NovelToon NovelToon
No Hope - System

No Hope - System

Status: sedang berlangsung
Genre:zombie / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ex_yu

Hidup di Dunia Apokaliptik dengan sebuah sistem di tubuhku? Jujur saja aku tidak menghendakinya. Aku juga tidak tahu bagaimana bisa memiliki sistem ini?

Aku tidak tahu awal kehancuran dunia ini, tetapi aku akan mencari tahu kebenarannya. Aku akan mencari keberadaan ibu, ayah dan kakakku yang terpisah selama lima tahun ini.

Yang aku ingat, aku diajak oleh ayah untuk memperlihatkan hasil karya ciptanya. Saat berada di dalam perjalanan menuju ke tempat yang tidak kuketahui, ayahku memberikan sebutir pil. Katanya pil itu adalah vitamin.

Setelah aku telan, beberapa menit kemudian aku tidak sadarkan diri. Aku terbangun dengan Infomasi yang membingungkan. Tahu-tahu, sebuah sistem sudah berada di tubuhku.

Aku dibantu oleh seorang wanita yang bernama Veronica, dia adalah sistem itu sendiri. Dia menjelaskan semuanya perubahan di dunia.

Aku masih belum mempercayai apa yang terjadi, sebab kehancuran dunia ini ada kaitannya dengan ayah dan diriku. Tapi, aku pasti mencari tahu kebenaran ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghancurkan Satu Markas.

Bab 25. Menghancurkan Satu Markas Tentara Unicorn.

Kami meninggalkan sarang Laba-laba Zombie dengan hasil yang memuaskan. Dengan sumber daya yang terkumpul sangat melimpah, kami berempat bisa meningkatkan Robot Raptor menjadi level 3.

Tidak ada perubahan pada penampilan Robot Raptor, tetap berwarna biru tua. Tapi, perubahan terletak pada peningkatan kecepatan gerak, daya tahan, dan daya serangan kami ketika menggunakan senjata maupun tangan kosong.

Saat ini, kita pergi ke Kota Sterlitamak, dan kita berencana untuk menghancurkan markas Tentara Unicorn yang ada di Kota Salavat. Kami berempat berencana menumpas habis tentara Unicorn di negara ini. Lalu rencana selanjutnya menuju ke gurun Gobi yang menjadi pangkalan militer musuh.

Belevia dan Kanya mempersiapkan rudal dan semua persenjataannya. Sedangkan Tasya, tetap berada di posisinya sebagai sopir. Aku berada di Manhauler yang sudah disambungkan ke belakang Monster Jalanan.

Sebelum kami melancarkan serangan ke markas musuh, aku harus terlebih dahulu memata-matai situasinya. Aku akan mengendarai motor trail yang kita ambil dari shelter sebelumnya. Aku merasakan Monster Jalanan berhenti, menandakan jika sudah tiba di Kota Sterlitamak.

"Are you ready? (Apakah kamu sudah siap?)" Tanya Belevia, dan aku anggukan kepala sebagai jawaban.

Belevia memeriksa perlengkapan milikku, karena aku memiliki tugas penting agar misi ini sukses, mulai dari radio komunikasi, senjata, binokular, dan perlengkapan lainnya.

"We will wait side. Let us know the situation with radio communications. Mark each point to be targeted with Designator, (Kami akan menunggu sisi. Beri tahu kami situasinya dengan komunikasi radio. Tandai setiap titik yang akan ditargetkan dengan Designator,)" kata Belevia yang kembali mengingatkan apa yang harus kulakukan.

Pintu belakang Manhauler terbuka, meluncurkan anak tangga besi. Belevia mencium bibirku sebelum pergi untuk sesaat. Aku segera mengendarai motor trail dan menuju ke Kota Salavat. Setelah aku keluar dari Manhauler yang menjadi kontainer, pintu itu tertutup kembali. Belevia, Kanya dan Tasya menunggu berita dariku.

Aku melewati banyak zombie di jalan, peluru pistol peredam menumbangkan mereka. Karena adanya radio komunikasi, aku tidak merasakan sendiri, sebab ketiga istriku itu mengajak berbicara.

Di atas kepalaku, ada sebuah drone, dan itu adalah alat untuk mengawasi lingkungan di sekitarku. Drone dikendalikan oleh Tasya, dan memberitahu setiap pergerakan zombie yang mendekati. Kami memiliki Drone dari System Adam, aku membelinya lima unit untuk persediaan.

Dengan adanya Drone, jangkauan dari radar System Adam semakin luas, lebih dari 5 km dari titik pusat kendali. Kami sangat terbantu dengan adanya drone. Kami menandai titik target agar rudal ketika diluncurkan tidak salah target, dan kami tidak ingin orang-orang yang disandera menjadi korbannya.

Dengan mengendarai motor trail, aku tiba di sebuah bukit yang tidak jauh dari lokasi markas Tentara Unicorn. Aku merayap di semak-semak mendekati jurang agar lebih leluasa melihat lokasi musuh.

Aku gunakan binokular, memantau pergerakan musuh. Markas musuh dikelilingi oleh tembok pertahanan setinggi delapan meter. Pintu gerbang ada dua, dan di setiap pintu itu terpasang senapan mesin yang mampu menghancurkan kendaraan biasa.

