Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Sore hari nya tiba dua orang gadis tengah asik bermain air di tepi pantai sambil menunggu sunset tiba.
"Are you happy?" Tanya Mikala.
"Yeah Mika aku sangat happy, aku sangat beruntung mempunyai kalian" Jawab Nadine.
"Aaa so sweet deh" Ucap Mikala...
Jerry mengirimkan sebuah pesan kepada Steven yang berisi foto.
[ Bos calon kakak ipar noh bahagia banget dia, pantes loe kepincut ama calon kakak ipar ] Isi pesan nya.
Di mansion Steven baru saja menerima sebuah pesan dari Jerry tersenyum melihat gadis nya begitu bahagia.
"Kamu tenang saja baby, aku akan membahagian kan mu, dan juga melindungi mu" Batin Steven.
Orang tua Steven yang baru saja tiba di kediaman putra nya langsung mencari keberadaan sang putra dan calon menantu nya.
"Reza dimana Steven dan Nadine?" Tanya Asavella.
"Bos Steven ada di ruangan nya aunty, kalau Nadine saat ini sedang berada di luar dengan sahabat nya dan juga Jerry dan Ramos aunty" Jawab Reza kepada mommy Steven.
"Baiklah" Balas Asavella lagi.
"Mom aku ke ruangan Steven dulu, mommy istirahat saja dulu di kamar" Ucap daddy Hans.
"Iya dad..."
Hans pergi meninggakan sang istri dan asisten putra nya dia segera masuk ke dalam lift untuk menuju ruang kerja putra nya.
Ting....
Bunyi lift dia segera keluar dan berjalan menuju ruang kerja putra nya.
Ceklek....
Steven yang dari tadi memandangi foto Nadine tanps tau daddy nya sudah duduk di sofa sambil melihat tingkah putra nya.
"Senyam senyum aja trus macam orang gila" Ucap daddy Hans mengejutkan Steven.
"Daddy kapan datang nya, mommy mana dad?" Tanya Steven.
"Belum lama son, mommy kamu istirahat di kamar tuh" Jawab daddy Hans.
"Daddy dan mommy ada perlu apa datang ke sini?" Tanya Steven.
"Iya kami kangen dong dengan calon menantu kami" Jawab Hans.
"Dih dih kalian nggak kangen aku gitu" Kata Steven.
"Hanya sedikit" Jawab Hans lagi.
"Mending kalian pulang saja kalau begitu" Ucap Steven lagi.
"Berani kamu ngusir orang tua kamu Steven dasar anak durhaka kamu" Kata Hans lagi.
Hadeh........
Di perjalanan pulang, dengan tiba-tiba Ramos mengerem dengan mendadak.
Awasssssssss....Teriak Nadine
Citttttt suara geseken mobil di aspal jalanan tersebut.
Bagaimana tidak tiba-tiba saja ada seorang sosok wanita berlari ke arah tengah jalan, dengan berpakaian yang sudah robek dan menghentikan mobil yang di kendarai oleh Nadine dan rombongan nya.
Wanita itu nampak terengah-engah, paras nya juga cantik dan berkulit putih.
Nadine dan rombongan nya segera turun untuk mengecek wanita itu.
"Nona apa kau tidak apa-apa?" Tanya Nadine dengan cemas.
"Nona-nona tolong saya nona, ku mohon selamatkan saya" Ucap sosok wanita itu tersebut.
"Tuan ku mohon selamatkan saya setelah itu saya akan sangat benar-benar berterima kasih kepada kalian" Ucap wanita itu kembali.
"Kak Jer bagaimana ini?" Tanya Nadine.
"Saya juga bingung nona, saya takut nanti di amuk ama bos Steven" Jawab Jerry.
"Duh gimana ini, dia sangat kasihan sekali" Sambung Mikala.
"Lihat lah dia sangat brantakan sekali, seperti nya dia sedang kabur" Kata Ramos.
"Hey tuan lepaskan gadis itu, jika kalian tidak ingin mati" Seseorang berteriak kepada mereka.
"Waduh itu siapa bagaimana ini?" Kata Mikala.
"Nona aku mohon selamatkan aku, aku tidak ingin kembali kepada ibu tiri ku" Kata wanita itu lagi.
"Lepaskan dia jika kalian tidak mau selesai di tangan ku" Ucap wanita paruh baya itu kembali..
