Family’S

Emma sangat senang melihat Ara bisa mengekspresikan dirinya sendiri, tidak perlu menjadi orang lain lagi.. kemarin baru saja Ella menceritakan persoalan Arabella yang mendapatkan tekanan dan tidak melanjutkan kuliahnya, lebih memilih tata boga tapi mereka masih belum tahu alasannya sampai Ella meminta bantuan dari Emily untuk bertanya ke Arabella..

Oma Miranda sangat senang mendengar Ara berbicara dengan semangat seperti ini.. Oma miranda hanya menyimak sesekali menganggukan kepalanya, mendengarkan apa yang Arabella..

Arya senang melihat Ara menjadi orang yang lebih hidup dan berisik seperti ini, ia lebih memilih Ara yang seperti ini di bandingkan Ara yang angkuh.. ia juga senang Ara jauh lebih bahagia saat bersama Oma dan Opanya.

“Jadi hanya ingin ketemu dengan Ella saja nih, sama kami tidak ingin ketemu ya?” Tanya Emma

Mendengar suara Emma membuat tubuh Ara sedikit menegang karena terkejut, ia langsung melihat ke asal suara yang terdengar dari belakangnya..

ia melihat ada Arya, Leon, Emma, Aurora dan Ellisa.. ia merasa bingung melihat mereka berkumpul di sini juga..

Ia celingukan ke arah luar berharap ada Ella juga di sana tapi ia tidak terlihat, ada rasa kecewa tapi ia tetap senang.. Emma yang melihat Ara celingukan melihat ke arah luar hanya bisa tersenyum, ia tahu Ara mencari Ella..

“Mau juga kak.. aku udah lama ingin ketemu kalian semua, tapi tidak bisa.” Ucap Ara sambil menundukkan kepalanya..

“Sekarang kan udah bisa loh, Ra..” ucap Ellisa sambil menepuk pelan pundak Ara

Ara mendengar suara sepatu bersahutan, ia langsung melihat ke arah luar.. dari luar Tom masuk dengan nenek Amira, membuat Ara agak sedikit kecewa karena bukan Ella..

Arya yang melihat tingkah adiknya hanya bisa menggelengkan kepalanya, Ara yang dari dulu tidak berhenti ngintillin Ella kalau ada kesempatan ketemu di rumah Oma, jika akan pulang maka ia akan menangis tidak ingin pulang… cuma mulai beranjak dewasa Ara mulai di tekan oleh mamanya untuk melakukan semua yang mamanya inginkan..

Ara mendekati Tom, maksudnya ingin bertanya keberadaan Ella..

“Bang Tom, kak Ella mana?” Tanya Ara

Tapi bukannya menjawab malah Tom mendiamkan Ara, karena Tom agak sedikit shock dengan Ara yang bertanya kepadanya.. karena Tom hanya diam tidak menjawab, wajah Ara berubah jadi murung..

Nenek Amira melihat perubahan wajah Ara, langsung menyenggol pelan lengan tangan Tom.. yang membuat Tom tersadar dan melihat ke arah nenek Amira, Nenek Amira memberikan kode kepada Tom untuk melihat ke depannya..

Tom melihat ke depan, akhirnya ia kembali sadar kalau tadi Ara bertanya kepadanya soal keberadaan Ella.. Tom melihat wajah Ara menjadi murung menjadi merasa bersalah karena keterkejutannya membuatnya mengabaikan Ara..

“Ella sedang dalam perjalanan dari rumah Erico, mungkin sebentar lagi akan sampai.” Jawab Tom dengan nada khasnya datar dan dingin.

Mendengar jawaban Tom seketika wajah Ara berubah menjadi cerah lagi.. Tom tersadar dengan cara dia menjawab Ara dan merutuki dirinya sendiri menjawab pertanyaan Ara dengan nada mode serius..

