NovelToon NovelToon
DI UJUNG DOA DAN SALIB : RENDIFA

DI UJUNG DOA DAN SALIB : RENDIFA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa / Office Romance
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Marsshella

“Sakitnya masih kerasa?”
“Sedikit. Tapi bisa ditahan.”
“Kalau kamu bilang ‘bisa ditahan’ sambil geser duduk tiga kali … itu artinya nggak bisa, Dhifa.”
“Kamu terlalu kasar tadi pagi,” batin Nadhifa.
***
Renzo Alverio dan Nadhifa Azzahra saling mencintai, tapi cinta mereka dibatasi banyak hal.
Renzo, CMO Alvera Corp yang setia pada gereja.
Nadhifa, CFO yang selalu membawa sajadah dan mukena ke mushola kantornya.
Hubungan mereka tak hanya ditolak karena beda keyakinan, tapi juga karena Nadhifa adalah anak simpanan kakek Renzo.
Nadhifa meski merasa itu salah, dia sangat menginginkan Renzo meski selalu berdoa agar dijauhkan dari pria itu jika bukan jodohnya
Sampai akhirnya suatu hari Renzo mualaf.
Apakah ada jalan agar mereka bisa bersatu?
*
*
*
SEKUEL BILLIORAIRE’S DEAL : ALUNALA, BISA DIBACA TERPISAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsshella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. TERJEBAK KATA ‘GAY’

Yuda berjalan di samping Bara, satu tangan masuk ke saku, tangan lain masih menggenggam tisu. Wajahnya tetap datar meski Bara terus saja mengomel.

“Gue bilang juga apa … cogan kampus emang harus tahan mental,” ucap Bara sambil mengendus-endus ke arah bahu Yuda. “Kemeja lo masih bau stroberi, Bro,” lanjutnya, menahan tawa.

Yuda hanya menghela nafas. “Tau. Tapi dia gak sengaja. Dia gugup banget, sampe kotak susunya kepegang kayak empeng.”

Bara langsung ngakak. “Risiko punya muka rapi anak manajemen. Liat lo. Kacamata tipis, gaya ngomong pelan, rapi jali. Cogan pintar. Mahasiswi langsung klepek-klepek.”

Yuda sekadar nyengir tipis. Mereka berbelok menuju koridor luar, area nongkrong mahasiswa sebelum kelas berikutnya.

“Beda banget sama Arshen.” Bara menambahkan. “Mukanya tuh ... nakal. Anak teknik banget. Tapi aura gantengnya nyebelin.”

Refleks, Yuda menoleh ke tengah halaman gedung. Dan di sanalah Arshen. 

Masih dengan kemeja hitam yang tadi Yuda lihat di kamar mandi laki-laki. Tapi sekarang, tubuh Arshen dipeluk erat dari belakang oleh seorang gadis.

Gadis yang sama. Gadis yang tadi Yuda lihat membuntuti Arshen ke toilet. Gadis dengan tatapan penuh obsesi, seolah dunia hanya berisi dirinya dan Arshen.

Tangannya melingkar kuat di pinggang Arshen, sementara Arshen berdiri kaku seperti tiang bendera. Wajahnya menegang, rahangnya mengeras.

“Wah gila…” Mata Bara tak lepas dari pemandangan itu. “Itu udah kaya level Sasaeng.”

Yuda mengangguk tipis. “Tadi dia nyusul Arshen sampe ke kamar mandi cowok.”

“Gila juga tuh cewek. Tapi liat Arshen. Dia nahan diri banget. Mukanya udah kayak mau mukul tapi ditahan.”

Kerumunan mulai terbentuk. Beberapa mahasiswa berhenti melangkah. Ada yang pura-pura nonton sambil lewat, ada juga yang langsung mengangkat ponsel, siap merekam.

Arshen akhirnya menoleh cepat ke arah kerumunan, mungkin baru sadar situasi makin ramai. Gadis itu masih saja merengek, meski suaranya tak terdengar jelas dari tempat Yuda berdiri.

“Kasian juga sih,” gumam Yuda lirih. “Ganteng-ganteng, hidupnya dikejar-kejar fans obsesif.”

“Ya. Muka kriminal tapi hati hello kitty,” celetuk Bara.

Kali ini Yuda tersenyum kecil, tapi pikirannya berjalan jauh. Jika Arshen saja bisa punya penguntit segila itu, apakah dia juga harus mulai lebih waspada?

