Lily harus bekerja menggantikan sang ibu menjadi pelayan yang bertugas merawat tanaman di kediaman orang kaya dan terpandang yaitu keluarga Thomson. Keluarga Thomson memiliki perusahaan besar dan sudah memiliki anak perusahaan di berbagai kota bahkan di luar negri.
Lily mengira awalnya dia akan bekerja dengan lancar di kediaman Thomson untuk mengakhiri kontrak sang ibu yang tersisa 1 tahun lagi. Namun siapa sangka, takdir membuatnya menjadi rumit saat Lily bertemu dengan putra kedua keluarga Thomson yang bernama Ethan. Keduanya terlibat takdir yang rumit. Ethan yang sudah memiliki tunangan merasa sesuatu yang berbeda pada Lily. Pria dingin itu mencoba mengelak dan mulai menyadarkan dirinya untuk kembali ke jalur yang seharusnya. Namun lagi-lagi sesuatu dalam dirinya menolak dan membuat dirinya menjadi egois.
Lalu bagaimana Lily menghadapi takdir yang rumit tersebut? Apakah dia bisa bertahan selama 1 tahun di kediaman Thomson?
Ikuti kisah mereka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkena Masalah
BRUK!
GREP!
Lily terbelalak saat bibirnya merasakan sesuatu yang lembut menempel di bibirnya. Ia hendak melepaskan dirinya secara refleks, namun samar-samar Lily merasakan tangan yang melingkari pinggangnya dan memeluknya dengan cukup erat. Lily juga merasakan bibir pria di bawahnya perlahan melumat bibirnya sekali. Namun Lily yang masih syok itu seketika mengangkat tubuhnya dan menjauh.
Lily terduduk dengan syok dan menyentuh bibirnya. Ia menatap Ethan yang juga perlahan mulai duduk dan menatap kearah bawah. Lily yang merasa kurang ajar dan tidak sopan pun seketika menunduk dalam,
"Ma.. Maafkan aku.. aku.. aku" ucap Lily gugup dan bergetar.
Ethan seketika berdiri dan membersihkan pakaiannya yang kotor terkena debu. Pria itu merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan dan menatap Lily dengan dingin,
"Dasar ceroboh" desisnya pelan.
Lily hanya menunduk dalam dan merasa ingin menangis. Ia mencengkram rok nya dan mulai ketakutan jika pria di depannya itu marah dan memecatnya. Lily menebak pria di depannya adalah Ethan, tentu saja. Lily masih ingat wajah pria itu yang terpampang di majalah milik Anne.
Ethan terlihat menghela nafasnya dan menatap kucing putih di depannya yang melihat kearahnya dengan tatapan polos,
"Ayo kembali Felix" ucap pria itu dingin tanpa menatap kearah Lily.
Ethan pun berjalan menjauh bersama kucing putihnya. Lily yang merasa Ethan telah menjauh seketika terduduk lemas dengan wajah frustasinya,
"Matilah aku! Baru beberapa hari disini aku sudah mendapat masalah" desisnya putus asa.
"Apa aku akan di pecat? Bagaimana ini?" bisiknya lagi cemas.
Lily pun menutup wajahnya dan memukul kepalanya pelan,
"Seharusnya aku tidak pedulikan kucing putih nakal itu! Ah! Bagaimana ini" bisiknya lagi resah.
Lily pun akhirnya hanya pasrah dan kembali berjalan menuju rumah kaca. Dia tidak tau bagaimana nasibnya nanti, Lily hanya berdoa semoga pria bernama Ethan itu mau berbaik hati padanya karena kejadian tadi bukanlah kesengajaan yang ia lakukan.
~
Hari sudah siang, Lily telah selesai bekerja di rumah kaca. Saat ini ia melangkah menuju taman milik Nyonya Brenda yang tidak jauh dari rumah utama. Taman berukuran sedang ini berisikan tanaman hias langka, sedangkan di rumah kaca lebih banyak jenis bunga. Lily bersama seorang pekerja lain yang terlihat lebih senior tengah memberikan pupuk khusus pada setiap tanaman langka itu,
"Ini adalah Camellia japonica atau Middlemist Red, bunga ini sangat langka di dunia. Dia harus mendapatkan nutrisi khusus agar tetap tumbuh dengan baik. Bunga ini tidak di tanam di rumah kaca karena dia harus tumbuh di tanah yang khusus dan tempat yang teduh dengan pohon tinggi seperti disini" ucap Paula, salah satu pelayan senior yang hanya bekerja untuk Nyonya Brenda.
"Semua tanaman disini termasuk tanaman langka dan benar-benar harus mendapatkan perawatan khusus agar tetap tumbuh dengan baik. Sebenarnya ada pekerja khusus yang merawat tanaman disini, tapi mereka akan datang satu minggu sekali untuk memastikan apakah tanaman disini tumbuh dengan baik" lanjut Paula.
