NovelToon NovelToon
Pewaris Tunggal Yang Dibuang

Pewaris Tunggal Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Suami Tak Berguna
Popularitas:611
Nilai: 5
Nama Author: Risti rika safitri

Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi bersama

Pagi ini Nathan bangun lebih cepat karena ia akan memasak dan juga membereskan tempat tinggalnya. Hidup seorang diri ditengah kota orang harus bisa mengatur diri dan bersikap mandiri.

Ia bangun lalu langsung membuka jendela kamar agar udara sejuk masuk. Setelah itu ia langsung menuju dapur untuk membereskan piring kotor bekas ia makan semalam. Tak banyak memang namun jika dibiarkan pasti akan menumpuk.

Setelah mencuci piring ia langsung mengambil sapu dan menyapu rumah nya. Tidak luas tapi cukuplah untuk ia seorang diri.

Setelah selesai semuanya ia menuju dapur untuk membuat sarapan pagi nya.

"Masak apa ya aku hari ini" tanya Nathan pada diri sendiri

"Aduh bingung sekali aku jika seperti ini" keluh Nathan

"Sudahlah! Aku masak nasi goreng saja itu lebih simple" ucapnya

Ia lalu mulai menyiapkan semua bahan-bahan nya,mulai dari cabai merah dicampur cabai kecil,lalu bawang merah dan tidak lupa garam.

Setelah berkutat selama 30 menit akhirnya nasi goreng ala Nathan sudah jadi. Ia juga sudah membuat kopi hangat untuk menemani pagi nya hari ini.

Ia langsung menuju kamar untuk mandi. Ia tak membutuhkan waktu lama untuk sekedar mandi.

Setelah mandi ia langsung sarapan karena jam sudah menunjukkan pukul 06.30. ia memang akan berangkat pagi hari ini karna kios nya mendapatkan pesanan beras yang banyak.

\~

Boni sudah selesai bersiap-siap ia saat ini sedang memakai sepatunya.

"Buk Boni berangkat dulu ya" ucap Boni pada sang ibu

"Kok pagi banget kamu berangkat bon" heran sang ibu

Panggil saja ibu Boni dengan dewi. Ayah Boni bernama Hendra. Boni mempunyai seorang adik perempuan bernama Eliza.

"Iya buk hari ini kios pak Budi dapat pesanan beras yang banyak" jawab Boni sambil tersenyum

"Alhamdulillah semoga selalu lancar ya nak dalam bekerja. Ingat bekerja lah dengan jujur apapuj keadaan nya" nasehat Dewi

"Ibu tenang aja aku akan bekerja dengan baik, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini" ucap boni tersenyum

"Baiklah ibuk percaya sama kamu nak" ucap Dewi sambil mengelus kepala Boni

"Yaudah kalo gitu Boni berangkat dulu ya Bu Asalamualaikum" pamit Boni

"Waalaikumsalam hati-hati nak" ucap Dewi

\~

Nathan sudah bersiap untuk pergi ia sedang mengunci pintu kost an nya. Ia selalu melangkah dengan senyuman. Ia juga tak berhenti untuk menyenandungkan sholawat disetiap langkah nya.

Nathan juga selalu ingat pesan ibu nya untuk selalu mengucapkan bismillah ketika ingin melakukan apapun. Agar Allah selalu meridoi setiap jalan yang kita tempuh.

"Hei udah lama ya nunggunya" ucap Nathan saat melihat Boni menunggu

"Engga kok bang baru aja sampai" jawab boni jujur

"Yaudah ayok berangkat hari ini kita harus semangat" ajak nathan

"Alhamdulillah ya bang kios pak Budi ada yang pesan banyak" ucap Boni bersyukur

"Iya Alhamdulillah rezeki itu tidak akan kemana bon" ucap nathan

"Iya Abang benar" timpal Boni

Mereka terus berjalan mencari angkutan umum. Karena jika berjalan itu sangat jauh.

\~

"Sasha tolong kamu kepasar ya sebentar belikan mama keperluan dapur" perintah ayu pada Sasha

"Mana sini uangnya" ucap Sasha malas

"Yang ikhlas kalo nolongin orang tua" ucap ayu

"Ini udah ikhlas loh ma" gerutu Sasha

"Ni dan ini ini catatanya" ucap ayu sambil memberikan selembar kertas kepada Sasha

"Hm yaudah Sasha berangkat dulu" pamit Sasha

Sasha pun langsung menuju ke pasar ia juga tak bisa berlama-lama karena ia ada meeting pagi ini. Ia menuruti perintah sang mama karena pembantu rumah tangganya sedang pulang kampung karena suami nya sedang sakit.

