NovelToon NovelToon
Cerita Kita

Cerita Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Anak Genius / Anak Kembar / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Khalisa yang sudah remaja tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik. Setiap hari ada saja yang membuat suasana di rumah itu menjadi ramai. Tentu saja semua itu karena ulah Dhafi yang selalu mengganggu adiknya, dan Daffa yang akan selalu membela Khalisa. Akan tetapi, walaupun begitu Khalisa menyayangi mereka berdua.

Seiring mereka tumbuh dewasa bersama, salah satu dari si kembar menyukai Khalisa, bukan sebagai adik, melainkan sebagai wanita. Namun Ia berusaha untuk menutupi perasaannya itu, karena ia anggap perasaannya tentu saja salah.

Hingga seorang wanita muslimah bercadar hadir di antara mereka, dengan kelembutan dan kedewasaannya membuat si kembar jatuh hati kepada wanita tersebut. Tentu saja Khalisa cemburu kepada wanita itu. Karena Abang yang selama ini selalu bersamanya malah terlihat menyukai gadis lain.

Ingin tahu bagaimana kelanjutannya? yuk nantikan bab selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan dengan Gadis Tidak di Kenal

Setelah mengantarkan ke dua orang tua mereka kedepan. Sikembar dan juga Khalisa bersiap berangkat ke kampus. Hari ini Khalisa harus melakukan daftar ulang. Walaupun perutnya masih terasa nyeri, namun ia tidak ingin melewatkan untuk melihat kampusnya untuk pertama kalinya. Walaupun sebenarnya untuk daftar ulang bisa di wakilkan oleh orang lain.

"Ayo dek, adek sudah siap?"

"Ayo bang, adek sudah siap banget."

Dhafi membukakan pintu belakang untuk sang adik, setelah itu barulah ia ikut masuk dan duduk di samping kemudi. Sebelum berangkat, Daffa menoleh kebelakang memperhatikan raut wajah sang adik.

"Adek, perut adek masih sakit ya? Adek pucat loh. Adek istirahat saja ya, biar Abang yang mengurus segala sesuatunya."

"No Abang, adek saja. Sudah tidak terlalu nyeri seperti semalam kok. Kan adek sudah meminum teh jahe anget tadi sebelum berangkat."

Jika Khalisa sudah berkata seperti itu, baik Daffa maupun Dhafi hanya bisa mengikuti keinginan adik mereka. Lebih kurang tiga puluh menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di kampus sang adik. Khalisa turun di ikuti ke dua Abang kembarnya. Sepertinya sikembar mulai mode protektif di saat para mahasiswa banyak yang memerhatikan adik mereka.

"Abang Daffa sama Abang Dhafi ngapain ikut turun? Udah sana langsung berangkat."

"Abang hanya ingin menjaga adek, tuh lihat para mahasiswa matanya mulai jelalatan."

Khalisa terkekeh mendengar perkataan salah satu abangnya. Namun ia sama sekali tidak kesal apalagi marah. Karena Khalisa paham ke dua abangnya hanya ingin menjaga dirinya. Dan hal inilah yang membuat Khalisa tidak bisa jauh dari ke dua abangnya. Ke dua Abangnya pasti akan selalu menjaga dirinya di manapun ia berada. Namun siapa sangka, kehadiran sikembar membuat semua orang mulai mengenali mereka. Satu persatu para mahasiswi tampak mendekat dan meminta foto kepada kedua pria tampan tersebut.

"Hais, katanya mau jagain adeknya. Malah para mahasiswi yang mendekat sekarang. Sudahlah, lebih baik Khalisa langsung kebagian administrasi."

Khalisa mulai menjauh, dan melambaikan tangannya kepada sikembar, sedangkan sikembar terjebak di antara kerumunan kaum hawa.

"Abang, adek duluan ya. Hati-hati di perjalanan, Assalamu'alaikum."

Teriak Khalisa setelah lolos dari kerumunan. Sikembar hanya menganggukkan kepala dan menjawab salam dengan lirih secara bersamaan. Saat Khalisa tengah jalan mundur sembari melambaikan tangan, ia tidak sengaja menabrak seorang mahasiswi.

Bugh!

"Astaghfirullah, maaf.. Saya tidak sengaja."

"Tidak apa-apa, kalau begitu saya permisi."

"Eh tunggu, ini buku ka-mu."

