Married With My Ketos

Sudah seminggu lamanya Alea berada di California dan ia tidak memberitahu siapapun kecuali Lila. Seminggu pula Regantara kalang kabut mencari Alea karena semua baju sudah tidak ada di kamar gadis itu lagi dan sampai sekarang ia belum tahu di mana keberadaan gadis itu.

Regantara merasa ada sesuatu yang hilang semenjak Alea pergi, rasa kesepian yang tidak bisa di ungkapkan jika hanya dengan kata kata saja.

"Mami telpon." kata Laurent dengan menoleh ke arah Alea.

Alea hanya melihat saja kakaknya yang sedang berbincang dengan ibunya. Ia tahu kalau ibunya khawatir karena ia memang belum memberitahu orang tuanya jika dia pergi.

"Nih mami mau bicara. Udahlah Al kasihan mami, kamu nggak bisa terus terusan kayak gini. Kalau ada masalah ya hadapi jangan sembunyi kayak gini." kata Laurent.

Akhirnya Alea pun menerima panggilan itu dan hanya terdiam saja sambil mendengarkan apa yang sedang di katakan oleh ibunya.

"Iya Al tahu mi. Tapi aku masih mau disini. Ehhh jangan dong ayolahh mi ngapain mau kasih tau Rey segala. Mami tahu kan Al kesini karena apa? Mi!!" Alea berdecak dengan kesalnya

"Mami bilang apa?" tanya Laurent

"Tau tu si mami, aku kesini karena Rey terus mami nyuruh Rey buat nyusul ke sini." kata Alea.

"Udahlah Al kamu coba lah terima semua keadaan kamu gimana sekarang. Aku yakin ini semua udah cukup buat ngasih pelajaran ke suami kamu." kata Laurent.

"Cukup apanya kak. Aku masih kesel sama dia." kata Alea.

"Tinggal bilang aku kangen banget sama Rey apa susahnya." kata Laurent yang membuat Alea melotot.

"Mana ada nggak ada ya." seru Alea

"Kalau udah nikah tuh jangan gengsi-gengsi. Nanti kalau Rey kesini kakak kasih trik sama kamu supaya dia nggak ngelirik cewe lain lagi." kata Laurent

"Nggak mau." ujar Alea.

"Lah gimana sih katanya kamu mau kalau cinta kamu nggak bertepuk sebelah tangan, giliran mau kakak kasih trik nggak mau. Emang kamu mau suami kamu tetep suka sama cewe lain? kalau aku sih nggak mau Al, kakak bakal ngelakuin apapun supaya suami kakak lengket." kata Laurent

"What's is that honey...aku udah lengket sama kamu..." Lucas menimpali ketika mendengar percakapan mereka

"Be quite!!! Al Dengerin kakak Al, kamu harus pinter pinter ambil hati suami kamu supaya dia nggak lirik wanita lain." kata Laurent

"Dia masih cinta sama cewe lain." kata Alea.

"Ya mangkanya itu kamu harus pinter ambil hatinya. Masa iya istri sah kalah sama wanita yang buka apa-apanya. Nggak malu tuh. Udah ya kamu pikir aja sendiri." kata Laurent dengan berlalu pergi.

Beberapa saat kemudian sebuah nomor tidak di kenal menghubunginya. Ia langsung mengangkat panggilan itu dan terdengar suara yang tidak asing baginya sedang mengomelinya tapi dari nada bicaranya saja ia tahu kalau orang itu khawatir.

"Ngapain pergi hah?? kenapa nggak bilang ke gue? Kenapa nggak kasih kabar ke gue? Lo nggak tau kalau gue nyariin Lo sampai mata gue mau copot tau nggak? Apaan sih pake pergi kaya gitu? Lo ada masalah apa sama gue hah bilang? nggak kayak gini caranya Al. Gue kesana sekarang. " suara Regantara di seberang telepon.

"Nggak usah kesini, gue bisa pulang sendiri." kata Alea dengan datarnya dan tiba-tiba panggilan terputus sepihak.

"Siapa? suami mu kan? Kakak bilang apa? Dia itu sebenarnya cinta sama kamu Al. Udah deh kakak nggak mau tahu kamu harus ikutin saran kakak titik." celetuk Laurent dengan pergi lagi.

