NovelToon NovelToon
Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Ibu Tiri / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:830
Nilai: 5
Nama Author: Queen_Fisya08

Setelah bertahun-tahun hidup sendiri membesarkan putrinya, Raisa Andriana seorang janda beranak satu, akhirnya menemukan kembali arti cinta pada Kevin Wibisono duda beranak dua yang terlihat bijaksana dan penuh kasih. Pernikahan mereka seharusnya menjadi awal kebahagiaan baru tapi ternyata justru membuka pintu menuju badai yang tak pernah Raisa sangka

Kedua anak sambung Raisa, menolak kehadirannya mentah-mentah, mereka melihatnya sebagai perebut kasih sayang ayah nya dan ancaman bagi ibu kandung mereka, di sisi lain, Amanda Putri kandung Raisa, juga tidak setuju ibunya menikah lagi, karena Amanda yakin bahwa Kevin hanya akan melukai hati ibunya saja

Ketegangan rumah tangga makin memuncak ketika desi mantan istri Kevin yang manipulatif, selalu muncul, menciptakan intrik, fitnah, dan permainan halus yang perlahan menghancurkan kepercayaan.

Di tengah konflik batin, kebencian anak-anak, dan godaan masa lalu, Raisa harus memilih: bertahan demi cinta yang diyakininya, atau melepas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_Fisya08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Dendam Amanda

Selepas mendengar percakapan mama dengan tante Audi...

Aku bergegas kembali ke rumah nenek, hati ku kacau, langkah ku terburu-buru menuju parkiran motor seperti dikejar waktu...

Ucapan-ucapan Mama barusan seolah menusuk telinga ku, tentang fitnah, tentang kebencian Laras dan Dewi, tentang tante Desi yang ternyata selalu mengusik hidup Mama....

Aku majukan motor ku dan tak sadar pikiran ku melayang-layang, mata ku berkabut, napas ku berat, dan sebelum aku sempat mengerem...

**BRAKKK!**

Sebuah mobil menghentikan laju mendadak, aku terhuyung dan jatuh terduduk di aspal...

"Nona, kamu tidak apa-apa?" suara seorang pria terdengar tegas namun panik, ia turun cepat dari mobil...

Aku menggeleng pelan, berusaha bangkit sambil memegangi sikunya...

“Aku… aku tidak apa-apa, Om. Maaf… aku tadi tidak fokus.” ucap ku sambil meringis

Pria itu mengulurkan tangan, membantu ku berdiri, wajahnya tenang, rapi dengan setelan jas mahal, aromanya wangi seperti parfum kelas atas...

Saat mata ku menatap lelaki itu…

Entah kenapa, dadanya seperti tersengat hawa aneh, ada perasaan hangat, perasaan yang sulit dijelaskan...

Dan pria itu juga, menatap Amanda agak lama, seolah ada sesuatu pada diri gadis ini yang menyentuh hatinya...

"Nama kamu siapa, Nona?” tanya pria itu lembut namun penuh perhatian...

"Aku Amanda, Om,” jawabnya menunduk.

"Amanda… nama yang indah.” ucap pria itu sambil tersenyum tipis

Amanda hanya mengangguk canggung.

“Kamu yakin tidak mau saya antar pulang?” tanya pria tersebut

"Tidak perlu, Om. Aku benar-benar tidak apa-apa. Aku bisa pulang sendiri.” jawab ku

Pria itu mengeluarkan kartu nama dari saku jasnya dan menyerahkannya...

"Kalau ada apa-apa, telepon saya. Jangan ragu.” ucap pria tersebut lagi..

Setelah itu ia kembali ke mobilnya, dan pergi sebelum aku sempat membalas ucapan terima kasih...

Amanda memandangi kartu itu

**BRYAN RAHARJA**.

Pengusaha besar, pemilik **Raharja Corporation**.

Nama yang akhir-akhir ini sering disebut dalam bisnis-bisnis besar...

Amanda membelalakkan mata, tak percaya bahwa pria yang hampir ia tabrak adalah konglomerat ternama, namun ia menyimpan kartu nama itu, entah kenapa dadanya terasa hangat.

Sementara itu, Bu Anggun gelisah menunggu Amanda pulang. Ketika teleponnya akhirnya tersambung, Amanda berkata bahwa ia baik-baik saja dan tidak bertemu dengan Mama nya, hati sang nenek belum tenang sepenuhnya, tapi ia memilih percaya.

***

Di sisi lain, Kevin menelpon Audi berkali-kali. Namun karena Audi sedang bersama Raisa, ia tak mengangkat telepon itu. Audi hanya membalas pesan...

"Gue lagi cari angin sama Raisa, sebentar lagi Raisa gue antar balik Vin”

Sesampainya di rumah Raisa, Audi menurunkan Raisa di depan pintu gerbang..

"Aku pamit dulu, Ra, dan satu hal… jangan biarkan Desi menang. Kamu harus kuat.” ucap Audi sebelum Raisa masuk

Raisa hanya mengangguk, menyeka air mata yang tersisa di sudut matanya, ia masuk ke rumah dengan langkah gontai...

Di dalam, Kevin langsung bangkit dan memeluknya erat...

"Sayang, dari mana saja, kenapa telpon ku tidak di angkat?” tanya Kevin.

"Tadi… aku diajak makan sama Audi dan ponsel aku silent” jawab Raisa singkat, memilih menutupi luka di hatinya...