Gadis itu sudah lebih dulu melesat menjauh. Sepertinya gadis yang tampak sebaya dengan dirinya ada keperluan mendesak. Khalisa hanya menatap sebuah buku yang ada di tangannya. Terdapat sebuah nama di sampul luar buku itu. Ia menghembuskan nafas kasar, Khalisa harus segera mengembalikan buku gadis tersebut. Bisa jadi itu buku yang sangat penting untuk gadis itu. Semoga saja mereka bertemu kembali agar Khalisa bisa segera mengembalikan buku itu.

"Sudahlah, nanti saja dipikirkan. Sekarang Khalisa harus ke bagian administrasi dulu. Sudah tidak sabar bisa segera kuliah."

...💜💜°°°💜💜...

Akhirnya sikembar terbebas dari para kaum Hawa yang mengidolakan mereka. Bagaimana tidak, dilihat dari segi manapun sikembar seperti tidak memiliki kekurangan. Walaupun pastinya tidak ada yang sempurna di setiap kehidupan makhluk Tuhan manapun. Tampan, sholeh, baik, ramah, sukses diusia muda dan di tambah dengan background keluarga yang sangat agamis, seperti itulah mereka jika di definisikan.

"Ya Allah, tidak lagi-lagi deh ikut turun jika mengantar adek."

"Haha, dasar payah kamu Fa. Ayo jalan Fa, nanti kita telat, sejam lagi kamu ada meeting penting dengan salah satu perusahaan dari jepang."

Daffa langsung menjalankan kendaraannya, beruntung jalanan tidak terlalu macet. Daffa mengendarai kendaraan dengan kecepatan sedang, tiba-tiba ucapan Daffa membuat Dhafi mengernyitkan dahinya.

"Fi, jika salah satu dari kita lebih dulu menikah, bagaimana?"

"Kamu ada niatan menikah dalam waktu dekat? Dengan siapa? Setau aku kamu tidak pernah dekat dengan wanita manapun, apa aku melewatkan sesuatu?"

Daffa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, di saat ia ingin menjawab pertanyaan Dhafi, tiba-tiba saja ada seseorang yang melintas di depan kendaraannya. Nyaris saja orang itu tertabrak jika Daffa tidak cepat menginjak remnya.

Ciiiiittttttt.....

Suara decitan mobil tanda rem di pijak secara dadakan terdengar nyaring di telinga. Dhafa dan Dhafi bersamaan mengucap istighfar dan mengelus dada mereka. Mereka segera turun dari mobil untuk melihat gadis yang tiba-tiba menyebrang jalan tidak melihat kiri dan kanan, semoga saja gadis tersebut baik-baik saja.

"Astaghfirullah,"

Gadis itu juga terlihat syok dengan apa yang ia alami. Ia memang salah karena menyebrang tidak lihat kiri dan kanan. Ia tengah berbicara dengan seseorang melalui via telfon. Siapa sangka ia berjalan tanpa sadar saking fokusnya dengan suara di handphone seluler miliknya.

"Kamu tidak apa-apa?"

Saat gadis itu mengangkat kepalanya, betapa ia terkejut melihat dua wajah yang selama ini ia rindukan. Reflek setelah ia berdiri langsung memeluk Daffa yang berdiri lebih dekat dengan dirinya. Membuat Daffa dan Dhafi terkejut secara bersamaan. Daffa dengan gerakan cepat melepas pelukan gadis tersebut.

"Akhirnya Haina ketemu sama Abang, Haina sudah lama ingin sekali bertemu dengan Abang."

"Maaf, kita bukan mahram, dan sebelumnya saya tidak pernah bertemu dengan kamu."

Haina lupa jika ke dua lelaki tampan yang ia panggil Abang itu sama sekali tidak mengenal dirinya. Bagaimana mereka bisa kenal, jika mereka tidak pernah bertemu sama sekali. hanya saja Haina bisa mengenali sikembar dari sebuah foto yang di berikan oleh ibunya.

"Maaf, Abang pasti syok. Boleh Haina berbicara dengan abang Daffa dan Abang Dhafi? benar bukan nama Abang berdua, Daffa dan Dhafi? Ada yang harus Haina sampaikan. Haina sudah lama sekali mencari keberadaan Abang. Tapi ibu tidak pernah membawa Haina untuk bertemu dengan Abang."