Bukan hanya Regantara saja tapi dirinya pun juga sama, seperti ada sesuatu yang hilang. maksudnya ia ke California untuk menenangkan diri tapi seminggu itu rasanya lama sekali dan tidak ada satu hari tanpa dia memikirkan sosok Regantara.

.

.

.

Pukul 9 malam kini Alea dan kakaknya sudah di bandara menunggu Regantara. Alea tampak berekspresi datar saja walaupun ia sempat menangis tadi tapi tidak ada yang tahu selain dirinya. Menangis karena merindukan pria itu, yahh seperti itulah cinta.

Regantara yang melihat Alea bersama 2 orang dan satu anak kecil pun langsung berjalan sedikit cepat menghampiri mereka. Rasa kesal marah tapi juga merindukan Alea bercampur menjadi satu. Dengan segera ia memeluk Alea dengan eratnya

"Pak Regantara Agrata, gue disini...." sebuah suara membuat Regantara sadar dan melihat siapa yang dia peluk

"Tuh istrimu disana.." kata Laurent dengan menahan tawanya.

Regantara hanya bisa menatap keduanya dengan tatapan canggungnya tapi berusaha untuk biasa biasa saja. Malu? Pastinya karena ada seorang pria juga yang hanya terkekeh kecil melihat itu sambil menggendong anak kecil.

"Lucu? Ngapain ketawa?" kata Regantara pada Alea

"Apa sih? Siapa juga yang ketawa." kata Alea

"Udah puas kabur-kaburan? Lo tau nggak gimana khawatirnya mama." kata Regantara.

"Iya iya maaf. Baru sampai juga udah marah-marah." kata Alea dengan kesalnya

"Mama yang khawatir atau kamu Rey?" timpal Laurent dengan tersenyum

"Maaf buat yang tadi mbak. aku nggak tau soalnya kalian beneran mirip banget." kata Regantara.

"Udah udah ayo ke rumah aja." kata Lucas.

Kini mereka sudah di rumah Laurent. Suasana yang berbeda pun tampak Regantara rasakan. sedari tadi tatapannya hanya tertuju pada Alea dan perutnya, ia penasaran bagaimana kondisi keduanya dan Alea sadar akan hal itu tapi dia hanya diam saja

"Kasih tau gue alasan yang masuk akal kenapa Lo kabur tanpa ngasih tahu atau orang orang di rumah?" kata Regantara.

"Nggak ada." jawab Alea.

"Katanya dia cinta sama kamu tapi kamu nya enggak." celetuk Laurent yang membuat Alea melotot.

"Apaan sih kak!!! nggak usah bicara ngawur deh." kata Alea

"Di minum dulu Rey biar anget, cuaca disini lagi dingin banget kayaknya bakal turun salju deh." kata Laurent.

"Jadi ngrepotin mbak. Dimana anak mbak? Udah tidur?" kata Regantara yang merasa tidak enak.

"Udah di kamar sama daddynya. kalian ngobrol aja dulu kakak bikinin makan, belum makan kan?" tanya Laurent.

"Nggak usah lah kak aku mau tidur capek." kata Alea dengan berlalu pergi

"Nggak usah mbak aku langsung istirahat aja nggak papa kan?" kata Regantara.

"Yaudah istirahat aja langsung." ujar Laurent.

Regantara pun mengikuti mengikuti Alea dari belakang hingga sampai ke kamarnya. Alea langsung duduk di tepi ranjang tanpa berbicara sedikit pun karena dia memang masih kesal pada Regantara.

"Mau kemana?" tanya Alea .

"Koper gue masih di bawah." jawab Regantara.

"Ck Lo istirahat aja gue ambilin." kata Alea yang membuat Regantara menolak tapi Alea tetap bersikeras akhirnya Regantara pun hanya pasrah saja dan langsung merebahkan dirinya di kasur.

"Ssstttt Al Alea sini dulu." kata Laurent yang membuat Alea menoleh dan menghampiri kakaknya dengan heran.

"Apa Kak?" tanya Alea.

Laurent memberikan sebuah paper bag ada Alea yang membuat gadis itu bingung.

"Ini baju. Kalau kamu mau suami kamu nempel sama kamu dan nggak berpaling sama wanita lain, kamu harus pakai ini kalau mau tidur." kata Alea dengan bingungnya

"Harus di pakai." kata Laurent dengan pergi.

