NovelToon NovelToon
Hanya Sebatas Istri Siri

Hanya Sebatas Istri Siri

Status: tamat
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Obsesi / Tamat
Popularitas:443.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: poppy susan

"Maafkan aku karena aku sudah mengkhianatimu, sayang," batin Kaisar.

Kaisar sangat kaget saat mengetahui dirinya sudah merenggut kesucian seorang gadis cantik yang tidak lain adalah anak dari pembantunya.
Kaisar mabuk berat, sehingga menganggap Luna sebagai istrinya. Padahal istrinya saat ini sedang terbaring koma di rumah sakit.

Masalah semakin pelik, saat mengetahui Luna mengandung anaknya dan bersamaan dengan sang istri sadar dari komanya.

Apa yang akan dilakukan Kaisar? Apakah dia akan menikahi Luna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Merasakan Rindu

6 tahun kemudian....

Tidak terasa sudah 6 tahun berlalu dan selama itu pula Kai tidak bisa menemukan Luna membuat Kai semakin frustasi.

Kai semakin matang di usianya yang ke 36 tahun, aura kebapakannya sangat terlihat.

"Harus ke mana lagi aku mencari keberadaanmu Luna? aku tidak ingin terus-terusan menyimpan perasaan bersalahku terhadapmu dan anak kita," gumam Kai.

Tanpa sadar, Kai mulai mengakui kalau itu adalah anaknya. Entah kenapa, selama 6 tahun ini Kai teringat terus kepada anak yang dikandung oleh Luna.

"Kalau diitung-itung, saat ini usia anak itu sudah berusia 6 tahun. Apa kamu hidup dengan layak, Nak? apa kamu tumbuh menjadi anak yang sehat?" gumam Kai kembali.

Kai benar-benar sangat merindukan anaknya dan ingin sekali memeluknya dan tak ingin melepaskannya. Kai berjanji, kalau dia menemukan Luna dan anaknya, Kai akan membayar semua dosa-dosanya selama ini.

Kai kembali menyandarkan tubuhnya dan menghembuskan napasnya dengan kasar.

Tok..tok..tok..

"Masuk."

"Tuan, sore ini Tuan harus berangkat ke kampung Suka Makmur, soalnya di sana ada kendala masalah lahan yang digunakan untuk pembangunan pabrik katanya masyarakat di sana menolak dibangunnya pabrik."

"Baiklah, kamu siapkan saja semuanya dan tolong siapkan juga baju ganti untuk aku tinggal beberapa hari di sana."

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu."

"Sepertinya aku mau sekalian berlibur di sana, udara asri pedesaan akan membuat moodku sedikit lebih baik," gumam Kai.

Sore ini Kai dan asisten pribadinya berangkat menuju kampung Suka Makmur, jauh di luar kota. Kai memang punya proyek akan membuat sebuah pabrik di kampung itu supaya masyarakat di sana bisa bekerja dan tidak bergantung hanya pada hasil perkebunan dan pertanian saja.

Butuh perjalanan panjang untuk sampai di kampung Suka Makmur, dan Kai sampai di sana pada malam hari. Orang kepercayaan Kai sudah menyiapkan sebuah rumah untuk Kai tinggal selama berada di sana.

"Nu, malam ini kita istirahat dulu dan besok baru kita urus masalah proyek," seru Kai.

"Baik, Tuan," sahut Ibnu.

Kai pun masuk ke dalam kamar yang sederhana namun terlihat sangat bersih itu, pikirannya sungguh dipenuhi dengan bayang-bayang Luna dan juga anaknya.

Perlahan mata Kai mulai sayu, karena saking kelelahan tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Kai pun langsung terlelap dan masuk ke alam mimpinya.

***

Keesokan harinya...

"Nak, ayo bangun sudah siang," seru Luna dengan lembut.

"Ma, ini kan hari libur, biarkan Fahmi tidur sebentar lagi," sahut Fahmi dengan mata yang masih terpejam.

"Memangnya kalau hari libur, kamu harus bangun siang? bukanya tadi malam kamu sudah janji, kalau pagi ini kamu akan membantu Mama membuat nasi bungkus. Hari ini Mama ada pesanan untuk membuat nasi kotak buat tetangga sebelah yang anaknya akan ulangtahun."

Fahmi mulai menggerakkan tubuhnya, dia pun akhirnya bangun dan terduduk di atas kasur dengan mata yang masih saja terpejam.

Mama Luna tersenyum dan mengacak-ngacak rambut putra tampannya itu.

