Sesosok mayat perempuan ditemukan di halaman belakang rumah kosong yang ada di depan rumahku.Mang Ujang yang biasa membersihkan rumah tersebut merasa ketakutan.
Berdasarkan hasil penyelidikan dari kepolisian ,sosok mayat wanita tersebut diperkirakan meninggal 7 hari yang lalu.Mayat tersebut hampir membusuk.
Namun ada kejanggalan di sana,terdapat bunga kamboja berguguran dan masih segar. Padahal tidak ada tumbuhan bunga kamboja di sekitarnya.
Siapa sebenarnya perempuan itu?Apa yang sudah terjadi sebelumnya? Bagaimana kasus ini dapat diselesaikan?
Yuk kita simak kelanjutan ceritanya!Semoga berkenan..
Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan alur cerita ,ini semua murni karangan author saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Rinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 25
"Siapa lagi kakek Samsul!"tanya Mas Yongki.
Kembali aku menceritakan siapa itu kakek Samsul kepada mas Yongki.Lagi lagi mas Yongki hanya manggut manggut.
"Kalau menurutku ya dek, sebaiknya kamu minta tolong sama mas Wirya aja! kalau masalah dukun,aku yakin mas Wirya bisa mengatasinya!" jelas mas Yongki.
"Tapi mas Wirya bukan kyai mas!" protesku.
"Ehh..jangan salah! meskipun mas Wirya bukan kyai,tapi ilmunya sudah setara dengan beliau yang menyandang gelar kyai.Mas Wirya itu anak pondokan sejak umur 5 th hingga lulus SMA" akupun hanya melongo saat mendengar penjelasan dari mas Yongki.
Apa lagi ini?haruskah aku menceritakan ulang pada mas Wirya?tapi setelah mas Wirya menyatakan cintanya padaku, aku jadi sungkan meskipun hanya sekedar menyapa.Kan aku jadi tengsin,gak pe de bila ngobrol langsung dengannya.Boro boro ngobrol langsung,video call aja malu sendiri.Hehehe...
"Dek..dek Ana? kamu gak pa pa kan? wajahmu memerah loh! kamu sakit?" mas Yongki melambaikan tangannya di depan wajahku.
"Ehh .. gapapa mas!" aku pun menghindari pandangan mata mas Yongki yang membuatku malu.
"Akhir - akhir ini aku sering melihat mu melamun, hati-hati kesambet loh!"kata mas Yongki.
Kami pun mengakhiri obrolan ini.Aku dan mas Yongki kembali masuk ke dalam rumah karena hari sudah siang.Aku lanjut masuk kedalam kamar, aku berpikir apakah aku harus menceritakan tentang masalahku pada mas Wirya?ahh.. nekat aja deh! aku pun segera menghubungi mas Wirya melalui telepon.
"Assalamualaikum dek..!"sapa mas Wirya jauh di seberang sana.Suaranya manis banget di telepon.Jadi grogi kan kalau gini?aku pun tersenyum sendiri.Tuh kan jadi lupa kalau lagi telpon.Sepertinya benar kata mas Yongki,aku terlalu sering melamun.Sunyi..sudah tak ada lagi suara mas Wirya di telepon.
"Assalamualaikum mas ..ehh! waalaikumsalam..tadi udah salam ya?" aduh..tuh kan aku jadi salah tingkah gini.Nah loh! mas Wirya jadi merubah mode video call.Terima gak ya? ahh.. udah terlanjur juga.Akupun menerima panggilan video mas Wirya.
Dengan malu akupun ngobrol dengan mas Wirya melalui VC.Kuceritakan semua yang kualami seperti yang dibilang mas Yongki tadi.Mas Wirya tampak mengerti.Sungguh profesional,mas Wirya sama sekali tidak menyangkut-pautkan masalah pribadi ke dalamnya.Benarkah dia ini calon imanku nanti?
"Nanti malam kita sambung lagi ya dek! aku masih ada beberapa kerjaan ini!" kata mas Wirya.
Baru aja aku memujinya,dia langsung memutuskan ngobrol lagi nanti malam.Malam - malam mau ngobrol apaan? duh..otakku kenapa jadi mesum gini?
"Ehh ..iya mas.Selamat bekerja,maaf ..sudah mengganggu aktifitasnya!" kami pun mengakhiri video call kami.Sebuah senyuman manis dari mas Wirya diakhir pembicaraan, membuatku gimana gitu..
Kurebahkan tubuhku lagi di atas kasur,ngantuk sekali!
"Kak Ana! tolong aku!"
"Farhan.."teriakku..
