NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah Muda

Terpaksa Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mvin

Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Hari ini Mita dan Rak tengah bersiap untuk kembali ke rumah mereka. Mita sedang mengemas barang-barang miliknya ke dalam koper, begitu pun dengan Raka yang masih fokus melipat bajunya. Mita memasukkan bajunya ke dalam koper dengan asal tak beraturan, dan benar saja ia kesulitan dalam menutup kopernya. Raka yang melihat Mita kesulitan pun mencoba untuk membantu Mita.

" Mita, kamu istirahat aja ya, biar mas yang beresin barang-barang kamu".

" Aku bisa sendiri". Mita menjawab dengan ketus

" Kamu yakin? Mas bantuin aja ya".

" Ga perlu". Mita masih terus mencoba menutup kopernya, namun ia sendiri di buat bingung karena kopernya tak bisa tertutup. Hingga Raka meraih koper yang sedang di pegang Mita kemudian membuka koper Mita dan kembali membereskannya dengan rapih.

"Sini-sini biar mas bantu. Kamu tunggu di sana aja ya". Raka menunjuk ke sofa yang ada di kamar. Mita hanya berdehem tanda ia setuju. Mita duduk di sofa sambil memainkan telepon genggam miliknya. Mita menghubungi Tasya dan memberitahunya jika hari ini ia akan kembali ke Jakarta.

" Tasya, hari ini gue balik. Nanti sore kita ketemu di mall yang biasa ya".

Ting, sebuah notifikasi tanda pesannya sudah terkirim. Tak lama kemudian terdengar notifikasi sebuah pesan balasan dari Tasya.

" Boleh Mita, kangen banget nih. Mau gue jemput atau ketemu di sana?"

" Ketemu di sana".

" Oke".

Setelah menerima balasan dari Tasya, Mita kemudian menutup telepon genggamnya dan memperhatikan Raka yang sedang menata ulang koper miliknya. Raka yang menyadari jika Mita sedang memperhatikannya hanya bisa mengulum senyum. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar kamar.

Tok.. Tok.. Tok..

" Permisi den Raka, non Mita, Nyonya dan tuan sudah menunggu di depan".

Terdengar suara bi Sumi yang memanggil mereka untuk segera keluar dari kamar.

" Iya bi sebentar lagi. Tolong bilang sama ayah dan bunda ya bi kita masih beres-beres". Raka memberi jawaban agar ayah dan bunda bisa sabar menunggu, mengingat ia harus menata ulang koper milik Mita yang masih berantakan.

" Aku mau keluar". Dengan ketus Mita berjalan keluar kamar tanpa menunggu jawaban dari Raka.

" Hmmm perempuan kalau lagi marah serem ya". Gumam Raka dengan nada pelan.

Mita yang masih memegang gagang pintu pun sedikit mendengar ucapan Raka.

" Apa? Mas Raka bilang apa tadi? ".

" Ngga bilang apa-apa Ta".

" Mas Raka ga lupa kan kalau mas Raka lagi punya tugas untuk membuat aku jatuh cinta sama mas Raka, jadi aku mohon tolong kerjakan tugas itu dengan baik".

" Iya sayang, mas ga lupa tapi mas juga minta tolong sama kamu untuk bisa dengerin penjelasan mas dulu".

Kali ini Mita tak berniat untuk berdebat dengan Raka, ia memutuskan untuk tetap keluar kamar dan menutup pintu dengan kasar. Raka hanya menarik nafas panjang, kemudian ia melanjutkan memasukkan baju-bajunya ke dalam koper.

Sambil menunggu Raka dan Mita, bunda dan ayah menikmati secangkir teh hangat dengan roti yang sudah disajikan oleh bi Sumi. Bunda melihat Mita keluar kamar dengan wajah yang kusut. Bunda sudah paham jika sepertinya masalah mereka belum juga selesai.

" Anak bunda pagi-pagi udah cemberut aja nih. nih ada susu sama roti, sebelum pergi kita makan dulu ya". Bunda menyodorkan susu dan roti kepada Mita yang baru datang dan ikut bergabung dengan ayah dan bunda.

" Raka mana Ta? Ko ga bareng".

" Masih beres-beres yah".

" Loh terus kamu tinggalin? ".

" Biarin aja yah".

" Mita, ayah tahu kamu mungkin masih marah sama Raka, tapi kamu ga bisa terus menghindar seperti ini".

" Iya sayang, bukannya ayah sama bunda mau ikut campur, tapi kamu juga harus coba berbicara baik-baik sama Raka".