"Apa maksud nya nyonya, jika kau seperti ini kau sama saja akan membunuh putri" Ucap Jarry mengeluarkan pistol nya.
Seketika wanita paruh baya tersebut mulai ketakutan.
"Jika kalian ingin dia bebas maka bayar lah" Kata wanita itu lagi.
"Bagaimana ini kak?" Tanya Nadine.
"Sudah nona saya yang akan mengurus nya" Jawab Jerry.
"Katakan berapa yang kau inginkan?" Tanya Jerry kepada wanita paruh baya tersebut.
"Tidak banyak cukup kalian bayar saja 80 juta" Kata wanita paruh baya itu.
"Baiklah aku akan membayar nya tapi setelah ini dia tidak ada lagi hubungan nya dengan mu" Kata Jerry mengeluarkan sebuah cek.
"Tenang saja saya tidak akan mengganggu nya lagi saya tidak membutuhkan wanita itu, dia hanya menjadi beban bagi saya" Wanita paruh baya itu menerima cek yang bertulis dengan nominal 80 juta dan dia langsung pergi.
Ramos segera memepah tubuh wanita itu masuk ke dalam mobil.
"Masuk lah" Ucap Ramos..
"Terima kasih tuan, terima kasih" Jawab wanita itu pada Ramos.
25
Nadine dan yang lain nya tiba di mansion milik Steven.
Jerry segera turun dari dalam mobil untuk membukakan pintu untuk Nadine.
"Terima kasih kak" Ucap Nadine.
"Iya nona sama-sama" Jawab Jerry.
Nadine masuk ke dalam mansion terlihat Steven tengah cemberut duduk di atas sofa menunggu diri nya.
"Waduh gawat kak Steven pasti ngambek nih" Batin Nadine.
"Nadine, darimana saja kamu nak?" Tanya Asavella.
"Hehehe maaf mom aku pulang nya telat" Kata Nadine.
"Iya sayang tidak apa, yang penting kamu sudah pulang. Kamu udah makan apa belum?" Tanya Asavella.
"Sudah mom" Jawab Nadine.
"Iya sudah kamu bersih-bersih sana, yang cemberut tidak usah di pedulikan nak" Kata Asavella lagi.
"Iya mom, Nadine ke atas dulu iya mom" Nadine pamitan.
Nadine pergi meninggalkan Steven dan kedua orang tua Steven untuk menuju kamar nya.
Setiba nya di kamar Nadine segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang terasa lengket.
Setelah berapa menit akhir nya Nadine sudah selesai melakukan ritual nya di kamar mandi dengan piayama bermotif panda.
Astaga...
Nadine terkejut melihat Steven yang sudah berada di sofa dengan raut wajah yang masih cemberut, Nadine meneguk saliva nya merasa khawatir Steven akan memarahi nya.
"Duh bagaimana ini, sudah lah coba aku bujuk aja" Batin Nadine.
Nadine segera menghampiri Steven yang masih sibuk dengan ponsel nya.
"Ka-kak Steven" Ucap Nadine.
Hmmm......
"Kakak marah iya ama aku, lantaran aku pulang terlambat?" Tanya Nadine.
"Tidak" Ucap Steven singkat.
"Kakak jangan cemberut gitu dong muka nya ish, nanti ngga ganteng lagi lo" Nadine membujuk Steven seperti anak TK.
Steven yang tidak tahan dengan bujukkan Nadine akhir nya tersenyum.
"Okey baby aku kalah, aku tidak kuat kalau kamu seperti itu, kamu sungguh sangat lucu' Kata Steven.
"Gitu dong tidak boleh cemberut lagi okey" Ucap Nadine.
"Iya sayang iya" Jawab Steven.
"Iya sudah sekarang ayo kita tidur" Kata Steven lagi.
"Kakak tidur di kamar aku?" Tanya Nadine.
"Iya sayang sudah ayo, besok kamu jelasin ke aku kenapa tadi pulang nya lama" Kata Steven.
Iya kak......
Nadine dan Steven naik ke atas ranjang, dan segera merebahkan tubuh nya yang terasa sedikit lelah.
"Good night kak" Kata Nadine mengecup pipi Steven dan langsung memeluk Steven.
"Too baby" Balas Steven dan mengecup kening Nadine.
Beberapa menit akhir nya mereka tertidur pulas dan mulai menjelajahi dunia mimpi nya.