Kenapa Farhan tiba tiba muncul di mimpiku lagi.Kulihat ke sekeliling tidak ada wujud si Farhan.Aku pun bergegas keluar kamar dan langsung keluar rumah.Kali ini aku langsung menuju pohon mangga di rumah tetangga. Aku mau mencari kakek Samsul disana.Untung saja kakek Samsul ada disana. Dia sedang main ayunan di bawah pohon mangga yang dipasang oleh pemilik rumah. Kakek Samsul langsung menghampiriku saat melihatku berjalan mendekatinya.
"Nak Ana mencari kakek?kakek kesepian tidak ada Farhan! apa anak kecil itu sudah kembali ke rumah nak Ana?" tanya kakek Samsul.
"Ana ke sini juga ingin bertanya pada kakek Samsul. Apa Farhan ada disini? barusan saya mimpi Farhan minta tolong kek!"kataku yang mulai kebingungan.
"Apa?jangan jangan.." terlihat kakek Samsul mulai panik. Beliau segera pamitan padaku untuk mencari Farhan.Kakek Samsul langsung menghilang.Akupun segera pulang ke rumah.Semoga tidak terjadi apa apa dengan Farhan!
Malam pun tiba, tapi tidak ada tanda tanda Farhan pulang ke rumah.Aku sedikit panik, kemana Farhan sebenarnya? bahkan tadi pagi dia pergi tidak pamitan padaku.Apa kakek Samsul sudah berhasil menemukan Farhan?Waktu menunjukkan pukul 10.00 malam. Mas Wirya pun menelponku.
"Assalamualaikum dek ..udah tidur belum?" tanya mas Wirya.
" Belum mas,aku enggak bisa tidur karena kepikiran Farhan yang belum pulang sampai sekarang !" kataku.
"Nggak usah khawatir ,Farhan sudah di tempat yang aman. Dia sudah bersama kakek Samsul sekarang!" kata Mas Wirya.
Ternyata mas Wirya bisa melihat dari sana? tapi aku tidak berani bertanya.
"Istirahatlah! jangan terlalu banyak berpikir,nanti bisa pusing.hehe..Insya Allah minggu depan aku pulang dek!" kata mas Wirya.
" Benarkah? tapi ini belum 6 bulan loh mas? baru juga 3 bulan mas Wirya di sana ?"
"Kamu menghitungnya?apa kamu merindukanku?" tanya mas Wirya. Aduh.. aku jadi malu, kenapa juga aku harus bertanya.
Dalam teleponnya ,mas Wirya bilang bahwa Farhan sudah dibawa kembali oleh kakek Samsul dan sekarang dalam perlindungannya.Karena ternyata tadi pagi arwah si Farhan sudah dibawa lagi oleh dukun itu.
Mas Wirya pun memberikan aku beberapa resep untuk diseduh dan diberikan kepada Farhan.Dia bilang itu untuk melindungi arwah si Farhan dalam arti kata untuk kekebalan tubuh pada manusia yang masih hidup.
Setelah aku mengakhiri telfonku dengan mas Wirya, aku pun langsung menuju dapur dan mencari bahan-bahan untuk membuat resep seperti yang sudah mas Wirya katakan.Semua bahan ada di dapur ,ternyata semua adalah rempah-rempah.Ini sih sangat bagus untuk tubuh, ternyata bagus juga untuk arwah.Segera aku memasaknya dan mengambil sarinya.Besok pagi aku akan segera memberikannya pada Farhan.
Setelah semua selesai aku pun membawa ramuan tersebut ke dalam kamar.Kebetulan sekali Farhan sudah ada di kamar bersama kakek Samsul.
" Farhan.. kamu nggak papa kan?" tanyaku.Terlihat Farhan sangat pucat sekali,meskipun aslinya juga sudah pucat.Farhan pun hanya mengangguk.Akupun segera memberikan ramuan tersebut untuk diminum Farhan.
"Ini ramuan dari kakakku kek! katanya untuk kondisi Farhan yang lemah!" jelasku kepada kakek Samsul.Kakek Samsul manggut-manggut karena ternyata beliau juga mengetahui akan hal itu.
" Minumkan..ramuan ini juga untuk melindungi Farhan agar tidak bisa dibawa oleh makhluk halus sembarangan.Maafkan kakek ya..ini mungkin karena kakek membuka pagar pelindung rumah kamu.Meskipun tidak ada makhluk halus yang bisa masuk ke sini selain Farhan dan kakek, tapi kekuatan besar masih bisa menembus nya!"jelas kakek Samsul dan tentu saja aku sama sekali tidak mengerti.
Setelah meminum ramuan tersebut tubuh Farhan sudah kelihatan segar kembali, meskipun masih tampak pucat karena dia memang arwah bukan manusia.
