Syifana Khoirunnisa yang biasa di sapa Syifa, harus menelen kekecewaan saat mengetahui rahasia suaminya yang tidak ingin menyentuhnya.
Di usia pernikahan yang menginjak Minggu ke empat, Syifa memutuskan untuk bercerai. Bahkan meninggalkan kota kelahirannya demi melupakan kegagalan rumah tangganya juga mantan suaminya yang sebenarnya sudah ada di hatinya.
Hingga ia harus kembali ke kota itu setelah tujuh tahun berlalu dengan sudah ada banyak perubahan pada kehidupannya.
Apa yang terjadi jika ia kembali bertemu mantan suaminya di saat ia sudah memiliki calon suami. Lalu apa yang akan terjadi saat ada laki-laki yang dengan berani menyatakan cintanya bahkan mengejar cinta Syifa tanpa lelah.
Kemana hati Syifa akan berlabuh? Siapa pemilik hati Syifa?
Happy Reading
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PH 2 Meresmikan Pernikahan
Pemilik Hati (2)
Syifa langsung melajukan mobilnya saat itu juga. Farhan yang pandangannya sedang ke arah jalan mengerutkan keningnya saat melihat mobil yang ia kenali.
" Syifa ...." lirihnya.
Flashback end
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
" Lalu apa rencanamu sekarang?," tanya Alya setelah Syifa merasa tenang.
" Berpisah. Apalagi?," jawabnya yakin.
" Tidak ingin mengklarifikasi dulu?,"
Syifa mende_sah.
" Sebelum aku datang menemuimu. Aku sudah mendatangi ketua RT setempat dan menanyakan kebenarannya. Kau tahu dia membenarkan bahwa Mas Farhan sudah menikah dengan perempuan itu enam bulan yang lalu."
Alya akhirnya mengangguk. Hanya mendukung apapun yang akan di lakukan oleh sahabatnya itu. Ia tak ingin mencampuri masalah Syifa .
" Seandainya Mas Farhan mengatakan semuanya dari awal tentang dia yang memang sudah memiliki perempuan yang ia cintai. Mungkin aku tidak akan setuju untuk menikah."
Alya mengangguk.
"Aku merasa sudah jadi p3lakor." ucapnya merasa miris dengan posisinya saat ini.
" Tidak. Kamu tidak merebut siapapun. Kamu mau menikah karena ketidaktahuanmu bahwa Kak Farhan sudah menikah."
" Hmm.. Aku tahu. Tapi tetap saja aku orang ketiga."
Alya hanya menghela nafas. Ia kembali beranjak dari duduknya lalu mengambilkan lagi camilan yang baru ia buat.
" Hehe. Maaf, malah ikut makan stok camilan bumil," Syifa nyengir.
Alya memang tengah mengandung. Kandungannya sudah beranjak empat bulan.
" Sudah, kamu butuh energi yang banyak untuk berbicara dengan ibu mertuamu." timpal Alya.
" Benar. Semoga Mama baik-baik saja." ucap Syifa sendu.
Bukan tak sayang pada ibu mertuanya. Namun, ia juga tidak bisa jika terus begini. Ia ingin bahagia menjalankan rumah tangganya. Bukan pernikahan yang di penuhi kebohongan. Bahkan suami yang menolak saat di ajak berhubungan.
Padahal, kemarin-kemarin Syifa sudah mulai memberanikan diri meminta terlebih dahulu. Namun, berakhir dengan penolakan dengan alasan suaminya lelah. Sungguh Syifa sangat malu sudah bersikap 'nakal' hanya agar suaminya tertarik.
" Bagaimana dengan Kak Ridwan. Kamu sudah menemukan alamat rumahnya di kota?," tanya Syifa pada Alya.
" Aku tidak akan mencarinya lagi." jawabnya
" Kenapa?,"
" Ini terlalu rumit. Biarlah kita Bertemu kalau memang di takdirkan kembali bertemu." jawab Alya yang tak ingin menceritakan kejadian sebenarnya.
" Hmm. Apapun yang kamu lakukan aku akan mendukungmu. "
Syifa berharap pernikahan sahabatnya tidak akan berakhir seperti dirinya. Alya memang cukup tertutup tentang masalah pribadi.
" Kamu mau menginap?,"
" Ya, untuk hari ini aku sudah izin menginap di sini."
Alya mengangguk.
Malam berlalu, Farhan masih termenung. Ia yakin melihat mobil Syifa .
" Apa mungkin dia tahu aku disini?," monolognya pelan.
" Kamu memikirkan apa, sayang?," tanya seorang perempuan yang langsung duduk di samping Farhan. Menatap bintang dari balkon rumahnya.
" Tidak." Farhan tak mungkin jujur jika sedang memikirkan Syifa . Mengajui bahwa ia mulai merasa bersalah atas apa yang ia lakukan.
" Kapan kamu akan meresmikan pernikahan kita? Anak ini butuh pengakuan. Dia bukan anak yang lahir di luar nikah." Lagi dan lagi Yuna memaksa.
Farhan hanya diam Ia tidak bisa memberi kepastian. Jika di resmikan, itu artinya ibunya akan tahu dia telah menikah sebelum menikahi Syifa .
" Berbicaralah pada Syifa , dia juga seorang perempuan. Dia pasti mengerti apa yang aku khawatirkan."
