Anak yang semula dipinta untuk diaborsi saat mengetahui menderita penyakit bawaan, ternyata tumbuh dengan baik. Dengan kejeniusan si kembar membalas dendam perlakuan ayah mereka dengan mengambil alih perusahaan ayahnya diusianya 10 tahun.
"Gugurkan mereka....! Aku tidak sudi membesarkan anak penyakitan!" titah Rama.
"Tidak. Mereka darah daging kita. Jika kamu tidak menginginkan mereka. Aku sanggup membesarkan mereka!" tegas Alea.
"Ayo kita cerai!"
Saat mengetahui istrinya berhasil hamil, Rama begitu bahagia. Namun sayang, ketika kehamilannya mencapai lima bulan, kandungan Alea yang hamil kembar ini mengalami masalah.
"Maaf nona! sepertinya calon bayi kembar anda memiliki kelainan. Sebaiknya anda melakukan aborsi sebelum mereka berhasil dilahirkan. Jika bertahan, mereka akan tumbuh dengan penyakit bawaan," ucap dokter membuat langit seakan runtuh seketika.
Rama tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dan langsung beranjak meninggalkan Alea yang masih mematung di tempatn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Penuh Permohonan
Saat ini Alea dan bibi Sari sedang menunggu baby Abrar menjalani operasi di dalam sana. Sambil menggendong baby Azira yang juga menunggu gilirannya di operasi di hari yang sama dengan Abangnya.
"Ya Allah. Ku mohon semoga operasi ini berhasil. Bebaskan bayi kembarku dari penyakit atau cacat fisik yang menghambat aktifitas mereka, ya robb," pinta Alea penuh harap.
Setelah menunggu beberapa jam, dokter Mark sendiri yang menemui Alea." Bagaimana tuan...?" tanya Alea dengan wajah tegang.
"Operasinya berhasil. Kita hanya tunggu hasilnya. Apakah bisa sesuai dengan harapan kita atau tidak?" imbuh tuan Mark sebagai dokter spesialis bedah itu.
"Alhamdulillah. Apakah saya bisa menemui putra saya?" tanya Alea.
"Nanti saja..! baby Abrar masih di bawah pengaruh obat bius. Sekarang saatnya baby Azira yang akan menjalani operasi bypass. Doakan semoga operasinya berjalan lancar!" pinta dokter Mark pada Alea dan bibi Sari.
"Aamiin...!" ujar keduanya kompak.
Dokter Mark kembali ke ruang operasi sambil mendorong brangkar baby Azira. Sementara Alea dan bibi Sari menunggu baby Abrar dalam masa pemulihannya di ruang observasi.
"Ya Allah. Jika tuan Mark berhasil mengobati anak kembarku sampai sembuh, aku bersedia menikah dengannya kalau ia melamarku untuk menjadi istrinya," janji Alea tulus.
"Non. Apakah semuanya akan berjalan baik sesuai harapan kita?" tanya bibi Sari.
"Hanya Allah yang bisa memberikan jawaban dari pertanyaan bibi Sari. Aku hanya bisa berdoa untuk kesembuhan bayi kembarku," ucap Alea.
"Berarti kita lebih keras lagi berdoa ya non?" tanya bibi Sari.
"Juga beramal baik bibi," jawab Alea.
Tidak lama kemudian, brangkar baby Abrar sudah keluar dari ruang observasi bersama dengan dua orang suster.
"Bunda...!" panggil baby Abrar.
"Sayang ...!" Alea mengecup pipi putranya sesaat lalu mengikuti suster yang membawa baby Abrar kembali ke ruang inap mereka. Alea menyusui lagi putranya saat diijikan oleh dokter Agatha.
Hampir 5 jam tuan Mark baru menyelesaikan operasi bypass jantung baby Azira yang cukup rumit. Namun mereka bisa melewatinya dengan baik hingga bayi cantik itu mulai mengerjapkan matanya menatap wajah tampan tuan Mark.
"Daddy ..!" panggil gadis kecil itu pada Mark yang hanya bisa tersenyum haru.
Bagi tim dokter lain dan juga suster yang ada di ruang operasi itu tidak kaget lagi dengan interaksi itu. Mereka sudah paham kalau tuan Mark sangat menyayangi baby kembar itu karena punya tujuan tertentu yaitu ibu kandungnya baby kembar.
"Apakah kamu baik-baik saja sayang? Apakah ada yang sakit?" tanya tuan Mark pada baby Azira. Baby Azira hanya menggeleng lemah.
"Kalau begitu kita temui bunda. Kamu mau?" tanya tuan Mark.
"Hmm!"
Di ruang inap si kembar kembali berkumpul dengan keluarganya. Tuan Mark hanya mendengar celotehan bayi kembar itu yang sudah pintar melafalkan apa saja. Bahkan Alea yang saat ini sangat rajin memperdengarkan MP3 bacaan Alquran dari salah satu Tahfiz cilik terbaik Indonesia pada si kembar agar mereka lebih dulu mengenal ayat suci Al-Quran dari pada yang lainnya. Itulah sebabnya mereka berdua sibuk menghafal Al-Qur'an yang tidak di mengerti oleh tuan Mark karena dia sendiri adalah atheis.
