NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Istri Simpanan Tuan Dokter

Belenggu Cinta Istri Simpanan Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Dokter / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Risnawati

"Ibu, lepaskan aku. Tolong Bu. Aku mohon jangan jual aku!"

Terdengar tangis pilu seorang wanita yang sedang diseret beberapa bodyguard memasuki sebuah Rumah bordir.

Wanita itu masih bermohon belas kasihan pada ibu tirinya yang telah menjualnya pada seorang germo pemilik bordir itu.

Rindiani seorang gadis malang yang berumur 22 tahun harus menerima kenyataan pahit, setelah sebulan sang Ayah meninggal dunia, dia dijual oleh ibu tirinya.

Pada akhirnya ia di keluarkan dari rumah bordir itu dengan harga yang cukup mahal dengan seorang Dokter tampan.

Dokter itu menikahinya secara siri. Tetapi siapa sangka kebaikan dokter itu membuat rindi jatuh cinta kepada dokter yang sudah mempunyai istri sah itu.




Lanjut ikuti alur ceritanya ya. Kisah ini agak banyak mengandung bawang. Bagi yang suka cerita sedih silahkan mampir ya🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindi melahirkan

Rindi masih menyeret langkahnya untuk menjauh dari kediaman orangtua suaminya. Wanita itu tidak tahu harus kemana.

Sebelum jam tujuh pagi, Arfan dan Elin sudah tiba di kediaman orangtuanya. Pria itu memang sengaja ingin membawa Rindi sholat Ied bersama.

Kini semua keluarga itu sudah bersiap untuk berangkat sholat. Arfan masih menunggu, berharap Rindi akan keluar dari kamar dengan menggunakan pakaian yang dia berikan tadi malam.

Sania tampak murung setelah mengetahui dari sang Mama kejadian semalam, tentang Rindi. Wanita itu masih belum percaya dengan kenyataan yang ada. Dia masih menyimpan banyak tanda tanya.

Apakah mungkin Rindi seperti itu? Sedangkan selama ini Rindi bekerja dengannya tidak pernah bertindak aneh-aneh. Yang Sania tahu, Rindi adalah seorang wanita yang tegar dan kuat, juga sangat lembut penuh kasih sayang.

Sempat tersirat dalam hatinya bahwa abangnya dan Rindi memang mempunyai hubungan khusus dari sebelumnya. Karena dari awal Sania sudah mulai curiga melihat perlakuan Arfan pada Rindi.

Sania tidak ingin membuat suasana lebaran menjadi kacau, tapi,jujur hatinya masih mencemaskan dimana keberadaan Rindi sekarang. Sania sempat berdebat singkat dengan sang Mama, karena sudah bertindak terlalu ceroboh menyuruh Rindi pergi tanpa mendengarkan penjelasannya.

Sania merasa bersalah, karena dialah yang mengajak Rindi datang ke kota itu. Dan sekarang wanita itu pergi entah kemana dihari lebaran ini, bahkan dia sedang hamil besar.

Setelah semua keluarga berkumpul ingin berangkat sholat Ied, Arfa masih tak melihat kehadiran Rindi, apakah wanita itu sakit. Hati Pria itu mulai cemas.

"Nia, Rindi mana? Kok nggak kelihatan?" Akhirnya Arfan menanyakan keberadaan Rindi.

Sania hanya diam, ia tak bisa menjawab. Ia melihat ada kekhawatiran dimata Abangnya pada Rindi. Nia bingung harus berkata apa.

"Tanya Mama saja, Bang," ujar Nia, melirik Elin dan Mama.

Arfan menatap Mama, hatinya mulai gelisah. Dia menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu. Jika di diamkan, maka hatinya semakin tak tenang. Apakah yang telah terjadi pada Rindi.

"Ma, kemana Rindi?" Tanya Arfan bingung meminta jawaban dari Mama.

"Dia sudah pergi." Jawab Mama datar.

"Apa! Pergi? Pergi kemana, Ma? Apa yang terjadi, kenapa Rindi bisa pergi?" Tanya Arfan sembari bangkit dari tempat duduknya.

Elin menatap kegelisahan di diri Arfan saat mengetahui Rindi pergi. Wanita itu bingung dan curiga melihat sikap Arfan yang tampak begitu peduli.