Atau mungkin, justru harus belajar dari Arshen tentang bagaimana caranya membatasi diri antara ramah dengan memberi harapan palsu. Hari itu, Yuda benar-benar sadar, jadi cogan itu, ternyata capek juga.

...***...

Parkiran kampus penuh sesak. Yuda duduk di atas jok motornya yang terhimpit kiri kanan. Motornya sih bisa jalan, tapi jalan keluarnya belum ada.

Masalahnya, sekarang bukan soal motor. Tapi soal nafas.

Dia butuh nafas tenang. Bukan karena nilai ujian atau dosen killer, tapi karena kejadian barusan yang masih muter di kepalanya. Tentang stroberi, pelukan liar, dan Arshen.

“Bruh!” Suara familiar terdengar dari kanan.

Bara, dengan helm masih nyangkut di setang motornya, juga nyempil di parkiran sesak itu. “Kayaknya kita stuck di sini sampe tukang parkir angkat satu-satu,” ucap Bara, duduk di jok motor.

Yuda nyengir. “Bagus, ada temen ngobrol. Daripada mikirin kemeja bau susu.”

Bara ketawa. “Gue masih gak percaya lo kena crot susu kotak.”

Mereka duduk bersebelahan, memandangi barisan motor yang rapi tapi bikin pusing. Tapi sebelum sempat lanjut ngobrol, pemandangan aneh muncul lagi.

“Bro … liat tuh,” ujar Yuda.

Bara menoleh, dan mereka sama-sama bengong.

Lagi-lagi Arshen. Masih dengan wajah dinginnya.

Dan lagi-lagi ditarik oleh gadis sasaeng yang menyodorkan kalung. Gadis itu berusaha memakaikan ke leher Arshen, dengan gaya sok manis tapi maksa. 

Karena pendek, Arshen harus agak nunduk, meski tangannya terlipat di dada. Jelas menahan diri agar tidak langsung kabur.

“Dia pasrah banget ya,” gumam Yuda.

“Kayak pengantin cowok yang gak pengen nikah,” sambung Bara.

Lalu … puncaknya.

Gadis itu mencoba cium Arshen. Arshen buru-buru mundur, naik ke motornya. Tapi gadis itu ikut naik. Nempel erat dari belakang.

Yang membuat Yuda dan Bara sama-sama kaget adalah Arshen malah mematikan motornya, turun, lepas helm lalu jalan ke arah mereka.

Mata Yuda membesar. “Bar, dia ke sini!”

“Kenapa lo panik? Lo gak ngutang sama dia, 'kan?” bisik Bara.

Belum sempat Yuda jawab, Arshen sudah berdiri di depannya. Wajahnya datar, tapi matanya penuh rencana. Ia menoleh ke gadis yang masih mengikutinya, lalu berkata, “maaf, dia pacar gue.”

Telunjuknya menunjuk langsung ke Yuda. “Kami baru jadian hari ini.”

Yuda terpaku.

Bara melongo, “hah?”

Sedangkan gadis itu nyaris teriak, “APA?!”

Arshen menepuk pundak Yuda santai. “Sayang, kenalin ini … temen lama,” ujarnya menunjuk gadis sasaeng itu.

“Ap—apa?” Yuda nyaris keselek ludah.

Tapi tatapan Arshen jelas. Dingin di luar, minta tolong di dalam. Demi lepas dari gadis sasaeng itu. Yuda akhirnya mengangguk pelan.

“Eh … iya. Kami … emang baru jadian,” sahutnya kaku.

Gadis itu berubah wajah seketika, seperti nonton drama tragis. “Iiihhh … Arshen ngeselin … hiks.” Dengan ekspresi patah hati paling dramatis, ia lari pergi sambil nutup wajah.

Arshen menghela napas panjang, akhirnya bisa bebas. “Thanks. Lo nyelametin nyawa sosial gue.”

Yuda masih bengong. “Jadi, gue pacar bohongan lo?”

Arshen menyeringai tipis. “Tenang. Detik ini juga kita putus.”

Yuda berusaha menahan tawa sekaligus frustasi saat melihat Arshen tiba-tiba melompat naik ke boncengan motornya. Helm belum sempat dipasang, tapi tangan cowok itu sudah otomatis melingkar di pinggangnya.

“Gas. Sekarang.” Suara Arshen tenang, tapi nadanya mendesak.

Yuda melotot. “Lo gila?!”

