Sinopsis:
Felix seorang karyawan di perusahaan kecil namun, hidup nya diperbudak oleh rekan kantor dan atasan lantaran suatu hal.
Sampai suatu ketika, dia harus bekerja 48 jam tanpa istirahat makan hingga disaat pekerjaan nya usai. Felix yang kelelahan membuat nya meninggal dunia.
Lalu, di tengah dimensi hampa. Felix mendengar suara wanita yang menawarkan kehidupan baru untuk nya.
Felix pun menerima nya dan dia pun meminta untuk menjadi Goblin dan makan.
Lalu, wanita itu pun mengabulkan nya dan Felix pun menjadi Goblin dengan kemampuan khusus Chaos Eater. Sebuah kemampuan mencuri skill dari mangsa yang di santap nya.
Ini kisah manusia yang telah bereinkarnasi menjadi Goblin curang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24 | Dikejar Kera
...Chapter 24. Dikejar Kera....
Ding!
[Selamat! Anda mendapatkan gelar Pembunuh Naga.]
Ding!
[Selamat! Unique Skill anda berevolusi menjadi Unique Skill Gluttony.]
Ding!
[Level anda meningkatkan ke level 60.]
Meski, aku mendapatkan beberapa skill luar biasa tapi dilantai 45 ini aku sedang berlari cepat menghindari pasukan kera yang memiliki tinggi dua meter dan berjumlah ratusan.
"Apa-apaan ini?!" teriak ku sambil terus berlari.
Lalu, aku menoleh ke belakang dan masih dikejar. Meski, aku mencoba melawannya dan mengunakan sihir api tinggi tetap tidak bisa mengalahkan mereka semua lantaran jumlah mereka yang mencapai ratusan.
Hal ini berawal aku telah memburu satu kera dari mereka nya dan menyantapnya hingga tidak tersisa dan itu bisa kulakukan lantaran unique Skill Chaos Eater telah berkembang menjadi Unique Skill Gluttony sehingga aku bisa menyantap semua.
Tidak hanya itu saja, kemampuan Gluttony juga memungkinkan aku bisa menyantap tanah, api dan sihir juga material apapun.
Sesaat mengetahui itu, aku mencoba menyantap cincin Penyimpanan dan hal hasil aku mendapatkan skillnya.
Ding!
[Anda mendapatkan skill Penyimpanan.]
Ding!
[Anda mendapatkan Extra Skill Steel Stomach.]
Selain itu, semua barang yang ku simpan didalam cincin teralih pada sihir penyimpanan.
Setelah menyantap kera itu, aku mendapatkan skill.
Ding!
[Anda mendapatkan skill Akselerator.]
Ding!
[Anda mendapatkan skill Howl.]
Dan, karena skill Howl itulah membuat puluhan kera yang ada di dungeon menghampiri dan mengejar ku.
Melihat itu, aku pun memutuskan untuk lari dan mencari kesempatan untuk menghabisi mereka sekaligus.
Setelah beberapa lama berlari, aku melihat ada dinding batu yang menjulang tinggi dan Ditengah dinding berbatu itu terdapat lubang koridor goa.
"Lokasi yang bagus!"
Lalu, aku pun mengunakan Aero untuk naik ketempat itu dan setibanya di atas. Para kera berusaha untuk naik namun tidak berhasil.
"GiGiGi ... kalian tidak akan sampai disini dan waktunya untuk serangan balik!"
Seusai mengatakan itu, aku pun membuat empat bola yang api yang melayang namun, tidak ku luncurkan nya melainkan menjadikan alat untuk penembakan peluru api secara beruntun kearah para kera hingga ledakan terjadi dimana-mana disertai dengan asap tebal.
Meski begitu, para kera tidak menyerah. Beberapa dari mereka banyak yang bertahan dan berusaha menyerang ku dengan lemparan batu.
Melihat itu, aku sedikit kesal.
"Baiklah, jika api kalian masih bertahan. Rasakan sihir ini!"
Lalu, aku pun mengambil pedang dari sihir penyimpanan dan mengayunkan nya seraya merapalkan skill secara berulang-ulang.
"Wind Blade."
Puluhan sabetan pedang pun meluncur dan memotong serta membunuh para kera yang tidak tersisa.
Melihat para kera sudah terbunuh semua, aku pun turun kembali dan tersenyum sendiri.
"Gigigi ... rasakan kalian, para kera bodoh!"
Awalnya aku ingin membawa jasad kera itu untuk bekal makanan akan tetapi, rasa nya yang pahit membuat ku mengurungkan niat untuk membawanya.
Setelah itu, beberapa pemberitahuan datang.
Ding!
[Selamat! Anda telah meningkat skill Aero Dinamik menjadi Extra Skill Manuver Dimensi.]
Ding!
[Level anda telah meningkat ke level 65.]
Lalu, aku pun turun ke lantai selanjutnya dan sampai lah di lantai 50 yang mana terdapat pintu besar di ruangan tersebut.
Melihat itu, aku pun menduga sesuatu.
Mungkin kah, ini ruangan Boss Dungeon? Wuaaa ... aku tidak sabar melihat didalam ruangan ini.
Sesaat aku mendorong nya, pintu itu tidak bergerak sedikitpun.
Seperti nya aku harus mengunakan Transmutasi.
Setelah berpikir seperti itu, aku pun menempelkan tangan pada pintu dan merapalkan skill.
"Transmutasi."
Sesaat merapalkan skill itu, pintu batu yang ada dihadapan ku telah berubah menjadi bongkahan batu dan pintu itu pun terbuka seutuhnya.
"Yosh! Aku berhasil."
Setelah itu, aku masuk kedalam ruangan dan setibanya didalam terlihat sosok monster besar yang memiliki lima kepala ular yang baru saja bangun dan dia sontak melihat ku seakan-akan aku adalah mangsanya.
"Hydra? Yang benar saja!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