Sikembar semakin bingung dengan perkataan gadis yang mengatakan bahwa namanya Haina ini. Siapa Haina ini? Seingat mereka, mereka tidak pernah memiliki kenalan yang bernama Haina. Lalu kenapa sepertinya gadis ini dengan percaya dirinya mengatakan bahwa ia sangat mengenal mereka berdua.

Sikembar saling lirik dan melihat jam di arloji mereka. Bisa-bisa mereka terlambat untuk meeting kali ini. Dengan terpaksa mereka tidak bisa menuruti perkataan Haina. Walaupun sebenarnya mereka begitu penasaran siapa gadis tersebut.

"Maaf, kami tidak bermaksud menolak. Tapi saya ada meeting penting sebentar lagi. Jika kamu mau, silahkan datang ke kantor. Ini kartu nama saya. Kalau begitu kami permisi, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam,"

Daffa memasuki mobil di ikuti oleh Dhafi. Haina menatap ke dua lelaki tampan tersebut hingga menghilang dari pandangannya. Ia begitu mengangumi wajah tampan keduanya.

"Tampan sekali mereka."

...💜💜°°°💜💜...

...To Be Continued ...

1
🌹Nyonya Jeon🐰
coba aja kamu yg ngomong fi pasti bisa🥺, klo sebenarnya kamu yg sayang banget sama Khalisa. Dan juga kamu menolong perasaan abangmu Daffa/Cry//Cry//Cry/
Musim_Salju: tapi mereka tidak bisa bersama kak. Mereka saudara sepersusuan🥺
Musim_Salju: tapi mereka tidak bisa bersama kak. Mereka saudara sepersusuan🥺
total 2 replies
Ningmar
rumit thor...he he...lanjut2
Ningmar
jujur aq masih suka bingung ...yg suka sama khalisa itu dhafa atau dhafi yo....he he he...ayahhhh bikin kita baper dehhh....lanjut2
Musim_Salju: sudah enggak bingung kan sekarang kak😄
total 1 replies
🌹Nyonya Jeon🐰
kok aku ikutan sedih ya. saat ayah taqa sakit🥺..
semangat terus thor up.nya 💪💪💪😘😘😘
Musim_Salju: Author juga sedih kak😢

terimakasih kak🤍🤍🤍
total 1 replies
Ningmar
apakah permintaan itu....?? lanjut...sering2 up ya thorr..
Musim_Salju: hihi, ditunggu Next bab selanjutnya ya kak 🤗
total 1 replies
Ningmar
safakillah ayah....
Musim_Salju: 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Ningmar
lanjut
Ningmar
pokok'e lanjut...
Ningmar
sebenarnya yg suka khalisa dhafa atau dhafi sihh....
Musim_Salju: 🤔🤔🤔🤭🤭🤭
total 1 replies
Ningmar
siapatuh haina...? apa anak angkatnya ortu si kembar....?
Musim_Salju: Yuk nantikan lanjutannya kak/Chuckle/
total 1 replies
November
lanjut
Musim_Salju: siap kak, InsyaaAllah hari ini ya kak
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
semoga mereka selalu akur ya
Queen's
Hallo, nitip tinggalin jejak!

Yuk baca juga cerita terbaru aku

ASKYLLA RAIN

Atau kalian bisa cek profil aku karna di sana ada cerita baru yang aku buat dan yang lama buat kalian baca udah pada end sebagian.

Terima kasihh, di tunggu kedatangan kalian.
Nurgusnawati Nunung
Selamat Daffi tidak dapat takjilnya.. terlalu semangat sih. lanjut thor
Musim_Salju: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
kasiannya Dhafi
total 1 replies
Ningmar
wa'alaikumsalam ustad dhafa dhafi....
Musim_Salju: MasyaaAllah /Chuckle//Smile/
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
Kalau dibulan Ramadhan paling bersemangat berburu takjil. hehehe
Semangat thor, lanjut.
Musim_Salju: Benar banget kak🤭
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
Gara-gara Daffa, Daffi akan banyak anak gadis yang patah hati.. hehehe
lanjut thor. semangat
Musim_Salju: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
kasihan Khalisa sampai sakit.. karena tak terbiasa jauh dari abang abangnya. semangat, lanjut thor
Ningmar
lanjut
Musim_Salju: sudah kak🤗
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
wkwkwk... keluarga yang lucu..
Musim_Salju: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!