"Ada apa ini? Sebentar lagi sholat Ied akan dimulai. Bisa nanti saja kita bahas tentang ini? Ayo kita lakukan kewajiban dulu." Daddy Yoga yang baru keluar dari kamar, menengahi, Dia tahu ada masalah yang harus diluruskan, tetapi ia meminta pada semua keluarganya untuk melaksanakan sholat idul Fitri terlebih dahulu.

Akhirnya keluarga itu berangkat menuju lapangan di kompleks itu, yang telah di sediakan untuk sholat lebaran.

Sementara Rindi sudah keluar dari kompleks perumahan elit itu. Dia melihat ada sebuah masjid yang sudah dipenuhi oleh oleh jamaah yang hendak melaksanakan sholat idul Fitri.

Rindi segera ikut bergabung dengan mereka, dia mengeluarkan mukena baru yang diberikan oleh Arfan tadi malam. Kembali air matanya jatuh. "Maafkan aku, Mas, sepertinya kita memang tidak di izinkan untuk bersama. Semoga kamu tetap bahagia bersama Mbak Elin. Dia memang lebih pantas untukmu. Biarkan aku yang mengalah, dan menjalani kehidupanku tanpa ada dirimu lagi. Aku akan menjaga buah cinta kita dengan baik."

Rindi bergumam sendiri sembari mencium mukena pemberian dari ayah anaknya itu. Air matanya masih setia jatuh. Namun, segera dia basuh wajahnya dengan air wudhu.

Setelah selesai sholat, Rindi meneruskan perjalanannya, ia menuju terminal. Untuk mencari mobil yang bisa membawanya jauh dari kota ini.

Karena hari lebaran pertama, maka tidak ada angkutan umum yang beroperasional. Kalaupun ada nanti setelah lepas Zuhur, penjelasan dari seorang warga yang Rindi tanya.

Rindi duduk di sebuah halte. Ia mencoba untuk tetap tegar, Rindi tidak ingin menangis lagi, hatinya cukup lelah, sepertinya lepas dari belenggu cintanya, akan lebih baik untuk ketenangan jiwanya.

Tetapi, tiba-tiba Rindi merasakan perutnya sakit, mules, semakin lama semakin mendera rasa sakitnya.

"Ya Allah, kenapa perutku sakit begini? Padahal ini belum waktunya." Rindi mengelus perutnya dengan lembut. "Jangan sekarang, Nak. Mama belum siap, Dek, tunggu kita mendapatkan tempat tinggal dulu ya, Dek," ujarnya mencoba membujuk sang bayi yang ada dalam kandungannya.

Merasa sudah tak mampu menahan rasa sakit di perutnya, Rindi mencoba berjalan mencari klinik atau Bidan yang ada di sekitaran tempat ia barada.

Dengan menahan rasa sakit, ia mencoba tetap kuat sembari menggeret koper bawaannya. Rasa tak kuasa, Rindi berdiri sembari meremat koper itu, dan tangan sebelahnya memegang pinggangnya yang terasa ingin putus.

"Maaf, apakah kamu ingin melahirkan?" Tanya seorang Pria yang membuat Rindi menegakkan kepalanya.

Rindi melihat, seorang polisi Tampan yang menggunakan pakaian dinas lengkap dan menggunakan peci, berdiri dihadapannya.

"Perut saya sakit sekali, Pak, tolong bantu saya untuk ke RS," ujar Rindi, masih menahan rasa sakit yang luar biasa.

"Baiklah, ayo saya antarkan ke RS sekarang." Pria itu membimbing Rindi masuk kedalam mobilnya.

Tak berapa jauh, Bersyukur Rindi melihat ada sebuah klinik. Dia meminta pakpol berhenti di klinik itu. "Pak, itu ada klinik, tolong berhenti disana saja," pinta Rindi pada pak polisi yang bernama "Yanju.S" Nama itu tersemat di bajunya dinasnya.

"Apakah kamu yakin ingin melahirkan disini? Kenapa tidak di RS saja?" tanya Pakpol.

"I-iya, saya disini sa-saja, Pak," jawab Rindi masih meringis.

Polisi itu juga tidak tega melihat Rindi menahan sakit, dia segera membantu Rindi masuk kedalam klinik itu. Setelah masuk, Rindi mengatakan keluhannya pada dokter jaga di klinik.

Dokter klinik segera memeriksa, ternyata benar, Rindi sudah ingin melahirkan, dan sudah pembukaan delapan.

