NovelToon NovelToon
Namanya Rajendra

Namanya Rajendra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Keluarga
Popularitas:42.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penulis_Baru15

Tulisan ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Kaluna Seretha Ardianto atau yang akrab disapa Luna, seorang wanita berstatus dokter spesialis bedah syaraf di usianya yang sudah menginjak angka 34 tahun. Memiliki masa lalu dengan seorang laki-laki bernama Rajendra Prabu Wicaksono atau yang akrab disapa Rendra, putra sulung dari pemiliki sekaligus ketua dari Future Corporation. Wanita yang semula merasa tidak akan bisa dekat dengan laki-laki seperti Rendra suatu ketika pemikirannya berubah yang menjadikan hubungan mereka semakin berkembang hingga pada di tahap Kaluna meminta berpisah tanpa alasan yang jelas. Apa sebenarnya alasan Kaluna meminta pisah dari Rendra setelah hubungan yang sudah mereka jalani cukup lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis_Baru15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Kaluna meletakkan kepalanya di pundak Rendra yang sedang berfokus mengendarai motor kembali ke rumah sakit.

"Dia kenapa begitu banget sih?" Celetuk Rendra tiba-tiba.

"Dulu pernah ada masalah sama mas Hendra. Jadi, mas Hendra pernah gak mau menerbitkan buku terbaru dia yang akhirnya diterbitkan sama Blueprint."

Rendra mengangguk. Sekarang dia mengerti kenapa Antasena terlihat tidak menyukai saat D'Book Print menghubunginya lagi.

"Menurut mas, dia akan setuju atau tidak?"

Rendra mengangkat kedua pundaknya bersamaan. "Mas ini pacar kamu sayang, bukan cenayang. Ya mana mas tahu dia bakalan setuju apa nggak."

Mendengar jawaban Rendra spontan membuat Kaluna mencubit lengan kekar kekasihnya yang tertutup jaket kulit.

"Kenapa dicubit sih?" Protesnya tidak terima.

"Ya habisnya aku tanya serius mas Rendra malah bercanda." Ucapnya dengan ekspresi kesal yang tertangkap dari kaca spion di sisi kanan Rendra.

Rendra hanya tersenyum tipis, lelaki itu memiliki kebahagiaan sendiri saat melihat Kaluna merajuk, manja atau bahkan hanya sekedar meminta tolong padanya untuk hal-hal sepele.

Rendra suka Kaluna dalam versi tegas ataupun versi girly, tapi baginya Kaluna versi girly yang membutuhkan dirinya adalah versi terbaik yang selalu membuatnya tersenyum, sedangkan Kaluna versi tegas adalah penggambaran sempurna untuk wanita yang akan menemaninya di masa depan sebagai nyonya Rajendra.

"Terimakasih ya..."

Kaluna diam, tatapannya beradu dengan Rendra melalui pantulan kaca spion sebelah kanan.

"Untuk?" Tanyanya tidak mengerti saat menunggu lampu merah berubah menjadi warna hijau.

Rendra tersenyum tipis, tangan kirinya meraih tangan kanan Kaluna lalu melingkarkannya di perutnya.

"Terimakasih karena mau kembali, dan tolong jangan pergi lagi setelah ini."

Kaluna benar-benar membeku kali ini. Kalimat manis dari bibir Rendra seolah menjadi mantra yang berhasil membuatnya terkesima.

"Maaf kalau kedepannya mungkin aku akan banyak menyulitkan mas." Ucapnya seraya menyandarkan kepalanya di punggung Rendra.

"Tidak masalah. Selama kamu tidak pergi, aku siap menjadi tameng untukmu sampai akhir."

Kaluna hanya bisa menghela napasnya lalu mengeratkan pelukannya di tubuh Rendra yang masih berfokus dengan jalanan.

Ada rasa bersalah karena membawa Rendra ke dalam lingkaran permasalahan hidupnya, tetapi di sisi lain, Kaluna benar-benar butuh seseorang yang bisa membantunya untuk tetap baik-baik saja di tengah semua masalah hidupnya, dan orang itu adalah Rendra.

