NovelToon NovelToon
Tak Akan Ku Lepas

Tak Akan Ku Lepas

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:22.9k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

Kinan harus menerima pinangan dari lelaki yang tidak ia cintai begitu pula sebaliknya, perjodohan yang ia terima dengan maksud untuk menghindar dari sasaran cinta brutal dari seorang pemuda yang ternyata putra seorang konglomerat.

Bisa kah Kinan memilih salah satu pria di antara mereka, tunangan yang kini menginginkankelanjutan hubungannya menjadi pernikahan sah atau pemuda yang telah mencintainya tanpa syarat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi yang Terbaik.

"Ayo sini kita makan bareng..." ucap Ares ke arah Kinan yang masih duduk di sisi ranjang.

Dengan ragu Kinan melangkah mendekati Ares yang memegang piring di tangannya..

"Ayo aaaa....."

"Aku bisa makan sendiri Mas."

"Jadi kau tak mau makan satu piring dengan suamimu sendiri, atau kau merasa jijik padaku atau mungkin...."

"Aamm...."Kinan acuhkan bagaimana perasaannya saat ini, yang ia ingin hanyalah cepat menyelesaikan makan dan pergi tidur agar ia tak lagi berhadapan wajah dengan suaminya yang kini bertingkah aneh.

Ares tersenyum puas, ia pun menyuapkan makan ke mulutnya sendiri dari sendok yang sama.

"Apa kau begitu lapar hingga makan sangat tergesa Kin?" tanyanya jujur.

"Ahm t tidak ...aku hanya ingin segera tidur Mas."

"Jangan terlalu buru-buru, tak baik makan dengan cepat, kunyahlah setidaknya tiga puluh kali agar ginjalmu tak terlalu berat bekerja."

Kinan mengangguk patuh meski biasanya ia penganut sekte makan dengan cara ekspres, jangankan tiga puluh kunyahan...sepuluh kunyahan pun itu sudah sangat juara bagi Kinan.Waktu sangatlah berharga baginya apalagi saat ia masih bekerja di kebun teh, ia selalu berlomba dengan waktu, apalagi saingannya adalah emak-emak pejuang receh yang sangat kuat dan gesit.

"S sudah Mas..aku sudah cukup kenyang"cicit Kinan.

"Sungguh...?"

Kinan mengangguk lalu Ares menyodorkan segelas air untuknya dan kemudian ia pun meminum di gelas yang sama bekas Kinan.

"Duduk lah ..aku akan ambil buah untuk cuci mulut" ucap Ares setelah mengelap bibir Kinan dengan tisu.

Cuci mulut versi Kinan saat di kampung adalah kumur-kumur dan menyikat giginya, tapi tentu saja beda dengan orang kaya seperti Ares, sepiring buah berbagai macam jenis kini ada di tangannya dan siap untuk di makan sebagai hidangan penutup setelah makan besar.

"Buah mana yang kamu suka?"tanya Ares lembut.

Perlahan Kinan menunjuk anggur hijau yang sangat lah jarang ia makan, pernah ia makan kala ada rapat guru dan sebuah snack box di dalamnya berisi beberapa buah anggur, saat itu lah Kinan baru merasakan manisnya buah anggur hijau, biasanya saat sang ayah masih hidup beberapa kali Kinan meminta di belikan anggur pada sang ayah dan itupun anggur biasa yang masih memiliki rasa asam.

Dengan lembut Ares menyuapi satu persatu anggur ke mulut Kinan.

Tangan Kinan menahan di udara isyarat agar Ares menghentikan suapannya.

"Sudah cukup Mas, perutku sudah tak sanggup lagi."

"Oke ..sekarang aku mau tanya padamu, sebenarnya apa yang kau kerjakan hingga menyebabkan tanganmu terluka?"

"Ehm ..entah kenapa tiba-tiba aku ingin makan mie instant seperti saat di kampung, semuanya sudah matang dan siap makan tapi ternyata tanganku menyenggol mangkuk dan jatuh airnya mengenai tanganku."

Ares menghela nafas panjang, di tengah hidup serba ada rupanya Kinan masih merindukan kesederhaannya.

"Hmm lain kali kalau mau makan sesuatu minta saja Mbok Ami yang masakin, dan hati-hati kalau mengerjakan apapun, aku tidak mau nanti Ayah dan Ibu marah padaku karena tak bisa menjadamu."

