*Khusus Bacaan Dewasa*
Sinopsis: Make, pemuda tampan dan kaya, mengalami kebangkrutan keluarga. Dia menjadi "anak orang kaya gagal dan terpuruk" dan dibuang pacarnya yang berpikiran materialistis adalah segalanya. Namun, nasib baik datang ketika dia mendapatkan "Sistem Uang Tidak Terbatas".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25: Jejak Masa Lalu
Setelah meninggalkan kantor Wijaya Properti, Make segera menuju lokasi yang disebutkan Pak Rido di telepon. Ternyata, Pak Rido dan timnya menemukan sebuah petunjuk baru terkait masa lalu Make saat menyelidiki lebih lanjut jaringan perdagangan manusia yang baru saja dibongkarnya.
Petunjuk itu berupa sebuah foto lama yang ditemukan di sebuah apartemen rahasia milik pemimpin sindikat. Di foto buram berwarna sepia itu, terlihat seorang anak kecil yang sangat mirip dengan Make berdiri di samping seorang wanita yang wajahnya tidak terlalu jelas. Di belakang foto itu tertulis sebuah alamat di luar kota.
Make merasa jantungnya berdebar kencang melihat foto itu. Ini adalah pertama kalinya ia mendapatkan jejak konkret tentang masa lalunya sejak ia 'terbangun' dengan Sistem. Rasa penasaran yang selama ini terpendam kini membuncah. Ia harus segera mencari tahu siapa wanita di foto itu dan apa hubungannya dengan dirinya.
Sesampainya di alamat yang tertera di belakang foto, Make mendapati sebuah rumah tua yang tampak tidak terawat di pinggir kota. Rumah itu terlihat sepi dan seperti tidak berpenghuni. Dengan hati-hati, Make mendekati pintu dan mengetuknya.
Beberapa saat kemudian, pintu terbuka perlahan, menampilkan seorang wanita tua dengan wajah keriput dan tatapan mata yang sayu. Wanita itu tampak terkejut melihat Make berdiri di hadapannya.
"Siapa kamu?" tanya wanita tua itu dengan suara parau.
Make menunjukkan foto yang diberikan Pak Rido. "Apakah Anda mengenali anak kecil di foto ini? Dan wanita di sampingnya?"
Wanita tua itu menatap foto itu dengan mata berkaca-kaca. Ia tampak terkejut dan sedikit gemetar. "Ini... ini..."
Tiba-tiba, dari dalam rumah terdengar suara seorang wanita yang lebih muda. "Nek, siapa yang datang?"
Seorang wanita berusia sekitar tiga puluhan muncul di belakang wanita tua itu. Wajahnya tampak familiar bagi Make, meskipun ia tidak bisa langsung mengingatnya. Wanita itu juga terkejut melihat Make.
"Kamu...?" tanya wanita muda itu dengan nada bingung.
Sebelum Make sempat menjawab, wanita tua itu meraih tangannya dengan erat. "Kamu... kamu kembali?" air mata mulai menetes di pipinya. "Kami sudah lama mencarimu..."
Make terdiam, benar-benar bingung dengan situasi ini. Siapa wanita tua ini? Siapa wanita muda ini? Dan apa maksud perkataan mereka? Masa lalunya yang hilang tiba-tiba muncul di hadapannya dalam bentuk yang sama sekali tidak ia duga.
---
Kebenaran yang Mengejutkan
Make menatap kedua wanita di hadapannya dengan kebingungan yang semakin besar. Perasaan aneh menyelimutinya, seolah ada kepingan memori yang berusaha untuk kembali namun masih tertahan di suatu tempat yang jauh.
"Maaf, saya... saya tidak mengerti," kata Make dengan nada bingung.
"Siapa kalian? Dan kenapa kalian bilang mencari saya selama ini?"
Wanita tua itu terisak pelan sambil terus menggenggam tangan Make.
"Nak... ini Nenek. Dan ini... ini ibumu, Lia."
Mata Make membelalak. Ibu? Nenek? Itu tidak mungkin. Ingatannya tentang masa lalunya sangat kabur, namun ia yakin tidak pernah mengingat sosok kedua wanita ini. Sistem juga tidak pernah memberikan informasi tentang keluarga kandungnya.
Lia, wanita yang disebut ibu oleh wanita tua itu, melangkah maju dengan air mata berlinang di pipinya. "Anakku... ya Tuhan, ini benar kamu? Kami pikir kamu sudah..." Ia tidak sanggup melanjutkan kalimatnya, suaranya tercekat oleh isakan.
"Sudah apa?" tanya Make dengan nada sedikit curiga. Ada sesuatu yang tidak beres di sini. Mungkinkah ini jebakan? Atau mungkin mereka salah mengenali orang?
"Kami mengiranya kamu sudah meninggal," sambung wanita tua itu dengan suara lirih. "Kami kehilanganmu bertahun-tahun yang lalu. Setelah kejadian itu..."
Kejadian apa? Make semakin penasaran. Ia merasakan kepalanya sedikit berdenyut, seolah ada paksaan untuk mengingat sesuatu yang telah lama terkubur.
