Cathalina Brea yang sering dipanggil Rea terlahir sebagai anak orang kaya. Di kehidupan keluarga besarnya orang tua Rea adalah pewaris usaha hotel dan Restoran terkaya di kotanya. Namun semasa kecil dia hanya dibesarkan oleh papinya yang adalah satu - satunya pewaris keturunan Setiawan.
Rea tumbuh dewasa dan menjadi seorang dokter spesialis anak. meskipun hidup berkelimpahan harta namun Rea tidak perna sombong.
Sebelum papanya meninggal semua saham perusahaan diberikan kepada Cathalina Brea Setiawan.
Keluarga besar marah, karena Rea adalah seorang perempuan. Saudara sepupu papanya Rea menjodohkan Rea dengan Simon Elias sebagai syarat Rea bisa memiliki semua peninggalan papinya. Ternyata penghianatan yang dia terima serta kekerasan dalam rumah tangga.
Rea mmenceraikan Simon dan memilih meninggalkan kota besar itu mengabdi di sebuah desa kecil disebuah pulau.
Apakah Rea bisa mendapatkan ketenagan????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gosip
Ternyata Simon memanfaatkan kerja samanya dengan kampung nelayan untuk mengunjungi Rea. Pagi - pagi pukul enan, Simon sudah berada di Kampung Nelayan tepatnya di depan halaman puskesmas. Sedangkan Rea sedang berolah raga di pantai ditemani Berto sahabatnya.
Simon melihat ke pantai, ternyata sosok yang dia kenal, yang dia rindukan sedang pemanasan untuk berenang. Simon semakin mendekat ke arah pantai.
"Kaka dokter ada orang yang kesini?" Berto memberitahu ke datangan orang lain,namun Rea yang sudah ke laut tidak begitu merespon dia sudah berenang.
"Om buat apa kesini, ini masih pagi."
"Kamu buat apa disini?"
"Saya menjaga kakak dokter."
"Cantik ya?"
"Cantik?!! Iya kaka dokterku memang cantik. Itu istrinya Kapten Elon."
"Kamu dengar Jacob."
"Mon ayo kita ke kantor desa. Kepala desa menunggu kita?"
"Sabar, aku harus bertemu dengan Rea."
Elon yang kenal betul dengan mobil Simon, langsung berlari kearah pantai. Tanpa peduli keberadaan Simon.
"Kaka Kapten ada orang."
"Ngak usah peduli."
Elon melepaskan kaosnya dan langsung kelaut bertemu dengan Rea. Jelas Rea sangat kaget, karena Elon sesungguhnya tidak perna berenang pagi, karena biasanya dia akan persiapan apel pagi pukul tujuh. Elon menjelaskan bahwa Simon ada disini. Kejadian seminggu yang lalu masih menjadi trauma buat Rea bertemu dengan Simon. Sampai sekarang semenjak mereka bercerai, Rea tidak perna bertemu dengannya. Rea benci dengan perselingkuhan dan penghianat. Ketika mengetahui Simon berselingkuh dan memergokinya, saat itu kepercayaan Rea terhadap sosok Simon tidak ada, dan saat itu juga perasaan cinta yang mau ditumbuhkan lagi seketika menghilang. Dia jijik melihat Simon.
Sedangkan Simon pantang meyerah, dia menunggu dibibir pantai menanti Rea keluar dari laut bersama Elon pacarnya. Rea cuek, dia menghindar.
"Saya mau ngomong sama kamu?"
"Saya sibuk."
"Cathalina Brea kasih saya waktu buat berbicara dengan kamu, berdua empat mata."
"Apa yang mau dibicarakan? Kita sudah tidak punya hubungan apa pun."
"Kasih saya waktu Rea?"
Simon terlihat seperti orang bodoh, Jacob sahabatnya merasa heran. Dia tidak menyangka sikap Simon berubah jauh. Namun semua ini akibat kebodohannnya sendiri.
"Kita selesaikan urusan kita dengan kepala kampung dulu. Baru kamu berbicara dengan Rea, kalau dia mengijinkan."
"Please Rea, saya harus ngomong sama kamu."
Rea melihat ke arah Elon pacarnya. Dan Elon memberi tanda agar, Rea memberi kesempatan kepada Simon.
Tak terduga oleh Jacob sahabatnya Simon, bahwa dihadapan kepala kampung, Simon membuka luka masa lalunya bersama dokter Rea, padahal di kampung ini mungkin mereka tidak mengetahui dan mungkin Rea tidak mau di ekspos tentang masa lalunya.
Akhirnya pegawai di kantor kampung pun mengetahui bahwa dokter Rea adalah seorang janda. Maka mereka mulai berpikir jelek terhadapnya sampai menganggapnya merayu Kapten Elon dengan memafaatkan Berto. Ada seorang gadis yang kebetulan dia dulu adalah primadona di kampung ini, namun kehadiran dokter Rea membuat predikat primadona menghilang dari dia.
Isabella anak dari kepala desa, seorang sarjana kelautan yang baru saja menyelesaikan studinya sekitar empat bulan lalu waktu Rea ditempatkan di kampung ini. Orangtuanya berada sehingga dia bisa bersekolah tinggi. Namun kepeduliannya terhadap anak - anak di kampung ini tidak ada.
