Salah masuk kamar, berujung ngamar ❌ Niat hati ingin kabur dari Juragan Agus—yang punya istri tiga. Malah ngumpet di kamar bule Russia.
Alizha Shafira—gadis yatim piatu yang mendadak dijual oleh bibinya sendiri. Alih-alih kabur dari Juragan istri tiga, Alizha malah bertemu dengan pria asing.
Arsen Mikhailovich Valensky—pria dingin yang tidak menyukai keributan, mendadak tertarik dengan kecerewetan Alizha—si gadis yang nyasar ke kamarnya.
Siapa Arsen sebenarnya? Apakah dia pria jahat yang mirip seperti mafia di dalam novel?
Dan, apakah Alizha mampu menaklukkan hati pria blasteran—yang membuatnya pusing tujuh keliling?
Welcome to cerita baper + gokil, Om Bule dan bocil tengilnya. Ikutin kisah mereka yang penuh keributan di sini👇🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wardha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mau saya unyel-unyel, Mister?
Pagi harinya, Alizha membuka mata dengan susah payah. Napasnya terasa sesak, tubuhnya pun mendadak kaku. bagaimana tidak? Si bule ngekep sekuatnya. Begitu sadar posisinya, Alizha pun langsung panik.
Arsen masih tidur pulas, wajahnya tenang sekali. Tidak ada raut keterpaksaan krtika melakukan itu. Tangannya mengunci pergerakan gadis itu, seolah gadis itu adalah guling kesayangan.
"Astaghfirullah, Mister bule ternyata tidur kayak anak kecil—meluk bantal," desis Alizha dengan wajah memerah. "Ya Allah, keram semua badan saya. Kok tega amat ini Om bule."
Dia berusaha menggerakkan kaki, tapi semakin melawan, pelukan Arsen malah semakin erat. "Ya ampun, kayak kungkungan beruang kutub. Asli, saya nggak bisa napas ini mah."
Alizha akhirnya pasrah, kepalanya mendengus ke bantal. "Dosa apa yang sudah saya lakukan? Kenapa aaya dipeluk beruang Rusia begini?"
Begitu asik ngedumel, ponsel di meja samping bergetar. Alizha refleks ingin meraih, tapi tidak bisa. Pelukan Arsen membuatnya seperti terborgol. Akhirnya, Arsen sendiri yang setengah sadar meraih ponselnya tanpa membuka mata. Alizha sampai cengo melihat pria itu.
Suara berat Anton terdengar dari seberang. "Tuan, semua surat menyurat untuk Nyonya sudah selesai. Paspor dan dokumen lain siap. Kita bisa berangkat ke Rusia sore ini."
Arsen hanya bergumam, "Hem, good." Lalu, bukannya melepas pelukan itu, pelukannya malah semakin erat.
"Ya Allah, Mister! Lepasin dulu lah! Saya mau jadi konglomerat, bukan jadi sarden gepeng!" gerutu Alizha.
Arsen mengerjap pelan, baru sadar jika betapa paniknya gadis di pelukannya. Tatapannya masih terlihat malas, tapi bibirnya terangkat kecil. "Baby goat, kau memang nyaman dipeluk."
Alizha semakin kesal. "Nyaman apanya?! Tangan saya udah kesemutan, perut saya kayak diperas. Sumpah, kalau saya sampai tidak bisa bangun. Mister harus tanggung jawab!"
Arsen terkekeh, akhirnya melepaskan pelukannya. "Fine, tapi sayangnya, kau akan selalu menjadi guling hidup buat saya."
Alizha tepuk jidat. "Astaghfirullah, alamat jadi sarden gepeng beneran saya."
"Kita bersiap sekarang, Baby Goat. Ada urusan lain yang ingin saya kerjakan."
Alizha langsung bangkit. "Iya, iya!" Dia langsung mengumpulkan beberapa baju barunya kemarin. Sweater dan beberapa gamis mahal lainnya.
"Jangan bawa apa pun yang ada di hotel ini. Saya tidak suka membawa banyak barang jika bepergian."
Alizha yang masih sibuk melipat sweater barunya langsung bengong. "Hah? Ini gimana? Saya tidak punya apa pun, Mister. Hanya pakaian yang kita beli kemarin."
"Hem, bawa itu saja."
Alizha garuk kepala. "Masa saya cuma bawa beginian? Nanti saya mau ganti di sana giman?"
Arsen melirik santai, menyilangkan tangan di dada. "Kau tidak perlu khawatir. Semua kebutuhanmu sudah disiapkan di Rusia. Anton sudah mengatur semuanya."
"Jadi ... saya cuma bawa badan, gitu? Kayak orang kabur dari rumah?" Alizha mengomel, wajah kesalnya justru terlihat lucu bagi Arsen. "Dasar bule aneh! Nikahin anak orang mendadak, besoknya langsung diculik ke luar negeri. Saya bukan paket kilat, tahu!"
Arsen tersenyum kecil, menepuk kepala istrinya. "Exactly. Kau jauh lebih berharga daripada paket kilat."
Alizha mendengus, lalu meraih tas belanjaannya. "Ya udah, kalau begitu persiapan semua pakaian seperti yang biasa saya gunakan. Tidak ada acara gaun seksi. Semuanya harus syar'i. Begitu pun pakian rumahan."
Arsen hanya mengangkat alis, menahan tawa melihat istrinya yang ngotot dengan gaya polosnya. "Baby, apa kau pikir kita akan tinggal dengan orang lain? Saya juga ingin melihatmu tanpa kerudung dan tanpa pa—"
"Weh!" Alizha langsung melotot galak. "Sekate-kate ni bule, kalau ngomong! Kamu mau saya unyel-unyel, Mister?"
Arsen malah menahan senyum. "Why?"
Alizha mengangkat tangannya seperti monster mengamuk. "Huaaa, menyebalkan sekali!"
sama y sha
eh kok ikut ikutan
kirain marah karena masukin orang baru sembarangan
tau ya takut anaknya mainin ank orang
gemesnya liat mereka
lah ini dosa 🤦🤣🤣
haram Bu🤣🤣
tapi komitmen akan ada selamanya
mana bener lagi🤣🤣
money ia not everything
but everything need's money 🤣
didandanin dulu biar cakep🤣🤣
bule gabut
dryadi ngerti juga malah bikin sendiri repot
jangan nyesel ya sir
tidak menerima pengembalian barang Lo..inget itu
ganteng nya apa galak nya🤣🤣
ini di negara mana
mesti tau donk yg punya bahasanya🤣🤣