“Ra, lain kali kamu tidak usah bertanyaa sama abang Tom, dia itu kulkas berpintu - pintu pasti akan di jawab dengan begitu..” ucap Ellisa

Mendengar apa yang di bilang Ellisa membuat Tom menatap tajam ke Ellisa, sedangkan yang di tatap dengan tajam hanya bisa tertawa..

“Makanya kalau suka itu jangan main belakang saja, harus maju juga ke depan jadi seimbang, nah liatkan akibatnya begitu di tanya langsung terdiam..” ucap Emma yang membuat Arya menatap Tom..

Belum sempat Arya bertanya ke Tom, dari arah luar menyahut..

“Itu akibat si kulkas itu selalu menjaga Ara dalam diam kak, makanya begitu di tanya si kulkas berjalan itu shock jadi loadingnya lama..” ucap Ella yang baru datang..

Nenek Amira pun menahan tawanya melihat Tom di serang oleh para adik - adiknya..

“Dasar kalian triple E, adik tidak berakhlak!” Desis Tom sambil menatap tajam Emma bersaudara..

Arya semakin bingung dengan Tom, Ara yang mendengar apa yang mereka peributkan merasa malu sampai mukanya terasa panas..

Ara sangat senang bisa melihat Ella, tapi ia hanya bisa memperhatikan dari jauh saja.. tidak berani mendekat.. Ella merasa ada yang memperhatikannya, melihat ke arah yang memperhatikannya.. ia melihat Arabella sedang memperhatikannya, Ara merasa malu karena ketahuan oleh Ella ia sedang memperhatikan Ella.

Ella melihatnya tersenyum dan membentangkan kedua tangannya ke Ara, Ara yang melihat Ella membentangkan kedua tangannya langsung menuju Ella dan memeluk Ella dengan erat.. tiba - tiba terdengar isakan dari Ara, Ella pun menghiburnya dengan mengelusi punggung Ara..

“Maaf mamaku kak, maafkan juga aku.. yang selama ini selalu menekan kakak, tapi kakak tenang saja aku juga sudah memposting ulang semuanya dan menghapus postingan yang lama itu..” ucap Arabella sambil terisak..

“Aku sangat sayang kalian semua, tapi aku tidak bisa berbuat banyak ketika diriku sendiri di tekan habis - habisan..dari dulu aku selalu mau ngintilin kakak ke mana - mana karena aku mau selalu bersama dengan kalian..” ucap Arabella lagi..

Ella hanya mengelus punggung Ara, membiarkan ia mengeluarkan semua unek - uneknya yang selama ini tersimpan, Ella berpikir ia lah yang sudah capek dengan semua.. tapi ada lagi yang lebih capek darinya, itu adalah Ara..

“Apa pun yang terjadi mulai sekarang kamu harus cerita dengan kami semua, okay? Jangan hanya cerita dengan Oma dan Opa curang kamu..” ucap Ella yang di angguki oleh Ara..

Seketika ia mengingat livenya Merry dan Meillisa.. karena ia penasaran ia langsung menguraikan pelukannya..

“Tapi kak? Bagaimana dengan keluarga pacar kakak itu?” Tanya Ara yang membuat Ella merasa malu

“Belum jadi pacar kok, Ra.. kakak sudah menjelaskan posisi kamu dan mereka bisa mengerti.. kalau besok mereka ada di Restoran juga kamu bisa minta maaf dengan mereka, okay..” jawab Ella

“Okay kak..” jawab Ara dengan tersenyum lebar

“Bang Ar, kamu bakal tersisihkan karena Ara lebih nurut ma kak Ella daripada abang..” ucap Ellisa..

“Tidak apa - apa asalkan dia bisa menurut.” Ucap Arya

Mendengar nama abangnya di sebut baru lah Ara ingat abangnya juga ada di sana.. seketika ia mendatangi abangnya dan memeluknya..

“Abang… Ara kangen.. papa mana?” Tanya Ara sambil celingukan mencari keberadaan papanya..