Sementara itu di kampung ini beredar berita dokter Rea janda pengoda. Sampai ketelinga anggota tentara di posal. Sedangkan Pembicaraan Simon dan Rea tidak membuat Simon senang. Dia masih berharap Rea mau memaafkannya dan mau berbalikan kembali dengannya. Namun kenyataannya Rea telah menutup hatinya. Simon yang sebelum pulang berpapasan dengan Isabell langsung membicarakan sesuatu rencana. Karena yang dari dia tahu, Isabel suka kepada Elon, namun Elon suka kepada Rea.
Malam hari seperti biasa Elon akan bermain ke puskesmas bertemu dengan Rea. Namun mereka tidak tahu, bahwa Isabel telah mengumpulkan beberapa orang pemuda dan pemudi di kampung ini dengan memberi mereka uang. Agar mau mengikuti rencananya.
"Janda penggoda, lihat kelakuannya mengurung oknum tentara dirumah dinas."
Padahal di dalam rumah bukan hanya Rea dan Elon, ada juga Lita, Nita, Paul dan tante Since, kadang - kadang Isak juga ada.
"Usir dia, kampung kita bisa rusak bisa kena kutuk."
Semua yang ada dirumah dinas Rea keluar, mereka kaget bisa - bisanya mereka berbicara seperti itu. Kehebohan ini membuat semua orang kampung keluar rumah.
"Usir janda pengoda itu."
Kepala kampung yang adalah papanya Isabel kaget. Namun dia bertindak bijaksana.
"Atas dasar apa kalian menuduh dia pengoda?"
"Dia merayu kapten Elon. Dasar janda."
"DIAM SEMUA. DENGAR BAIK - BAIK YA. SAYA TIDAK DIGODA DOKTER REA. SAYA MENCINTAI DIA TULUS, DENGAR CINTA SAYA PADANYA TULUS. KAMPUNG INI BUKAN TEMPAT KAMI PERTAMA KETEMU, SEBELUMNYA SUDAH DUA KALI KAMI BERTEMU DI JOGJA. SAYA SUDAH TAHU REA SEORANG JANDA SEBELUM KALIAN SEMUA. MEMANG BETUL DIA SEORANG JANDA, MANTAN SUAMINYA ADALAH ORANG YANG MEMBERI BANTUAN KEPADA KALIAN DISINI SIMON ELIAS. SALAH APA DENGAN JANDA INI, SALAH APA,JIKA SAYA KAPTEN ELON MENCINTAINYA??? SALAH APA???" Kemudian Elon menurunkan volume suaranya.
"Hanya karena hasutan orang, kalian tega mengusir dia, kalian tega mengatai dia pengoda??? Siapa yang dia goda di kampung ini?? Tanpa kalian melihat apa yang sudah dia buat bagi kalian, bagi kampung ini??? Saya mau katakan, cinta saya tidak akan tergoda dengan hasutan kalian. Dan ingat siapa pun di kampung ini yang coba mengusik Rea, akan berhadapan dengan saya.!!!"
Akhirnya kepala kampung membubarkan orang- orang kampung dan orang - orang yang datang berdemo. Kepala kampung meminta maaf secara pribadi atas perbuatan anaknya kepada Elon dan Rea. Sementara Rea sudah berada di dalam rumah ditemani nersnya dan tante Sisca.
"Pasti ulah Simon."
"Siapa lagi, pasti dia."
"Kurang ajar, nanti kalau datang saya suntik obat rabies." Paul sangat emosi.
Simon di kota merasa bahagia karena ada yang membantu dia mengusik hubungan Rea dan Elon. Namun dia tidak tahu, bahwa pamor Rea dan Elon lebih besar dari pada Isabel anak kelapa kampung itu. Semua harapannya sirna. Ketika dia mengetahui bahwa orang - orang kampung yang berdemo yang dibayar Simon, tidak mempunyai bukti yang kuat. Simon tidak tahu bahwa dokter Rea sangat disayang oleh orang di kampung ini.
"Sayang berapa lama kamu kontrak disini?"
"Satu tahun setengah."
"Kalau mas duluan di tarik ke kota. Maukah kamu menyelesaikan kontrakmu??"
"Mas..... Bagaimana bisa???"
"Mas tidak mau kamu disini sendiri." Elon langsung memeluk Rea. "Mas takut ada yang melukai perasaan kamu seperti sekarang ini." Rea memeluk Elon.
"Terima kasih mas, masih percaya saya."
"Saya akan melamar kamu kepada siapa?"
"Kepada orang tua saya??
"Bagaimana Rea, jika saya bertemu dengan mereka berarti tandanya saya tidak akan menikah denganmu sayang? Kami beda alam."
Rea tertawa. Elon langsung menarik hidungnya yang mancung itu.
"Pengen ya mas ngak jadi suami kamu? Jangan bermimpi sayang, mas tidak menyerah."
Rea meneteskan air mata, dia memeluk Elon. Dan membisikan kata indah yang sangat Elon dengar keluar dari mulut Rea.
"I love you mas Elon."
"Love you more dokter Rea."