...****************...

[Sayang, aku di lobby rumah sakit]

Kaluna menghela napasnya saat membaca pesan singkat dari Rendra. Saat jam sudah nyaris menunjuk ke angka 8 malam, lelaki yang besok pagi harus terbang ke luar negeri itu masih menyempatkan diri untuk menemuinya.

"Aku pulang duluan ya Ghe.." pamitnya kepada Ghea karena memang Kaluna sedang berada di ruangan Ghea.

"Tumben pulang cepat?"

Kaluna mengangkat kedua bahunya. "Mau bantu mas Rendra packing." Jawabnya asal walaupun sebenarnya semua keperluan Rendra sudah Kaluna siapkan sejak kemarin.

"Nikah aja lah Lun..." ucap Ghea yang masih memposisikan lehernya di alat pijat yang sedang dia gunakan.

"Enak aja kalau ngomong..." Ujar Kaluna sembari melempar boneka kecil yang ada di sofa ke arah Ghea yang sedang berbaring di sofa panjang.

"Udah balik dulu." pamitnya yang hanya direspon dengan mengangkat ibu jari oleh Ghea.

"Salam buat mas Rendra ya Lun."

"Iya..." ucapnya asal sesaat sebelum menutup pintu ruangan Ghea.

Setelah berganti pakaian dan menaiki lift, Kaluna tersenyum lembut saat melihat Rendra melambaikan tangan dari kursi ruang tunggu lobby rumah sakit.

Kaluna berjalan cepat menuju ke arah lelaki yang menggunakan kaos polo berwarna hitam tersebut.

"Rapi banget malem-malem pakai kaos hitam, mau kemana?" tanya Kaluna asal saat sudah berdiri di depan Rendra yang masih duduk di kursi tunggu.

Rendra memutar bola matanya seolah-olah sedang memikirkan jawaban dari pertanyaan Kaluna.

"Mau menginap di rumah kekasihku."

"Gak boleh!" Jawab Kaluna tegas yang tentu saja membuat Rendra tertawa lepas.

"Ya nggaklah Lun. Gila apa kita belum nikah mau satu rumah? Aku gak sejauh itu juga sayang." Jelasnya saat menyadari ekspresi Kaluna yang sudah berubah tidak suka.

"Mau makan malam sayang, kamu pasti belum makan malam kan?"

Kaluna menghela napas dengan ekspresi kesal yang masih terlihat jelas di wajahnya.

"Mas mau makan apa?"

"Sayangku maunya makan apa?"

Kaluna menghela napas lalu menarik tangan Rendra agar segera berdiri dari duduknya.

"Ke supermarket saja, aku mau memasak malam ini."

Rendra mengernyitkan dahinya. "Kamu gak capek? Makan di luar aja sayang."

"Kenapa? Kamu gak mau makan masakanku?"

Rendra seketika menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat melihat ekspresi kesal Kaluna.

"Ya udah iya kita ke supermarket. Yuk." Ucapnya seraya menggandeng Kaluna untuk segera keluar dari gedung rumah sakit.

Menuruti kemauan Kaluna jauh lebih baik daripada harus berdebat untuk hal-hal yang tidak terlalu penting.

...****************...

Rendra sedang duduk di kursi meja makan sembari menatap Kaluna yang sedang sibuk di dapur.

"Mas bisa berhenti lihatin aku gak? Lama-lama kepala aku berlubang lho mas." Celetuknya yang sebenarnya sedari tadi sadar kalau Rendra sedang mengawasinya.

"Emangnya mataku ada lasernya apa?" Ujarnya dengan ekspresi kesal yang terlihat menggemaskan di mata Kaluna.

"Lagipula habis ini kan mas sebulan di luar negeri Yank, jadi biarin ajalah mas lihat kamu sampai puas."

Kaluna hanya bisa pasrah saat Rendra benar-benar tidak membiarkannya menjauh dari pandangan matanya.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Rendra tiba-tiba saat Kaluna mengangkat penggorengan yang dia gunakan untuk membuat saus spaghetti.

