Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Sebelum Damian berangkat ke Paris, Alexae menyempatkan untuk memasak makan malam untuk mereka,juga memberikan Damian bekal agar dijalan tidak lapar,padahal daddynya dan sekretaris El akan naik pesawat dan di bisnis class dan tidak perlu sebenarnya membawa bekal tapi karna Alexa memaksa dan mengancam membuat Damian akhirnya mengalah
"daddy udah siap belum, om Marco sama opa udah disini!!" suara Alexa melengking dan menggema diseluruh ruangan, bahkan membuat orang yang didalam rumah itu menutup telinga masing-masing, mereka bahkan menggeleng kepala melihat sifat Alexa
"Ale tidak perlu teriak begitu sayang, daddy ku itu tidaklah tuli" ucap Damian turun tangga sambil menatap putrinya, suara Alexa benar-benar membuat telinga mereka pekak,namun ucapannya tidak didengar oleh Alexa
"ayo cepat dad, nanti kalian jadi telat sampai disana" ucap Alexa,lagi dan lagi gadis itu cerewet dan sibuk sendiri,padahal mereka yang ada disana hanya diam melihat tingkah Alexa yang menurut mereka sangat lucu dan menggemaskan
"sudah sayangg... jangan terlalu sibuk kesana kemari, ayo cepat kita berangkat sekarang" ucap Damian sambil merangkul Alexa, ia menyuruh El untuk membawa semua narang yang sudah disiapkan oleh Alexa tadi untuk dirinya, mereka semua akhirnya meluncur kebandara saat ini
"Mar... kau jaga Alexa dengan baik, jangan berikan izin kalau dia tidak ada hal penting keluar rumah, jangan kasih izin kalau kwluar sendiri kecuali ke kampus" ucap Damian kepada Marco, ia tidak bisa memantau Alexa karna jarak mereka terlalu jauh
"iya aku mengerti Dami, ini sudah keberapa kalinya kamu mengatakan hal yang sama, kuping ku sampai penuh dengan ucapan mu" ucap Marco yang mengehela nafas pelan, bosan mendengar ucapan dan petuah dari Damian
"aku hanya jaga-jaga, kau tau sendiri bagaimana nakalnya anak ini, susah untuk diatur. apalagi kau hanya sendiri dirumahmu,pasti akan membuat pusing kepalamu" ucap Damian dan menatap Alexa yang sibuk dengan cemilan ditangannya, tidak peduli sedikitpun dengan pembicaraan dua pria disampingnya
"aku tau, makanya aku sudah menyiapkan pelayan khusus untuknya nanti agar dia tidak penganggu untukku" ucap Marco sambil melirik Alexa, gadis itu tidak peduli sama sekali,namun melihat wajah Alexa yang seperti itu membuat Marco tertarik dan memiliki rasa dengan gadis itu
"Ale... sayang kamu jangan nakal dirumah om Marco ya,jangan membuat om Marco pusing dan susah ya, kamu kalau ada apa-apa kaaih tau daddy" ucap Damian sambil mengelus kepala Alexa lembut, ia bahkan tidak peduli keberadaan orang yang didalam mobil itu yang menatap mereka dengan tajam
"Ale.... gimana kalau kamu ikut sama opa aja kerumah, kan ada oma disana yang jadi temen kamu" ucap Carlos sambil menoleh kebelakang, menatap Alexa yang sibuk dengan makanan ditangannya
"tidak pa, aku tidak izinkan Ale ikut dengan papa. kan papa udah liat sendiri mama gimana tanggapannya sama kami" ucap Dimian sambil memeluk Alexa erat, seolah tidak ingin kehilangan Alexa
" tapi ada papa yang akan menjaga Alexa,dari pada dirumah Marco yang akan membuat dia udah sibuk dan harus mengurua Alexa lagi" ucap Carlos menatap Damian
"Alexa tidak anak kecil lagi pa, dia bisa makan sendiri, masak sendiri" ucap Damian ketus, ia bukannya tidak menginginkan Alexa tinggal dirumah mereka,tapi melihat mamanya kemarin yang kekeuh untuk memaksa dirinya menikahi Rania
"kita sudah sampai tuan" ucap El menghentikan perdebatan Damian dan Carlos. mereka semua turun dari mobil, mengantarkan El dan Damian sampai masuk kebandara untuk melakukan penerbangan
"daddy cepat pulang ya, jangan lama-lama disana" ucap Alexa sambil memeluk Damian erat. "iya sayang, daddy janji kalau sudah selesai langsing pulang kesini, tidak bakal lama disana" ucap Damian sambil mengusap punggung Alexa
"ya sudah kami berangkat dulu, hati-hati dijalan pulang" ucap Damian melepaskan pelukan Alexa dan melangkah masuk, sedangkan tiga orang yang tinggal disana hanya diam menatap mereka sampai tidak terlihat lagi.
