Hidup Ayana yang sudah retak ini dihancurkan secara sempurna oleh seorang mafia kejam yang tega menodainya untuk membalaskan dendam istrinya. Ayana yang tak pernah disukai oleh ibu dan kakaknya membuat ia semakin dibenci saat ia dinyatakan hamil.
Ayana memilih untuk pergi tanpa tujuan, hanya bermodalkan nekat. entah bagaimana kelanjutan hidup Ayana Gadis itu hanya bisa membujuk Tuhan yang selama ini ia benci, untuk membuat takdir dan semesta bekerjasama untuk membantu hidup Ayana.
bagaimana kisah seorang mafia kejam yg menodai gadis biasa ini? mari kita ikuti kisahnya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaun merah muda
^--^
Di lain tempat tanpa dua orang pria itu ketahui wanita yang mereka khawatirkan sedang menghadiri pesta di salah satu room mewah, yang diselenggarakan oleh maskapai yang mengontrak Devina. Devina dengan gaun Merah mudanya, dengan belahan dada yang pas, membuat kedua gunung Pujaan itu sedikit terlihat, dan jangan lupakan belahan di paha kiri Devina yang memperlihatkan kaki jenjangnya yang sangat mulus.
Wanita itu pun berjalan dengan berlenggak-lenggoknya membuat kecantikannya terpancar malam itu. Namun saat dirinya asyik berbicara dengan salah satu wanita yang ia kenali di sana, tiba-tiba Devina pun dipanggil oleh salah satu pemilik room tersebut atau lebih tepatnya yang mengadakan acara itu.
'' Devina,''
Devina pun berbalik. Menatap orang yang telah memanggil dirinya yang tak lain adalah Mr Teguh yang telah bekerja sama dan mengontrak dirinya dalam acara tersebut.
'' Apa kau bisa membantuku?" Tanya Mr Teguh kepada Devina.
'' Apa yang bisa aku bantu?"
'' tolong Naiklah ke lantai 2 ya, di sana ada kamar. Lalu kamu masuk aja dan berikan ponsel ini kepada tuan Alberto, dia tadi tidak sengaja meninggalkannya saat mengobrol denganku,'' pria yang disebut Mr Teguh itu sedikit memohon kepada Devina.
'' kamu tahu Devina, aku tidak bisa meninggalkan acara ini, dan aku harus menyambut tamu kehormatan, Apa kau bisa membantuku?'' Lanjutnya.
Devina dengan cepat menganggukan kepalanya, tangannya mengambil ponsel mahal itu dalam genggaman Mr Teguh. Tentu ia tidak bisa menolak permintaan Bosnya itu. Kapan lagi baginya seorang bos meminta tolong pada dirinya.
'' Thank you Devina,''
Devina pun dengan cepat mengangguk dan mengatakan,'' sama-sama Mr,'' setelah itu ia pun menuju lift dan menekan tombol lantai 2.
Di dalam lift, Devina pun memperbaiki Tataan rambutnya. Dan pintu lift pun segera terbuka. Saat terbuka, Devina segera keluar dan menuju kamar yang dimaksud.
Lantai dua ini begitu sepi, dan Devina hanya melihat satu kamar yang berada di ujung sudut. Wanita itu berfilling sedikit tidak enak. Entahlah karena apa dirinya pun tidaklah tahu.
Devina menekan bel yang ada di dekat pintu. Tak lama kemudian pintunya dibuka, menampakkan sosok pria berumur 36 tahun yang sedang bertelanjang dada. Dan Devina tanpa sengaja menelan kasar ludahnya saat memperhatikan dada kotak-kotak itu yang ada di depan matanya sekarang ini.
''Hmm,'' pria itu pun berdehem.
Devina langsung memperbaiki ekspresinya. Dan belum sempat ia berkata, pria itu sudah masuk ke dalam kamarnya tanpa menutup pintu.
Devina spontan masuk.
'' Tuan Alberto, ini ponsel Anda,'' Devina menaruh ponsel itu di atas ranjang. Dan saat berbalik ia terkejut mendapati Alberto sudah berada di belakangnya.
'' kau sibuk malam ini?'' Tanya Albert, pria itu menyentuh rambut Devina dengan gerakan menggoda.
''I-iya,'' jawab Devina sedikit gugup dan kaget. Matanya spontan tertutup saat tangan Albert menyentuh wajahnya.
Dan Albert yang melihat itu tersenyum iblis. Ia melanjutkan aksinya
'' di luar sangat lah dingin, kau dengan pakaianmu ini pasti tersiksa. Mau kehangatan?''
Dengan cepat Albert mulai mendekatkan wajahnya. Melihat setiap inci wajah cantik yang ada di depannya saat ini. Entah Devina mendapatkan kebodohan dari mana, ia mengangguk begitu saja sambil menutup matanya menikmati setiap sentuhan tangan Albert yang sudah berada di Pangkal pahanya.
Albert kembali tersenyum licik. Ia pun mencium rakus bibir ranum Devina, wanita itu dengan lembut membalasnya dengan sangat mudah.
Di tengah-tengah ciuman, Devina pun kehabisan nafas. Sambil terengah-engah, Iya pun berkata.
'' sudah, jangan dilanjutkan,''
Namun pria itu mengabaikannya. Ia merendahkan dirinya, berjongkok di hadapan area paling sensitif Devina, tangan yang merobek gaun merah muda Devina.
Devina pun menutup matanya, menggigit Bibir bawahnya Albert menyentuh miliknya.
'' hentikan,'' ucapnya, saat pria itu mulai beraksi. Namun bodohnya ia malah membuka lebar kakinya. Membuat akses mulut Albert semakin luas!
'' kau akan menikmatinya honey,''
Setelah itu kamar ini pun dipenuhi dengan suara desahan Devina dan jeritan keenakannya.
Albert tersenyum miring melihat Devina yang sudah terkapar kelelahan di atas ranjang setelah percintaan panas mereka.
Satu kata yang terlintas di otak Albert 'jalangg' yah, itu yang pantas disebutkan untuk Devina. Karena begitu mudah membuka pahanya untuk pria asing!
Sepanjang percintaan Devina menunjukkan keliarannya. Membuat Albert puas, lebih tepatnya dipuaskan. Bisa dipastikan, Devina adalah sepertinya over sexs.
Next....
Tinggalkan like dan komennya ya terima kasih....
update