Melissa 'Milly' Bradford adalah putri Mamoru Bradford dan princess Victoria Carrington ( adik sepupu Raja Henry Inggris ). Gadis yg berprofesi sebagai dokter fisioterapi terbang ke Bahrain untuk merawat Sheikh Malik Al Khalifa, pangeran kerajaan Bahrain yang mengalami lumpuh setelah kecelakaan balap mobil Paris Dakkar. Milly yang super clumsy, ceria dan kepoper itu, membuat Malik kesal karena semua aturan dilanggar.
Bagi Milly, peraturan dibuat untuk dilanggar... Itu motto Milly.
Malik nyaris mengusir Milly namun sebuah kejadian membuat perasaan Malik berubah dan disaat dia ingin menyatakan perasaannya, Milly sudah kembali ke New York. Sheikh itu pun mengejar salah seorang putri kerajaan Inggris dan pewaris Kerajaan bisnis Hamilton yang sudah menutup hatinya pada Malik akibat pertengkaran besar mereka sebelumnya.
Generasi Ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Arlington Texas
Milly tiba di depan rumah dengan cat putih hingga ke pagarnya yang terletak dekat danau. Jika kamu melihat rumah itu, maka kamu tidak akan mengira bahwa di dalamnya terdapat seorang dokter jagal yang tidak perduli akan aturan yang penting orang jahat itu harus membayar kejahatannya dengan memberikan organ tubuhnya ke orang-orang yang membutuhkan.
Dokter cantik itu pun masuk ke dalam rumah dan tak lama pintu itu terbuka. Tampak seorang anak laki-laki sebaya dengan Brayden Carrington berdiri disana dan tersenyum manis.
"Tante Milly !" seru bocah laki-laki itu sambil memeluk Milly.
"Hai Jay. Apakah mommy dan Daddy kamu ada ?" senyum Milly sambil membalas pelukan keponakannya.
"Ada ! Ayo masuk !" Jayendra Armstrong atau biasa dipanggil Jay, langsung menggandeng tangan Milly yang menarik kopernya.
"Assalamualaikum..." salam Milly.
"Wa'alaikum salam... Hai !" seru Rania Bianchi saat melihat adiknya datang. "Masuk Milly .."
"Hai mbak ..." Milly langsung cipika cipiki dengan Rania yang sedang membawa mangkuk berisikan sup iga.
"Oh apartment kamu sudah full furnished yang belum cuma kasur dan sedang diurus Demit ..."
Milly tertawa kecil. "Ya ampun mbaaaakkk... Tidak pernah hilang panggilan antikmu ke Bang Chris..."
"Bagi Rania, Demit itu menggemaskan..." Ujar Chris Armstrong sambil menghampiri Rania dan mencium bibirnya lembut. "Hai Milly ..." Chris mencium pipi Milly. "Kasur kamu sudah datang dan kita bisa memasangnya bersama usai makan siang. Apalagi kakakmu biasa ... Berusaha memberikan keamanan buat kamu ..."
Milly hanya mengangguk.
***
Casa del Parque Luxury Furnished Apartments
"Aku suka apartemennya... Dekat dengan AT&T stadium..." ucap Milly saat mereka tiba di gedung apartemen yang disewanya selama berada di Texas.
"Kamu tinggal jalan kaki atau naik sepeda pun cepat ..." Rania menoleh ke arah Milly. "Atau pinjam salah satu mobil kami ..."
Milly tersenyum. "Gampang lah mbak ... Yang penting kita masuk."
***
Milly tampak senang melihat isi apartemennya yang sudah full furnished dengan semua peralatan lengkap termasuk mesin cuci lengkap dengan pengering, dapur yang lengkap.
"I'm so glad ini lengkap ..."
"Tinggal kasur .." celetuk Rania.
"Tinggal kasur."
Sesiangan hingga sore mereka membantu Milly membuat semuanya nyaman dan Rania pun menyempatkan pergi bersama Milly untuk berbelanja isi kulkas. Chris dan Jayendra sibuk memasangkan CCTV dan pengamanan lainnya dan disaat mereka sudah oke, keempatnya pun ke restauran dekat stadium untuk makan malam.
***
Milly diperkenalkan kepada para pemain Dallas Cowboys yang langsung excited dengan dokter fisioterapi yang baru. Namun Chris Armstrong langsung mengcut bahwa Milly is not available yang langsung membuat para pria-pria itu protes.
Milly hanya tersenyum mendengar Omelan para pemain saat asisten pelatih Dallas Cowboys tidak memberikan celah ke dirinya tapi begitulah para pria-pria di keluarganya, baik sepupu ataupun ipar atau pun para orang tua sangatlah over protective.