"Ayo cepat mandi, habis itu sarapan, lalu bantuin Mama."

"Baiklah, Mamaku sayang."

Dengan langkah gontai, Fahmi pun masuk ke dalam kamar mandi. Fahmi saat ini berusia 6 tahun, tapi sikap dan perkataannya sudah sangat dewasa jauh berbeda dengan usianya.

Mungkin karena Fahmi dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan kesederhanaan dan setiap hari harus bekerja keras, membuat Fahmi menjadi anak yang dipaksa menjadi dewasa oleh keadaan.

Bi Sum sudah meninggal satu tahun yang lalu karena sudah tua, dan semenjak itu Luna hanya hidup berdua bersama anaknya. Luna jago memasak, jadi dia membuat usaha kecil-kecilan dengan menerima pesanan nasi tumpeng atau nasi box.

Tidak terasa sudah siang dan pesanan nasi box itu baru saja selesai.

"Akhirnya selesai juga, Fahmi mau main bola ya, di lapangan."

"Iya, sayang."

Luna menjadi sosok ibu yang sangat lembut bahkan Luna tidak pernah sekali pun membentak Fahmi.

Fahmi menggeliat karena tubuhnya pegal-pegal karena sudah membantu Mamanya.

"Ma, Fahmi langsung ke lapangan, ya."

"Iya sayang, hati-hati pulangnya jangan terlalu sore."

"Oke."

Fahmi dengan riangnya langsung berlari menuju lapangan untuk bermain bola bersama teman-temannya.

Luna mulai merapikan box-box yang akan dia berikan kepada tetangganya, karena acara ulang tahunnya nanti sore.

"Ah, masih ada waktu sebaiknya aku masak dulu untuk Fahmi biar nanti sore tinggal dipanaskan," gumam Luna.

Luna kembali ke dapur untuk memasak, sementara itu Kai baru saja menggerakkan tubuhnya. Saking lelah dan capek dengan pekerjaan, Kai tidur dengan nyenyaknya.

"Astaga, sudah jam 12 siang. Aku tidur lama banget," gumam Kai.

Kai pun segera bangun dan masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Selesai mandi dan memakai baju, Kai pun keluar dari kamarnya.

"Nu, kenapa kamu gak bangunin aku? aku tidur lama banget soalnya," seru Kai.

"Mana berani saya bangunin Bos, bagaimana Bos, apa tidurnya nyenyak?" tanya Ibnu.

"Sangat nyenyak Nu, apalagi dengan cuaca yang sedikit mendung seperti ini bikin betah tiduran di kamar," sahut Kai.

"Sebentar, saya buatkan kopi dulu."

Ibnu dengan cepat pergi ke dapur dan membuatkan kopi untuk Bosnya itu, sedangkan Kai duduk di teras rumah itu sembari menikmati pemandangan siang hari di kampung Suka Makmur.

1
Hafizah Aressha R
oh wala peran wanitanya koq loyo gtu si.. is..
guntur 1609
jangan bilang aura anaknya medina
guntur 1609
lanjut
guntur 1609
kok jadi sedih gini ya thor
guntur 1609
dasar mark begok. ya. ia lah kau dari kecil emang sdh kaya raya. nah loe. emang kismin
guntur 1609
mampus kau bidat. dasar bodoh
guntur 1609
bagus tuh Luna. itu yg terbaik
guntur 1609
tinggalkan saja sdh kami. nanti kalau sdh tahu istrinya Medina berkhianat dia akan mencarimu sendiri Luna. biar dia kelimpungan sm mu
guntur 1609
padahalefina istrimu juga sdh berkhianat sm kawanmu mark
Nuroden Lina
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Adi Saputra
Luar biasa
kalea rizuky
kai g sadar ya bini nya dlu. pembantu miskin/Smug/
Lila Susanti
ceritanya mirip serial turki judulnya noer
Lila Susanti: ada dlu tayang di anteve serial turki judulnya noer. tp sy nton ga smpe tamat
total 2 replies
mask gorden
cara baru jemput ansk
🌸so0bin🌸
gak jadi nih rebutan cowoknya 🤭🤭
🌸so0bin🌸
aseek gak jomblo lagi 😆😆😆
🌸so0bin🌸
jangan sampe deh ya amira dihasut mamah nya yg tidak²...yg ada malah perang sodara beneran lagi...atau jangan² malah si farah lagi yg bikin rusuh hubungan aura fahmi
🌸so0bin🌸
perang sodara gak tuh akhirnya ....
🌸so0bin🌸
yg dimaksud amira mungkinkah fahmi 🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!