Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.
Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.
Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah Kelam Don Johnson
Don Johnson tidak habis pikir, mengapa cathy bisa terjebak dalam perkawinan penuh kekerasan setelah mengalami kasus pelecehan seks pada kliennya sendiri. Hingga hari ini Don Johnson masih tidak percaya bahwa Cathy melakukan hal tercela dalam ruang prakteknya. Sepanjang pengetahuannya, Cathy bukan tipe orang yang akan melakukan hal tercela macam itu. Don percaya bahwa Cathy tidak akan mungkin melakukan perbuatan tersebut semata mata karena memang ingin melecehkan kliennya. Don percaya pasti ada Grand design dibalik itu semua. Tapi apa dan siapa.
Dia sendiri saat ini sedang dalam kesulitan besar. Hutang banknya sudah hampir jatuh tempo pembayaran cicilan, hutang pada Odelia rentenir itu juga sudah jatuh tempo. Dulu saat Cathy masih punya pekerjaan, uang dan kedudukan, Cathy lah yang sering membantunya. Tapi sekarang Cathy sendiri terjebak masalah rasanya mustahil baginya minta tolong.
Dreet…Dreeet…Dreeet
Ponsel Don bergetar, dilihatnya Odelia mengirim pesan singkat.
“Temui aku dia Blue Sky Night Club, malam ini,”
Don Johnson menghela nafas panjang. Hutangnya yang menggunung pada Odelia seperti tak terbayarkan. Dia sangat pusing bagaimana menyelesaikan masalah hutang piutang dengan rentenir itu.
Don mematikan ponselnya dan segera bergegas menuju Night Club tempat Odelia menunggunya.
*****
Suara House music yang begitu berisik menyambut kedatangan Don di Blue Sky Night Club. Dia segera menuju bar dan memesan whisky plus es batu yang menjadi kesukaannya. Asap rokok mengepul dimana mana membuat pandangan Don sedikit kabur. Tak lama seorang wanita dengan pakaian minim nan seksi mendekatinya.
“Aku menunggumu sejak tadi siang Don. Aku harap kau tidak amnesia. Sudah waktunya kau transfer padaku sesuai nominal yang kita sepakati. Kau lupa?” ujar Odelia.
“Belakangan bisnis sepi Odelia, beri aku waktu seminggu lagi untuk membayarnya,” ujar Don sembari menyalakan rokok untuk Odelia.
“Kau selalu saja minta tempo lagi dan lagi,”jawab Odelia sembari mendekatkan bibirnya yang merah menantang pada telinga kiri Don.
”Kau boleh saja meminta waktu, tapi kau tahu betul, apa balasan yang harus kau lakukan.” ujar Odelia sambil memeluk Don dari belakang dan menjilat telinganya seperti ular.
Don terkesiap dan merasa tak berdaya. Lau Odelia melepaskan pelukannya dan berbisik pada Don, “Aku tunggu kau di ruang biasanya,”
Odelia bergegas pergi dan meninggalkan Don lalu menuju kamar pertemuan yang selalu ready untuknya. Don menghela Nafas panjang. Ini adalah kali ketiga dia harus melayani nafsu bejat Odelia. Hal ini terjadi setiap kali dia gagal bayar cicilan tepat pada waktunya.
Tak lama Don pun meninggalkan Bar dan menuju kamar yang biasanya di tempati olehnya dan Odelia. Dia tidak tahu, sepasang mata telah mengamati dan mengikuti setiap gerak langkahnya sejak tadi.
Segera Don masuk ke dalam Kamar, dan dengan sigap Odelia yang sudah menunggunya, menerjang dirinya. Don tak kalah semangat, diraihnya tubuh Odelia yang sintal dan seksi itu lalu di pepetnya ke tembok kamar lalu mulailah dia mencumbu Odelia.
Dilumatnya bibir rentenir hot itu dan diremas dadanya hingga Odelia merintih keenakan. Lalu dengan sekali renggut dibukanya kancing atas pakaian Odelia hingga tersembullah gundukan gemoy aduhai milik Odelia.
Don pun segera melanjutkan aksinya dengan menghisap dan menggigit kecil puncak gunung Odelia yang saat itu sudah tidak lagi tertutup benang sehelai pun. Odelia mengerang dan merintih keenakan.
Lalu Don memasukkan tangannya ke dalam Rok pendek Odelia dan menjejalkan tangannya ke dalam lembah Odelia yang sudah basah sejak tadi. Odelia tidak puas dengan permainan Don, dia berbisik di telinga Don, “Jangn pura pura bodoh pria idiot, kau tahu apa kesukaanku,”
Serta merta Don merendahkan duduknya hingga dia berlutut dihadapan Odelia. Dan tanpa ragu dia mendorong Odelia terduduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu. Lalu menyingkap span rok odelia dan menurunkan segitiganya sehingga wajahnya sekarang persis di depan lembah Odelia yang sudah siap menyambutnya.