Mereka segera membawa Rindi ke ruang bersalin, dan memasang infus, karena keadaan Rindi cukup lemah.

Sementara itu sang polisi yang membantu, dia menitipkan Rindi kepada pihak klinik. Dan berpesan, jika terjadi hal yang gawat, dia meminta pihak klinik itu merujuk Rindi ke RS Malik Saputra. Setelah memberi pesan, pakpol segera meninggalkan klinik itu, dia tidak bisa mengabaikan tugasnya.

Cukup lama Rindi berjuang sendirian, dalam melahirkan buah hatinya, dalam keadaan menahan rasa sakit, Rindi mencoba untuk tetap kuat, ia masih ingat beberapa hari yang lalu Arfan berjanji akan menemaninya saat dirinya melahirkan, tapi apalah daya. Kembali lagi pada takdir yang Allah tentukan.

Lama bayi itu tak juga kunjung Keluar, sementara Rindi sudah lemas. Akhirnya pihak klinik merujuk Rindi ke RS swasta yang tadi di arahkan oleh polisi yang membantu Rindi.

Setelah sampai di RS Malik Saputra, Rindi segera ditangani. Karena kepala bayi tidak turun, maka mereka melakukan vacum, untuk mengeluarkan sang bayi, karena bayi juga sudah lelah, detak jantungnya melemah.

Akhirnya bayi laki-laki itu berhasil dilahirkan. Rindi mengucapkan syukur. "Alhamdulillah ya Allah," gumam Rindi sembari memperhatikan bayi itu.

Rindi melihat para dokter yang menangani, tampak sibuk, karena bayinya tidak menangis, dokter masih berusaha merangsang, agar tangis bayi itu keluar.

"Bayinya asfiksia berat. Kak," tutur salah seorang bidan pada Dokter kandungan.

Mereka segera melakukan tindakan, hingga akhirnya sang bayi mulai bisa bernafas. Tetapi kondisinya sangat lemah, maka harus melakukan perawatan intensif dan masuk inkubator, terlihat di tubuh bayi terpasang banyak alat.

Rindi menangis dalam diam saat mengetahui kondisi anaknya. Sebagai calon Dokter Labor, tentu saja Rindi tahu bahaya yang akan menimpa buah hatinya.

Bersambung....

Nanti kalo sempat author update lagi ya. Tapi kasih dukungan dong🤗

Happy reading 🥰

1
Iip Dinara Rafiz IbrahimVlog
sungguh thor sumpah saya tidak kuat menahan air mataku,,, saya teringat anakku yg sdh tiada yg sm2 meninggal waktu masih bayi..
hanya sehari saja thor dia terlahir setelah itu menghadap sg ilahi 😭😢😢
Ririn Yanti
kakak author buat cerita anaknya rindi sama nike
Ririn Yanti
hati elin baik Skali tapi sayang hanya ada di dunia novel
Ririn Yanti
ketemu suami tercinta ya thor
Ririn Yanti
pak dokter tampan dengan bilang rindi seorang sepupu itu sudah jatuh talak pak doktet
Ririn Yanti
pak dr juga mengumbar bahwa rindi itu istrinya ,terus kalo ada yg tau kalo pak dokter juga mengakui elin istri nya ,terbongkar jadinya
Ririn Yanti
gpp rindi daripada di rmh bordir mending sama dr ganteng plus royal
Lestari Ami'ne Zia
nangis Bombay q. sedih bgt di part ini
Lestari Ami'ne Zia
sedih bgt q
Lestari Ami'ne Zia
uchhh akhirnya ketemu
Lidia Silvana Oroh
mewek eeehhh....😭
Julia Juliawati
wajar sih rindi tkt arfan blm move on dr elin. secara elin cinta pertama arfan
Julia Juliawati
cerita nya bagus sedih mengandung bawang😭😭
Julia Juliawati
😭😭😭😭😭😭😭bawangnya banyak x thor
Julia Juliawati
knpa di bikin meningal baby nya Thor😭😭😭😭
Rismawati Damhoeri
gampang ya jadi dr spesialisnya...?
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Zakiyah Saiful
sedihnya😭😭😭...setiap kata masuk dlm hati...tahniah pd penulis..tp citer ni sedih sgt
ayu cantik
bagus
Yusria Mumba
kasiang nidi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!