NovelToon NovelToon
LOVASAINS

LOVASAINS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Anak Genius / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Bad Boy
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reyni Rahma

Sinopsis Lovasains

Bagaimana jika cewek tomboy dekat sama cowok pintar sains yang dingin nggak banyak bicara apalagi satu bangku? Raut wajahnya penuh ambisius dan dendam. Bisa bersatu nggak layaknya komponen minyak dan air. Namanya Tama pindahan dari SMA Pelita Indah dia cakep sih cuma nggak banyak bicara, misterius. Kedekatannya membuat ketua geng Dewa yang bernama Keenan, geng motor yang terkenal tapi anti tawuran membuka kembali kartu joker yaitu kartu kematian.

Dera dan Tama yang makin lama dekat dengan Tama mulai jatuh hati, sampai akhirnya saat berada di rumahnya sebuah rahasia besar terbongkar. Rahasia di luar nalar. Saat setelah selesai olimpaiade sains, geng Elang membuka rahasia besar yang membuat geng Dewa marah besar dan terjadi tawuran.

Apa rahasia tersebut? Apakah ini ada kaitannya dengan Tama?







Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyni Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENYEDERHANAAN 9x-71>3(3x-7u)

Malam ini hujan turun dengan derasnya. Dera langsung bangun dari tidurnya, dia melihat Mr In masih sibuk dengan buku fisikanya. Ah, si Mr In ini tidak luput dari bukunya. Pantas saja otaknya encer jam segini saja masih belajar. Suara petir yang memekakkan telinga sedikit takut. Dera menutup kedua telinga dengan tangannya.

Tama melirik Dera yang ketakutan. Senyuman kecil mengembang di wajahnya. Berbagai rumus fisika Tama mendalami terlebih dulu. Olimpiade Fisika satu bulan lagi, sebenarnya dia malas apalagi harus membela SMA Tunas Bangsa yang dia benci.

“Ah‼!” Dera sudah tidak kuat dan menutup dirinya dengan selimut.

Tama menutup buku fisikanya. Sudah jam 12 malam. Ngantuk juga dirinya lama-lama, dia mendekati Dera.

“Lo ngapain?”

Dera perlahan membuka selimutnya dan tersenyum cengir.

“Gue takut petir” Dera menutup kembali tubuhnya dengan selimut.

Tama hanya bisa geleng-geleng kepala, pria itu berjalan ke arah kulkas untuk mengambil botol minuman. Ia membuka tutup botol minuman yang ada di genggamannya lalu meminumnya. Matanya terpejam menikmati tiap teguk yang masuk dalam kerongkongannya.

Sekelebat dia ingin mengerjai Dera. Tama membuka selimut Dera.

“Apaan sih, Tama.” Dera kesal dan menarik selimutnya dan Tama tidak mau kalah terjadi adu tarik antara mereka sampai Tama terjatuh di atas Dera. “Lo jangan aneh-aneh.” Dera mendorong Tama.

“Malas kali. Gue nggak tertarik sama Lo.”

“Yakin nggak suka gue? Keenan saja suka sama gue kenapa Lo nggak?”

“Ih najis. Gue harus bilang berapa kali? Gue nggak suka sama Lo, jadi cewek punya harga diri bisa nggak?” Tama sedikit kesal.

Hening tak ada suara dari Dera. Dera hanya terdiam memikirkan perkataan Tama.

“Apakah gue terlalu jijik buat Lo, Tama?” Air mata Dera tidak bisa lagi di bendung.

“Iya.” Jawabnya singkat.

Dera mengusap air matanya. Rasanya harga dirinya sudah hina di depan Tama.

Tama menggelar kasur kecil dan bantal Ziko. Alamat tidur dengan bantal yang bau apek, dia membanting diri di kasur dan memandang langit-langit ruangan. Markas geng Elang memang kedap suara tanpa ada jendela adanya AC untuk melengkapi.

Dera masuk ke toilet, dia tidak bisa berhenti. Dera lebih memilih terdiam di dalam toilet dan ingin menyendiri. Ia menangis tanpa suara dan menahannya sekuat mungkin agar tidak terdengar terisak di hadapan Tama. Dera mengepalkan kedua tangannya menahan rasa sakit yang ada di dalam dada.

Siapa perempuan mau di katakan najis. Serem, menyakitkan Perkataan Tama. Kini dia tidak mau berharap lagi dengannya.

Braakkk!

"Lo ngapain di kamar mandi? Mau bunuh diri setelah gue nolak cinta lo!"

Tama membanting pintu kamar mandi dengan sangat keras.

