Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesurupan
Semua regu sudah kembali ke tenda lagi.Acara penjelajahan berjalan dengan lancar tanpa ada halangan dan masalah .
Sebelum upacara pemulangan semua diminta istirahat,makan siang dan beberes semua barang dan tenda.Rencananya setelah selesai upacara langsung memasukkan barang ke dalam truk sesuai arahan pembina lalu pulang.
Silla sudah memberi kabar Andika kalau dia sudah persiapan pulang,tapi masih lama karena masih ada upacara dan perjalanan.
Sambil menunggu pulang, ada yang bercanda,duduk santai,bahkan masih ada yang Semua menjalani kesibukan dan aktivitas masing-masing.
Tiba-tiba ada seorang siswi yang jatuh, badannya kejang-kejang dia juga teriak-teriak tidak jelas.Rupanya siswi itu kesurupan.
"Ihh,,ada apa sih itu??".
"Sepertinya ada yang kesurupan deh".
"Udah ah,disini ja ngeri tau".
"Iya,,kasihan padahal udah mau pulang ni ,,"
"Udah doain ja nggak ada apa-apa ".
Kakak pembina dan kakak senior langsung mendatangi siswi yang kesurupan.Salah seorang diminta memanggil juru kunci tempat perkemahan.
Sambil menunggu juru kunci datang,bapak kepala sekolah mencoba menenangkan dan mengajak komunikasi tetapi tidak membuahkan hasil.
Siswi itu terus memberontak dan berteriak-teriak, kakak pembina pun kewalahan memegangi siswi tersebut seolah mempunyai kekuatan besar.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.Bapak juru kunci tiba di tempat siswi itu kesurupan.
Beliau langsung memegang dahi siswi yang kesurupan itu dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya memegang sebuah tasbih sambil mulutnya ber komat-kamit membaca doa entah apa itu hanya bapak juru kunci yang tahu.
Sedikit lebih tenang bapak juru kunci mencoba mengajak berkomunikasi dan tetap meminta kepada para pembina untuk tidak melepas pegangan pegangannya.
"Kenapa kamu merasuki gadis ini ??".Bentak bapak juru kunci kepada setan yang merasuki siswi itu.
"Karena dia sudah menggangguku dan aku harus ikut dengannya". jawab siswa yang kesurupan dengan suara besar dan serak.Jelas suara itu bukan suaranya.
"Apa yang dilakukan gadis ini??".
"Dia sudah mengambil cincin permata peletku".
"Dimana dia mengambilnya??".
"Di sungai di balik batu besar".
Bapak juru kunci menoleh kepada salah satu kakak pembina perempuan.
"Tolong periksa kantong bajunya,cari barang yang dia maksud".kata bapak juru kunci.
"Baik".jawab kakak pembina perempuan itu.
Dia mendekati siswi yang kesurupan,dengan mengumpulkan keberanian dia memeriksa semua kantong baju dan rok,tapi tidak menemukan .Mengulangi sampai dua kali tetapi tetap tidak menemukan.
"Tidak ada pak".kata kakak pembina perempuan itu kepada bapak juru kunci.
"Kamu tau dimana gadis ini menyimpannya??". tanya bapak juru kunci kepada siswi yang kesurupan.
Tidak ada jawaban yang ada cuma erangan dan senyuman saja.Senyuman yang tidak membuat orang terpana tetapi senyuman yang membuat orang merinding.
"Katakan,,atau kamu mau aku musnahkan".Bapak juru kunci memberi tekanan.Tak ada jawaban yang ada malah suara tawa.
"Ha ha ha ha,,,". siswi yang kesurupan itu malah tertawa kencang.Siswi itu bernama Wulan.
Merasa diremehkan bapak juru kunci mulai merasa geram.
"Ooo,,,baik lah mau main-main kamu rupanya!!'.
Bapak juru kunci mulai membaca doa-doa sambil tangan kirinya memegang kepala Wulan dengan jempol tangannya ditekankan pada dahi Wulan .
Wulan yang masih kerasukan berteriak kesakitan,Suaranya sangat kencang.Membuat yang mendengar merasa merinding.
Silla melarang anggota regunya untuk melihat lebih dekat,cukup mendengarkan dari jauh saja.Ini bukan barang tontonan.
Silla takut setan yang merasuki Wulan pindah ke tubuh teman satu regunya.
Padahal Wulan kerasukan karena salah dia sendiri yang melanggar aturan.Wulan mengambil barang yang bukan miliknya.Tidak mungkin setan itu merasuki orang yang tidak bersalah.
Lagi pula teman satu regunya Silla juga takut jangankan untuk mendekat mendengar suara dan teriakannya saja mereka sudah merinding.
Silla mengingatkan teman satu regunya untuk selalu berdoa dan jangan melamun.
"Lepas,,lepaskan,,,panas ! Hentikan".setan yang merasuki Wulan terus berteriak dan berontak.
"Aku akan lepaskan asal kamu keluar dari tubuh ini".
"Aku akan keluar asalkan kembalikan cincinku ditempat semula ".
"Baiklah,,,aku berjanji akan mengembalikan tapi kamu keluar dulu dari tubuh ini,,,biar gadis ini sendiri yang akan mengembalikan".bapak juru kunci mencoba bernegosiasi.
"Aku akan keluar,,tepati janjimu kalau tidak gadis ini akan menjadi budakku".
"Ya,,aku berjanji ".
Setan itu keluar dari tubuh Wulan.Wulan langsung pingsan.
"Alhamdulillah,,,, syukurlah,,tidak apa-apa dia hanya pingsan,, sebentar lagi dia akan sadar". Bapak juru kunci merasa lega akhirnya setan itu keluar juga.
"Agus ambil minyak gosok,,kalian bantu angkat Wulan ke tenda pembina,, biarkan dia istirahat dulu disana". Bapak kepala sekolah memberi arahan.
"Sita dan kamu Lisa tolong kalian rawat dulu Wulan,,, setelah dia benar-benar bisa dimintai keterangan panggil saya".
"Baik pak".jawab Sita dan Lisa bersamaan.
Kemudian mereka menyusul Wulan yang dibawa ke tenda pembina.Mereka merawat Wulan sesuai arahan bapak kepala sekolah.
"Terimakasih pak,,maaf sudah merepotkan". Bapak kepala sekolah merasa tidak enak karena salah satu muridnya ada yang melanggar aturan.
"Tidak apa-apa pak,,saya harap sebelum masalah ini selesai lebih baik jangan meninggalkan lokasi terlebih dahulu".
"Iya pak,,saya harap masalah ini juga cepat selesai,kasihan murid yang lainnya ".