***
Milly masuk ke dalam apartemen setelah bekerja di Dallas Cowboys. Sudah seminggu dirinya berada di AT&T stadium dan Milly sangat senang berada diantara mereka apalagi para pria-pria bertubuh besar itu juga menganggap dirinya adik karena tahu dia adik Chris Armstrong.
Milly mendengar suara dari apartemen seberangnya dan sepertinya ada penghuni baru karena setahunya apartemen itu kosong.
Setidaknya ada yang menempati. Jadi tidak kosong.
***
Malik menatap pintu kamar Milly dari lubang kecil dan tersenyum. Hai dokter Clumsy... Kita bertemu lagi.
"Tuanku, anda sudah menatap hampir sepuluh menit. Lama-lama nanti akan bintitan..." goda Mustafa membuat Malik menoleh.
"Kamu menyebalkan, Mustafa !"
Mustafa tersenyum. "Untung saat kita datang, Lady Bradford belum pulang jadi tidak melihat kita."
"Menurutmu Milly akan masak sendiri atau pesan makanan ?"
Mustafa menggelengkan kepalanya. "Mungkin tidak tuanku ... Lady Bradford akan masak sendiri ..."
"Oh aku ingin merasakan masakannya ..." ucap Malik.
"Patience, tuanku. Bersabarlah... Jika anda terburu-buru... Bukan hanya tidak mungkin Lady Bradford akan pergi lagi ..."
***
Milly menikmati teh panasnya di pagi ini apalagi hari Minggu dan tidak ada pertandingan hari ini, membuat dokter cantik itu memilih untuk tinggal di apartemennya. Pekerjaannya di Dallas Cowboys jauh lebih padat dibandingkan dengan apa yang dia lakukan di New York Yankees.
Cedera para atlet di American Football itu jauh lebih kompleks dibandingkan Baseball. Rata-rata cedera pemain baseball adalah ligamen lengan dan bahu namun pemain football, hampir semua bagian tubuh. Meskipun begitu Milly sangat menikmatinya karena semakin kompleks kasusnya, semakin membuat dirinya penasaran dan berusaha menyembuhkannya.
Suara ponselnya berbunyi dan Milly menerimanya.
"Ya mbak Rania ... No, aku di apartemen saja ... Iya capek karena banyak pasien usai pertandingan hari Sabtu... " Milly tersenyum sambil melihat halaman komplek apartemen yang ada jogging track. "Nggak lah aku mungkin mau hibernasi ... Iya, nanti kalau aku bosan aku akan kesa ..." Mata hijau kebiruan Milly melotot sempurna saat melihat sosok yang sangat dihapalnya sedang jogging.
Malik?
"Hah? Aku ... Hanya sedikit teralihkan dengan berita di tv ... Iya mbak, aku akan ke rumah jika bosan ..." Milly mematikan panggilan Rania dan berjalan ke balkon. Milly berusaha melihat secara benar karena dia merasa halusinasi melihat Malik.
Kamu sudah terlalu halu, Milly Banyune...
Milly pun kembali masuk ke dalam apartemennya dan mulai memasak sesuatu supaya tidak kepikiran dirinya seperti melihat Malik.
***
Malik tersenyum saat melihat Milly kebingungan diatas balkon apartemennya dan dirinya pun segera masuk ke dalam unit miliknya.
"Apakah kamu terkejut, Dokter Clumsy? Aku sudah bisa berlari..." gumam Malik.
***
Milly menikmati Mac and cheese nya ketika ponselnya berbunyi lagi dan terkejut melihat siapa yang menghubungi dirinya.
"Ya Hisyam ..." sapa Milly.
"Apakah kamu sudah di Texas?" tanya Hisyam.
"Kenapa memang?" Milly merasa bingung kenapa Hisyam sampai tahu dia berada di Texas.
"Tidak apa-apa... Oh, aku mendapatkan tiket pertandingan Dallas Cowboys dua Minggu lagi. Apakah kamu akan ada?"
"Mungkin tapi aku akan sibuk ..."
"Tidak apa-apa. Yang penting kamu ada ..."
Milly mengrenyitkan dahinya. "Hisyam, apa kamu baik-baik saja?"
"Aku rindu padamu Milly ..."
Suara bel pintu apartemen Milly berbunyi.
"Aku harus pergi Hisyam. Ada tamu ..." Milly mematikan panggilan Hisyam dan berjalan menuju pintu apartemennya tanpa memeriksa siapa yang datang.
Wajah Milly tampak terkejut saatvtahu siapa yang berdiri di depannya.
"Hai Dokter Clumsy, apakah kamu punya gula?" senyum Malik ke Milly.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
Musibah bawa berkah
mlik skrng jd bocah lg....pdhl cma d kmr sblh,tp smp heboh gt....
Fix,kl jd nkah pst ngintilin mulu....
Dpt msibh,enth hrs sdih atw bhgia...
scra kn milly smp rela brkorban bnyak buat ngrwat malik....