Alea hanya cuek saja dan mengambil koper Regantara kemudian kembali ke kamarnya. Sebelum Regantara mandi, Alea memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dengan membawa paper bag yang di berikan kakaknya tadi.

"Baju apa ini...." kata Alea dengan bingungnya.

"Masa gue harus pakai ini?? yang bener aja ....ck." decak Alea dengan kesalnya karena tidak ada pilihan lain selain memakai lingerie seksi itu .

"Astaga gue malu sendiri...." ucap Alea dengan melihat penampilan sendiri. Ia juga melihat perutnya yang sedikit buncit kemudian mengelusnya dengan pelan

"Kamu nggak mau kan kalau papa kamu suka sama cewe lain selain mama? Hmm bagus jadi kita lakuin ini sekarang. Kamu kuat kan... harus." ucap Alea dengan menghela nafasnya dan menelan ludahnya dengan kasar.

Alea keluar dari kamar mandi dan langsung bersiap biasa saja di depan Regantara. Pria itu tidak terlalu memperhatikan tapi sesaat kemudian ia di buat terkejut dan terpaku dengan Alea yang memakai baju sangat sexy dan transparan.

"Nggak mandi?." tanya Alea dengan duduk di samping Regantara.

"Ngapain Lo pakai baju kayak gini di depan gue? Mau goda gue?' tanya Regantara yang membuat Alea menoleh.

"Mana ada goda Lo. Gue nyaman aja pakai baju ini. atau Lo yang tergoda sama gue..." kata Alea dengan memajukan wajahnya yang membuat Regantara terkejut dan menjauh.

"A a apaan sih Al...." kata Regantara dengan mendorong pelan Alea.

"Kenapa sih biasa aja kali, lagian kita kan udah suami istri mas Regantara Agrata." kata Alea dengan menekankan kata-katanya.

Regantara gugup bukan main mendengar kata-kata Alea. ia melirik ke arah Alea dan tatapannya selalu tertuju pada sesuatu di dalam baju Alea membuat dia benar-benar ingin menggila sekarang.

"Ganti baju sana Al, gue juga pria normal." kata Regantara.

"Nggak mau. Kalau Lo nggak mandi nggak usah tidur sama gue, tidur di lantai." kata Alea

"Iya iya gue mandi nih." kata Regantara dengan beranjak ke kamar mandi.

Di kamar mandi, Regantara langsung mengguyur tubuhnya di bawah air dingin untuk mendinginkan tubuhnya dan juga menidurkan sesuatu yang memang sudah bangun dari pertama melihat Alea.

"Asshhh siall bisa gila gue." kata Regantara.

Ia keluar dan mendapati jika Alea masih duduk di tepi ranjang dengan diam saja menatap lurus ke depan. Lagi lagi ia hanya bisa menelan ludahnya saja dengan kasar dan berusaha untuk menguasai dirinya sendiri.

" Lo nggak tidur?" tanya Regantara dengan gugupnya sembari duduk di samping Alea.

"Belum ngantuk." jawab Alea.

"Ya ya udah gu gue tidur tidur duluan." kata Regantara dengan gugupnya.

"Ekheemmm.....panas banget ngga sih." kata Alea yang membuat Regantara terkejut ketika Alea menghadap ke samping dan sedikit membuka lingerienya.

"I iya pa panas banget ya." ujar Regantara yang sebenarnya tengah mengumpat di dalam hatinya.

Alea hanya mengangkat bahunya saja dengan acuh kemudiannya bersiap untuk tidur dan merapikan bantal serta seprainya. Ia juga sedikit menunduk yang membuat Regantara menelan ludahnya berkali-kali bahkan sesuatu yang harusnya sudah tidur nyenyak kini kembali bangun lagi dan seperti ingin meminta lebih.

"Alea .." kata Regantara dengan memegang tangan Alea.

"Apa?" tanya Alea

"Lo sengaja mau goda gue dengan cara ini?" tanya Regantara.