Kinan mengangguk dengan wajah pasrah.

"Kalau begitu istirahatlah.."

Dengan perasaan lega Kinan bangkit untuk pindah ke kamarnya.

"Di sini...." sambung Ares dengan mata tajam menatap Kinan.

"T tapi ..."

"Tenanglah, aku tak akan menyentuhmu selama kau tak mengijinkannya."

Baru kali ini Kinan tidur satu ranjang bersama suaminya, meski malam sudah cukup larut tapi matanya masih tak bisa terpejam, dengan semua keanehan sikap Ares yang tiba-tiba berubah lembut dan perhatian.Tak di pungkiri hati Kinan pun menghangat meski ia sering menyadarkan hatinya kalau Ares melakukan hal tersebut untuk membuat kedua orang tuanya merasa tenang.

Beruntung Kinan mandi di saat Mbok Ami masih di apartemen hingga ia bisa tidur dengan memakai bajunya lengkap karena ia membutuhkan bantuannya untuk memasang kain penutup dadanya, meski biasanya di kala tidur sendiri Kinan tak memakainya.

Dengkuran halus Ares di sampingnya terdengar jelas, ranjang yang luas menbuat ia masih bisa bergerak bebas meski tidur berdua.

Pagi hari Ares bangun dengan jantung berdebar kencang, Kinan berada tepat di sampingnya dan hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya.Bibir mungilnya yang sedikit terbuka tampak begitu menggemaskan.

Ares tahu istrinya tidur cukup larut karena ia masih merasakan gerak tak beraturan ranjangnya hingga hampir pukul dua belas.

Ares tersenyum dan bangkit dengan amat perlahan, setelah mencuci muka dan menggosok gigi pria itu keluar kamar lalu menuju dapur.

Matanya memindai ruangan di dalam kitchen set mencari sesuatu yang jarang ada di mansion.

Dan matanya berbinar kala melihat beberapa bungkus mie masih teronggok di plastik di dekat lemari pendingin.

Berbekal teori memasak yang tertera di bungkusnya Ares pun mulai memasaknya dengan berbagai toping yang ia ambil dari kulkas.

Cklek, tuas pintu kamar terbuka namun langkah Ares tertahan karna melihat Kinan sedang menunaikan kewajibannya di sudut kamarnya.

Rasa hangat menjalar hati Ares dan debaran jantungnya pun semakin bergerak kencang.

"Ada apa Mas?ku kira kau sudah berangkat."

"Aku sudah minta Alfin untuk menghandle agendaku hingga siang nanti, dan ayo aku sudah buatkan sesuatu untukmu" Ares meraih mukena Kinan lalu melipatnya dan menaruhnya di sandaran sofa dan menuntun tangan Kinan menuju dapur.

Kinan memandang tak percaya pada dua mangkuk mie yang berada di atas meja makan siap untuk di santap, aroma harum menyeruak indra penciumannya.

"Kau masak ini Mas?"

Ares mengangguk dengan bangga.

"Kau selalu melakukan yang terbaik untuk pernikahan kita, maka ijinkan aku juga untuk belajar menjadi suami yang baik... cupp."

1
Christina Maharini
jangan berat2 kka thor konflik nya...
🤭
Christina Maharini
smg cpt ktm...konflik nya g berat2 ya
Christina Maharini
kasihan banget sm si arkhan,yakin pasti kak author bakal ksh jodoh yg spesial pake telur😂
Che Phun
aw aw aw 🤣🤣
Christina Maharini
wess.... ares ini yg datang
Christina Maharini
sp lagi tuh....
Christina Maharini
yahhh.... ini telat up ya kak
Christina Maharini
ares kena penyakit tuman....😂😂
Christina Maharini
nasib mereka di tangan author....🤭🤭
berdoa saja smg author berbaik hati sama mereka,semangat ares untuk mendapatkan hati kinan
Christina Maharini
nahhh...gmn sih kin
Christina Maharini
kuranggg thor....
Christina Maharini
klo sdh gini cm bs blg.... q syuka syuka syukaa thor... lope2 sekebon
Coki Mbo
sungguh sangat bagus,
Anonymous
Bagus, suka bacanya
Christina Maharini
lanjut kka.... semangat up nya
Christina Maharini
ky nya punggung si arkhan ya....
Christina Maharini
aq sdh mampir kak author.... sehat,sukses sllu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!