita perlu istirahat ayo cepat jalan"ucap Senopati Elang Hitam.
Lalu mereka pun mencari penginapan untuk beristirahat sebelum ke istana Martapura.
"Besok kalian antar kan surat itu sementara aku akan bergerak dengan cara ku sendiri,"kata Elang Hitam setelah di penginapan, "baik gusti senopati.
"Kalau begitu istirahatlah kalian aku tahu kalian kelelahan,"ucap senopati Elang Hitam.
"Baik Gusti ,"ucap para prajurit itu kemudian pergi ke kamar masing-masing.
"Mungkin aku di sini agak lama baiklah akan ku kumpulan sebanyak mungkin informasi tentang Martapura,"kata Elang Hitam dalam hati sambil mengelus janggutnya.
...----------------...
Sementara itu Pandan Wangi masih terus berjalan menuju tempat sesuai petunjuk dari gurunya.
"Kurasa perjalanan ini masih jauh,tapi aku akan tetap menjalankan perintah guru ,"ucap Pandan Wangi pada dirinya.
"Kenapa aku tidak menggunakan ilmu meringankan tubuh saja biar cepat sampai bodohnya aku,"gerutu Pandan Wangi pada dirinya sendiri, hupp akhirnya Pandan Wangi pun menggunakan ilmu meringankan tubuh agar dia bisa cepat sampai ke tujuannya.
...----------------...
Di Markuraka saat itu putri Gandari sedang terlibat adu mulut dengan ayahnya,
"Romo izinkan saya untuk pergi ke Martapura,"kata Gandari kepada raja Gandara.
"Ke Martapura ,!!! "kata raja Gandara terkejut mendengar ucapan anaknya itu.
"Kenapa kamu tiba tiba ingin ke Martapura,"tanya raja Gandara,
"saya ingin membantu Romo untuk menyelidiki Martapura,"jawab Gandari.
"Tidak anak ku kamu tetap di sini saja karena Romo tidak ingin kamu kenapa-kenapa,"kata raja Gandara dengan lembut.
"Apa Romo meragukan kemampuan saya,"ucap Gandari merajuk.
"Bukan begitu anak ku , Romo mu ini percaya dan yakin akan kemampuan mu tapi untuk saat ini lebih baik kamu di sini menemani Romo,coba kalau kamu pergi Romo dengan siapa,"jawab raja Gandara.
"Ah Romo sama saja dengan paman Danuraka,"ucap Gandari lalu pergi dengan rasa kesal.
Melihat tingkah laku putrinya itu raja Gandara hanya menggelengkan kepala.
Di dalam kamarnya Gandari mondar mandir tak karuan ia kecewa dengan sikap ayahnya itu ,ingin rasanya ia pergi tapi jika ia teringat akan ayahnya yang sangat menyayangi itu ia menjadi tidak tega.
Sementara itu di Martapura Rangga dan istrinya Dewi Sekar sedang bercengkrama di sebuah taman istana tapi tiba tiba datang lah seorang prajurit yang datang menghadap
"Maaf yang Mulia saya mau melapor,"kata prajurit itu.
"Ada apa prajurit,"tanya Rangga.
"Ada utusan dia mengaku dari kerajaan Markuraka,"jawab prajurit itu.
"Kerajaan Markuraka,"gumam Rangga.
"Baiklah suruh dia menunggu di ruang utama dan kau panggil juga kanda Arya Soma dan yang lainnya,"perintah Rangga.
"Baiklah yang Mulia ,"jawab prajurit itu lalu pergi.
"Apakah Dinda pernah dengar kerajaan Markuraka,"tanya Rangga pada istrinya Dewi Sekar.
Mendengar itu tampak ada ketegangan di wajah Dewi Sekar.
"Kalau tidak salah,kerajaan itu terletak di sebelah timur kanda, dan seperti yang saya pernah dengar dari Romo kerajaan Markuraka itu kerajaan yang suka menjajah kerajaan lain kanda,"jawab Dewi Sekar.
"Jika memang begitu baiklah aku ingin tahu apa tujuan utusan itu ke sini ,mari Dinda aku ingin menemui mereka,"kata Rangga sambil mengajak istrinya masuk ke dalam istana.
...----------------...
Setelah menempuh perjalanan dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh tanpa terasa Pandan Wangi sampailah di sebuah desa wilayah Martapura,lalu ia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
"Sepertinya di sana ada kedai ,"ucap Pandan Wangi, sambil berjalan mendekati tempat itu.
"ternyata benar,"kata dia merasa senang karena perutnya sudah keroncongan.
Lalu ia pun masuk dan mencari bangku yang kosong untuk tempat duduk.
Tanpa lama lama ia pun memesan makanan dan minuman kepada pelayan kedai itu.
Ketika Pandan Wangi sedang menikmati pesanannya itu ,tiba tiba muncul seseorang laki laki separuh baya dan mengambil tempat duduk agak jauh di depannya.
"Mau pesan apa kisanak ,"tanya pelayan itu.
"Cepat bawakan aku makanan yang paling enak dan juga arak,"kata laki laki paruh baya itu,"baiklah tunggu sebentar kisanak,"ucap pelayan itu.
"Ternyata Martapura memang kerajaan besar dan makmur pantas kalau raja Gandara ingin menaklukkan negeri ini,"kata laki laki paruh baya itu yang tidak lain adalah Elang Hitam.
"Silahkan nisanak ini pesanannya," pelayan itu sambil meletakkan nya diatasi meja.
"Pelayan tunggu aku mau tanya ,"kata Elang Hitam, "tanya apa kisanak ,"jawab si pelayan
"Apa nama desa ini,"tanya Elang Hitam.
"ini desa Galuh kiisanak,"jawab pelayan itu.
"Baiklah kau boleh pergi,"kata Elang Hitam lalu melanjutkan makannya.
Mendengar perkataan dari pelayan itu Pandan Wangi pun jadi tahu bahwa sekarang ia ada di desa Galuh.
"Sepertinya dia orang asing,"pikir Pandan Wangi sambil makan sesekali melirik laki laki itu.
"Hormat kepada yang mulia semoga yang mulia panjang umur dan sehat,"kata para pembesar kerajaan Martapura kepada Rangga.
"Terima kasih, silahkan duduk kembali,"ucap Rangga.
"Apakah kamu utusan dari Markuraka itu"tanya Rangga, "benar Yang Mulia,"jawab utusan itu sambil menjura hormat.
"Ada keperluan apa datang ke sini,"tanya Rangga, "saya diutus raja kami Gandara untuk memberikan surat ini kepada yang mulia,"jawab utusan itu, sambil memberikan surat itu kepada Rangga.
Rangga pun menerima surat itu dan membukanya,ia mengangguk angguk membaca surat itu, lalu kemudian ia memberikannya kepada Arya Soma.
Betapa kagetnya Arya Soma setelah membaca surat itu,