NovelToon NovelToon
SYSTEM TUKANG OJEK PART II

SYSTEM TUKANG OJEK PART II

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Alijapul

Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Petualangan Baru dan Cinta Bersemi

Setelah meraih kemenangan di kompetisi Ojek Asyik, Iyan dan teman-temannya merasa lebih bersemangat untuk membuat usaha mereka semakin berkembang. Seminggu setelah kompetisi, mereka berkumpul di taman untuk merayakan keberhasilan mereka.

“Oke, kita harus merayakan kemenangan ini dengan makan siang spesial!” Udin berseru dengan semangat. “Dan sebagai juara, yang berhak membayarnya adalah Iyan!”

“Wait! Kenapa aku?” Iyan menjawab kaget.

“Karena kamu yang jadi pemenang! Dan lagipula, aku sudah siap di posisi ‘penghuni dapur’!” Udin berkelakar sambil mengangkat tangan. “Bisa jadi Chef Udin!”

Joko yang tidak mau kalah segera menambahkan, “Kalau Iyan bayar, aku akan jadi asisten chef yang rajin membantu!”

“Eh, kalian ini semua, ya! Seharusnya aku yang punya tugas mengatur anggaran, loh!” Iyan mengeluh. Namun, senyumnya tidak bisa dipungkiri.

Mira melirik Iyan dengan mengoda, “Selain jadi tukang ojek, sekarang kamu jadi chef! Kompetisi memang membawa berkah, ya?”

“Untung kompetisi Ojek Asyik, jadi buat kita lebih dekat, bukan?” Encep berkomentar.

Setelah mereka merayakan, Iyan tergoda untuk memikirkan langkah selanjutnya. “Tim, kita perlu berpikir serius tentang masa depan Ojek Asyik! Kita sudah berhasil, tetapi kita perlu membangun lebih dari sekadar ojek dengan snack!”

“Kalau gitu, kita perlu ide baru! Mungkin bisa jadi ojek online!” Sari menyarankan.

“Gimana kalau kita bikin fitur di aplikasi Ojek Asyik? Bisa tawarkan layanan pesan antar pakai ojek!” kata Mira.

“Bagus! Kita bisa serap 30% lebih banyak pelanggan!” Iyan bersemangat.

Di tengah kegembiraan itu, tiba-tiba Nuxee memberi sinyal kepada Iyan. “Ingat, melakukan misi baru bisa membawa hadiah istimewa jika kamu berhasil meningkatkan jumlah penumpang di minggu depan!”

“Hadiah apa? Apakah motor baru? Atau Pulau pribadi?” Iyan bertanya penasaran.

“Lihat saja nanti! Fokus pada penumpang, Iyan!” balas Nuxee.

Setelah rapat yang sangat produktif, mereka kembali ke pangkal ojek. Hari-hari berjalan biasa, dengan Iyan menjalankan Rute ojeknya sembari memikirkan cara menarik pelanggan lebih banyak.

Suatu sore, saat Iyan kembali dari ngojek, dia melihat ibunya terlihat lebih ceria. “Iyan, ada kabar baik! Teman-teman Ibu dari pasar akan membuka kios makanan bersama!”

Mendengar hal itu, Iyan langsung menggali ide baru. “Kita bisa kolaborasi! Mungkin kios makanan mereka dan Ojek Asyik bisa bekerja sama!”

Ibunya tersenyum bangga dengan ide cemerlang Iyan. “Betul! Itu bisa menjadi peluang bagus untuk kita!”

Saat sore berganti malam, Iyan berkumpul lagi dengan teman-teman di pangkal ojek dan menjelaskan rencana baru. “Teman-teman, kita bisa bekerja sama dengan kios makanan di pasar! Kita tawarkan pengiriman cepat dengan ojek kita!”

“Wah, itu ide cemerlang! Kita bisa jadi unggulan di area ini!” Encep bersorak.

“Dan semua orang pasti senang bisa pesan makanan tanpa harus keluar rumah!” Udin menyanggah.

Namun di tengah semua itu, Iyan masih diliputi perasaan cemas tentang Riko yang mendekati Mira. “Eh, tapi kita bisa jadi lebih populer dan bisa bikin Mira terkesan!” Joko menyambahkan, menambahkan sedikit canda.

“Yaaaah! Jangan cocok logi, bro!” Udin bergurau.

Hari-hari pun berlalu cepat. Mereka berpikir dan memperbaiki rencana, dan akhirnya hari kerjasama mereka tiba. Semua penjualan mereka akan didiskusikan dan ditetapkan. Rencana pengiriman jadi tema utama pembicaraan.

“Moga-moga bisa mendatangkan banyak pengunjung sekaligus!” Iyan meyakinkan semua.

Namun, saat mereka merencanakan, Iyan melihat Riko datang ke pasar. Riko mendekati Mira dan teman-teman dengan penuh percaya diri. “Eh, ada apa ini? Kerjasama aneh di pasar? Kenapa kalian ada di sini?”

Dengan sedikit gugup, Iyan menjawab, “Kami hanya merencanakan kerjasama pengiriman ojek dengan kios.