"kita pulang Ale" ucap Marco membawa gadis itu masuk kembali kedalam mobil, mereka bertiga akhirnya pulang, namun Alexa tiba-tiba menjadi diam dan tidak lagi banyak bicara dia memilih main ponselnya dan mendiamkan mereka yang ada disana
"Paman mau dianter dulu atau bawa mobil nanti?" tanya Marco saat mereka hendak pulang,namun tujuan mereka saat ini sudah berbeda dan hanya ada satu mobil yang mereka bawa
"kerumah mu aja Mar, nanti aku pulang bawa mobil ini agar tantemu tidak curiga dengan kalian, nanti dia malah membuat pertanyaan yang membuatku jadi pusing" ucap Marco sambil menatap Alexa, sebenarnya ia ingin membawa gadis itu kerumah mereka,namun karna ucapan Damian tadi membuat Carlos mengurungkan niatnya
"ya sudah kalau begitu, paman hati-hati bawa mobilnya" ucap Marco ketika mereka sudah hampir sampai kerumah Marco. Carlos hanya mengangguk dan menatap Alexa yang turun dari mobil, entah kenapa gadis itu diam sejak mereka pulang, apakah ada sesuatu yang ditutpi oleh Alexa,pikir Carlos.
"Ale... kamu kenapa sayang?"tanya Carlos sambil ikut turun dari mobil, ia mendekat kearah Alexa yang masih diam. "apa ada masalah?" tanya Carlos dan memeluk Alexa,ia tau bagaimana gadis itu jika ada masalah pasti tidak mau bicara apapun
"apa Ale benar anak daddy Damian,opa?" tanya Alexa menatap Carlos untuk mencari jawaban dari pria paruh baya didepannya itu. "kenapa tiba-tiba bertanya itu Ale?" ucap Carlos heran,apakah gadis ini sudah tau kebenaran tentang dirinya?
"kata daddy Damian begitu, katanya Ale bukan anak kandung daddy, lalu Ale anak siapa?" ucap Alexa, kini ia mulai menangis dipelukan Carlos, sebenarnya sejak tadi ia menahan diri untuk tidak bertanya,namun rasa lenasarannya mengalahkan dan akhirnya memberanikan diri untuk menanyakan hal ini
"tunggu daddymu pulang saja Ale, opa tidak ada hak untuk memberitahu hal ini,namun kamu harus tau kalau kami tetap menjadi keluargamu dan daddymu tetap jadi daddymu" ucap Carlos mengelus kepala Alexa, ia bisa merasakan sedih yang dialami oleh gadis kecil ini
"tunggu sampai daddymu pulang dan menjelaskan semuanya padamu, jangan pernah berfikir macam-macam oke?" ucap Carlos tersenyum, melepaskan pelukan Alexa dan menatap gadis itu.
"baiklah kalau begitu opa mau pulang dulu,jangan nakal disini. kalau ada apa-apa jangan takut bilang sama opa" ucap Carlos dan diangguki oleh Alexa,akhirnya Carlos masuk kedalam mobil kembali dan meninggalkan gadis kecil itu bersama Marco
"hati-hati opa, titip salam sama oma"ucap Alexa tersenyum, mereka menatap kepergian Carlos sampai akhirnya Marco mengajak dirinya masuk kedalam rumah
"kamar kamu ada disana Ale,kamu akan diantar sama pelayan ini"ucap Marco sambil menyuruh pelayan yang ditugaskan untuk menemani Alexa selama tinggal dirumahnya
"baik om, Ale mau tidur aja lanngsung" ucap Alexa tersenyum,ia akhirnya mengikuti pelayan yang sudah melangkah lebih dulu kearah kamarnya. "silahkan nona, anda bisa memanggil saya kalau ada perlu sesuatu" ucap pelayan itu sambil menundukkan kepalanya,ia sudaj bekerja hampir 5 bulan disini dan baru melihat Alexa dirumah itu
"makasih bik.... kamu bisa meninggalkan aku sekarang" ucap Alexa lembut,tubunya sudah terlalu lelah dan ingin segera istirahat, ia juga ingin mencari tau perkataan Damian sebelum mereka melakukan penyatuan merek
"kamu bukan anak kandung daddy sayang, jangan takut" ucapan Damian terngiang-ngiang ditelinga Alexa
"apakah benar apa yang dibilang daddy?,tapi kalau gak benar kenapa dia tega melakukan hal itu sama aku?, tapi kalau benar siapa orangtuaku sebenarnya" ucap Alexa sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang, ia ingin tau secepatnya tau siapa orangtuanya
siapapun mereka,apapun alasan mereka,tidak ada alasan untukku tidak menerima mereka ~Alexa
#fid.nch
#MDID
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu