Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persami
Sampai di rumah Silla melihat handphonenya, betapa terkejutnya dia melihat banyaknya panggilan dan pesan dari teman temannya.Dia merasa terharu ternyata banyak sekali teman temannya yang peduli terhadap masalahnya.
Ada juga yang meminta maaf karena sempat percaya gosip itu dan meragukan Silla.Tapi kebanyakan mereka mengucapkan selamat karena nama Silla kembali bersih.
Banyak juga yang kesal karena Silla membebaskan pelaku dari hukuman,ada juga yang memuji kebesaran hati Silla yang dengan mudah memaafkan pelaku.Silla hanya membalas dengan emoticon senyum.
Grup chat kelasnya seketika langsung ramai, bahkan ada juga yang mendapatkan vidio perdebatan di pintu gerbang samping sekolah.Benar benar menjadi tranding topik.Silla menjadi artis dadakan.
Walaupun banyak dia mencoba menjawab satu persatu,tak ada yang terlewatkan.Dia menghargai keperdulian teman temannya.Hampir dua jam lebih dia membalas pesan teman temannya.
Tibalah hari dimana diadakan persami.Peserta yang ikut semua kelas X karena bersifat wajib kecuali bagi yang sakit dengan keterangan surat dari dokter atau yang benar -benar ada keperluan penting dengan diijinkan langsung oleh orang tua.
Untuk kelas XI dan XII hanya sebagian saja yang ikut jadi kakak pembina.
Kumpul di sekolah jam tujuh pagi ,jam delapan baru berangkat menuju lokasi bumi perkemahan Selondo.
Jam setengah delapan Silla berangkat ke sekolah dengan diantar oleh Andika.Selama dijalan banyak pesan yang disampaikan Andika kepada Silla saat berada di lokasi.Seakan Silla itu anak kecil.Semua pesan disampaikan bukan hanya sekali tapi berkali-kali sampai Silla hafal diluar kepala.
Mendengar begitu banyak pesan Silla hanya menanggapi dengan senyum.Dia tahu semua yang Andika lakukan itu karena dia sangat kawatir tentang keadaan Silla.Terlebih dia tidak akan ketemu selama kurang lebih dua hari.
"Ingat semua pesanku Silla, jangan lupa sholat dan jaga sikap di sana,jangan melamun dan....".
"Ikuti peraturan dan jangan lupa kasih kabar mas Dika kan,,".Silla memotong pesan Andika.
"Bagus jika kamu hafal dan mengerti ".
"Kalau acara persami ini nggak bersifat wajib aku sudah larang kamu ikut". Andika seakan enggan melepaskan Silla.
"Setelah masalahku kemarin selesai biarkan aku menikmati kebebasan sebentar saja.Biarkan aku pergi dan aku janji akan pulang dengan selamat". Silla berkata dengan lembut tentunya dengan senyum mengembang menunjukkan kalau dia tengah berbahagia.
Acara persami ini sudah lama sekali dia nantikan, makanya dia terlihat sangat bahagia dan sangat antusias.Apalagi persami ini dilaksanakan setelah masalahnya telah usai jadi dia ikut tanpa merasakan beban.
"Pergilah dan selamat bersenang-senang, nanti pas acara pentas seni aku akan kesana dengan Arif,, hati-hati ya,,,". Andika akhirnya melepaskan Silla dengan senyum dia tidak mau Silla terbebani karena kesannya Andika enggan melepaskan Silla.
"lha nanti nggak bikin gosip baru?? Pacar dan selingkuhan saling akur,,,,ha ha ha".
"Kamu ini ya,,,,". Andika yang gemas mencubit hidung Silla.Membuat Silla semakin tertawa.
Melihat Silla tertawa lepas tanpa beban Andika terdiam sesaat.Dia merasa sudah cukup lama Silla tidak sebahagia ini .
"Kenapa??". tanya Silla melihat Andika terdiam.
"Nggak ada apa-apa,aku cuma merasa kamu akhir-akhir ini tidak sebahagia ini".
"Aku selalu bahagia kok selama mas Dika terus bersamaku,selama mas Dika percaya padaku apapun kata orang aku tidak peduli ".
"Aku selalu percaya padamu,, masuklah nanti kamu terlambat.Lupakan semua masalah nikmat kebahagiaan mu,aku menunggumu ".
Silla menanggapi perkataan Andika hanya dengan senyum dan anggukan kepala saja.
Silla masuk ke sekolah dan bergabung dengan teman satu regunya.
Sebelum berangkat kelokasi mereka melakukan upacara pemberangkatan dengan pesan dari kakak pembina yang tentunya tidak jauh berbeda dari yang Andika katakan tadi.
Mendengar kakak pembina menyampaikan pesan Silla hanya tertawa,dia jadi teringat dengan Andika.
Tak lupa pula mereka memanjatkan doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing supaya acara berjalan lancar tanpa ada halangan dan mereka semua selamat sampai tujuan dan bahkan sampai nanti kembali lagi kerumah masing-masing.
Mereka semua berangkat sengan menggunakan truk tidak dengan bus.Setiap kelas menggunakan dua truk, satu untuk anak perempuan dan satu untuk anak laki-laki.
Tak lupa barang bawaan ditaruh di truk yang ditumpangi masing-masing agar mudah mencari.
Tak pernah naik truk Silla merasa sensasi lain.Bisa melihat pemandangan di jalan secara langsung tanpa terhalang kaca,bisa berteriak ,tertawa dan bernyanyi lepas tanpa beban.
Karena lokasinya berada di kaki gunung, udaranya terasa sejuk dan dingin.Mungkin saat malam tiba suasana akan semakin dingin.
Tak lupa pula Silla dan teman-temannya mengabadikan momen perjalanan dengan memotret atau memvideo sebagai kenang-kenangan.
Ada juga yang langsung mengunggahnya di sosial media dan sebagai status wa.
Silla yang sudah bahagia semakin bahagia melihat semua teman-temannya juga berbahagia.
"Lupakan masalah yang kemarin sekarang waktunya bersenang-senang". Kata Niken sambil menepuk pelan pundak Silla.
"Benar kata Niken,, nikmati kebahagiaan mu,bukan hanya masalah kemarin tapi lupakan semua masalah,,,".Mega ikut bersuara.
Semua teman satu kelas Silla merasa Silla sudah kembali seperti dulu lagi.Selama ini mereka melihat Silla selalu tersenyum tapi senyumnya senyum terpaksa.
"Sayang sekali Sheren tidak ikut,,kalau dia ikut aku akan mengerjainya.
"Hus,, tidak boleh seperti itu,tidak baik baik menyimpan dendam."Silla menasehati teman-temannya.
Mereka menikmati perjalanan dengan suka cita.Ini adalah pengalaman pertama naik truk.Awal tahu kalau perjalanan menuju lokasi bumi perkemahan menggunakan transportasi truk mereka pada protes tapi setelah tahu bagaimana rasanya naik truk mereka ingin naik lagi.