NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan

Wanita Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:854.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aylop

Aura Karina mendadak janda di malam pertama pernikahannya. Suami yang baru menikahinya beberapa jam yang lalu, memutuskan untuk menceraikan dirinya tepat di malam itu juga.

"Aku itu janda!" Tegas Aura akan status yang disandangnya saat ini.

"Iya, kamu memang janda. Janda menggemaskan." Ucap seorang pria dengan senyum melebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aylop, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Tidak Tahu

"Bara!" Mama merapatkan giginya setelah setelah menerima telepon. Kesal dengan sikap putranya pada wanita pilihannya itu.

"Kan benar apa yang Papa bilang, Ma!" ucap pria paruh baya itu. Ia sudah mengingatkan istrinya, tapi tidak didengar.

Rencana menjodohkan Bara gagal total. Putranya malah pergi begitu saja meninggalkan wanita yang akan dijodohkan itu. Bukannya makan malam sebentar, ini malah pergi meninggalkannya.

"Papa, apa jangan-jangan Bara sudah tidak suka wanita?" tanya Mama tampak cemas.

Wanita yang tadi akan dijodohkan dengan Bara itu cantik, anggun dan mempesona. Tipe-tipe ideal banyak pria. Tapi kenapa putranya mengacuhkan wanita itu. Seharusnya ada ketertarikan dong, walau sedikit.

Ini... Mama merasa sesak di daddanya.

"Mama jangan bicara sembarangan! Mungkin wanita itu bukan tipenya!" ucap Papa. Putranya tidak mungkin membelok. Bara masih pria normal. Ia meyakini itu.

"Papa bicaralah sama Bara. Suruh dia segera menikah!" paksa Mama. Sebagai sesama pria pasti suaminya bisa menasehati putranya itu.

Papa hanya dapat mengangguk lemah. Ia sebenarnya tidak mau terlalu memaksa putranya.

Kedua paruh baya itu kini sedang menonton tv. Mata Mama tertuju pada sang putra yang baru memasuki rumah.

"Kamu dari mana?" tanya Mama segera. Melihat putranya itu dengan tatapan tajam.

"Dari rumah Robi, Ma" ucap Bara. Ia belum mau mengatakan bertemu Aura. Mereka belum memiliki hubungan. Jika sudah, ia pasti akan mengenalkan pada mereka.

"Kenapa kamu tidak makan malam dengan Manda?" tanya Mama dengan raut wajah tidak senang. Bara malah mendatangi temannya dan mengacuhkan wanita yang akan dijodohkan itu.

"Untuk apa?" tanya Bara kini ikut duduk bersama mereka. Ia meraih cemilan di atas meja dan memakannya.

"Un-untuk apa kamu bilang?" ucap Mama tidak habis pikir. Masa harus diperjelas lagi untuk apa sih. Putranya ini memang tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti.

"Ma, aku mau datang ke sana karena akan makan malam dengan kalian. Tapi karena Papa dan Mama tidak ada. Ya, sudah. Aku pulang sajalah!" Jawab pria itu santai seolah tidak merasa bersalah mengacuhkan wanita yang berada di sana.

Papa dan Mama hanya dapat menggelengkan kepala. Alasan Bara sangat klasik sekali, jadi membuat geram saja.

"Bara, apa Manda bukan tipemu?" tanya Papa memastikan. Putranya mengacuhkan wanita itu, pasti karena bukan tipenya.

"Bukan." Jawab pria itu sambil mengunyah. Membenarkan perkataan papanya.

Pria itu sedang tertarik dengan Aura. Jadi seperti itulah tipenya.

"Jadi seperti apa tipe kamu?" tanya Mama serius. Kalau seperti Manda saja bukan tipenya, bagaimana tipe yang menarik menurut putranya.

Bara melihat kedua orang tuanya secara bergantian. "Tidak ada."

"Apa kamu menyukai wanita?" Mama bertanya langsung dengan nafas menggemuruh.

Papa tampak mengelus tangan istrinya agar tenang dan tidak berpikiran seperti itu.

"Sudah malam. Aku ke kamar dulu Pa, Ma." Bara tidak menjawab dan memilih pergi menuju kamarnya.

"Pa, lihat itu!" Mama mengadukan tingkah putranya yang mulai aneh.

"Nanti Papa bicara dengannya!" Papa pun menenangkan istrinya.

Bara belum mau menjawab pertanyaan kedua orang tuanya. Ia masih ingin memastikan terlebih dahulu perasaannya dan perasaan Aura.

Di kamar, Bara pun mengirimkan pesan pada Aura. Lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

\=\=\=\=\=\=

"... Jadi Robi itu asistennya direktur loh, Ra!" Lili menceritakan tentang pekerjaan sang kekasih. Ia tidak menyangka.

"Pantaslah, kau gampang diterima kerja di sana!" ucap Aura menganggukkan kepala.

"Nanti Ra, kalau kau sudah berhenti bekerja aku akan meminta bantuan Robi untuk menerimamu juga." Ide Lili. Ia ingin Aura bekerja di sana juga. Jadi mereka akan terus bersama-sama.