Dera tidak berani mengangkat kepalanya, ia semakin menunduk dan malu seperti orang bodoh di hadapan Tama, dia menggigit bibir bawahnya takut dengan orang di hadapannya.

"Keluar! Gue nggak mau Lo mati di markas gue." Usir Tama dengan nada dingin.

Dera masih menunduk.

"KELUAR KATA GUE! LO NGGAK PUNYA TELINGA!" Tama membentak Dera.

"CUKUP MR IN!" Dera mendongakkan kepalnya. Butiran air mata masih menempel di wajahnya. "Lo bukan Tama Ravindra Shan, Lo Mr In yang terkenal brutal. Mulai sekarang gue benci sama Lo."

"Bagus. Otak gue nggak capek-capek agar Lo benci gue. Tidur dan jangan berisik, jangan nangis. Cewek itu kalau nggak nangis apa nggak bisa?" Sindir Tama, dia mengambil selimut yang di berikan Dera tadi.

Kenapa sih gue bisa cinta sama dia?kenapa gue nggak bisa cinta sama Keenan.

Kucoba untuk memejamkan mata, tapi tidak bisa. Malam ini aku benar- benar gelisah. Sudah pukul 01.00 WIB aku masih belum mengantuk dan itu jarang sekali terjadi karena biasanya pukul 21.00 saja Dera sudah tertidur pulas. Gimana nggak bisa tidur malam ini saja dia harus bersama Tama dalam satu ruangan. Pikirannya sudah melayang kemana-mana. Aish, tidak mungkin dia mau melecehkan dirinya.

Dera benar-benar panik, entah apa yang aku cemasi namun dia hanya merasa tidak nyaman. Akhirnya dia bangun. Benar saja, suasana markas sudah gelap, sepertinya Tama sudah tidur.

"Dasar, Tama jahat. Baru kali ini gue ketemu sama senyawa asitominofen bercampur alkohol." Dera ngedumel. Pasti Tama tidak akan mendengarkannya.

Aku masih terpaku di depannya, ku tatap wajah Tama yang tertidur pulas, masih saja menempel plester coklat di pipi kanannya. Kalau seperti ini sosok Mr In melekat di dirinya. semilir angin AC masih menyelubungi dan akhirnya hujan reda.

"Bagaimana aku bisa melupakanmu, Tama. Gue terlalu cinta sama Lo." Tiba-tiba saja gue mengucapkan itu. Gue benar- benar tidak sadar jika telah menyebutkannya.

Dera Aku tersentak, kucoba mengedipkan mata ku beberapa kali,tapi apa yang aku dapati tetap sama. Tama tersenyum kecil. Apa dia sudah bangun ? apa dia mendengar segala ucapan ku tadi?

Duh, mampus ketahuan. nggak seharusnya gue bilang gitu kali ke dia.

"Tama ... Kok Lo belum tidur?" Tanyaku gugup dan kembali lagi di sofa tempat pertama aku tidur.

"Gue nggak bisa tidur. Badan gue ...." Tama sedikit merintih.

Dera langsung memeriksa keadaanya.

"Badan Lo anget gini," Dera menyentuh kening dan tangan Tama.

Langsung saja Dera mengambil handuk kecil dan mengompresnya dengan air dingin. Wajah paniknya tidak bisa dia tutupi. Beruntung Dera membawa obat panas.

"Ini minum dulu."

"Gue nggak apa-apa cuma di kompres bisa sembuh." Tama menepis obat yang di berikannya.

"Woi, si dingin, si cuek, si jahat, si topeng, si nyebelin, si Mr In, Lo lagi sakit. Jadi kalau sakit jangan minum obat bukan makan hati. Nih minum!" Dera kesal dan menyodorkan kembali obatnya, tapi Tama tidak segera mengambilnya.

"Mau gue yang masukin obat ke mulut Lo?"

Tama mendengus kesal dan mengambil obatnya.

Tama langsung berbaring. Kepalanya pusing. banyak pikiran di kepalanya. Nyokap, bokap, geng dan olimpiade.

"Makanya kalau punya tubuh itu di jaga, jadi bos geng, balapan motor nggak jelas, belajar tak kenal waktu. Oke fine gue tahu lo cerdas masalah sains tapi di jaga kali tuh badan. Masa belajar sampai tengah malam. Mau di puji banyak orang kalau Tama Ravindra Shan adalah cowok terhebat." Dera mengomel dari huruf A sampai Z.

"Bawel mulu."

