NovelToon NovelToon
TRAPPED OBSESSION

TRAPPED OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:60.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Hulya Millicent harus terjebak dalam obsesi cinta seorang bos mafia. Dia bahkan tidak tahu kalau dirinya telah dinikahi oleh sang mafia semenjak usianya baru 18 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Amukan Marchel

...•••Selamat Membaca•••...

Marchel tengah melakukan misi ke Norwegia, misi penting yang cukup membahayakan. Setidaknya, selama Marchel tidak ada, Hulya bisa bebas dengan hidupnya sendiri.

Di butik, dia dihampiri oleh Dexter, pria yang beberapa hari lalu menyatakan cinta padanya.

"Sibuk sekali, apa kau tidak ingin istirahat sebentar saja?" Hulya tersenyum lalu menghentikan kegiatannya.

"Aku pesankan minuman ya, kau mau minum apa?"

"Apa saja, asal jangan racun." Hulya terkekeh, dia memesan beberapa cemilan dan minuman.

Mereka duduk di sofa sambil bicara ringan, membahas sesuatu yang membuat suasana menghangat. Hulya tertawa ketika Dexter mengeluarkan lawakan yang menurutnya memang seru.

"Besok weekend, apa kamu masih sibuk?" tanya Dexter.

"Tidak, aku besok libur."

"Bagaimana kalau besok kita jalan-jalan?"

"Ke mana?"

"Ke mana saja, hitung-hitung melepas rasa bosanmu selama ini."

"Hm menarik, oke aku mau."

"Besok aku akan menjemputmu."

"Jangan, kita bertemu di luar saja, aku hanya tidak mau ada yang mengadukan hal ini pada Marchel, kau kan tahu sendiri kalau aku selalu dimata-matai olehnya." Dexter mengangguk setuju, karena memang selama ini dia menemui Hulya secara diam-diam.

Dexter bukan takut pada Marchel, melainkan dia menghargai keputusan Hulya untuk bertemu diam-diam agar Hulya tidak mendapatkan masalah.

"Oke, aku akan menemuimu di cafe Worthi."

"Siap."

Karena sudah ada Dexter di sana, mereka memutuskan untuk menonton film kesukaan Hulya yang saat ini sedang tayang di bioskop.

"Aku siap-siap dulu ya," ujar Hulya, setelah siap, mereka pergi berdua ke bioskop sambil berpegangan tangan.

Hulya mengganti pakaian terlebih dahulu lalu mengenakan masker tentunya, agar tidak ada yang akan mengadukan dia pada Marchel.

Di dalam bioskop, mereka duduk di bangku paling belakang agar nyaman berduaan. Hulya membuka masker dan topinya, Dexter tidak melepaskan genggaman tangannya pada Hulya.

"Ini, minumlah, katanya haus," kata Hulya sembari menyodorkan minuman pada Dexter, pria itu meminumnya.

"Ternyata begini lebih nyaman ya." Hulya mengerutkan keningnya menatap Dexter.

"Maksud kamu apa?"

"Baru kali ini aku jalan dengan wanita untuk menonton film romantis," aku Dexter pada Hulya.

"Hah? Apa selama ini kau tidak pernah pacaran?"

"Tidak, dari dulu aku hanya disibukkan dengan dunia bisnis, jika aku ingin wanita, ya... akan aku pesan untuk hubungan semalam. One night stand." Hulya tertawa mendengarnya, sangat berbeda dengan Marchel yang tidak pernah bermain wanita dan hanya Hulya satu-satunya wanita yang dia sentuh.

Film dimulai, Hulya menonton dengan fokus sedangkan Dexter sibuk memperhatikan wajah Hulya yang sangat cantik di matanya. Hulya tidak menyadari hal itu sama sekali, Dexter menyandarkan kepalanya di bahu Hulya lalu dengan refleks, Hulya mengusap pelan pipi Dexter dan menyandarkan kepalanya juga.

Mereka menikmati popcorn bersama sambil menonton, hampir tiga jam berlalu, film selesai dan Hulya hendak berdiri dari kursinya tapi ditahan oleh Dexter.

"Biarkan yang lain keluar dulu, kenapa harus buru-buru," ujar Dexter, Hulya kembali duduk.

"Terima kasih Dexter, setidaknya hari ini aku merasa lebih baik." Dexter meraih wajah Hulya dan mencium pipi wanita itu, seketika Hulya merasa kaku karena dia tidak biasa dicium pria lain selain Marchel.

"Aku mencintaimu Hulya, kau sangat istimewa bagiku," ungkap Dexter, tatapan mereka saling bertemu, Hulya tersipu, pipinya langsung merah semu.

"Jangan memaksaku untuk menerima cintamu, kalau kau masih ingin bertemu denganku, Dexter." Pria itu tertawa mendengar candaan Hulya.