Don pun memasukkan kepalanya diantara sela kaki Odelia dan melakukan apa yang harus dia lakukan disana. Odelia mendesah dan menjerit sambil memegang kepala don dan menenggelamkannya lebih kuat pada lembahnya yang gelap penuh misteri itu. Sembari diiringi alunan House music yang menghentak Odelia larut dalam permainan lidah dan Mulut Don yang tanpa henti bergulat dan memutar di sana.
Tak lama Odelia menjerit keenakan dan mencapai pelepasannya berkali kali. Setelah itu dia meminta Don memasuki dirinya dan memuaskannya berkali kali hingga keduanya lemas dan tak berdaya. Setelah mendapatkan apa yang dicari, Odelia merapikan kembali bajunya dan berbisik pada Don,” Lain kali bermainlah lebih serius, jangan sampai aku bosan denganmu dan mengatakan semua kelakuanmu pada istrimu yang cantik itu.”
Setelah itu Odelia pergi meninggalkan Don yang masih terlentang tak berdaya.
*****
Don keluar dari ruangan pertemuan panasnya dengan Odelia, setelah merapikan bajunya, bergegas dia menuju ke Toilet pria, dan tanpa dapat ditahannya lagi, dia muntah muntah dan menumpahkan semua isi perutnya dalam closet.
Bercinta dengan Odelia selalu merupakan hal terburuk yang paling dia hindari. Bagi Don tidak makan selama seminggu masih lebih baik dari pada bercinta dengan wanita jalang itu. Setelah puas memuntahkan isi perutnya, Don mencuci mukanya berkali kali dan meninju wastafel dengan perasaan jengkel. Dia merasa dirinya sudah menjadi Toyboy untuk Odelia. Sebuah keadaan yang dia tidak ingin siapapun tahu, terutama istrinya Angela.
Setelah lega menumpahkan kekesalan hatinya di bilik kamar mandi pria itu, Don bergegas kembali menuju Bar dan memesan whisky untuk kedua kalinya. Dia masih saja tidak sadar, ada sepasang mata mengikuti setiap gerak geriknya sejak tadi. Don mencecap Whisky yang dipesannya, alunan House Music yang makin malam makin gempita seolah tidak mampu menghibur hatinya yang galau tiada tara.
" Apakah kau baik baik saja?” sebuah suara bertanya padanya.
Dilihatnya seorang lelaki yang tak pernah dikenal olehnya mendekati. Wajah laki laki itu tampak asing bagi Don.
“Pasti laki laki ini tidak pernah masuk Klub ini,” gumam Don dalam hati.
“Ya aku baik baik saja,” sahut Don
“Kenalkan, namaku Romero, kau pasti Don Johnson kan?”
“Darimana kau tahu namaku?”tanya Don keheranan.
Romero lalu menunjuk ke arah tempat duduk terbuka di lantai dua. Di sana Don melihat Odelia sedang duduk bersama seorang pria yang tampaknya berduit.
“Oh Odelia. Apakah kau bos dari pelacur murahan itu?” ujar Don sambil menenggak Whiskey nya ke sekian kali.
“Odelia adalah wanita yang memberi pinjaman uang padamu saat rumah dan tanah mu akan disita bank. Dan sekarang kau menyebutnya pelacur hanya karena kau harus bayar kembali dengan bunga tinggi?” ujar Romero sinis.
“ Yayaya, Aku akan berusaha mengembalikannya,” ujar Don
“Kau tidak perlu pusing, aku bisa mengenalkanmu pada Tuan Leo,” ujar Romero sambil menunjuk ke arah Leo yang sedang asik berbicara dengan Odelia dan teman temannya.
“Untuk apa kau kenalkan aku padanya?” jawab Don
“Dia bersedia membantumu, membebaskan dirimu dari hutang asalkan kau mau melakukan pekerjaan yang diminta olehnya. Dari pada kau harus selalu melayani Nafsu bejat Odelia, bukankah lebih baik jika kau melakukan tugas dari Tuan Leo?” ujar Romero.
“Apakah kau yakin dia mau membantuku?” tanya Don
“Serahkan saja semua padaku. Nanti aku akan mengatur pertemuan mu dengan Tuan Leo sesegera mungkin.” jawab Romero.
Lalu mereka pun bertukar Nomor ponsel dan janji akan segera bertemu untuk bernegosiasi dengan Leo terkait pelunasan Hutang Don.
Kira kira tugas apa yang akan diberikan oleh Leo pada Don? ikut kisah selanjutnya.
semangat