“Abang juga kangen.. tuh lagi ngomong serius dengan para orang tua dan Oma plus Opa.” Jawab Arya

Ara berharap setelah ini tidak akan ada lagi drama - drama seperti sebelumnya..

...****************...

Ella di Rumah Erico

“Kak aku minta maaf ya kalau postingan adik sepupu ku sudah menganggu ketenangan kakak.” Ucap Ella..

“Tidak apa - apa El, cuma aku butuh penjelasan mengenai permasalahan yang sebenarnya.” Ucap Erico

Mengalirlah cerita Ella mengenai keluarganya dan keluarga Maureen kenapa Maureen sikapnya berubah seperti ini dan postingan adik sepupunya adalah hasil dari tekanan Maureen yang tidak ingin melihat mereka bahagia..

Tidak lama Melani dan Meillisa bergabung dengan mereka,

“Mama kamu sudah cerita El.. jadi tidak masalah yang penting kita juga sudah membuat live mengatakan kalau Eric tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan adik sepupu kamu.” Ucap Melani..

“ Terima kasih tan..” ucap Ella

“Maaf kak, tan aku akan ngomong dengan mamaku sebentar lewat telepon.. tapi dalam mode loudspeaker.” Izin Ella ke Erico juga Melani

Mereka hanya mengangguk

“Jurusan yang sekarang itu bukan jurusan yang Ara mau tan, jadi Ara diam - diam mendaftar tata boga di salah satu pelatihan ternama di kota ini..” ucap Arabella..

Ella yang mendengar suara Arabella langsung bingung kenapa ia bisa daftar kelas tata boga

“Boleh Aunty tahu, kenapa kamu diam - diam memilih tata boga.. bukannya manajemen bisnis kan nanti bisa bantu mama dan papa kamu kembangin usaha mereka?” Tanya Emily

“Karena Ara suka memasak dan membuat kue.. Ara juga ingin membantu kak Ella di Restoran jadi ketika kak Ella mengeluarkan idenya tidak perlu capek untuk memasaknya lagi karena ada Ara..” jawab Arabella

“Karena Ara ingin kak Ella memasak untuk keluarganya saja atau suami sama anaknya nanti mungkin hehehehe… Ara tidak mau melihat kak Ella kecapekan.” Ucap Arabella lagi

Ella mendengar ucapan Ara sangat terharu dan senang

“Ara beneran mau bantu kakak?” Tanya Ella

“Iya beneran mau kak. Tapi tunggu aku masakin dan buatin kakak kue dulu ya.. aku ingin banget kakak cobain masakan aku..” jawab Arabella dengan semangatnya

“Oke besok datang ke restoran ya.. kalau masakan kamu enak, nanti izin ke mama untuk bantuin kakak.. selama kakak di kota B ya.” Ucap Ella senang mendengar adik sepupunya bersemangat seperti itu..

“Beneran kak!!!! Okay besok habis kelas tata boga ara selesai langsung ke restoran ya kak.” Ucap Arabella dengan semangat..

“Okay besok hati - hati ya.. Ma, aku tutup ya nanti aku langsung ke rumah Oma ya.” Ucap Ella tanpa menunggu jawaban dari Arabella dan Emily, Ella sudah mematikan sambungan teleponnya

“Maaf ya kak, tan jadi berisik akunya… sebenarnya Ara anak yang ceria cuma ya begitu.” Ucap Ella..

“Tidak apa - apa El, untuknya adik mu sudah menghapus postingannya dan menganti dengan klarifikasi, ia tidak menceritakan masalah keluarga kalian cuma bilang semua salah paham antar keluarga.. pandai juga ia harus menjaga image keluarga.” Ucap Melani..

“Kalau begitu Ella pamit ya kak, tan.. ada yang harus di selesaikan dengan mama Ara.” Pamit Ella..

Setelah pamit ia langsung menuju rumah Omanya, ia berharap setelah ini tidak ada lagi drama sampai harus membuat semua pihak rugi dan merasa tidak nyaman…