"Aku tidak akan memaksa, suatu saat hatimu ini yang akan menerimaku."

"Ya ya, aku rasa kemungkinan ada itu sangat besar." Dexter membulatkan matanya, dia seakan mendapat harapan dari Hulya.

"Kau serius."

"Kita lihat saja nanti." Dexter kembali mencium pipi Hulya lalu mereka keluar dari bioskop, Dexter mengantarkan Hulya ke butik dan pergi dari sana.

Hulya merasakan getaran hebat di hatinya, rasa yang pernah dia rasakan pada Marchel dulu, perlakuan Dexter yang baik dan lembut, sikapnya yang manis serta pengertiannya yang luar biasa membuat Hulya terbuai.

...***...

Dexter membawa Hulya bermain ke pantai, di sana Hulya merasa begitu bahagia karena cukup lama dia tidak keluar tanpa beban.

Hulya berlari ke arah ombak yang cukup baik saat ini, didukung dengan cuaca yang bagus. Melihat Hulya tertawa bahagia, Dexter tersenyum senang, dia menyusul Hulya dan mereka bermain ombak bersama.

Dexter menggendong Hulya dari belakang dan memutarnya hingga Hulya tertawa lepas dalam gendongan Dexter. Puas bermain ombak, mereka memilih untuk berselancar bersama. Hulya cukup handal dalam hal ini, mereka berdua menikmati permainan menyenangkan tersebut.

Berbagai wahana air mereka coba dan Dexter benar-benar memperlakukan Hulya dengan baik dan lembut. Tanpa terasa, sore datang, mereka menyaksikan sunset dengan jelas.

Dexter mengusap lembut pipi Hulya, dengan rasa yang tak bisa diungkapkan, Hulya memeluk erat Dexter, entah ini rasa terima kasih atau cinta, Hulya pun tidak tahu. Dia membenamkan wajahnya di dada bidang Dexter, tentunya dengan hangat disambut oleh Dexter.

"Apa kau bahagia?" tanya Dexter, dia merasakan Hulya mengangguk.

"Terima kasih, sudah lama aku tidak tertawa begini dan sudah lama juga rasanya hatiku tidak selepas ini, Dexter," ucap Hulya lalu menatap wajah tampan Dexter yang begitu dekat dengannya, Dexter mendekatkan wajahnya pada Hulya, menghapus jarak di antara mereka dan cup! Mencium bibir ranum Hulya dengan lembut.

Ciuman mesra mereka terjadi di latar belakangi oleh sunset yang begitu indah, angin sepoi-sepoi menerpa wajah mereka berdua, untuk beberapa menit, ciuman itu berubah menjadi lumatan mesra, lidah yang saling membelit dan saliva yang saling bertukar.

Hulya dan Dexter kini saling pandang, kening mereka disatukan, detik berikutnya Hulya kembali memeluk erat Dexter dengan mesra.

Di Norwegia, Marchel menerima video rekaman di mana Hulya menghabiskan liburan dengan Dexter di pantai, di video itu jelas terlihat kebahagiaan Hulya serta kemesraan mereka berdua.

Marchel langsung membanting ponsel yang dia pegang saat ini, dengan penuh amarah dia memecahkan semua barang yang ada di sekitarnya. Marchel terduduk di lantai sambil meremas kuat rambutnya, ciuman antara Hulya dan Dexter tadi benar-benar membuat dia gila, anak buah Marchel yang berada di sana sampai tidak ada yang berani bicara.

"BRENGSEEKKK!!!" Teriak Marchel, dia meraih kunci mobil lalu melesat ke tempat di mana Alessandro dan Louis menyekap musuh mereka.

Louis dan Alessandro kaget dengan kedatangan Marchel yang tiba-tiba, mereka langsung berdiri.

"Marchel, kau mau ke mana?" tanya Alessandro saat melihat Marchel penuh amarah menuju ruangan tempat musuh mereka disekap.

Mereka berdua mengikuti Marchel, baru saja ruangan terbuka, Marchel langsung menembakkan semua peluru yang ada di dalam senjata apinya ke kepala tiga orang pria hingga semuanya mati.

"Kau gila Marchel, kau mengundang perang dengan klan lawan," bentak Louis pada Marchel.

"Persetan, hari ini juga aku akan menghabisi mereka semua, bajingan," balas Marchel yang sedang diliputi oleh amarah.

Louis dan Alessandro menghalangi Marchel, Alessandro berteriak pada Marchel yang tidak bisa dikendalikan saat ini. "Jangan bodoh kau Marchel, bisa mati konyol kita di negara ini, kau ini kenapa, hah? Kalau kau mau mati, jangan bawa-bawa kami. Menyerang klan lawan sekarang, sama saja kau membunuh kita semua brengsek."

