Follow Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Luna Maria, seorang gadis muda yang sudah mengalami kerasnya hidup. Diperlakuan seperti seorang pembantu oleh bibinya merupakan hal yang biasa bagi Luna.
Sampai pada suatu ketika, takdir mempertemukan Luna dengan Winston, seorang pria arogan dan possesive. Dan pada akhirnya Luna menjadi simpanan Winston.
Awalnya semua terlihat baik-baik saja, karena Winston memang tertarik pada Luna. Sampai saat satu persatu rahasia rumit dan masa lalu yang menghubungkan mereka berdua terkuak, menguji hubungan mereka.
Dendam, rasa benci, cinta segitiga dan persahabatan akan mewarnai cerita rumit antara Luna dan Winston, akankah mereka tetap bersama setelah rahasia kelam itu terkuak?
Jika penasaran, ikuti terus ya ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ukuran nya Pas
***
"Aku akan membunuh diriku sendiri, aaaaaaa tidak, memalukan, kau gila Luna, aaaaaaa," Luna berteriak dan merendamkan dirinya di bathtub.
"Dasar, tidak punya hati kau Winston gila! kau bahkan tidak memberitahuku! aku akan menenggelamkan diriku sendiri disini ... hiks,"
Luna sangat malu, ingin rasanya ia menghilang dari muka bumi ini.
***
Sedangkan Winston, yang sedang berada di hotel tempat dirinya menginap, sedang membayangkan apa yang baru saja ia lihat.
"Hmmm, ukuran nya lumayan juga, pasti pas dengan telapak tanganku ... hihihi," Winston tertawa seperti iblis saat kembali mengingat pemandangan yang Ia lihat barusan.
Sampai Ia tidak sadar, ini sudah ketiga kalinya Luna mengakhiri video call darinya.
"Oh iya, berani-berani nya dia mengakhiri video call dariku, tapi kali ini akan ku maafkan, karena kau memperlihatkanku sesuatu yang indah tadi, haha." Winston berguling-guling di kasurnya dan banyak bentuk love di atas kepalanya.
Sebagai seorang pria, pikiran Winston memanglah sudah tidak waras, dia sudah sangat ingin pulang, apalagi tadi saat melihat Luna sangat imut, "Rambutnya tadi penuh busa, dia makin Imut, aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin cepat pulang," gumam Winston.
Baru kali ini Winston begitu tertarik pada wanita, selama ini wanitalah yang menyerahkan dirinya pada Winston, jadi dia tidak terlalu tahu debaran saat mengejar wanita yang di suka.
Tring ... Tring ... Tring
"Ada apa Bos? apakah ada sesuatu yang penting? jika ada, aku akan segera keruangan mu." Balas Rean menjawab telepon dari Winston.
"Tidak usah Rean, bagaimana dengan Sean dan yang lain, apakah sudah sampai disini? aku ingin segera pulang."
"Ada apa dengan Bos ku ini, tidak pernah dia terburu-buru ingin pulang begini, pasti karena gadis kecil itu," gumam Rean dalam hati.
"Sean dan yang lain sudah sampai Bos, tenanglah, urusan perusahaan minggu ini pasti akan selesai. Susunan para eksekutif juga akan di gantikan oleh anggota kita, jadi kita bisa mengawasinya dengan akurat."
"Baiklah Rean, aku percaya pada kemampuan tim kita," segera Winston mematikan ponselnya, dia sudah Lega sekarang, karena jika Rean sudah menyanggupi, maka semuanya akan beres.
Winston sangat beruntung menemukan Rean dan Sean, mereka berdua sangat jenius, karena itulah perusahaan Winston menjadi perusahaan yang sangat besar. Karena dengan gabungan Winston, Sean dan Rean semua pasti bisa di kuasai.
......
Baru juga beberapa menit yang lalu Winston melihat wajah Luna, namun dia sudah merindukan Luna lagi.
"Ah, aku akan menghubungi dia lagi, aku ingin terus menggodanya, haha."
Tapi saat ditelfon, nomornya tidak bisa di hubungi.
***
Di saat yang bersamaan, Luna yang berada di kamar Winston sedang merasa lega, karena ponselnya rusak, yang artinya, Luna memiliki alasan yang sangat bagus untuk tidak berhubungan dengan Winston untuk sementara.
"Syukurlah ponsel ku rusak, dengan begitu, aku tidak akan diganggu oleh iblis berwajah tampan itu." Luna sudah bersiap-siap ingin tidur, Tapi ....
Pak Roni tiba-tiba mengetuk pintunya, Nyonya Muda tolong buka pintu nya sebentar..
"Apa lagi sih? tidak bisakah aku tenang?"
"Ada apa Pak Roni?" Respon Luna ramah, dia tidak ingin melampiaskan amarahnya pada kepala pelayan itu.
"Ini Tuan sedang ingin berbicara dengan Nyonya,"
"What?"
"Ha ... Halo Tuan," suara Luna gagap dan bergetar saat menjawab telepon itu.
"Kau, dimana ponselmu? kau sengaja ya mematikan ponselmu!" suara Winston terdengar sangat Lantang, membuat Luna harus menjauhkan ponsel tersebut dari telinga, bisa tuli nanti dia.
"Tuan, tadi di kamar mandi, saat Tuan menggodaku, ponselku terjatuh ke air. jadi ponselku rusak."
Saking kesalnya, Luna sampai tidak sadar, jika sedari tadi pak Roni sedang berada di dekatnya, dan mendengar apa yang sedang Luna bicarakan.
"Siapa suruh kamu memperlihatkan nya padaku?" goda Winston lagi.
"Tuan, jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan aku tutup ya, ini sudah malam Luna harus tidur."
"Baiklah, kali ini aku akan melepaskan mu, tapi ingat, hukuman yang tiga hari tidak bisa di batalkan." Ucap Winston sembari melempar senyum yang nakal.
"Dasar iblis," Luna langsung mematikan telepon tersebut dan menyerahkan ponsel itu kembali ke pak Roni.