" Hmm iya bund nanti Mita bicara baik-baik sama mas Raka".

" Bener ya".

" Iya bund".

" Ya sudah sarapan dulu nih".

Tak berselang lama, Raka keluar dari kamar dengan membawa dua koper milik Mita dan dirinya.

" Raka, sini nak kita sarapan dulu ya. Kopernya biar pak Dadang yang masukin ke mobil".

" Iya bund".

Raka menaruh kopernya kemudian duduk tepat di samping Mita yang sedang asyik melahap roti. Bunda yang melihat Mita acuh kepada Raka, kemudian berinisiatif untuk melayani menantunya tersebut.

" Ini nak kita sarapan dulu ya, kamu mau susu atau teh? ".

" Teh aja bund". Bunda hendak mengambilkan teh dan juga roti untuk Raka, namun Raka segera menghalangi bunda.

" Makasih bund, Raka bisa ambil sendiri ko".

" Ya sudah, Oh ya kita sepertinya harus berpisah di sini. Seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya, ayah dan bunda ga akan mampir ke rumah kalian dulu. Gapapa kan? ".

" Gapapa bund, Raka berterimakasih sekali karena ayah dan bunda mau mengajak kita liburan di sini, tapi maaf yah, bund kalau liburan kali ini Raka membuat ayah, bunda dan juga Mita tidak nyaman".

" Ngga ko nak Raka, bunda senang sekali kita bisa berkumpul seperti ini. Kapan-kapan kalian main ya ke rumah ayah dan bunda".

" Iya bund nanti kita agendakan".

" Raka, ayah ga minta apa-apa, ayah cuma minta kamu untuk menjaga Mita dengan baik. Dan ayah doakan semoga pernikahan kalian ini berumur panjang".

" Aamiin, terimakasih ayah. Raka janji akan menjaga Mita dengan baik".

" Terimakasih Raka, ya sudah ayo di makan dulu biar kamu punya tenaga buat nyetirnya".

Raka hanya mengulum senyum dan sesekali menengok ke arah Mita yang sepertinya masih enggan untuk berbicara dengannya.

Sarapan mereka pun sudah selesai, kini saatnya mereka kembali ke Jakarta dan beraktifitas seperti biasa. Ayah dan bunda sudah lebih dulu melajukan mobilnya. Raka membukakan pintu depan untuk Mita, namun Mita malah memilih duduk di belakang bersama bi Sumi. Raka yang melihatnya pun hanya bisa mengikuti kemauan Mita tersebut tanpa ingin berkata apa-apa.

Raka mengemudikan mobilnya menuju rumah mereka, dalam perjalanan Raka hanya bisa melihat Mita dari kaca depan. Mita juga hanya asyik dengan telepon genggam miliknya.

Tak terasa Raka mengemudikan mobilnya sudah sampai di depan rumah milik mereka, Mita langsung buru-buru masuk ke rumah tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Raka dan bi Sumi masih sibuk membongkar bagasi. Raka dan bi Sumi membawa barang-barang masuk ke dalam rumah dan sepertinya Mita sudah berada di lantai atas karena Raka tak menemukan batang hidungnya.

" Bi nanti ga usah siapin makanan ya, kita pesan makanan aja. Saya ke kamar dulu ya".

" Siap den Raka".

Raka menuju kamar yang ada di lantai atas dengan menenteng dua koper. Dan sampai di kamarnya ia tak menemukan Mita ada di sana. Raka mencari Mita ke kamar mandi dan kamar samping namun tak menemukannya. Kemudian ia pergi ke balkon dan terlihat Mita sedang duduk di kursi yang ada di sana. Raka menyusul Mita dan ikut duduk di samping Mita.

" Mita, mas minta maaf".

" Minta maaf untuk apa?".

" Karena mas pergi tanpa izin dan meninggalkan kamu sendiri".

" Alasannya? ".

" Untuk alasannya mas belum bisa jelasin sekarang Ta tapi mas pasti bakal jelasin ke kamu".

Mita hanya tersenyum miring kemudian meninggalkan Raka tanpa berkata apa-apa.

1
Wayan Sriani
lanjutan ceritanya mana?
Rakka
Gak nyangka bakal sampai kehabisan jari buat ketikin review ini... cerita ini einfach supeerrr👏
mviin: Terimakasih atas dukungannya ☺
total 1 replies
mviin
Terimakasih, tunggu kelanjutannya ya ☺
Aran
Ughh, bagus banget, aku suka banget sama tokohnya 😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!