Cinta Dan Air Mata

"Aduh,siapa sih yang parkir mobil disini.

"Bela keluar dari dalam mobil sambil menggerutu,dia pun berjalan meninggalkan mobil nya di pinggir jalan.Tadi nya dia akan masuk ke halaman rumah Sintia,tapi melihat ada mobil yang sudah terparkir akhir nya dia tinggalkan mobil nya dipinggir jalan.

"Ceklek,Bela membuka pintu dan nyelonong masuk.Ka Sintia,siapa sih orang yang parkir di halaman rumah Kaka.Ketika Bela masuk sambil menggerutu dia langsung menghampiri Sintia.

"Eh,ternyata ada tamu,seketika Bela tersenyum canggung,ketika melihat ada seorang wanita sedang duduk di samping Sintia.

"Sini Bel duduk kenapa malah bengong,Sintia memanggil Bela yang sedang berdiri canggung.

Eh iya ka,maaf aku kira ka sintia tidak kedatangan tamu.

Ya ga apa apa Bel,makanya duduk dulu disini.Bela pun duduk sambil tersenyum kikuk,kenalin Bel dia sepupu aku,nama nya Resti.

"Resti pun menjulurkan tangan nya,saya Resti sepupu nya Sintia,ucap Resti mengenalkan diri nya.

Hmmm,nama saya Bela,saya teman nya ka Sintia,Bela pun menjabat tangan Resti sebagai tanda perkenalan nya.

"Sementara itu,Ilham berlari keluar dari kamar ketika mendengar suara Bela.Tate...tate....Ilham berteriak memanggil Bela.

Eh eh,jangan lari lari nanti jatuh,Bela segera berdiri dan buru buru memangku Ilham yang berlari ke arah nya itu.

"Mmmmuuuaacccc, mmmmuuuaaacccc,lain kali jangan lari lari lagi nanti jatuh,Ilham pun tersenyum ke arah Bela.

Melihat interaksi putra nya dan Bela,Sintia juga merasa sangat bahagia.Ke dua orang beda usia itu terlihat sangat akrab sekali.

Melihat Ilham dan Bela yang sangat akrab,Resti pun tersenyum,ternyata putra mu malah dekat dengan teman mu di banding aku.Ucap Resti.

"Yah nama nya juga ketemu setiap hari,wajar kan kalau mereka dekat,kalau kamu kan ketemu nya juga baru sekarang,jadi Ilham merasa asing.

"Kamu kapan rencana promil nya Res?kali ini Sintia yang bertanya.

"Hmmm,gak tahu juga sih,soal nya kan akhir akhir ini mas Andi sangat sibuk banget jadi terpaksa di tunda lagi.

Kalau menurut aku sih,lebih baik jangan di tunda terlalu lama,soal nya setahu ku kalau terlalu lama nanti akan mempengaruhi sistem kesuburan mu.Mumpung masih muda Res.

Iya nanti coba aku diskusikan sama mas Andi.Eh ngomong ngomong,kamu tinggal di mana Bela,dan kapan kalian ketemu,kok bisa jadi teman Sintia,apa lagi Ilham yang sangat dekat banget dengan mu.Ucap Resti penasaran.

"Sebenar nya saya itu tadinya atasan Rizki,dan aku ketemu ka Sintia waktu di rumah sakit,sejak saat itu kami jadi dekat.Ucap Bela.

"Oh begitu,aku kira tadinya kamu adalah calon pelakor,yang mengincar suami sepupuku,yah walau pun Rizki kurang baik ekonomi nya tapi wajah nya tampan,dari dulu banyak wanita yang menyukai nya.Bahkan aku juga pernah suka sama dia,sebelum Suami ku datang dan menyatakan cinta nya pada ku.

"Rizki tidak pernah melihat wanita yang mengejar ngejar nya,dia sangat cuek tapi terkesan ramah,berbeda kalau melihat Sintia,tatapan nya seakan penuh dengan cinta.Ungkap Resti.