Di atas tembok pertahanan itu, banyak prajurit unicorn yang berpatroli, memegang senjata dan siap menembak siapapun yang bukan bagian dari mereka.

Aku pindahan binokular ke arah bangunan mereka. Ada satu pusat gedung besar yang aku perkirakan adalah pusat komando militer di Kota Salavat ini. Aku cari tempat penjara, tujuanku menyelamatkan orang-orang yang tidak bersalah ditangkap mereka.

Veronica membantuku memetakan kekuatan lawan, dan memindai setiap bangunan untuk mencari orang yang perlu diselamatkan. Dengan bantuan System Adam, aku dengan mudah mengetahui jumlah musuh.

Prajurit Unicorn ada 1.500 orang, 2 helikopter tempur, 4 helikopter angkut, Tank ada 7 unit, Truk angkut prajurit ada 25, dan beberapa kendaraan ATV, Jeep, dan sarana untuk transportasi yang mempermudah mereka.

Aku melihat gudang persenjataan yang berdampingan dengan gedung komando militer. Gudang senjata itu jelas tidak akan aku targetkan, sebab aku membutuhkannya. Dua helikopter berada di hanggar sedang dalam perawatan, dan empat helikopter angkut terparkir di helipad.

Dengan mengetahui kekuatan lawan, aku jelas seorang diri tidak mungkin mampu mengalahkan mereka. Tetapi, saat ini berbeda, aku memiliki rudal, dan ketiga istri yang siap mendukungku.

Aku menandai titik target dengan menggunakan Designator, gedung komando, barak militer menjadi prioritas utama untuk dihancurkan dengan rudal. Dan melanjutkan pada titik-titik infrastruktur musuh.

Mungkin karena aku dianggap kurang berpengalaman dalam hal ini, aku melihat drone terbang tinggi di atas markas musuh. Tasya pasti mengendalikan drone atas perintah Belevia yang jauh lebih berpengalaman dalam dunia militer.

"Shimo, do you copy? Mark their communications radar point, it must be destroyed first. (Shimo, kamu dengar? Tandai titik radar komunikasi mereka, itu harus dihancurkan terlebih dahulu.)"

Aku mendengar suara Belevia di radio komunikasi yang terselip di atas dada kiriku. Tujuan menargetkan radar musuh agar saat serangan terjadi, musuh tidak bisa memberikan informasi kepada rekannya di markas lain, dan tidak bisa meminta bantuan.

"Copy that. Over and out! (Dimengerti. Selesai dan keluar!)" Jawabku.

Aku segera menandai radar komunikasi lawan yang berada di belakang gedung komando. Setelah semua lokasi ditandai, aku mengirimkan titik koordinat penanda kepada Belevia melalui komunikasi radio.

Tidak berselang lama, aku melihat rudal-rudal berterbangan di atas kepalaku, ditembakkan dari Kota Sterlitamak. Aku tersenyum karena seperti ikut andil dalam pertempuran militer pada zaman dahulu sebelum terjadinya bencana ini. Dan, cita-cita sewaktu kecil akhirnya terwujud, walaupun bukan resmi bagian dari militer.

Rudal menghantam radar komunikasi musuh, lalu disusul dengan target yang telah ditandai. Musuh jelas terkejut karena serangan mendadak, dan tidak menduga jika ada pihak lain selain mereka yang memiliki rudal pada zaman ini.

Aku melihat rudal-rudal itu menghancurkan gedung-gedung penting, tank, kendaraan taktis militer, tembok pertahanan, dan infrastuktur lainnya. Aku melihat markas musuh itu seperti lautan api, banyak prajurit unicorn tewas dan terluka.

Sebagian prajurit yang selamat dari ledakan rudal melarikan diri, menjauhi markasnya yang masih dihujani oleh rudal. Tetapi, musuh yang berada di dalam gedung dan infrastruktur lainnya sudah pasti tewas, dan sulit untuk dikatakan selamat. Tembok pertahanan dihujani oleh rudal, dan hancur berkeping-keping.

Aku segera menuju ke sana dengan motor trail, menuruni terjalnya bukit. Aku tidak akan melepaskan satupun prajurit unicorn, tidak peduli apakah mereka bersalah satu tidak. Bagiku, siapapun orangnya yang menjadi bagian Tentara Unicorn adalah musuh.

Ketika dekat dengan beberapa prajurit yang melarikan diri, aku segera menembaki mereka yang masih panik. Kedatanganku dengan serangan sekali lagi mengejutkan mereka.

Setelah itu, aku bergerak ke arah hanggar helikopter, sebab ada dua pilot unicorn yang akan menggunakannya. Sebelum menjadi masalah besar, aku harus secepat mungkin untuk mengeliminasi mereka.

Motor trail melaju kencang, melewati kobaran api yang membakar gedung, dan kendaraan militer di setiap jalan yang kulewati. Aku tiba di hanggar, dan menembaki mereka tanpa turun dari motor trail.