“Ya, Audi juga bilang kamu lagi cari angin.” ucap Kevin

"Aku capek mas… mau tidur,” ucap Raisa, wajahnya jelas letih..

“Tunggu.... Mas sibuk tadi, meeting sama Pak Bryan dari Raharja Corporation, dan kamu tahu? Pak Bryan mau kerja sama dengan perusahaan kita.” ucap Kevin menjelaskan

"Selamat ya, Mas… aku naik dulu" Raisa tersenyum kecil, pura-pura senang...

"Sayang.... Besok Mama ingin kita datang ke rumah, mama mau bicara sama Desi dan Laras serta Dewi… soal mereka tinggal bersama Mama atau sama kita.” ucap Kevin dengan nafas berat..

Raisa berhenti sejenak dan menatap Kevin dengan tatapan tajam

“Untuk apa Desi diundang?” ucap nya dengan tajam

"Mama mau cari jalan tengah, Sayang.” jawab Kevin

Raisa tidak menjawab. Ia melangkah pergi, meninggalkan Kevin yang hanya menatap punggungnya dengan rasa bersalah.

***

Malam yang sama…

Bryan baru sampai di rumah besarnya, ponselnya berbunyi...

"Halo, Bos. Kami sudah cek rumah itu dan rumahnya kosong. Sudah lama tidak dihuni, kondisinya rusak.”

“Cari tahu lagi keberadaan mereka, jangan berhenti sampai ketemu.” perintah Bryan

Ia menutup telepon, masuk ke kamar, lalu mengambil sebuah foto usang di dalam laci..

Foto seorang wanita muda dan seorang anak kecil perempuan berusia dua tahun, wajah keduanya lembut, mirip Bryan.

"Mama… Aisah… di mana kalian?” Suara Bryan pecah, sepasang mata tegas itu kini terlihat sendu..

"Papa sudah meninggal tanpa tahu keberadaan kalian, sekarang aku yang melanjutkan semuanya… Aku janji, aku akan menemukan Mama dan kamu Aisah.” ucap nya lirih

Namun pikirannya kembali pada gadis yang ia temui di jalan, Amanda… ada sesuatu dalam tatapan gadis itu, sesuatu yang membuat hatinya bergetar, perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan...

Tak berapa lama Kasandra istri dari Bryan keluar dari kamar mandi..

"Mas, kapan kamu kembali, maaf tadi aku lama di kamar mandi dan tidak mendengar kamu masuk" ucap Kasandra lembut

"Tidak apa-apa sayang, mas lelah mau tidur" jawab Bryan yang langsung merebahkan tubuhnya dan tertidur

Kasandra melihat suami nya begitu lelah, ia menarik nafas dan tidur di samping sang suami....

***

Esok paginya…

Desi bersiap dengan rapi, make-up sempurna, parfum mewah, senyum sinis sudah menghiasi wajahnya., Laras dan Dewi berdiri di sampingnya, terlihat murung namun itu hanya bagian dari permainan..

"Jadi, kalian sudah ingat apa yang harus dilakukan?” tanya Desi.

“Aku tetap tidak mau, Mah, aku tidak bisa pura-pura baik sama Raisa.” jawab Laras ketus

"Aku juga,” sambung Dewi.

“Kalian tidak mengerti, justru sikap kalian akan membuat ayah kalian kasihan… dan menyalahkan Raisa, percayalah, ayah kalian tidak akan tahan melihat kalian tersakiti.” ucap Desi sambil tertawa kecil

Laras dan Dewi saling pandang, lalu mengangguk perlahan.

Desi menatap cermin, memperbaiki lipstiknya sambil tersenyum kejam.

"Sebentar lagi, rumah tangga Kevin dan Raisa selesai, Kevin akan kembali padaku dan membenci wanita itu”

***

Sementara itu di rumah Bu Anggun… Amanda bangun dengan kepala sedikit pusing. Pikirannya masih penuh dengan dialog Raisa dan Audi yang ia dengar semalam.

Ia duduk lama di tepi ranjang, menggenggam kartu nama Bryan tanpa sadar.

Ia harus melindungi ibunya, ia harus tahu siapa Desi yang dimaksud ibunya.

Ia harus membuka kedok mereka, Laras, Dewi, dan Desi..

Amanda mengepalkan tangan.

“Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti mama,” bisiknya.

Namun saat ia hendak turun, Bu Anggun mengetuk pintu.

"Amanda, sarapan dulu.” panggil Bu Anggun

"Iya, Nek… sebentar.” Jawab Amanda

Begitu neneknya pergi, Amanda menatap ponsel, ia harus menemui Mama hari ini, tapi ia juga harus mencari tahu lebih banyak tentang Desi...

Ia tahu satu hal, Permainan baru saja dimulai dan ia akan masuk ke dalamnya meski penuh risiko..

Amanda turun, berpamitan untuk pergi, mengaku ingin ke toko roti membantu Mama nya, namun dalam hatinya, ia punya rencana lain...

"Kalau kamu mau pergi, sarapan dulu" perintah sang nenek sambil menyuruh nya untuk duduk

"Baik nenek ku sayang" ucap Amanda sambil terkekeh

___ Bersambung ___

1
Setsuna F. Seiei
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
•°ꫀꪜꪖ°•
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
kappa-UwU
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!