"Bela pun hanya manggut manggut saja mendengar cerita dari Resti,dia juga tidak bisa memungkiri,kalau ketika di kantor banyak sekali yang tebar pesona pada Rizki.Tapi,Rizki hanya bersikap biasa saja.

"Tapi yang membuat Bela jadi salah tingkah adalah,ucapan Resti yang menyebutkan tentang calon pelakor,Bela kemudian melirik kearah Sintia,Dan Sintia malah menutup mulut nya dengan tangan menahan tawa.

"Syukurlah,aku jadi tenang kalau kamu punya teman disini Sin.Dan aku sangat berterima kasih padamu Bela,karena telah menjadi teman dari sepupuku.

"Bela hanya tersenyum,menanggapi ucapan Resti.Sementara Ilham,dia malah tertidur di gendongan Bela.

"Sayang,ayo kita pulang sekarang.Ucap Andi memanggil Resti.

"Eh sudah selesai ya mas,iya lagian juga jangan terlalu lama,biar si Iki banyak istirahat. Ucap Resti.

Ketika Andi hendak merangkul tangan istri nya,dia melihat seorang wanita sedang duduk memangku Ilham.

"Deg,Andi sangat kaget ketika melihat wanita itu.Bahkan sekarang dia tampak pucat, saat melihat ke arah wanita yang kebetulan juga melihat ke arah nya.

"Andi buru menundukkan pandangan nya,ya dia sangat tahu betul siapa wanita di hadapan nya saat ini.Karena kebetulan ayah nya adalah salah satu petinggi perusahaan,kepercayaan Tejo yang dipercaya memimpin anak cabang perusahaan MG.Jadi dia pernah diperlihatkan Poto putri tunggal pemilik MG oleh ayah nya,dengan tujuan agar Andi tidak menyinggung dan harus menghormati putri kesayangan Pemilik MG tersebut.

Adapun ketika mama mertuanya bertanya tentang putri dari pak Heri,dia pura pura tidak tahu saja,karena tidak mau membahas dan menggunjing pewaris dari Mukti Group tersebut.

Tapi,yang membuat Andi heran adalah,mengapa seorang putri MG saat ini malah berada di kediaman Rizki.

Kenapa malah bengong mas,Resti menegur Andi karena malah terbengong.Kenalin,dia adalah teman nya Sintia,mantan atasan Rizki ucap Resti pada Andi.

Eh,te te teman,Andi tergagap karena mendengar ucapan istri nya,yang mana Sintia adalah teman dari putri pemilik MG.Kok bisa,gumam nya tapi masih bisa di dengar Resti.

Mas ini kenapa sih,ya bisa lah kan Bela ini atasan Rizki sebelum nya,jadi mereka bertemu di rumah sakit.

"Andi malah membekap mulut istri nya dan merangkul tubuh istri nya,kemudian dia bawa menjauh dari Bela dan Sintia.

Ih,mas ini apa apaan sih,Resti melepaskan tangan andi yang membekap mulutnya,sementara itu Andi malah terlihat panik,kamu kenapa mas malah bertingkah aneh,kalau mau pulang ya udah kita pulang sekarang.

"Sssst,dengerin aku sayang,kamu tahu siapa sebenar nya wanita itu heh.Ucap Andi berbisik pada Resti.Kan aku udah bilang dia temen nya Sintia,ucap Bela.

Itulah masalah nya sayang,kok bisa jadi teman Sintia sih.Dan kamu memanggil nama nya langsung tanpa beban,bahkan ayah saja akan menunduk hormat dan memanggil nya nona muda.

"Eh,kali ini Resti lah yang di buat kaget.Karena dia tahu kalau nama ayah mertuanya sangat di segani.Bahkan berkat keluarga Andi juga,keluarga Darmawan jadi sangat di pertimbangkan dalam kalangan bisnis.

"Mendengar penjelasan suaminya,yang menyebut kalau ayah mertuanya akan menunduk hormat,dan memanggil Bela dengan sebutan nona muda,membuat Resti kaget dan tanpa sadar melirik ke arah Bela.Resti jadi gugup sekarang,karena dia tanpa sengaja hampir menuduh bahwa Bela adalah calon pelakor.