Lily mengangguk mendengar penjelasan Paula. Wanita paruh baya berusia 45 tahun itu telah bekerja di kediaman Thomson selama 25 tahun. Ia memang bersekolah khusus di bidang perkebunan dan tanaman. Jadi bisa di katakan Paula sebenarnya bukanlah orang sembarangan, namun ia bersedia bekerja di kediaman Thomson bertahun-tahun karena ia memiliki hutang budi pada keluarga Thomson. Ia mendedikasikan dirinya untuk keluarga Thomson, dan gaji Paula juga termasuk tinggi disini. Lily banyak belajar dari Paula, walaupun ini kali pertama mereka bertemu, tetapi Paula sangat baik dan memberikan banyak ilmu pada Lily.
Hari sudah sore ketika pekerjaan Lily selesai. Gadis itu memutuskan untuk kembali ke asrama dan membersihkan diri. Lily menyandarkan tubuh lelahnya di tempat tidur dan menatap langit-langit kamar. Gadis itu seketika kembali teringat dengan kejadian tadi pagi. Refleks Lily menyentuh bibirnya dan seketika wajah gadis itu terlihat sedikit memerah. Lily menghela nafasnya kasar dan mengusap wajahnya. Pikirannya sudah kacau sejak tadi, ia tidak tau bagaimana nasibnya setelah kejadian menyebalkan tadi pagi,
"Apa aku akan di pecat besok? Apa Tuan Ethan itu akan meminta Nyonya Brenda mengusirku?" bisiknya resah.
Lily menutup wajahnya dengan bantal dan merasa gelisah. Jika diingat lagi, kejadian tadi pagi benar-benar sangat memalukan. Wajah gadis itu memerah karena malu. Ia merasa bodoh dan ceroboh. Walaupun kejadian tadi bukanlah kesengajaan tetapi tetap saja Lily merasa malu. Tuan Ethan pasti merasa kesal dan jijik, pikir Lily. Tapi.. jika tidak salah ingat, Lily merasa tangan Ethan memeluknya dengan erat dan bibir pria itu melumatnya sekali. Apa itu hanya perasaannya saja? pikir Lily.
Lily pun mengacak rambutnya dan merasa bodoh, tentu saja hal itu tidak mungkin. Ethan pasti kesal padanya!
"Kau bodoh Lily!" gerutunya pada diri sendiri.
Lalu seketika pintu kamar terbuka dan terlihat Anne yang baru masuk dengan wajah lelahnya,
"Hah! Lelah sekali..." keluhnya yang langsung merebahkan diri di tempat tidur.
Anne memukul pelan kedua bahunya yang pegal,
"Kalau saja kucing itu bukan milik Tuan Ethan, aku sudah ingin mencabiknya dan memukulnya!" gerutunya yang terdengar oleh Lily.
Lily mengernyitkan keningnya dan menatap kearah tempat tidur Anne,
"Ada apa?" tanyanya penasaran.
Anne duduk dan menatap kearah Lily dengan wajah kesalnya,
"Hari ini benar-benar kacau! Kucing milik Tuan Ethan masuk ke dapur belakang dan memecahkan beberapa peralatan makan yang mahal itu! Untung saja Nyonya Clara tidak marah karena itu perbuatan kucing milik anaknya. Tetapi, tetap saja, dia meminta para pekerja untuk membersihkan kekacauan itu" keluhnya.
"Kucing itu sangat nakal! Dia tidak mau diam dan suka berlari kemana saja. Aku baru tau bahwa Tuan Ethan memelihara kucing dan menyukai kucing. Padahal biasanya tidak pernah ada kucing di rumah ini karena Nyonya Clara juga tidak menyukai hewan" lanjutnya.
Lily terdiam beberapa saat dan membuka suaranya,
"Apa itu kucing yang berwarna putih?" tanyanya.
Anne pun mengangguk cepat,
"Benar! Kucing itu, apa kau juga melihatnya?" tanyanya balik.
Lily menghela nafasnya dan mengangguk dengan lemas,
"Iya, aku melihatnya. Dan aku juga terkena masalah karena nya" ucap Lily pelan.
Anne mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Lily,
"Kenapa? Apa yang kucing itu lakukan padamu?" tanyanya penasaran.
Lily seketika membeku dan menggeleng dengan gugup,
"Bu.. bukan masalah yang terlalu serius. Hanya.. hanya saja kucing itu sempat berlari dan merusak beberapa tanaman" jawab Lily cepat dengan gugup.
Anne pun menghela nafasnya dengan kesal,
"Kucing itu memang benar-benar menyebalkan! Apa kau tau.. aku mendengar gosip bahwa kucing itu sebenarnya adalah kucing milik Nona Evelyn, tunangan Tuan Ethan. Kabarnya Nona Evelyn akan tiba ke rumah ini beberapa hari lagi. Dan kau tau, dia akan menetap disini untuk beberapa minggu" ucap Anne lagi yang membuat Lily cukup terkejut.
Bersambung..
Halo, buat para readers mohon bantuannya yang untuk mendukung cerita ini dengan memberi like, komen, vote dan gift nya, terimakasih 🙏🙂