"Boleh kita bicara berdua saja nyonya Alea?" ajak tuan Mark pada Alea.
"Baiklah." Alea menyanggupinya.
"Apakah kamu mau menemani aku makan malam?" tanya tuan Mark.
"Ok. Tapi aku harus makan di tempat yang menyediakan makanan halal," ucap Alea.
"Aku mengerti. Aku sudah mengetahuinya kalau kamu seorang muslim," ucap tuan Mark yang sudah berpakaian biasa tanpa atribut dokter di tubuhnya.
Alea meminta ijin pada bibi Sari dan suster yang menjaga bayi kembarnya.
Keduanya kini sudah berada di restoran milik tuan Mark. Pria ini sudah meminta salah satu chef yang beragama Islam untuk memasak masakan untuk mereka.
Berdasarkan informasi yang di dapatkan oleh tuan Mark dari asistennya Barack, mengenai makanan favorit Alea. Dan hebatnya lagi, chef yang dihadirkan tuan Mark adalah chef asli Indonesia. Betapa pria 30 tahun ini sangat memperhatikan setiap detail kehidupan Alea.
Apa yang tidak disukai Alea selain hobi wanita itu. Walaupun perkataan tuan Mark tidak sejalan dengan perbuatannya pada Alea, namun pria tampan ini hanya ingin membuat wanitanya terkesan.
Keduanya sudah duduk di meja restoran di ruangan yang cukup privasi untuk mereka berdua. Saat hidangan disajikan, aroma masakan Indonesia berupa soto Betawi dan beberapa lauk lainnya mulai tercium di indra penciumannya Alea. Wanita ini sangat bingung mengapa restoran ini menyediakan makanan Indonesia.
"Tuan Mark...ini!"
"Makanlah...! Ini dipesan khusus untukmu," pinta tuan Mark membuat Alea tersenyum malu.
"Kamu sengaja menyiapkan ini untukku?" tanya Alea.
"Daripada aku harus pusing mencari restoran halal untukmu hingga membuat aku mati kelaparan malam ini," canda tuan Mark terdengar garing ditelinga Alea yang kembali tersenyum.
"Sial...! Kenapa senyumnya seakan menyihirku?" batin tuan Mark terlihat gugup sendiri.
Barack yang melihat ekspresi wajah bosnya hanya bisa menjebikkan bibirnya." Naksir sama anak orang, tapi tidak berani menyatakan perasaannya. Dasar aneh ...!" gerutu Barack yang makan sendiri di sudut ruangan di dalam restoran itu.
...----------------...
Sepekan kemudian, dokter Mark membuka perban di dada baby Azira dan memeriksa lagi jantung gadis ini. Dan semuanya terlihat sempurna di tahap pertama operasi itu.
"Bagaimana tuan Mark?" tanya Alea.
"Operasi jantung baby Azira berhasil. Walaupun ini hanya berlangsung sampai usianya 7 tahun. Setelah itu ada operasi untuk kali ke 2," ucap dokter Mark.
"Apakah tidak paten selamanya?" tanya Alea.
"Tergantung fisik baby Azira. Jika ia berhasil melewati serangkaian operasi dan tidak lagi mengalami lemah jantung maka akan sembuh dengan sendirinya. Dan itu hanya sebuah keajaiban," ucap tuan Mark.
"Alhamdulillah. Setidaknya bayiku bisa bertahan hidup. Insya Allah, semoga mereka tidak membutuhkan operasi lanjutan," ucap Alea yang memikirkan biaya selanjutnya lagi.
"Sekarang kita lihat kaki Abrar. Apakah ada reaksi dari syaraf kakinya?" ucap tuan Mark mulai melakukan beberapa tes untuk memancing gerakan pada kakinya baby Abrar.
Ada reaksi geli dan juga sakit yang dirasakan oleh baby Abrar. Putra dari Alea ini merespon saat kakinya dites dengan alat berupa palu kecil khusus untuk ortopedi dan ternyata baby Adam menarik kakinya.
"Syukurlah. Semuanya berhasil. Kita tunggu waktunya saat baby Abrar sudah bisa berjalan. Paling usia 10 sampai 12 bulan bayi biasanya sudah bisa berjalan walaupun tertatih-tatih. Nanti akan dilakukan terapi lanjutan," ucap dokter Mark membuat Alea reflek memeluk tuan Mark.
"Terimakasih tuan Mark. Terimakasih sudah menyelamatkan hidup anak kembarku!" ucap Alea penuh rasa syukur dan menangis haru dalam pelukan tuan Mark yang hanya bisa syok.
"Apakah wanita ini salah minum obat?" batin tuan Mark yang tidak mau memanfaatkan situasi. Ia tidak membalas memeluk Alea. Justru ia terperangah saat ini karena bingung harus melakukan apa.
"Sudahlah. Tidak usah seperti ini. Ini hanya bagian tugasku sebagai dokter," ucap tuan Mark yang masih enggan memperlihatkan rasa sukanya pada Alea yang langsung mengurai pelukannya.
"Maaf. Aku terlalu senang tadi," ucap Alea sangat malu ada pria bunglon ini.
👍❤❤❤❤
👍❤