Melihat pasangan suami istri yang malah berbisik bisik,membuat Sintia mengerenyitkan alis nya.Hey,kalian berdua,malah berbisik bisik.ngobrol di sini dong hargai tamu ku.

Mendengar teriakan Sintia,Resti dan Andi langsung mendekat dan kompak meminta maaf.

"Mohon maafkan istri ku yang telah lancang ini nona muda.ucap Andi sambil membungkuk hormat pada Bela.

"Eh,kali ini malah Sintia yang di buat kaget dengan kelakuan Andi,yang menyebut nona muda pada Bela.

"Bela buru buru berdiri sambil menggendong Ilham di pangkuan nya ,sudah sudah jangan canggung begini,duduk lah kita ngobrol biasa saja.Saya ini teman nya Sintia,jadi kalau kalian saudara nya Sintia berarti saya juga bisa berteman dengan kalian.

Andi dan Resti buru buru duduk tapi tidak berani menatap ke arah Bela.Hei,kalian ini kenapa,seperti melihat hantu saja ucap Sintia.

Sini Bel biar Ilham di baringkan di kamar,nanti kamu pegel kalau terlalu lama memangku nya.

Iya ka,kasian juga Ilham kalau tidur dalam posisi seperti ini,Bela pun menyerahkan Ilham pada Sintia,dan langsung di bawa masuk ke dalam kamar oleh Sintia.

"Setelah kepergian Sintia,kini Bela menatap dua sejoli yang sedang duduk kaku di hadapan nya.Kalian sepertinya mengenali saya,ucap Bela.

Andi pun mengangguk,benar nona muda sebelum nya saya minta maaf kalau istri saya lancang menyebut nama nona muda secara langsung.

Huh,Bela mengenal nafas,kamu dari keluarga mana kalau boleh saya tahu.

Maaf,maafkan saya nona muda jangan libat kan keluarga saya,ini adalah kecerobohan saya,biar saya saja yang menerima hukuman nya.ucap Andi sambil membungkuk ke arah Bela.

Kamu ini bicara apa sih,hukuman apa.Cepat duduk kembali yang benar,jangan sampai ka Sintia melihat kamu seperti ini,bisa bisa dia jadi salah faham,susah payah aku biar bisa deket dengan keluarga ini.

Andi dan Resti pun saling lirik mendengar kalau Bela sangat berusaha mendekatkan diri pada keluarga sepupu nya.

Cepat jawab,kamu berasal dari keluarga mana aku hanya ingin tahu siapa orang tua mu saja ucap Bela.

Nama saya Andi nona muda,dan saya berasal dari keluarga PUTRA.

"Oh,dari keluarga putra rupanya,berarti kamu anak nya paman Markus ya.Ya sudah,Sekarang kalian bersikap biasa saja, jangan tegang begini,karena ka Sintia tidak tahu identitas saya yang sebenar nya,jadi jangan pernah memberi tahu dia,biar nanti saya saja yang memberi tahu nya secara langsung.Ucap Bela.

Baik,baik nona muda,ucap Andi dan Resti bersamaan.

Bela,Bela,kali ini Sintia berteriak dari arah kamar nya Ilham.Iya ka ada apa,jawab Bela.

Kamu sekarang ke kamar mas Rizki dulu,siapa tahu dia butuh sesuatu ucap Sintia.

Baik ka,kali ini Bela berdiri,tapi sebelum pergi dia berhenti di samping Andi yang sedang duduk.Titip salam yah buat paman Markus, sudah lama dia tidak datang berkunjung,dan ingat jangan sampai kalian membocorkan identitas ku.Bela pun berlalu pergi ke arah kamar Rizki.Meninggalkan dua sejoli yang gemetar.

"Sayang sebaik nya kita pulang saja ucap Andi pada istrinya.Resti pun mengangguk tanpa ragu.

Resti pun pamit pada Sintia,setelah itu Andi dan Resti buru buru menuju mobil mereka,dan bergegas pergi meninggalkan rumah Rizki yang menurut mereka terasa sangat horor sekali.