Lama-lama kesal juga dengan Tama. Sudah sakit masih saja bawelnya minta ampun. Sakit tak berdarah. Ternyata makin lama Dera cinta dan takut kehilangan Tama yang paling di kasihi, namun apa daya cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Mikir apa lagi sih, Dera?" Tanya Tama memandanginya.

Dera? Tumben sekali si Tama memanggil namanya bukan Lo. Tama  tersenyum.

"Makasih obatnya. Makasih Lo dah perhatian sama gue dan makasih juga malam valentine Lo bisa bersama gue."

"Karena gue sayang sama Lo."

"Repot kalau sudah jawabannya gini."

Dera hanya membuka bibirnya tanpa berkata sepatah apapun.

Demi apa? Ini mimpi bukan sih? Senyumannya menghiasi dinding hati. Tama, gue cinta Lo. Sedikit apa Lo cinta ke gue walau hanya sepuluh persen. Ah, Dera Lo mimpi di malam hari.

"Tama, kalau geng Elang tahu jika Lo Mr In bagaimana? Lagian nama Lo Tama ngapain pake Mr In."

"Gue nggak peduli mereka tahu. Gue siap nanggung akibatnya. Dan Mr In. Gue suka Sains jadi gue ambil nama tengah Mr In. Kok kamu jadi kepo sih?"

"Tanya aja, jawabnya apa susahnya sih." Dera cemberut.

Dera tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya Keenan cs tahu Tama Mr In. Bakalan kartu joker di buka lagi sama mereka.

"Udah nggak usah di pikirin. Gue yang nanggung."

"Jadi Lo di SMA Tunas Bangsa cuma mata-mata geng Dewa?" Dera memastikan.

Tama hanya mengangguk dan tersenyum. Duh, cowok ini di saat jati dirinya di ambang kekhawatiran masih saja santai. Tangan Dera tiba-tiba di pegang oleh Tama. Jantung Dera jadi lari maraton kan.

"Gue minta kertas dan pensil dong!"

"Buat apa?" Dera mengernyitkan keningnya dengan wajah bingung.

"Udah nanti kamu tahu sendiri."

Dera mengikuti saja perintah Tama yang misterius banyak sekali hal yang dia pendam, dia mulai menulis sesuatu. Eits, roman-roman tidak beres ini.

“Kerjakan.”

Tatapan Dera langsung syok. Woi, ini sudah malam ngapain kerjain soal matematika.

“Tamarin, Lo salah minum obat atau gimana sih? Ih, gue yang berikan dia obat sih. Jam segini lo suruh ngerjain matematika buat apa? Hello!” Dera tidak tahan lama-lama dengan Tama.

“Jangan berisik. Kerjakan. Gue tunggu besok pagi hasilnya. Gue ngantuk.” Jelas Tama, dia langsung memejamkan kedua matanya. Mungkin obat tersebut ada efek mengantuk. Tama tidak bisa mengendalikan matanya.

“Tama!” Dera menggoyangkan tubuh Tama. Alhasil Tama malah tidur nyenyak.

“Tidak, gue harus menyelesaikan soal matematika penyederhanaan 9x-71>3(3x-7u). Apa ini? Gue nggak mau jawab. memang dia pak Koko?Licik sekali, gue berikan dia obat dan gue di kasih soal susah. Ah, masa bodoh gue tidur.” Dera mengomel sendiri dan meletakan kertas tersebut di atas meja. Saatnya Dera memejamkan kedua matanya.

Dasar cowok aneh.

1
sherin
Thor, gue likeeee
sherin
hei Lo kata guru .sebel sama ni cowokkkk . hedeh
RISA
kasihan keenan. besok sama siapa sih endingnya 😭😭
RISA
Thor aku padamu. ceritanya seru
RISA
ngakak
RISA
lanjut thor
RISA
Tama the best
RISA
Woh wohhh senyumannya bikin candu
RISA
dera semangat kejar cintanya Tama. tapi mending kamu sama Keenan. cowok yang mencintaimu dengan tulus
nana
ahh lanjutin Thor. gue harap bisa jadi buku cetak, film, series 😭😭😭
nana
Ziko makin lama makin jahat gaes. males gue sama tuh cowok
nana
Thor, episodenya agak panjang jangan tamatin dulu... baper
nana
visualnya kereeeeeeennn. Novel ini toppp
nana
Kee, ente yang nolongin gue yang salting
nana
astaga si dera toy story aja . ngakak plus guling2
GERAL
anjayy
GERAL
tam cowok harus jaim
GERAL
lanjuttt. gue suka nihhh nopel
GERAL
gue di mall udah gratisan Thor.
bee happy
zikooooooooo jahat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!