"Tidak usah! Nanti aku cari kerjaan lain saja!" Aura menolak cepat.

Aura merasa segan. Biarkan saja Lili yang bekerja di sana. Lili kan kekasih pria itu, jadi wajar saja diterima. Ia tidak mau menyusahkan Robi.

"Nanti kalau kau tidak diterima, aku akan bicarakan padanya!" Lili tetap memaksa. Zaman sekarang cukup sulit mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Jadi ia akan memanfaatkan kesempatan ini.

"Tidak usah!"

Aura tetap menolak. Dan Lili mengangguk mengiyakan saja, agar tidak berdebat dengan temannya itu. Nanti ia tetap akan mengatakan pada Robi.

"Oh iya, Ra. Bagaimana kau dengan pria itu?" tanya Lili ingin tahu.

Aura sudah bertemu dengan pria kenalannya. Bagaimana kelanjutannya?

"Biasa saja!" jawab Aura. Hubungan mereka memang biasa saja. Bisa dianggap berteman. Bara itu teman yang membuatnya baper.

"Mungkin masih pdkt!" tebak Lili.

"Li, aku belum mengatakan padanya kalau aku janda." Ucap Aura.

"Loh, jadi selama ini kalian ngobrol apa?" tanya Lili. Status selalu ditanyakan saat awal bertemu.

Aura diam mengingat kembali. Obrolan mereka selama ini biasa saja dan kebanyakan diamnya. Tak ada membahas hal pribadi.

"Kalau aku bilang statusku, dia pasti akan menjauhiku!" Aura merasakan seperti itu. Statusnya sekarang seperti beban tersendiri. Pria pasti akan berpikir dua kali dengannya.

Aura bukan asal bicara, ini berdasarkan pengalaman cintanya selama ini. Banyak pria yang memilih mundur karena statusnya.

Lili tampak berpikir. "Tapi, Ra. Kau harus segera memberitahu. Lebih cepat lebih baik. Ya, mau nanti responnya bagaimana. Kau harus siap menerima!" Lili mengelus pundak temannya. Bagaimana pun Aura harus jujur dari sekarang tentang statusnya, sebelum keduanya nanti memiliki hubungan yang lebih serius.

Aura mengangguk. Ia memang harus memberitahukannya.

"Dia bekerja di mana?" tanya Lili ingin tahu.

Aura mengangkat bahunya tanda tidak tahu. Ia tidak pernah bertanya tentang itu.

"Rumahnya?" tanya Lili lagi.

Aura menggeleng lagi. Ia sama sekali tidak tahu tentang pria itu. Karena ia juga tidak bertanya.

"Apa dia sudah menikah? lajang atau duda?" tanya Lili kembali.

Aura diam dan meletakkan kepala di meja. Itu juga ia tidak tahu, pria itu pernah menikah atau belum?

"Nanti kalau ketemu lagi, kau harus bertanya semuanya!" saran Lili sambil menghembuskan nafas.

Aura membuang nafas perlahan. Saat bertemu pria itu, ia tidak tahu mau bicara apa. Hanya gugup dan baper yang ada.

"Sudah jam berapa ini? Kita bisa telat!" Aura menyadari waktu. Mereka harus segera bekerja.

Lili dan Aura meraih tas mereka masing-masing. Mereka memesan ojek.

"Ra, aku duluan!" ucap Lili. Ojeknya datang duluan.

"Hati-hati!" Aura melambaikan tangan.

Aura masih menunggu kang ojek di depan rumah. Sambil menunggu ia pun melihat pesannya.

Bara: selamat pagi

Bara: semangat ya

Aura tersenyum tipis membaca pesan tersebut. Dan membalas pesannya.

Aura: selamat pagi juga

Ia sudah berjanji akan membalas pesan dari pria itu.

Ting...

Sepertinya pesannya sudah dibalas saja, cepat juga.

Bara: Aku di depanmu

Tin...

Mata Aura terbelalak mendengar suara klakson.

'A-apa???'

.

.

.

1
Puji Astuti
dunia halu emang menyenangkan ya gaess 🤣🤣di dunia nyata ada gak ya CEO perusahaan yang nikah sama orang biasa yg bahkan rumahny pun punyanya cuma kursi plastik😅
watie nugroho
lanjuttt
Jetty Eva
gimana klo ktm Evan ya..?? mantan istri jd incaran sahabatku😁😁😁
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Eno Pahlevi
ini udahan thor???
beneran ngga ada lanjutannya???/Cry//Sob/
Putusri Martini
Luar biasa
Reni Ajja Dech
PD amat lo
siti fatimah
Luar biasa
like
Kecewa
like
Buruk
Heny
Klau bisa pas hari H evan nya diungsikan biar gk bkn rusuh
Heny
Kalau evan sm mia cck sm gila nya
Heny
Evan benar2 gk tau diri
Heny
Evan dulu km kmn sekarang jng ganggu aura lg biar kan dia bahagia
muhammad alzahran
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Ira Rachmad
😄😄😄😄
Ira Rachmad
ngelunjak yeee
Olivia Jalin
Luar biasa
Sri
tokoh utama wanita gak jlas
tolak diantar jemput , macam orang yg selingkuh aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!