"Mau plating lah mas, kan udah beres masaknya."

Rendra bergegas berdiri dari duduknya lalu mengambil penggorengan di tangan Kaluna.

"Kamu mandi sana, biar aku yang beresin sisanya."

Kaluna menatap bingung lelaki yang baru saja mengambil alih penggorengan di tangan kirinya.

"Mas yakin?"

"Iya. Udah kamu mandi dulu sana, habis itu kita makan malam."

Cuppp

Sebuah kecupan di pipi Rendra berhasil membuat lelaki itu membeku.

"Terimakasih." Ucap Kaluna bersemangat seraya melepas apron yang sedari tadi dipakainya.

"Aku mandi dulu.." Ucapannya terhenti saat Rendra menarik tangan Kaluna, membuat jarak di antara mereka berdua terputus.

"Maaf..." Ucapnya sebelum menyatukan bibirnya dengan bibir Kaluna. Kali ini bukan hanya kecupan, tetapi ciuman yang cukup dalam dengan sedikit pagutan yang menjadi penyeimbangnya.

"Mas..." Ucap Kaluna setelah melepas ciuman Rendra yang berhasil menguras seluruh oksigen di dalam paru-parunya.

"Udah jangan dilanjutin, aku takut kebablasan." Ucap Kaluna seraya mencoba mengatur napas yang justru mendapat respon tawa dari Rendra.

"Maaf ya.." lagi lelaki itu meminta maaf tetapi kali ini desilingi dengan tawa dari keduanya.

"Udah ya, aku mandi dulu "

"Iya. Aku siapin mejanya ya." Ucap Rendra bersemangat sembari membiarkan Kaluna naik ke lantai dua.

1
Ayangnya Junmyeon❤
nyari modelan masrend dmna yh thorr😫
Irani Ira
kirain uda gak gugup ren, tibaknyah ttp gugup 😁
Penulis Baru: tetep 🤣
total 1 replies
PemujaMu 😘😘😘
aaaahhhhh makasih thorrr udah up lagi /Sob//Sob//Sob//Sob/
Irani Ira
ed4n sih kl sampe naruh ortunya di panti jompo... lun, bersyukur lun... rendra jadi garda terdepan
Cici Pramita
berapa hari gk buka sekli buka udah up aja
Trin Zhafran
jawab iya dong lun!, kasihan mas rendranya. sp tau setelah nikah km bisa lebih kuat menghadapi maslahmu dg dukungan dr suami. setidaknya ada suami yg bisa mendukung, mendengarkan keluh kesahmu saat lelah menghadapi masalah.
Eva Wahyuni
beri jawaban YA dong kaluna.. jangan jd orang egois, diambil orang nanti mas rendranyA br tahu, nanti nangisssss,, hehehe
Irani Ira
sabar..sabar...
Anonymous
Semangat tor , masih nunggu terus
Trin Zhafran
akhirnya up juga...pertama thor😄
makasih thor, tetap semangat
PemujaMu 😘😘😘
ku akan menanti meski harus penantian panjang ......buat up mu thor
Ayangnya Junmyeon❤
Hhuaaaaa trnytaaa udh up dr lamaaa😭 Gda notif krain blm updte tauuunyaaa😭😭😭
Btw Masrenndd lama amattt dluarny😫
Wida Nengsih
kaluna hebat, kuat,smoga mas rendra bisa terus menemani nya/Drool/
Wida Nengsih
semangat trus kaluna
lakesya aldebaran
sabar ya luna...satu persatu benang ruwet dalam hidupmu akan terbuka simpulnya...kuncinya sabar dan ikhlas /Smile/
lakesya aldebaran
berat jadi seorang luna😪
Irani Ira
haturnuhun double update ya... sehat sehat ya
Anonymous: Akhirnyaaa , penantian semangat thor
total 1 replies
Irani Ira
nice... thank you
lakesya aldebaran
makasih update nya...lanjut thor
Irani Ira
nah!!! makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!