Lia menarik Make masuk ke dalam rumah. Rumah itu sederhana namun terasa hangat dan penuh kenangan. Foto-foto lama tergantung di dinding, dan beberapa di antaranya menampilkan seorang anak kecil yang terpanjang persis dengan foto masa kecilnya, semua itu semakin membuat Make merasa familiar.
Mereka duduk bertiga di ruang tamu yang sederhana. Wanita tua itu, yang bernama Ratna, mulai bercerita tentang masa lalu Make.
Tentang seorang anak laki-laki ceria bernama Raka yang sangat disayangi oleh ibu dan neneknya. Tentang sebuah kecelakaan tragis bertahun-tahun yang lalu yang membuat Raka hilang dan dianggap meninggal dunia. Saat satu keluarga menaiki kapal di laut untuk menangkap ikan, namun badai menerjang kapal itu dan akhirnya ayah Make di temukan sudah meninggal dan Raka (Make ditanyakan menghilang) sedangkan ibunya selamat.
Setiap kata yang diucapkan Ratna seolah memicu kepingan-kepingan memori samar dalam benak Make. Nama Raka... wajah Lia yang lebih muda di foto... semuanya terasa asing namun sekaligus memasuki otaknya.
"Setelah kecelakaan itu, kami sangat terpukul," lanjut Lia dengan suara bergetar. "Kami mencari ke mana-mana, tapi tidak pernah menemukanmu. Kami mengira kamu..."
Make terdiam. Jadi, namanya dulu Raka? Dan kedua wanita ini adalah ibu dan neneknya? Bagaimana mungkin ia tidak mengingat mereka sama sekali? Apa yang sebenarnya terjadi setelah kecelakaan itu hingga ingatannya hilang?
Tiba-tiba, notifikasi dari Sistem muncul di benaknya:
[Misi Sampingan 'Bisikan dari Masa Lalu' Berlanjut!]
[Tujuan Baru: Dapatkan informasi lengkap mengenai 'kejadian' yang menyebabkan hilangnya ingatan pengguna.]
[Hadiah: Potensi pemulihan sebagian memori masa lalu, petunjuk mengenai kemampuan tersembunyi.]
Make menatap Lia dan Ratna dengan tatapan yang kini bercampur antara kebingungan dan harapan. Kebenaran tentang masa lalunya mungkin ada di depan matanya. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa ia tidak mengingat mereka sama sekali. Pertemuan tak terduga ini mungkin adalah kunci untuk membuka misteri tentang dirinya.
---
Keluarga atau Masa Lalu
Make menatap Lia dan Ratna dengan ekspresi bingung dan sedikit tidak percaya. Cerita tentang masa kecilnya dan kecelakaan itu terasa asing baginya. Ia tidak memiliki ingatan sedikit pun tentang kehidupan di masa kecilnya. Baginya, ia hanya memiliki keluarga yang membesarkannya saat ini.
"Ibu... Nenek," kata Make dengan nada hati-hati, mencoba mencerna informasi yang baru diterimanya.
"Saya... saya tidak tahu apa yang kalian bicarakan. Saya tidak ingat pernah mengalami kecelakaan kapal atau memiliki nama Raka.
Saya hanya tahu orang tua saya yang membesarkan saya sejak kecil. Mereka sangat baik dan menyayangi saya. Bahkan setelah keluarga kami mengalami kebangkrutan beberapa waktu lalu, kasih sayang mereka tidak pernah berubah. Untungnya, dengan... usaha saya, keadaan finansial keluarga kami sudah kembali stabil." Ia sengaja tidak menyebutkan tentang Sistem.
"Saya juga memiliki dua adik perempuan kembar yang sangat saya sayangi, Mia dan Mua. Kami tinggal bersama di kota. Saya... saya sudah cukup lama tidak pulang karena terlalu sibuk mengurus perusahaan keluarga kami."
Ratna meraih tangan Make dengan erat. "Tapi... wajahmu sangat mirip Raka kecil kami. Dan cerita tentang kapal itu... Lia selamat, tapi ayahmu ditemukan meninggal, dan kamu hilang di laut. Kami tidak pernah menemukan jasadmu, tapi kami... kami mengira kamu juga tidak selamat." Air mata kembali membasahi pipi wanita tua itu.
Make menggelengkan kepalanya perlahan, merasa semakin tidak nyaman dengan percakapan ini.
"Saya tidak mengerti. Orang tua saya tidak pernah menceritakan hal seperti ini. Saya hanya tahu mereka adalah orang tua saya."
Lia menatap Make dengan tatapan penuh harap dan kerinduan. "Apa benar tidak ingat dengan masa kecilmu? Apakah mereka tidak pernah menceritakannya?"
Make menggelengkan kepala lagi. "Tidak. Mereka selalu memanggil saya... Make."
Suasana di ruangan itu dipenuhi kebingungan dan kesedihan. Lia dan Ratna tampak sangat terpukul dengan penolakan Make. Mereka yakin bahwa pria muda di hadapan mereka adalah Raka yang hilang, namun Make sama sekali tidak memiliki ingatan tentang masa lalu itu dan hanya mengakui keluarga yang membesarkannya saat ini.
Bersambung...