Dengan segera Alea mendorong Regantara hingga kini posisi mereka saling tindih dengan Regantara yang di bawah Alea. Mereka terdiam cukup lama sembari saling tatap sebelum akhirnya mereka berciuman dengan lembutnya tapi sesaat kemudian Alea sadar dengan apa yang dia lakukan dan menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa?" tanya Regantara dengan mata yang sudah di penuhi dengan nafsu tapi masih dia tahan

"Gue ngantuk mau tidur." kata Alea dengan beranjak dan langsung membungkus tubuhnya dengan selimut tak lupa seulas senyuman terbit di bibirnya.

"Alea!!!!!" seru Regantara yang sadar jika dirinya hanya di kerjai oleh Alea saja.

"Udah tidur." kata Alea dengan membelakangi Regantara.

"Nggak. Lo harus tanggung jawab sama gue. Lo udah goda gue dan sekarang Lo malah mau tidur gitu aja hah??? Alea!!!" kata Regantara dengan berusaha melepaskan balutan selimut yang membalut tubuh Alea.

"Biarin. Salah sendiri." ucap Alea dengan tersenyum mengejek pada Regantara.

"Alllll ayolahh...." Rengek Regantara yang seperti anak kecil minta permen.

"Nggak mau gue ngantuk." kata Alea.

"Tanggung jawab nggak!!!!" kata Regantara dengan kesalnya.

"Bodo amat mau tidur gue." kata Alea dengan menahan tawanya.

"Lo ya!!!!" kata Regantara dengan kesalnya dan mengangkat tubuh Alea yang membuat gadis itu memberontak dan akhirnya turun.

"Gue nggak mau tahu, Lo yang udah mancing gue jadi Lo harus tanggung jawab." kata Alea.

"Kalau gue nggak mau Lo mau apa?" kata Alea yang membuat Regantara kesal kemudian gadis itu berjalan pelan tapi langsung di hentikan oleh Regantara yang membuat Alea secepat kilat menghindari Regantara hingga terjadilah kejar-kejaran di kamar itu.

"Rey gue nggak mau, gue cuman becanda tadi." kata Alea.

"Nggak ada yang bercanda." kata Regantara yang akhirnya berhasil mendapatkan Alea dan memeluk gadis itu dari belakang dengan eratnya kemudian membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengannya.

"Lo sekarang udah berani sama gue he?"ucap Regantara yang membuat Alea tersenyum kemudian mencium Regantara lebih dulu dan di balas oleh pria itu dengan lembutnya tapi lama kelamaan menjadi sedikit brutal.

"Gue nggak akan ngebiarin Lo kabur kali ini, udah cukup Lo bikin gue hampir mati gara-gara Lo." kata Regantara.

"Rey ada anak Lo...." ucap Alea.

"Dia masih kecil dan belum ngerti apa-apa." jawabnya yang membuat Alea berdecak kesal

Malam itu mereka benar-benar saling menumpahkan segala rasa yang selama ini mereka pendam. walaupun ini yang kedua kalinya bagi mereka tapi Regantara merasakannya rasa yang berbeda. Perasaannya rasanya tenang dan benar-benar sangat menikmati malam itu.

"I Miss you Alea Shiena...." bisik Regantara sebelum akhirnya dia melepaskan pelurunya kedalam rahim Alea.

"Rey...." ucap Alea dengan memejamkan.

"Iya kenapa?" jawab Regantara dengan lembutnya sembari mengusap dahi Alea yang penuh dengan keringat.

"Bisa nggak mulai sekarang kita bikin hubungan lebih sehat lagi." kata Alea.

"Hmm ayo lakuin." ujar Regantara.

"Gimana sama Lolly?" tanya Alea.

"Gue nggak suka kalau Lo bahas cewe lain pas kita kaya gini. gue udah nggak ada apa apa sama Lolly." jawab Regantara.

Alea membenamkan wajahnya di dada Regantara dan semakin memeluknya dengan erat. Ia tidak bisa mengatakan hal lebih lagi tapi Regantara cukup peka terhadap hal seperti.

"Maafin sikap gue selama ini..." ucap Regantara yang membuat Alea mendongak.

"Nggak usah nangis...gue disini." kata Regantara ketika melihat Alea berkaca-kaca.

"Makasih buat semuanya karena Lo udah jaga buat gue dan gue orang pertama yang ngambil." kata Regantara yang membuat Alea bingung.

"Maksud???"

"Nggak papa. Udah sekarang tidur aja." kata Regantara dengan mencium dahi Alea dengan lembutnya.