Aswin Al Nur adalah pria tampan turunan arab. walau pekerjaannya sangat sukses dan juga kaya, tapi nasib pernikahannya tidak sebaik dengan pekerjaannya.
Aswin dan istrinya telah bercerai karena orang ke tiga. Istri Aswin telah berselingkuh. anak semata wayangnya ikut dengan Aswin.
Sampai akhirnya Aswin menemukan pengganti istrinya. dia adalah pengasuh dari putranya sendiri.
Gimana kisah percintaan Aswin Al Nur, yuk kita lanjut baca saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengetahui Kebenaran
Mata Aswin dengan orang yang tadi menyebut namanya saling tatap. Mata Aswin menatapnya sangat tajam.
Aswin lalu menggandeng tangan Amel dan akan mengajaknya pergi dari toko perhiasan. Aswin tadi sudah selesai membayar cincin nya.
Saat Aswin dan Amel mau keluar, orang itu langsung mencegahnya.
"Aswin tunggu. Aku mau bicara," Orang itu sambil menghadang Aswin.
"Minggir kamu. Aku tidak mau berurusan dengan orang penghianat seperti kamu!" Aswin sambil mendorong nya.
"Aku harus jelaskan sesuatu padamu. Aku dan Vani sebenarnya tidak selingkuh. Aku serius Win!" Aswin yang mendengarnya langsung kaget.
"Ayo kita cari tempat untuk bicara. sekarang sudah waktunya kamu tau tentang semuanya agar kamu tidak membenciku."
Aswin melihat ke Amel. Amel hanya diam saja karena tidak mau ikut campur.
"Baiklah. Ayo kita cari tempat."
Aswin menggandeng tangan Amel. Amel hanya diam dan mengikuti Aswin. Genggaman tangan Aswin sangat kencang membuat tangan Amel merasa sakit. Tapi Amel diam saja tidak bilang ke Aswin.
Rupanya Aswin sedang merasa penasaran dan kesal karena dirinya sudah di bohongin.
Aswin masuk ke restoran dan duduk di ujung agar tidak di ganggu orang saat bicara.
Ke empatnya sudah duduk. Teman Aswin mengenalkan diri pada Amel.
"Saya adalah Joy teman Aswin," sambil mengulurkan tangan pada Amel.
Amel lalu mengulurkan tangan dan menjabat tangan Joy.
"Ini Caca, calon istri saya," Joy juga mengenalkan wanita di sampingnya pada Amel. sedang Aswin hanya diam saja.
Caca dan Amel saling bersalaman. Joy melihat ke Aswin yang terlihat diam saja.
"Win, aku mau bicara pada mu. Tapi kamu jangan sampai menyela perkataan ku sebelum aku selesai bicara," Aswin tidak menjawab cuman menatap ke Joy.
"Kamu harus janji ya Win. Jadi kamu cukup dengarkan saja. Kamu boleh bicara setelah aku selesai bicara."
Joy melihat ke Aswin lalu ke Amel. Joy menarik nafas nya dulu.
"Waktu itu Vani datang ke kantorku dan Vani sambil menangis. Aku bertanya kenapa menangis. lalu Vani menjawab katanya dia dari Dokter. dan Vani bilang kalau dirinya ternyata sakit. Sakitnya itu bukan sakit biasa, melainkan sakit kanker otak," Aswin yang dengar perkataan Joy langsung membuka matanya lebar.
Amel dan Caca juga kaget tapi keduanya juga diam saja.
"Vani tidak berani bilang padamu karena takut kamu sedih dan kepikiran. Kamu saat itu sedang merintis usaha kamu dan kamu sering pulang malam. Jadi Vani tidak mau mengganggu kamu."
Tangan Aswin sudah mengepal. Amel melihat ke tangan Aswin. Tapi Amel hanya diam dan melihat nya saja.
"Sakit Vani tiap hari makin parah. Dan Vani takut mengganggu pekerjaanmu jadi ngga mau bilang. Sampai akhirnya Dokter menyarankan Vani untuk operasi ke luar negri. Vani awalnya tidak mau operasi di luar negri karena tidak mau meninggalkan kamu dan Khairan. Tapi orang tua Vani terus memaksa menyuruhnya untuk operasi ke luar negri agar bisa sembuh."
"Setelah berpikir dua Minggu lamanya, akhirnya Vani memutuskan untuk operasi keluar negri. Tapi ternyata kata Dokter untuk operasi dan juga penyembuhannya membutuhkan waktu dua bulan lamanya di luar negri. Vani merasa bingung lagi karena tidak mau meninggalkanmu dan Khairan. Di saat Vani sedang bingung dan kacau pikirannya, Vani menemui ku dan mau minta bantuan mencarikan ide agar bisa operasi keluar negri tapi kamu dan juga keluarganya jangan sampai tau tentang penyakit yang sedang di deritanya. sampai akhirnya kamu juga datang ke kantorku, dan melihat aku yang sedang mencoba menenangkan Vani agar tidak sedih lagi. tapi sayang pemikiran kamu lain. Kamu menuduh aku dan Vani selingkuh!"
Aswin akhirnya tidak sabar untuk bicara dan membela diri.
"Kamu pasti mengarang cerita! Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri kalau kamu dengan Vani sedang berpelukan di ruangan kerja mu! Dan Vani juga mengakui kalau kalian itu berselingkuh. Dasar brengsek kamu ngga mau mengakui kesalahan malah mengarang cerita tentang Vani yang sakit," Aswin sambil emosi.
"Aku ngga mengarang cerita Win. Vani benar benar sakit. Vani bicara seperti itu semua karena Vani ingin menutupi penyakitnya dari kamu. Vani tidak mau kamu sedih karena sakitnya. Makanya lebih baik dia berbohong."
Joy menceritakan semuanya tentang penyakit Vani. Dan tentang perkataan Vani yang bilang kalau Aswin selalu sibuk di kantor, tidak mempedulikan dirinya, itu agar Aswin marah dan akhirnya menceraikan dirinya.
Joy memperlihatkan foto foto Vani saat sedang sakit. Dan saat rambutnya rontok. Aswin awalnya tidak mau melihat foto foto itu, tapi karena Joy memperlihatkan layar hpnya ke arah wajah Aswin, Aswin akhirnya melihat.
Aswin sangat kaget melihat foto Vani yang kurus dan pucat.
"Di mana Vani sekarang? Katakan Joy!!"
Joy diam tidak langsung menjawab. Amel dan Caca masih diam dan mendengarkan keduanya.
"Vani sudah meninggal satu tahun lalu."
jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
peluk balik Aswin...