Kedua pilot itu segera turun dari helikopter tempur dan membalas tembakanku dengan berlindung di balik body helikopter tempur. Tetapi, akurasi tembakanku lebih tinggi jelas mengenai mereka, dan bantuan dari rudal medium menewaskan prajurit yang berdatangan dari belakang.

Setelah hanggar dan helipad diamankan, aku berlanjut ke tempat lain. Di setiap jalan, aku tidak henti-hentinya menembaki prajurit unicorn yang masih selamat dari ledakan rudal Monster Jalanan.

Mesin motor trail tertembak peluru lawan, membuatku terjatuh dan terguling-guling. Aku segera bangun dan berlindung di gang yang dekat dengan gudang persenjataan. Aku dihujani oleh peluru musuh, tetapi tembok gudang ini melindungiku.

Dari arah lain, datang Belevia dengan mengendari motor trail, membantuku menembaki sisa-sisa tentara Unicorn yang masih melawan. Aku segera keluar, berlari dengan menembak lawan yang terkepung.

Dalam waktu kurang dari 10 menit, mereka tumbang. Aku dan Belevia menyebar, mencari sisa-sisa prajurit yang belum mati, dan yang masih ada di markas sedang bersembunyi.

Satu jam kemudian, Monster Jalanan datang. Kanya keluar dengan membawa senjata, membantu mengamankan markas musuh yang sudah luluh lantak ini. Tasya masih dengan drone, mempermudah kami untuk mengamankan area ini dari atas.

Setelah penyisiran area, kami mengamankan tiga prajurit unicorn yang menyerah, hanya mereka yang tersisa dari banyaknya tentara. Sisanya, entah berapa prajurit yang berhasil melarikan diri. Mereka yang selamat dan melarikan diri tidak berada di dalam gedung atau jauh dari lokasi jatuhnya rudal.

Tasya berdiri di hadapan tiga prajurit unicorn yang berlutut atas perintah. Tatapan mata istri ketigaku ini begitu tajam mengingat kekejaman mereka di tempat perlindungannya.

"Were you the ones who destroyed the shelter in Asha City? (Apakah kamu yang menghancurkan shelter di Kota Asha?)" Selidik Tasya dengan moncong MSG di kepala salah satu dari mereka.

"We are acting on the leadership's orders! (Kami bertindak atas perintah pimpinan!)" Jawab prajurit Unicorn yang ditodong senjata.

Dorrr...

Tasya menembak prajurit itu karena jawabannya tidak memuaskan. Kedua rekannya sangat ketakutan, bibir dan tubuhnya gemetaran melihat temannya tewas dibunuh di dekatnya.

Tasya memindahkan moncong senjatanya ke kiri, menempel pada kening prajurit unicorn yang lainnya. Aku melihat reaksinya yang sangat ketakutan.

"Did you also rape my friend? (Apakah kamu juga ikut memperkosa temanku?)" Tanya Tasya. Tetapi, prajurit itu tidak menjawab.

Dorrr...

Prajurit Unicorn itu juga ditembak di keningnya, sebab Tasya dan kami sudah tahu jawabannya walaupun orang itu tidak menjawab. Satu prajurit tersisa memilih untuk melarikan diri setelah temannya ditembak.

Dorrr Dorrr Dorrr...

Punggung prajurit itu ditembak oleh Tasya berulang-ulang hingga roboh bersimbah darah. Tidak ada ekspresi kasihan di wajah Tasya saat mengeksekusi mereka.

Aku dan Belevia menepuk pundak Tasya agar menstabilkan emosi. Kami tahu apa yang dirasakan oleh Tasya. Kanya memeluk Tasya yang meneteskan air mata kesedihan.

"Kita ambil apapun yang berguna di tempat ini, termasuk reaktor nuklir di setiap helikopter," kataku kepada Belevia setelah Tasya tenang.

Tasya dan Kanya membongkar mesin helikopter untuk mengambil reaktor nuklir. Belevia menuju ke tempat penjara untuk membebaskan tawanan. Aku masuk ke gedung medis. Untuk gudang persenjataan, setelah semuanya selesai.

1
umar aryo
mantaf thor, detail secara ilmiah
umar aryo
mantap thor
Rina Afrianti
msntap
kriz
Luar biasa
ShinRo
nahloh masa saudara kandung di sikat juga thor...🫣
adib
nunggu update
adji ahmad
Luar biasa
Dikha Pratama
thor 8 batu keabadian 2 kok hilang thor?
ShinRo
kok aneh Thor uda 3 hri sebelum diculik masa tuh amplop kga dibuka / cari tau isinya apa sih??🫣🤔🤔
ShinRo
ditunggu kelanjutannya thor... semangat ya...🫰
bubur ayam
hmmm sedikit mengecewakan, tapi tak apa, tetap suka
bubur ayam
wow, sebuah masterpiece, aku suka nih, moga gak mengecewakan, semangat thor
ShinRo
thor kok blum ada up lgi kelanjutannya..🥲sdh ku tungguin setiap hari terlewat sdh 8 hri 😪 masih blom ada yg di up lgi kelanjutannya termasuk 8 batu keabadian ke 2 juga 🫣
Wih Novel Baru Guyss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!