“Kalau dia lihat gue sama lo, dia bakal makin yakin kita pacaran. Anggap aja bonus akting.”

Yuda ingin protes lebih panjang, tapi perasaan aneh menjalar saat tangan Arshen tetap erat di pinggangnya. Sial. Dari semua orang yang bisa jadi boncenger, kenapa harus cowok ini?

Dengan terpaksa, ia memutar kunci dan menarik gas. Motor meluncur keluar dari area parkiran.

“AAAK!!!” Suara teriakan gadis tadi meledak di belakang mereka. 

Yuda sempat melirik spion, dan nyaris keselek nafasnya sendiri.

Gadis itu berdiri kaku, tangan menutup mulutnya seakan baru menyaksikan gosip paling panas abad ini. “NGGAK MUNGKIN! ARSHEN GAY?!”

Arshen tertawa pelan di belakangnya, seolah semua ini adalah komedi yang sudah lama ia tunggu. “Pecah.”

Yuda menekankan genggamannya di setang, wajahnya panas bukan main. Dia tidak tahu harus merasa puas karena berhasil kabur atau malu karena baru saja jadi ‘pacar dadakan’ dalam gosip baru kampus.

Motor berhenti di depan warung kecil yang familiar—Pop Mie siap saji, tenda kuningnya masih sama setiap lewat kampus. Aroma mie instan yang baru dimasak menguar, membuat perut Yuda bergejolak.

Arshen langsung turun. “Baru kali ini gue makan Pop Mie di luar. Gue traktir lo,” katanya santai.

Yuda menelan ludah. Ia ingin protes panjang. “Traktir? Lagi-lagi gue harus nurut padahal elo aja udah nebeng paksa…”

Tapi kata-kata itu macet karena Arshen keras kepala.

Mereka berdua masuk, duduk di bangku kayu panjang. Yuda duduk kaku.

Arshen memesan tiga porsi Pop Mie. Satu untuk Yuda, dua untuk dirinya.

Yuda mendesah pelan, tapi hatinya malah hangat. Ia mencoba menahan senyum saat Arshen membuka mie dengan sigap, aroma pedas dan gurih menyebar.

“Cium aroma enaknya dulu.” Arshen menepuk bahu Yuda pelan. “Nih, lo duluan.”

Yuda menatap mie di depannya. Ia menghela nafas, lalu menyeruput kuahnya. Pedas. Hangat. Tapi entah kenapa, lebih pedas rasanya karena Arshen ada di sampingnya. Menjebaknya tadi hingga mendapat julukan ‘gay’ dari gadis sasaeng.

“Santai aja, Yud. Gue cowok normal suka sama cewek.”

Dan Yuda? Ia sadar satu hal. Kalau seperti itu terus, makan Pop Mie biasa bisa terasa seperti adegan romantis di film favoritnya. Karena mungkin saja ada mahasiswa universitas yang mergokin mereka kaya wartawan toxic.

1
Esti Purwanti Sajidin
syemangat kaka,sdh aq vote👍
Marsshella: Makasi semangatnya Kaka, makasi udah mampir ya. Selamat datang di kisah Renzo dan Nadhifa 🥰
total 1 replies
kalea rizuky
najis bgt tau mual q thor/Puke/ kok bs alarik suka ma cwok pdhl dia bersistri apakah dia lavender marrige
Marsshella: di Alunala Alaric dia udah tobat kok dan punya anak kesayangan. Ini giliran ceritanya si Renzo 😭😭😭😭😭
total 1 replies
kalea rizuky
njirr kayak g ada perempuan aja lubang ta.... *** di sukain jijik bgt
kalea rizuky
gay kah
Wina Yuliani
tah ge ing ketahuan jg brp umur.mu nak
Marsshella: dah jadi pria matang ya 😭
total 1 replies
Wina Yuliani
emangnya mereeka beda berapa tahun ya thor?
Marsshella: seumuran mereka 😄. Kakeknya Renzo tuh punya simpanan muda dan itu Nadhifa anaknya Kakek Renzo ... ikutin terus ceritanya, ya, ada plot twist besar-besaran 🥰
total 1 replies
Wina Yuliani
ternyata ada kisah cinta terlarang yg nambahin kerumitan hidup nih
Marsshella: ada plot twist ntar 🔥
total 1 replies
Wina Yuliani
baru baca tapi udah seru, keren
Marsshella: Welcome to kisah Renzo dan Nadhifa, Kak. Ikutin terus ceritanya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!