Tidak mungkin juga ia membiarkan mama nya pergi sendiri kepasar. Apalagi dipasar itu rawan sekali kejahatan.

\~

Nathan dan Boni sudah sampai dipasar. Mereka langsung menuju kios tempat mereka bekerja.

"Selamat pagi pak" sapa Nathan dan Boni

"Eh selamat pagi juga" balas Budi

"Oh iya kebetulan karena kalian sudah datang ini tolong pindahkan beras ini kedalam mobil buat nanti diantar" ucap Budi pada Nathan dan Boni

"Baik pak" jawab mereka serempak

Nathan dan Boni pun langsung mulai bekerja tentunya dengan semangat 45.

Disaat bekerja mereka juga diselingi dengan obrolan dan kadang canda tawa. Yang mana itu membuat mereka tak merasakan kelelahan.

"Nathan kamu bisa pakai mobil?" Tanya budi

"Bisa pak" jawab Nathan

"Yasudah tolong ya kamu antarkan ini ke jalan Surai no 13'' ucap Budi

"Baik pak akan saya antar" jawab Nathan

"Ah iya Boni kamu temani Nathan ya" titah budi

"Kalo saya juga pergi lantas siapa yang menjaga kios pak?" Tanya Boni

"Tidak apa-apa kan ada saya disini yang akan menjaga nya tidak usah khawatir" jawab Budi

"Baiklah pak kalo begitu kami hitung beras nya dulu ya pak agar tidak ada yang kurang" ucap Nathan

"Iya sok lanjutkan" sahut Budi

Dilokasi yang sama namun tempat yang berbeda kini Sasha sedang berbelanja menurut catatan dari mamanya. Ia memakai masker karna tak sanggup mencium berbagai aroma yang ada dipasar ini.

"Aduh ini ketek ibu-ibu sebelah bau banget ga mandi apa ya" ucap Sasha dalam hati

Setelah selesai belanja dan merasa semuanya sudah dibeli Sasha pun langsung menuju mobilnya. Ia kesusahan membawa barang belanjaan nya.

Bruk!

"Aaawww" ucap Sasha saat ia terduduk cantik di jalan

"Eh mbak maaf ya saya ga sengaja mbak" ucap orang tersebut

Sasha pun melihar ke arah pemuda itu dan ia cukup terkejut melihat pemuda yang ia lihat waktu didesa dulu.

"Astaga aku ketemu dia lagi. Heh kenapa dia bisa ada disini?" Tanya Sasha dalam hati

"Mbak" panggil orang tersebut yang tak lain adalah Nathan

"Eh iya gapapa bantuin berdiri dong" ucap Sasha ketus

"Sekali lagi maaf ya mbak saya benar-benar ga ngelihat mbak tadi" ucap Nathan tak enak hati

"Ck! Badan gue gede gini lo ga liat! Mata lo kemana si makanya kalo jalan itu pakai mata" ucap Sasha sinis

"Iya mbak saya benar-benar minta maaf" ucap Nathan sambil mengatupkan tangan nya didada

"Hm yaudah awas gue mo lewat" ucap Sasha

Sasha pun pergi meninggalkan Nathan yang masih berdiri ditempatnya. Ia terus memperhatikan Sasha entah apa yang ia pikirkan.

"Huh ada ya cewek galak gitu" gumam Nathan

"Hampir semua cewek bang galak" timpal Boni tiba-tiba

"Astaghfirullah bon kamu ini mengagetkan saja" ucap Nathan sambil mengelus dadanya

"Ha-ha-ha maaf bang abis nya Abang melamun aja dipanggilin juga" sahut Boni terkekeh

"Hehe maaf ya bon ga dengar" ucap Nathan cengengesan

"Yaudah ayok bang kita berangkat sekarang aja ini alamatnya juga udah dikasih sama pak Budi" ajak Boni

"Yaudah ayok bon kita berangkat sekarang" sahut Nathan

"Bismillah ya Allah lancarkan lah pekerjaan hamba hari ini aamiin" ucap Nathan dalam hati

HAPPY READING

1
Luke fon Fabre
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Risti rika Safitri: Terimakasih sudah mampir ka😇
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Risti rika Safitri: Trimksh kak☺️sdh mmpir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!