Yuna sangat tahu bahwa Farhan akan menikah dengan Syifa . Karena itu ia tak bisa berbuat banyak saat Farhan hanya bisa menikahinya secara siri.
Orang tua Farhan sudah menjodohkannya dengan Syifa . Sementara hubungan keduanya tidak diketahui orang tua Farhan.
" Aku akan kembali menyakitinya." jawab Farhan lirih.
Menikahinya tanpa cinta sudah cukup membuatnya merasa bersalah.
" Ajaklah dia malam pertama, lalu ceritakan tentang aku padanya. Saat dia sudah sepenuhnya milikmu, dia pasti tidak punya pilihan." Farhan melihat ke arah Yuna.
Seperti memasang perangkap untuk hewan. Yang pada akhirnya hanya pasrah menerima nasib yang menghampirinya. Itulah harapan Yuna pada Syifa .
" Kamu yakin?," tanya Farhan mengerutkan keningnya.
Tidak menyentuh Syifa pun ia lakukan karena permintaan Yuna. Lalu kini? Tidakkah Yuna cemburu jika ia dan Syifa melakukan hubungan suami istri?
" Kamu tidak masalah?,"tanyanya lagi
" Kenapa harus masalah? Aku tahu hanya aku yang kamu cintai. Bukankah laki-laki bisa melakukannya tanpa harus ada cinta?,"
Farhan kembali diam. Berpikir apa yang harus ia lakukan. Mengikat Syifa di sisinya tanpa cinta?
Farhan sendiri tidak sadar, ia mulai menaruh rasa pada Syifa . Sikap penurutnya, lemah lembut tutur katanya. Apalagi saat ia menolak Syifa saat itu, ia masih teringat betapa kecewa dan sakit hatinya Syifa .
Bohong jika ia tidak menginginkan Syifa malam itu. Laki-laki normal pasti mengingkannya. Apalagi hidangan yang menggiurkan itu halal ia nikmati.
Tapi, janji yang ia ucapkan pada istri pertamanya membuatnya menahan diri.
" Bagaimana kalau aku malah jadi memiliki perasaan pada Syifa setelah melakukannya?," tanya Farhan.
" Tidak. Aku yakin kamu tidak akan mau dengannya. Lihat, apa yang menarik dari perempuan yang menutup semua tubuhnya. Hanya muka yang terlihat. Aku lebih menarik." Ucapnya bangga pada tubuhnya yang bak gitar spanyol bahkan saat hamil pun ia masih terlihat menarik.
Farhan diam. Farhan awalnya percaya tidak akan tertarik pada Syifa yang tak pernah ia tahu seperti apa bentuk tubuhnya karena terhalang gamis lebar yang ia kenakan. Atau sehalus apa kulitnya yang tak pernah ia sentuh sebelumnya.
Namun, saat ia melihat Syifa yang memperlihatkan auratnya. Hatinya bergetar. Ia luluh bahkan hanya karena melihat fisik dari tubuh istrinya itu.
Rambutnya yang indah. Dan semua yang tak pernah ia sangka. Bahkan ia merasa spesial saat hanya dia yang bisa menikmati keindahan itu. Hanya menikmati tanpa bisa merasakannya.
Sementara ia tertarik pada Yuna pun karena fisiknya. Yuna yang tidak menutup auratnya membuat ia bisa melihat kecantikannya.
Andai Yuna tahu, apakah ia akan rendah diri?
" Kamu kan cinta mati sama aku. Aku yakin hatimu cuma untukku." tambahnya.
Manusia banyak yang takabur. Memliki keyakinan yang besar dan merasa sesuatu tidak mungkin terjadi. Padahal ini masalah hati. Yang bisa dengan mudah dibolak-balik tanpa kita sadari.
" Cepat bertindak agar saat aku melahirkan, statusku sudah di resmikan." Ucap Yuna sambil berlalu meninggalkan Farhan seorang diri.
" Syifa , maaf. Membuatmu berada di posisi ini." lirih Farhan.
Farhan sebenarnya menyayangi Syifa . Sebatas seorang kakak pada adik. Namun, kenyataan memaksanya untuk menjadi seorang suami.
Terpaksa. Satu kata yang menjadi kambing hitam atas apa yang terjadi. Padahal, Farhan melakukannya dengan sadar. Ia bisa mengatakan pada ibunya siapa wanita yang ia cintai dan memperjuangkan cintanya.
Namun, Farhan memilih cara aman tanpa da gesekan dengan ibunya. Menerima untuk menikahi Syifa sehingga membuat ibunya senang. Namun, menikahi perempuan yang ia cintai di belakang ibunya. Bisakah ia dikatakan terpaksa dalam mengambil keputusan di saat ia bisa memilih untuk melakukan yang lainnya?
Farhan tidak sadar, ia tidak bisa serakah. Karena Syifa tak pernah ingin menjadi yang kedua atau hanya cadangan. Ia ingin di prioritaskan sebagai perempuan yang istimewa. Satu-satunya,istri yang di cintai tanpa ada saingan.
Perempuan yang akan memilih jalan lain ketimbang memilih laki-laki yang di cintai namun hanya jadi yang kedua.
" Aku harus meresmikan pernikahanku dengan Yuna demi anak kami,"
TBC