Hari kerjasama antara Ojek Asyik dengan kios makanan di pasar telah tiba. Iyan dan teman-temannya berkumpul di pangkal ojek dengan semangat yang menggebu. Mereka sudah merencanakan banyak hal untuk menarik pelanggan dan memastikan pengiriman berjalan lancar.

“Jadi, bagaimana cara kita menarik lebih banyak pelanggan hari ini?” tanya Mira dengan ekspresi penuh harapan.

“Simple, kita harus bikin promosi yang menarik! Mungkin kita bisa berikan diskon dua ribu untuk setiap pengiriman pertama!” jawab Iyan.

“Apakah itu hanya untuk pengiriman pertama? Artinya kita akan rugi!” Udin berkomentar sarkastis sambil berusaha menghitung keuntungan.

“Akhirnya, kalau kita sama-sama bangkit dan berpromosi, itu sama dengan meningkatkan penjualan! Dan lebih banyak penjualan berarti lebih banyak keuntungan!” Encep menjelaskan.

Sari menggoda, “Kalian ini, jauh dari jurusan akuntansi, ya? Tapi setuju deh! Ayo kita adakan rapat singkat!”

Mereka mulai membagi tugas di depan kios. Udin dan Joko akan mengedarkan pamflet di sekitar, Mira dan Sari akan mengatur pengiriman, dan Iyan akan memimpin dalam menjalin komunikasi dengan pemilik kios.

Saat Iyan berjalan ke kios, dia melihat Riko lagi mengobrol dengan Mira. Dengan sedikit rasa cemas, Iyan mencoba untuk tidak terlalu memperhatikannya. “Pasti dia menunjukkan pesonanya lagi,” bisik Iyan dalam hati.

“Tunggu, Iyan! Apa kamu tidak mau berbicara dengan Mira saat kita berbagi tugas?” Nuxee tiba-tiba menyela dalam pikiran Iyan.

“Riko ada di sana! Gimana aku bisa ngobrol?” Iyan merasa bingung, tetapi timbul dorongan dalam hatinya.

“Temukan keberanianmu! Cinta dan keberhasilan, keduanya perlu diusahakan!” nasihat Nuxee.

Menguatkan niatnya, Iyan mendekati Mira dan Riko. “Eh, Mira! Semua siap untuk pengiriman pertama? Kita bisa berhasil, kan?” Iyan dengan percaya diri bertanya.

“Ya, Iyan!” Mira menjawab ceria. “Kami lagi membahas beberapa menu menarik dari kios. Kamu juga siap?”

“Eh, ya!” Iyan tersenyum tetapi sempat melirik Riko. “Jadi, bagaimana menurutmu dengan promosi yang kita tawarkan?”

Riko tersenyum dan mencampuri pembicaraan. “Terlihat menarik, Iyan! Tapi aku rasa perlu promosi lebih dari sekadar diskon. Kita bisa coba tawaran spesial lainnya, seperti menu combo?”

“Sebenarnya itu ide bagus!” Iyan mulai merasa tertantang. “Tapi kita bisa mengatur semua menu sebelum menarik perhatian lebih banyak!”

Riko dengan percaya diri melanjutkan pembicaraan, “Kita bisa pasang spanduk besar di depan kios dan pajang foto makanan. Itu pasti menarik perhatian!”

Iyan merasakan rasa pesimis, “Kenapa Riko tampil lebih percaya diri? Ini bisa jadi masalah! Apakah Mira lebih senang bersamanya?”

“Bersikaplah percaya diri! Mungkin zaman gengsi sudah berakhir dan hubungkan ide dengan seluruh tim!” nasihat Nuxee kembali.

Selama beberapa jam, mereka bekerja keras. Dan saat pengiriman pertama tiba, Iyan dan teman-teman siap. Malam itu juga membuat suasana semakin ceria saat pelanggan mulai berdatangan.

Hingga tanpa diduga, penjualan meningkat pesat dan pelanggan memberi pujian pada makanan dan cara pengiriman Ojek Asyik. Kios makanan ramai, dan semua orang bersemangat!

Namun, di dalam keramaian, Iyan merasakan ketegangan saat melihat Riko semakin dekat dengan Mira. Dia merasa cemas, tetapi ada hal lain yang lebih penting sebelum kesibukan menghampiri.

“Semua! Jangan lupa untuk bercanda dan menjaga wajah ceria saat melayani!” teriak Udin dari sudut kios, yang mengundang tawa semua.

“Dan jangan sampai tertukar antara pengiriman! Kita tidak mau ada makanan sampai ke orang yang salah!” Sari menambahkan sambil tersenyum.

Ketika Iyan melihat Mira tertawa bersama teman-temannya, dia berusaha menekan perasaannya. “Nuxee, bagaimana jika kita tidak berhasil menarik Mira lebih dekat?”

“Jangan putus asa! fokuslah pada pertunangan.Cinta perlu adanya tindakan untuk dibangunkan!” jawab sistemnya.

Malam berakhir dengan kepuasan. Makanan habis terjual sekaligus pengiriman banyak yang sukses.

Bersambung..

1
Nino Ndut
Hmm, kayak bukan ngomong ma sistem yak.. mirip kayak ma orang biasa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!