Marchel terdiam, dia langsung membuang pistol di tangannya dan duduk di lantai, pikirannya masih tertuju pada Hulya yang telah berpaling darinya.

"Aku tidak ingin kehilangan cintanya, aku sangat mencintai dia, aku tidak ingin dia berpaling dariku," raung Marchel dengan tangan meremas kuat rambutnya.

Alessandro dan Louis saling pandang, perubahan emosi Marchel begitu drastis dan mereka tahu siapa yang bisa menyebabkan Marchel seperti ini.

...•••BERSAMBUNG•••...

1
Adhisty Madrie
cerai aja hul
Ciyoxi Radelly
Marchel ini anomali macam apa ya? (Bertanya dgn nada lemah lembut)
Julia Anjani
Padahal Hulya segitu cintanya sama Marchel dan udah benar2 bergantung secara mental ama suaminya, eh malah disakitin sedemikian rupa. Nangis banget aku tuh, berharap Dexter nikahin Hulya dan bawa deh ke Sisilia
Emilie Sopyan
Nikahin aja si hulya dexter, kasian banget liat dia tersiksa mulu sama si Marchel ini
Dewi Dejiya
Aku sampai speechless loh sama Marchel ini, kok ya sampai hati menyiksa hulya segitunya, padahal dia tahu kalau istrinya gak bersalah sama sekali bahkan Hulya udah memohon dengan air mata tapi dia gak peduli. Betul kata hulya dulu, cinta macam apa sih yang dikasih Marchel ke dia?
Dinda Kirana
Segitu benci atau gimana sih kamu ini marchel? Apa saat mukulin Hulya gak terbesit sekalipun dalam benakmu untuk merasa iba sama dia?
Khadijah Jaelani
Terlambat sudah kamu menyesal Marchel, anakmu dah lahir dan Hulya udah baik di tangan Dexter
Iguana Scrub
Ngerti kok sama dendam dan sakitmu Marchel, tpi dgn merencanakan utk menyiksa istrimu sendiri terlalu to much dan kamu sendiri kehilangan kebahagiaan bersama anak dan istri
Iyun Aini
Padahal rumah tangga mereka udah bahagia dan adem ayem loh. Tapi rencana balas dendam Marchel justru merusak dan menghancurkan rumah tangga dia sendiri, nyesel gak tuh anaknya lahir tapi yang menyambut malah pria lain
Queen Syalla
Iya emang benar, salut sama Dexter. Dia gak mengusik apa yg bukan ranah dia bahkan dia gak ngehalangin marchel nyakitin Hulya karena mereka ada perjanjian dan untuk mempersingkat penyiksaan Hulya dia langsung tebas si Amar. Udahlah sama Dexter aja kamu Hulya, si Marchel the real sakit jiwa dia
Yuri Gunawan
Gak guna lagi sesalan kamu Marchel
Delly Weliru
Jangan mau balik lagi sama Marchel ya Hul, dia sakit jiwa
Kasang Indah
Mending kamu pergi ajalah Marchel, gak guna kamu itu jadi suami. Bikin beban si Hulya aja kamu mah
Weni Safir
Nyesal ya Marchel? Kek nya udah telat deh, Hulya juga udah aman tuh sama Dexter dan jangan harap kalau dia bakalan mau balik ama kamu, pria tempramental yg gak punya perasaan sama sekali/Panic/
Maryam Nushaibah
Percuma juga kamu menyesal sekarang Marchel, istrimu udah melewati masa kritis dan traumatik dalam diri dia, mending kamu jangan muncul lagi karena ada pria lain yang mencintai istrimu dengan tulus/Angry/
Veer Kuy
gk ngerti lgi sma pikiran marchel ini, enth terbuat dri apa hatinya, bahkan istri sebaik hulya di dera begitu
Anita Lare
Udah Dexter, jaga dan rawat saja hulya sama anaknya itu. Jangan biarin Marchel datang dan ambil mereka, dia udah sangat keterlaluan
Rina Meylina
Gak habis Thinking lagi sama Marchel ya Allah, dia yg seharusnya melindungi sang istri malah dia yg jadi ketua utk mukulin istri di depan banyak org😭
Annissa Riani
Hanya karna dendam sesaatmu itu kau kehilangan sosok istri yang dengan tulus mencintai dan menerima kamu Marchel, sungguh kejam betul hatimu pada istri yang berjuang untuk melahirkan anakmu sendiri
Yeyen Niri
Gak bisa berkata2 lagi sama kelakuan Marchel ini, dendam boleh tapi jangan sama Hulya juga dong dibalaskan. Kalau memang ingin Amar tersiksa, ya kamu siksa aja si amar, kenapa malah istri yg sedang mengandung anak kamu yg kamu hajar begitu. Gila ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!